MSPM RSUP. Dr. Sardjito

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN

Membandingkan MSPM RSUP. dr. Sardjito dengan Teori

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah MSPM

Dosen Pengampu : Sumirah

Disusun Oleh:

Warti Anggraini

P07131111100

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN GIZI

2013
A. Pelaksana penyimpanan bahan makanan kering
1. Kualifikasi
Komentar : Kedua poin pada kualifikasi sumber daya manusia yang bekerja pada
bagian pelaksana penyimpanan bahan makanan kering ini sudah sesuai dengan
teori yang ada. Poin lebihnya adalah pada pengalaman kerja dibidang
penyelenggaraan bahan makanan institusi yang pada teori disebutkan minimal 1
tahun akan tetapi pada kenyataannya malah 2 tahun. Ini tentunya membuat SDM
pada bagian pelaksana penyimpanan lebih baik dan professional.
2. Fungsi dan tanggungjawab
Komentar : Kedua poin ini juga sudah memenuhi teori. Hanya saja kurang jelasnya
pernyataan mengenai pelayanan permintaan bahan makanan ni diperjelas dengan
berapa kali frekuensinya.
3. Uraian tugas
Komentar : Pada kesembilan poin mengenai uraian tugas pelaksana penyimpanan
bahan makanan juga hampir semuanya sudah sesuai dengan teori. Hanya saja
terdapat kejanggalan pada poin tugas no 9 yang menyatakan bahwa pelaksan
penyimpanan juga harus membantu pelaksana gudang alat untuk mengambil
permintaan alat – alat kantor. Seharusnya pekerjaan seperti ini tidak dilakukan oleh
seorang petugas pelaksana penyimpanan bahan makanan. Sepertinya ada
karyawan tersendiri seperti office boy yang melakukan pekerjaan seperti ini.
B. Pelaksana penyimpanan bahan makanan basah
1. Kualifikasi
Komentar : Kedua poin pada kualifikasi sumber daya manusia yang bekerja pada
bagian pelaksana penyimpanan bahan makanan kering ini sudah sesuai dengan
teori yang ada. Poin lebihnya adalah pada pengalaman kerja dibidang
penyelenggaraan bahan makanan institusi yang pada teori disebutkan minimal 1
tahun akan tetapi pada kenyataannya malah 2 tahun. Ini tentunya membuat SDM
pada bagian pelaksana penyimpanan lebih baik dan professional.
2. Fungsi dan tanggungjawab
Komentar : Kedua poin ini juga sudah memenuhi teori. Hanya saja kurang jelasnya
pernyataan mengenai pelayanan permintaan bahan makanan ni diperjelas dengan
berapa kali frekuensinya.
3. Uraian tugas
Komentar : Pada kesembilan poin mengenai uraian tugas pelaksana penyimpanan
bahan makanan juga hampir semuanya sudah sesuai dengan teori. Hanya saja
terdapat kejanggalan pada poin tugas no 9 yang menyatakan bahwa pelaksan
penyimpanan juga harus membantu pelaksana gudang alat untuk mengambil
permintaan alat – alat kantor. Seharusnya pekerjaan seperti ini tidak dilakukan oleh
seorang petugas pelaksana penyimpanan bahan makanan. Sepertinya ada
karyawan tersendiri seperti office boy yang melakukan pekerjaan seperti ini.
C. Alur penyaluran bahan makanan
Komentar : Pada penjelasan mengenai alur penyaluran bahan makanan di RS. Sardjito
sudah baik dan terstruktur. Pada poin ini, pembaca dapat mengetahui gambaran kasar
mengenai penyaluran bahan makanan di RS. Sardjito. Namun pada poin b di catatan
menyebutkan bahwasannya bahan makanan yang datang pada hari H tidak disertai
dengan etiket (catatan/bon belanja) saat diserahkan pada petugas pelayanan. Jika
disesuaikan dengan teori, hal ini sangat bertentangan karena bahan makanan yang
keluar masuk ke gudang penyimpanan harus selalu dicatat atau diinventarisir. Walaupun
