Bab I
Bab I
Bab I
pengetahuan fungsi kognitif luhur mengaitkan tingkah laku manusia dengan sistem
saraf. Fungsi kognitif terdiri dari kemampuan atensi, bahasa, memori, visuospasial
dan fungsi eksekutif. Gangguan fungsi kognitif terjadi ketika salah satu atau lebih
Gangguan fungsi kognitif saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang
cukup serius yang dapat menyebabkan dampak psikologis, sosial ekonomi berupa
isolasi sosial dan kesulitan keuangan, retardasi motorik, memperberat gejala lain dan
dapat mengurangi kualitas hidup. Gangguan fungsi kognitif dapat berupa gangguan
persamaan, kalkulasi dan konsep. Pada keadaan tersebut terjadi kesulitan dalam
bahwa seiring dengan penuaan usia terjadi juga proses kemunduran fungsi otak.
seperti alzheimer dan demensia. Namun, seorang ahli neorobiologi, Caleb Finch,
mengungkapkan bahwa penurunan fungsi kognitif tidak akan terjadi jika tidak ada
Pada tahun 2005, penderita demensia di kawasan Asia Pasifik berjumlah 13,7 juta
1
2
orang dan diproyeksikan pada tahun 2050 akan meningkat menjadi 64,6 juta orang.
Pada tahun 2005 insiden kasus demensia di kawasan Asia Pasifik adalah 4,3 juta per
tahun, diproyeksikan akan meningkat pada tahun 2020 menjadi 7,3 juta per tahun
dan pada tahun 2050 menjadi 19,7 juta kasus baru per tahun. Di Indonesia,
berdasarkan laporan Access Economics Pty Limited jumlah penderita demensia pada
tahun 2005 adalah 606.100 orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi 1.016.800
orang dan pada tahun 2050 menjadi 3.042.000 orang. Penelitian tentang fungsi
kognitif di Kota Padang telah dilakukan oleh Milfa Sari M, di Kelurahan Jati
didapatkan hasil bahwa 17,6% lansia mengalami penurunan fungsi kognitif. (3-6)
gender, ras, genetik, tekanan darah, payah jantung, aritmi jantung, diabetes melitus,
kadar lipid dan kolesterol, fungsi tiroid, obesitas, nutrisi, alkohol, merokok dan
trauma. Gangguan fungsi kognitif jika dikaitkan dengan jenis kelamin, berdasarkan
penelitian E Van Exel disimpulkan bahwa fungsi kognitif pada perempuan lebih baik
dibanding laki-laki karena ada faktor risiko seperti penyakit kardiovaskular yang
sering dijumpai pada laki-laki. Jika dikaitkan dengan tekanan darah, hipertensi
bahwa pada perokok aktif, risiko demensia dan penurunan kognitif meningkat
dibanding orang yang tidak pernah merokok. Berdasarkan penelitian Sri Rahayu,
dkk, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara sroke dan fungsi kognitif di Rumah
Hipertensi sebagai salah satu faktor risiko terjadinya gangguan fungsi kognitf
masih menjadi kondisi yang sering ditemukan dipusat pelayanan kesehatan. Menurut
High Blood Pressure VII (JNC-VII), hampir 1 milyar orang menderita hipertensi di
sesuai bertambahnya usia dan tertinggi terjadi pada usia >60 tahun. Berdasarkan data
pertambahan usia disebutkan dalam suatu penelitian meta analisis tentang insiden
demensia bahwa insiden demensia sedang hingga berat pada usia 65-89 tahun terjadi
peningkatan risiko sekitar dua-tiga kali lipat setiap pertambahan usia 5 tahun. Makin
adalah mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih. WHO menyebutkan batasan
lansia meliputi usia pertengahan (Middle age) antara 45 - 59 tahun, usia lanjut
(Elderly) antara 60 - 74 tahun, dan usia lanjut tua (Old) antara 75 – 90 tahun, serta
hidup (UHH). Menurut United Nations, World Population Prospects, UHH pada
tahun 2010-2015 adalah 70 tahun dengan presentase lansia adalah 7,2% dan
diproyeksikan UHH pada tahun 2045-2050 meningkat menjadi 75,9 tahun dengan
presentase populasi lansia adalah 10,9% dari jumlah penduduk di dunia. (12)
lanjut karena tingginya persentase lanjut usia dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010
UHH adalah 69,43 tahun dengan persentase lansia adalah 7,56%, pada tahun 2011
4
menjadi 69,65 tahun dengan persentase lansia adalah 7,58% dan pada tahun 2015
Menurut data Badan Pusat Statistik Sumatera Barat jumlah lansia pada tahun
ke tahun terus meningkat secara signifikan. Pada tahun 2010 jumlah lansia di
Sumatera Barat adalah 394.406 orang atau 8,11% dari jumlah penduduk Sumatera
barat dan terus meningkat pada tahun 2011 yaitu 402.505 orang atau 8,16% dari
penduduk Sumatera Barat. Pada tahun 2012 jumlah lansia adalah 412.600 orang atau
8,25% dari jumlah penduduk Sumatera Barat, pada tahun 2013 menjadi 424.895
orang atau 8,39% dari jumlah penduduk Sumatera Barat dan pada tahun 2014
menjadi 439.300 atau 8,56% dari jumlah penduduk Sumatera Barat. (14)
Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan profil kesehatan Kota Padang jumlah lansia
pada tahun 2014 adalah 73.307 orang atau 8,35% dari penduduk kota Padang.
Wilayah kerja Puskesmas Andalas merupakan daerah yang memiliki jumlah populasi
lansia tertinggi di Kota Padang. Berdasarkan data cakupan kesehatan lansia tahun
2015, populasi lansia di Puskesmas Andalas adalah 7.047 dengan jumlah lansia laki-
laki 3517 dan lansia perempuan 3530 orang, angka ini meningkat dibanding tahun
gangguan fungsi kognitif pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Andalas Tahun
2016”.
5
2. Manfaat praktis
risiko.
c. Bagi Masyarakat
fungsi kognitif
d. Bagi Peneliti
gangguan fungsi kognitif pada lansia Penelitian ini merupakan penelitian yang
bersifat analitik dengan desain cross sectional yang akan dilaksanakan di wilayah
7
kerja Puskesmas Andalas pada tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh lansia di wilayah kerja Puskesmas Andalas pada tahun 2016. Variabel
dependen yang akan diambil adalah gangguan fungsi kognitif, sedangkan variabel
independen yaitu hipertensi dan variabel kovariat yaitu usia, jenis kelamin, dan
perilaku merokok. Analisis yang akan digunakan yaitu analisis univariat, bivariat dan
multivariat. Penelitian ini menggunakan data primer yang melalui wawancara secara