BAB II Perhitungan Atap
BAB II Perhitungan Atap
BAB II Perhitungan Atap
BAB II
PERHITUNGAN ATAP
2.1 Perhitungan Gording
2.1.1 Data Perhitungan
- Tipe kuda-kuda : Truss
- Bahan kuda-kuda : Baja Double Siku
- Gording : Besi kanal
- Bentang kuda-kuda : 16 m
- Jarak antar kuda-kuda : 4 m
- Jenis penutup atap : Zincalum
- Berat penutup atap : 11 kg/m
2
- Tekanan angin : 25 kg/m
2
- Kemiringan atap : 22
- Direncanakan menggunakan trekstang : 2 buah
4
A
=
1
5
0
4,5
B = 50
C
=
2
0
2. Perhitungan panjang kapstang
Panjang kapstang
Cos 22 =
AC =
AC =
= 8,63 m
3. Perhitungan jarak antar gording
- Jarak antar gording (rencana) = 1,1 m
- Panjang sisi miring sampai tumpuan = 6,47 m
- Jumlah gording atap = 8,63 / 1,1 +1
= 8,8 ~ 9 buah
Gording menggunakan profil
A = 150 mm
B = 50 mm
C = 20 mm
Tb = 4,5 mm
A = 11,72 cm
2
q = 9,2 kg/m
Ix = 368 cm
4
Iy = 35,7 cm
4
ix = 5,60 cm
5
iy = 1,75 cm
Wx = 49,0 cm
3
Wy = 10,5 cm
3
- Pembebanan
(a) Akibat Beban Mati
- Berat sendiri gording = 9,2 kg/m
- Berat sendiri penutup atap =11 kg/m
2
x 1 m = 11 kg/m
- Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m
2
x 1m = 18 kg/m
= 38,2 kg/m
-Berat interior dan aksesoris (10) = 3,28 kg/m
q total = 42,02 kg/m
Gambar arah terjadinya pembebanan
- qx = q . cos o
= 42,02 kg/m . cos 22
= 38,96 kg/m
- qy = q . sin o
= 42,02 kg/m . sin 22
= 15,74 kg/m
Maka, momen akibat beban sendiri
- Mqx = 1/8 . qx. l
2
= 1/8 . 38,96 kg/m . (4 m)
2
6
= 77,92 kgm
- Mqy = 1/8 . qy. l
2
= 1/8 . 15,74 kg/m . (4 m)
2
= 31,48 kgm
(b) Akibat beban hidup (WL)
Beban hidup + alat minimal P = 100 kg (PPIUG 1983:13)
- Px = P . cos o
= 100 kg. Cos 22
= 92,71 kg
-Py = P . sin o
= 100 . sin 22
= 37,46 kg
Maka, momen akibat beban sendiri
- Mpx = . Px . l
= . 92,71 kg . 4 m
= 92,71 kgm
- Mpy = . Py . l
= . 37,46 kg . 4 m
= 37,46 kgm
(c) Akibat beban angin
Direncanakan tekanan angin 25 kg/m
2
(PPIUG 1983 : 23)
Gambar arah terjadinya angin hisap dan tekan
2
2
7
- Koefisien angin tekan (W1) = (0,02o - 0,04) = |(0,02. 22)-0,4| = 0
- Koefisien angin hisap (W2) = -0,4
- Akibat angin tekan
WT = |(0,02. 22)-0,4| x 1 m x 25 kg/m
2
= 0 kg/m
WH = -0,4 x 1 m x 25 kg/m
2
= -10 kg/m
- Momen akibat beban angin
MT = 1/8 . (0 kg/m) . (4 m)
2
= 0 kgm
MH = 1/8 . (-10kg/m) . (4m)
2
=- 20 kgm
- Kombinasi Pembebanan
A. Menurut pembebanan tetap =beban mati + beban hidup