dalam keadaan terburu – buru sebaiknya petugas harus menyempatkan diri untuk
mengecek dan mencatat bahan makanan yang hendak diserahkan ke petugas
pelayanan produksi.
D. Observasi ruangan penyimpanan basah dan kering
Komentar : Pada poin mengenai ruangan penyimpanan bahan makanan baik yang
basah maupun kering ternyata sudah sesuai dengan spesifikasi produk pada teori.
Apalagi penanganan terhadap bahan makanan sudah benar, terbukti dengan bahan
makanan yang tidak langsung dipakai disimpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan.
E. Sistem penyaluran bahan makanan
Komentar : Penyaluran bahan makanan di instalasi gizi RS. Sardjito sudah sesuai
dengan teori dengan uraian yang jelas mengenai penyaluran bahan makanan baik itu ke
gudang maupun ke ruang persiapan. Sedangkan penyaluran atau pendistribusian ini
dibagi menjadi dua kelompok yaitu bahan makanan kering dan basah. Dalam uraiannya,
disebutkan bahwa bahan makanan baik yang kering mapun basah diangkut
menggunakan kereta atau bak alumunium. Hal ini membuat tafsiran pembaca kurang
jelas. Seharusnya diceritkan apakah kereta atau bak alumunium tersebut terbuka atau
tertutup.
Selain itu adanya pencatatan dan pelaporan juga selalu dilakukan sehingga bahan
makanan terkontrol baik.
Namun pada penjelasan mengenai beberapa bahan makanan yang disalurkan oleh
supplier sendiri baik ke bagian produksi maupun ke bagian penyimpanan terdengar
aneh. Seharusnya tugas supplier hanya sebagai pemberi barang (bahan makanan) saja
bukan sebagai petugas yang mengantar barang ke bagian produksi maupun bagian
penyimpanan. Hal ini akan tentunya membuat produk bahan makanan tidak dicek dulu
oleh bagian penerimaan barang yang jika dalam keteledorannya dapat menjadi fatal
(kerusakan bahan, ketidaksesuaian dengan jumlah barang dsb). Tugas supplier salah
satunya membuat berita acara yang nantinya akan bekerjasama dengan petugas
penerimaan barang.
F. Sistem penyimpanan bahan makanan
Komentar : Cara penyimpanan bahan makanan di instalasi gizi RS. Sardjito sudah baik
dan sesuai dengan teori. Apalagi dengan dikelompokkannya penyimpanan untuk jenis
bahan makanan basah dan kering. Disini juga diuraikan dengan sangat jelas
bagaimanan cara menyimpan bahan makanan dan disertai dengan syarat dan kriteria
penyimpanan.
G. Sistem permintaan bahan makanan kering
Komentar : Pada awal penjelasan mengenai sistem permintaan bahan makanan di RS.
Sardjito sudah baik, namun pada akhir paragraph terdapat pernyataan yang tidak sesuai
denga teori yaitu permintaan bahan makanan tidak semua tersedia digudang, namun
terdapat beberapa bahan makanan yang tidak ada di tempat penyimpanan kering,
sehingga permintaan tidak dapat dipenuhi semuanya. Seharusnya setiap bahan
makanan yang keluar masuk digudang harus dicatat karena pada umumnya persediaan
bahan makanan yang ada dalam gudang sudah disesuaikan dengan jumlah pesanan.
Jika suatu hari terdapat permintaan bahan makanan yang tidak sesuai dengan pesanan
(tidak ada atau habis) maka hal ini menimbulkan kecurigaan mengenai keadaan bahan
makan tersebut atau pada saat pengambilan bahan makanan tidak sesuai dengan
jumlah yang sudah ditetapkan (pengambilan bahan makanan yang berlebihan). Kita
tidak dapat memungkiri jika hal tersebut pasti pernah terjadi, maka dari itu pencatatan
pada buku laporan bagian gudang harus jelas dan benar sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai