Modul Cooling System OBH Komatsu
Modul Cooling System OBH Komatsu
Modul Cooling System OBH Komatsu
MODUL TRAINING
COOLING SYSTEM
OB HAULER
(HD465, HD785-5, HD785-7)
TRAINING HANDBOOK
PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA
SITE BINSUA
2019
Daftar Isi
Daftar Isi .......................................................................................................... i
Topik 1 Cooloing System HD465 ..................................................................... 1
Cooling system diagram ............................................................................. 1
Water Pump ............................................................................................................2
Thermostat ..............................................................................................................3
Corrosion Resistor ..................................................................................................4
Fan Drive ................................................................................................................5
Topik 2 Cooloing System HD785-5 .................................................................. 6
Cooling system diagram .........................................................................................6
Water Pump ............................................................................................................7
Cooling Fan ............................................................................................................7
Thermostat ..........................................................................................................1
Corrosion Resistor ..............................................................................................11
Topik 3 Cooloing System HD785-7 .................................................................. 12
Cooling system diagram .....................................................................................12
Water Pump ........................................................................................................13
Thermostat ..........................................................................................................15
Corrosion Resistor ..............................................................................................16
Radiator ..............................................................................................................17
Water Cooling System........................................................................................18
Boiling Point Of Water.......................................................................................21
i
TOPIK 1
Cooling System HD465
1
A: Dari oil pump (Oil) 5. Cylinder block
B: Menuju ke komponen engine (Oil) 6. Water manifold (in cylinder block)
1. Water pump 7. Thermostat
2. Oil cooler 8. Radiator
3. Corrosion resistor 9. Fan
4. Cylinder liner
Water Pump
Thermostat
3
8. Inflating portion
Specifications
Opening temperature: 76.5 ± 2°C
Full opening temperature: 90°C
Valve lift: Min. 9 mm
Corrosion Resistor
4
Corrosion resistor mounting
5
TOPIK 2
Cooling System HD785-5
Diagram Cooling System
6
Water Pump
Fan Pulley
8
Fan Drive
9
Fan pulley
10
THERMOSTAT
1. Head 4. Valve
2. Cartridge a. Jalur masuk coolant (water inlet)
3. Element (Chemicals) b. Jalur keluar coolant (water outlet)
Corrosion resistor
Filter area : 0,373 m2 x 2
11
TOPIK 3
Cooling System HD785-7
Diagram Cooling System HD 785-7
12
1. Radiator
2. Cooling Fan
2A. Hydraulic fan motor
3. Water Pump
4. Oil Cooler untuk engine
5. Corrosion Resistor
6. Thermostat Housing
7. Oil Cooler untuk powertrain
8. Oil Cooler byapass sirkuit untuk powertrain
9. Air bleeding
10. Turbocharger
A. Lubricating Oil
Water Pump
1. Pump Shaft
2. Water seal
13
3. Pump body
4. Water pump drive gear (jumlah gigi: 25)
5. Ball bearing
6. Oil seal
7. Impeller
8. Pump cover
9. Dari thermostat (coolant)
10. Dari radiator (Jalur masuk coolant)
11. Menuju oil cooler (Jalur keluar coolant)
Specifikasi Water Pump:
Type : Centrifugal, gear driven
Putaran water pump (Revolving speed) : Engine speed x 1,8
14
Thermostat
15
Corrosion resistor
A: Coolant Inlet
B: Coolant Outlet
1. Head
2. Element Case (Cartridge)
3. Inhibitor (solid anti-corrosion agent)
4. Valve
Specifikasi Corrosion resister:
Filter area : 0,373 m2 x 2
Jumlah anti-corrosion agent : 1000 g x 2
Corrosion resistor mounting
16
1. Tube (Menuju radiator)
2. Tube (Dari thermostat housing)
3. Corrosion resistor head
4. Corrosion resistor cartridge
Radiator
Radiator, Brake, Torque Converter Oil Cooler, After-cooler, Steering, Hoist Oil Cooler
17
1. Pick up for radiator coolant level sensor B: Aftercooler inlet port (From
2. Upper tank turbocharger)
3. Radiator core C: Aftercooler outlet port (To engine)
4. Oil cooler (brake, torque converter) D: Coolant bypass inlet port (For engine)
5. Reservoir tank E: Coolant outlet port (To water pump)
6. Aftercooler (air to air) F: Oil inlet port (From rear and front
7. Air conditioner condenser brake)
8. Steering hoist oil cooler G: Oil outlet port (To transmission)
A: Coolant inlet port (From engine)
Specifications Radiator
Core type : Al tube
Total radiation surface : 334.8 m2
Torque converter, transmission, brake oil cooler
Core type : PTO-LS
Total radiation surface : 16.26 m2
Steering hoist oil cooler
Core type : CF40-1
Total radiation surface : 5.18 m2
Air conditioner
Gas charge weight (HFC-134a) :1250 ± 50 g
Water Cooling System
Panas yang timbul dari hasil proses pembakaran di dalam engine sangat tinggi, sehingga
diperlukan sistim pendinginan untuk mengatur temperature kerja engine, supaya engine
bekerja dengan performance yang optimum dan dapat menghindari kerusakan pada komponen
akibat panas yang tinggi tadi. Energi yang diserap oleh sistem pendingin sekitar 20% dari panas
yang dihasilkan pembakaran fuel, dibuang sebagai exhaust gas sekitar 42%, dan yang diubah
18
menjadi tenaga mekanis sekitar 38%. Pada umumnya yang dipakai sebagai media pendingin
(coolant) digunakan air, karena air mempunyai ‘cooling effect’ yang baik.