Mx, My = beban mati + beban hidup
Mx = Mqx + Mpx
= 77,92 kgm+ 92,71 kgm
=170 ,63 kgm
My = Mqy + Mpy
= 31,48 kgm + 37,46 kgm
=68, 94 kgm
B. Menurut pembebanan sementara = beban mati + beban angin
Mx = Mqx + Mtekan
= 77,92 kgm + 0 kgm
= 77,92 kgm
My = Mqy + Mhisap
= 31,48 kgm + 20 kgm
= 51,48 kgm
- Jadi momen yang menentukan adalah momen pembebanan tetap (diambil
momen yang terbesar)
Mx = 170,63 kgm = 17063 kgcm
My = 68, 94 kgm = 6894 kgcm
8
Kontrol tegangan :
=
ijin
=
+
1200 kg/cm
= 1004,796 kg/cm 1200 kg/cm (
ijin
) aman
Kontrol Lendutan
PBBI 1984 : 155, lendutan maksimum akibat beban mati + beban hidup s 1/180
L, dimana L adalah jarak kuda-kuda
Fijin =
L
=
. 400
= 2,22 cm
Beban yang digunakan beban sendiri + beban hidup
( )
) ( ) ( 48
) ( ) ( 1
) ( ) ( 384
) ( 5
3 4
Ix E
Lx Px
Ix E
Lx qx
fx
+
=
( )
) 368 ( ) 10 1 , 2 ( 48
) 600 ( ) 71 , 92 ( 1
) 368 ( ) 10 1 , 2 ( 384
) 600 ( kg/cm 0,3896 5
6
3
6
4
+
=
cm
= 0,17 + 0,15
= 0,32 cm
( )
) ( ) ( 48
) ( ) ( 1
) ( ) ( 384
) ( 5
3 4
Iy E
Ly Py
Iy E
Ly qy
fy
+
=
( )
) 7 , 35 ( ) 10 1 , 2 ( 48
) 400 ( ) 37,46 ( 1
) 7 , 35 ( ) 10 1 , 2 ( 384
) 400 ( kg/cm 0,1574 5
6
3
6
4
+
=
cm
= 0,67 + 0,69
= 1,36 cm
Maka :
2 2 2 2
) 36 , 1 ( ) 32 , 0 ( + = + =
y x
f f f = 1,397 cm
f
ijin
= 1/250 x 400 = 1,6 cm > 1,394 cm ( Aman)
9
Maka, baja profil Light Lip Channel 150 . 50 . 20 . 4.5 aman dipakai
untuk gording.
2.2 Pendimensian Trekstang
Direncanakan Menggunakan 2 (Dua) Trekstang.
=
L =
. 400 = 135 cm
Gambar 1.4 Jarak Trekstang
10
a. Diketahui :
qx = gording (beban mati)
= 38,96 kg/m
Jumlah medan = 8 medan
Py = 100 kg x sin 22
o
= 37,46 kg
Pmax =
3
Ly x qx
+ Py
Pmax =
3
35 , 1 / 96 , 38 m x m kg
+ 37,46 kg = 54,99 kg
b. Dimensi Trekstang
Tan =
x
y
=
m
m
35 , 1
1 , 1
= 0,8
= arc tan 0,8
= 33,645
o
............................... sin = sin 33,645
o
= 0,554
R x sin = n x Pmax
R =
o sin
max P x n
=
554 , 0
54,99 8x
= 794,079 kg
ijin = R/F ................................ F = R/ijin =
2
/ 1200
794,079
cm kg
kg
= 0,66 cm
2
F = x x d
2
d =
t
4 Fx
=
14 , 3
4 66 , 0 x
= 0,917 cm = 10 mm .............................. dipakai 10 mm
11
2.3 Perhitungan Ikatan Angin
- Jarak antar kuda-kuda = 4 m
- Jarak antar gording = 1,1 m
- Tekanan angin = 25 kg/m
2
- Panjang sisi miring atas kuda-kuda = 8,63 m
- q (berat atap per meter persegi) = 11 kg/m
2
Gaya P diambil dari hubungan gording dengan ikatan angin yang sejajar
sumbu gording (PPBBI84 : 64)
P = (0,01 x P kuda-kuda) + (0,005 x n x q x dk x dg)
Pada bentang ikatan angin harus dipenuhi syarat :
ExAtepi
xQ
L
h 25 , 0
>
Dimana : dk = jarak antar kuda-kuda
dg = jarak antar gording
q = beban atap terbagi rata
Atepi = luas bagian tepi kuda-kuda
h = jarak kuda-kuda pada bentang ikatan angin
L = panjang sisi miring atas kda-kuda
B = x lebar bangunan
n = jumlah trave antara 2 bentang ikatan angin
a. Atepi = [ (a+b)/2] x dg
a = tan 22
o
x B = 0,40 x 7,5 m = 3 m
b = tan 22
o
x (1/2 L dg)
= 0,40 x (1/2 x 10,79 m 1 m) = 1,758 m
Maka, Atepi = [ (3m + 1,758m)/2] x 1 m = 2,379 m
2
b. Q = n x qtekanan angin x L x dk
= 3 x 25 kg/m
2
x 10,79 m x 6 m
= 4855,5 kg
c.
2 2 10
379 , 2 ) / 10 1 , 2 (
5 , 4855 25 , 0
79 , 10
6
m x m kg x
kg x
m
m
>
0,556 0,000241
12
d. P
kuda kuda
= [
] x A
A
AA = L x 2 x dk
= 7,5 m x 2 x 7 m = 90 m
P
kuda kuda
= [
] x 90 m
= 2676,375 kg
e. P = (0,1 x P kuda-kuda) + (0,5 x n x q x dk x dg)
= (0,1 x 2676,375 kg) + (0,5 x 3 x 11 kg/m
2
x 6 m x 1 m)
= 366,6375 kg
f. F = P/ijin =
2
/ 1200
366,6375
cm kg
kg
= 0,305 cm
2
F = x 3,14 x d
2
x 3,14 x d
2
= 0,305 cm
2
d
2
=
14 , 3
4
1
305 , 0
2
x
cm
d = 0,6 cm d = 6 mm, maka dipakai 12 mm
13
2.4 Perhitungan Kuda-Kuda
2.4.1 Data Perhitungan
- Jarak antar kuda-kuda : 4,00 m
- Berat atap Zincalum : 11 kg/m
2
- Tekanan angin : 25 kg/m
2
- Bentang kuda-kuda : 16 m
- Kemiringan atap : 22
o
- Jenis kuda-kuda : Truss
-
2.4.2 Perhitungan Pembebanan Kuda-Kuda
a. Akibat beban mati
- Beban atap = 1 m x 6 m x 11 kg/m
2
= 66 kg
- Beban plafon dan penggantung = 1 m x 6 m x 18 kg/m
2
= 108 kg
- Beban gording = 6 m x 9,2 kg/m = 55,2 kg
q total = 229,2 kg
Beban asesoris 10% = 22,92kg
Jadi, total akibat beban mati (P) = 252,12 kg
b. Akibat beban hidup
Menurut PMI : 15 untuk beban terpusat berasal dari seorang pekerja dan
peralatannya minimum 100 kg. Dalam kasus ini beban hidup yang digunakan =
100 kg
P = 100 kg
c. Akibat beban angin
Tekanan tiup harus diambil minimum 25 kg/m (PMI 70 : 20)
Koefisien angin untuk bangunan tertutup dengan 65
K1 = (0,02 ) 0,4 = (0,02 35) 0,4 = 0,3
K2 = - 0,4
1. Pembebanan Angin Pada Kuda-Kuda
Angin tekan (Wt)
Wt = K1 Jarak kuda-kuda W
= 0,3 6,00 m 25 kg/m
2
= 45 kg/m
14
Wt
Horisontal
= Wt . Cos = 45 kg/m x cos 22 = 41,72 kg/m