Gambar dibawah memperlihatkan cooling system pada engine diesel secara umum.
Radiator Valve
RADIATOR VALVE terdiri dari:
Pressure Relief Valve
Valve ini bekerja untuk menyekat tekanan udara didalam radiator dengan udara luar sampai
pada batas perbedaan tekanan yang diizinkan, pada umumnya tekanan kerja valve di-set 0,75
kg/cm2 (differential pressure). Dengan demikian pada temperature kerja engine, air pendingin
tidak akan mendidih, dan tidak meluap. Dengan adanya tekanan didalam radiator yang tersekat,
akan lebih susah air membentuk gelembung-gelembung yang akan menempel dinding luar liner
atau gelembung karena putaran water pump, sehingga pitting cavitation atau corrosion dapat
dicegah. Jika tekanan didalam radiator diset lebih tinggi, akan mengakibatkan tegangan dalam
19
(internal stress) yang bekerja pada komponenkomponen engine menjadi naik, sehingga
merusak komponen-komponen tsb.
Cara kerja dari Pressure Valve Actuating pressure: 0,75 kg/cm2 (differential pressure)
Vacuum Valve
Setelah engine berhenti, dan temperatur dari sistem pendingin menjadi turun, menyebabkan
terjadi negative pressure didalam sistim pendingin, untuk mencegah hal itu radiator valve
bekerja sebagai vacuum valve, sehingga internal stress karena kevacuuman dapat dicegah.
20
BOILING POINT OF WATER
Grafik dibawah ini memperlihatkan hubungan antara titik didih air (boiling point) dengan
altitude (ketinggian di atas permukaan laut.
Pada sea level (tekanan atmosfer 760 mmHg) air mendidih pada temperature 100°C,
jika ketinggian suatu tempat permukaan semakin tinggi, misalnya diatas gunung, tekanan
atmosfer lebih rendah, dibawah 760 mmHg, titik didih air akan semakin rendah, dibawah
100°C. Bila unit beroperasi di daerah ketinggian, misalkan pada tempat dengan ketinggian
4000m (Freeport) diatas permukaan laut, titik didih sekitar 86°C, sedangkan temperature
optimum kerja engine antara 70°C - 95°C, maka air radiator akan mendidih dan menyebabkan
engine rusak (overheating). Untuk mencegah hal diatas, titik didih air didalam radiator tidak
boleh dipengarnhi oleh tekanan udara luar, dan selama engine hidup tekanan (udara) didalam
radiator harus lebih besar dari pada tekanan udara luar (differential pressure), agar supaya titik
didih air naik diatas 100°C.
Pada grafik, jika diatas air diberikan tekanan sebesar 0,75 kg/cm2 (differential
pressure), maka titik didih air naik menjadi 115°C, pada sea level. Untuk menjaga supaya
tekanan udara didalam radiator tidak dipengarnhi tekanan atmosfer, pada radiator dilengkapi
dengan radiator valve, yang berfungsi menjaga dan membatasi tekanan (diff. Pressure) dan
mencegah terjadi ke-vacuum-an didalam radiator saat engine menjadi dingin. Pada umumnya
tekanan didalam radiator dijaga sekitar 0,75 kg/cm2. Antifreeze dapat ditambahkan kedalam
sistim pendingin, karena selain untuk menurunkan freezing point, juga menaikan boiling point.
21