Wt
Vertikal
= Wt . Sin = 45 kg/m x sin 22 = 16,85 kg/m
Angin hisap (Wh)
Wh= K2 Jarak kuda-kuda W
= -0,4 6,00 m 25 kg/m
2
= -60 kg/m
Wh
Horisontal
= Wh . Cos = 60 kg/m x cos 22 = 55,63 kg/m
Wh
Vertikal
= Wh . Sin = 60 kg/m x sin 22 = 22,47 kg/m
Kemudian beban-beban tersebut dimasukan ke dalam
Program SAP 2000
2.4.3 Perhitungan Mekanika Truss dengan Menggunakan Program
SAP 2000
2.4.4 Kontrol Terhadap Dimensi Rangka Batang
2.4.4.1 Perhitungan Batang Tekan
Gaya maksimum pada batang : Pmax = -14729,676 kg
Lk = 1,67 m = 167 cm
Rumus pendekatan Euler untuk fy = 240 MPa ; Fe 360 = 1600 kg/m
2
I
min
= 1,69 x P x lk
2
= 1,69 x 14,73x (1,67)
2
= 69,43 cm
4
Untuk satu profil I
min
= x 68,43 cm
4
Digunakan profil siku 2L 60.60.10 dengan data-data sebagai berikut :
Ix = Iy = 34,9 cm
4
F = 11,1 cm
2
i
min
= 1,15 cm e = 1,85 cm
i
x
= i
y
= 1,78 cm w = 35 mm
Syarat I pemeriksaan terhadap sumbu bahan x-x
Berdasarkan PPBBI 84 hal 20 pasal 4.2 (3), bahwa kelangsingan pada arah tegak
lurus sumbu x-x dihitung dengan persamaan :
95
78 , 1
169
= = =
x
x
x
i
lk
15
Di dalam PPBBI 84 hal 12 pada tabel 3 tentang faktor tekuk untuk baja Fe 360
dengan
x
= 93 didapat
x
= 1,911
Tegangan yang terjadi :
=
=
1 , 11 2
676 , 14729 911 , 1
2F
P
x
x
e
o 1267,94 kg/cm
2
<
ijin
o = 1600 kg/cm
2
Syarat II pemeriksaan terhadap sumbu bebas bahan y-y
Untuk mengurangi pelengkungan dan pergeseran dalam arah memanjang batang
pada sumbu y-y, dan untuk memperkecil medan tekuk maka perlu dipasang pelat
kopel. Dengan syarat :
30 <
min
i
l
e
e
= o < 50
l
e maks
=
maks
x i
min
= 50 x 1,15 = 57,5 cm
l
e min
=
min
x i
min
= 30 x 11,5 = 333 cm
Jarak antara 2 batang karena pemakaian plat simpul
Gambar 2.7 Jarak antar 2 Batang Profil Baja L karena Pemakaian Pelat
Simpul
a = e + x o = 1,85 + ( x 1) = 2,35 cm
h = 2 x e + o = 2 x (1,85 + 1) = 5,7 cm
Momen inersia dari susunan profil ganda
I
y-y
= 2 x (I
y
+ F x a
2
) = 2 x (34,9 + 11,1 x 2,35
2
) = 192,399 cm
4
Jari-jari minmum (i
y
)
i
y
= 94 , 2
1 , 11 2
399 , 192
2
=
F
I
y y
cm
16
Menentukan angka kelangsingan sebelum plat dipasang kopel
y
i
lk
= = 8 , 56
94 , 2
167
=
Setelah dipasang plat kopel
4 , 48
15 , 1
) 3 / 167 (
min
= = =
i
lk
Sehingga angka kelangsingan ideal (PPBBI 84 hal 24) didapat sebagai
berikut:
( ) ( ) 78 4 , 48
2
2
61
2
2
1
2
1
2 2 2 2
=
)
`
+ =
|
.
|
\
|
+ =
l y iy
m
Ternyata
iy
= 78 > 1.2 48,4 (PPBBI 84 hal 25)
Di dalam PPBBI 84 hal 12 pada tabel 3 tentang faktor tekuk untuk baja
Fe 360 dengan
iy
= 78 didapat
iy
= 1,583
32 , 1050
1 , 11 2
676 , 14729 583 , 1
2
=
=
F
P
iy
y
e
o kg/cm
2
<
ijin
= 1600 kg/cm
2
Jadi, profil siku 2L 60.60.10 memenuhi syarat.
2.5 Perhitungan Sambungan Las
Dihitung pada titik simpul dengan beban maksimum sebagai pedoman panjang las
(titik simpul A).
Gambar 1.5 Titik simpul dengan beban maksimum sebagai pedoman
panjang las (titik simpul A)
2
2
17
Gaya-gaya yang bekerja
46 = +3966,8 kg
64 = -3678,831 kg
ijin
= 1600 kg/cm
2
= 0,58 1600 = 928 kg/cm
2
(PPBBI hal 76)
Baja siku yang dipakai 2L 60.60.10
2
2
1
s t a (PPBBI hal 75)
2 5 , 0
2
1
s
35 , 0 s
cm
Gambar 2.9 Profil Baja L dengan Rencana Panjang Las
e
1
= 1,4 cm
e
2
= 3,6 cm
a = 0.3 cm
1190 3966,8
6
6 , 3
6
2
1 2
2
1
1
= = = P
e
s kg
196 , 429 3678,831
6
4 , 1
6
2
1 1
2
1
2
= = = P
e
s kg ~ 430 kg
28 , 1
928
1190
1
1
= = =
t
s
F cm
2
267 , 4
3 , 0
28 , 1
1
= = =
a
F
L
n
cm
L
bruto
= L
n
+ 3a = 4,267 + (3 0,3) = 5,167 cm ~ 6 cm
46 , 0
928
430
2
2
= = =
t
s
F cm
2
533 , 1
3 , 0
46 , 0
2
= = =
a
F
L
n
cm
e
e
L
L2
1 cm
50. 50 . 5
P
18
L
bruto
= L
n
+ 3a = 1,533 + (3 0,3) = 2,433 cm ~ 4 cm (panjang
minimum las)
Panjang las yang dipakai L
1
= 6 cm
L
2
= 4 cm
Untuk selanjutnya panjang las batang tekan h1 inilah yang dipakai
sebagai pedoman dalam menentukan panjang las batang yang lain.
2.6 Perhitungan Panjang Baut Angker
- Kontrol tegangan beton
max = N/A
= 3678,831 kg / (30x40)
= 3,065 kg/cm
2
Gaya tarik (T) = x b
plat kaki kolom
x
min
x b
= x 30 x 3,065 x 30
= 1379,5 kg
ijin
tarik = 1120 kg/cm
2
, maka luas penampang baut angker :
A
baut
= 1379,5 / 1120 = 1,23 cm
2
d =
t
4 . A
=
14 , 3
4 23 , 1 x
= 1,57 cm = 15,7 mm
Dipakai baut diameter 16 mm (syarat minimum)
baut perlu
=
2
5 , 1
4
1
t
baut
A
=
2
5 , 1 . 14 , 3 .
4
1
23 , 1
= 0,69 dipakai 2 baut angker
Perhitungan Panjang Angker
Dipakai baja U
24
; diameter angker 16 mm ; A = 200,96 mm
2
ldb =
c f
xAbxfy
'
02 , 0
=
25
240 96 , 200 02 , 0 x x
= 192,9 mm 193 mm
Dipakai angker 216 mm panjang 40 cm (panjang minimum angker)