Lompat ke isi

Halaman:Propinsi Sumatera Utara.pdf/481

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
PERKUNDJUNGAN DARI LUAR NEGERI.

Dalam tahun 1952, Sumatera Utara, chususnja Medan mendapat perkundjungan oleh wartawan-wartawan dan pembesar-pembesar luar negeri.

Wartawan-wartawan Belanda L. Hanekroot, B. S. Korsten, Paul van het Veer, R. L. Welling dan C. de Rot, Dr. M. van Blankenstein dan F. J. Goedhart mengundjungi Medan dan sebagian dari Sumatera Timur.

Pemimpin Tunisia Thayeb Salim dengan wartawan B. B. C. Nina Epton melakukan penindjauan di Sumatera Utara dari tanggal 25 September 1952 sampai 2 Oktober 1952.

Wartawan Libanon Abdul Khalil Ibrahim Aboul Khudud mengundjungi Medan pada 30 Nopember 1952, kemudian disusul oleh kedatangan wartawan Perantjis Tibor Mende pada 1 Djanuari 1952.

Diantara pembesar- pembesar luar negeri jang datang ke Medan, antaranja Duta Besar Pakistan Dr. Omar Hajat Malik, Komisaris Djenderal Inggeris untuk Asia Tenggara Malcolm Mac Donald, Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran, Kuasa Usaha Swiss Rene Naville dan Duta Besar Inggeris Sir Derwent Kermode.


PEMBANGUNAN DAN KEAMANAN.

Setjara berangsur-angsur, oleh Djawatan Perikanan Laut didjalankan modernisasi dan rasionalisasi terhadap alat-alat penangkapan ikan, Tjara jang ditempuh dalam rangkaian ini ialah mendidik kader, jang kelak dapat menggunakan kapal majang penangkap ikan, memberikan didikandidikan teknis mempergunakan alat-alat penangkap ikan dan lain-lain, jang dapat mempertinggi penghasilan nelajan

Sementara itu oleh Djawatan Perikanan Darat telah ditebarkan bibit ikan darat ditebat-tebat pembibitan ikan darat, jang telah dibuka diketudjuh belas Desa Pertjobaan di Propinsi Sumatera Utara.

Adapun usaha penangkapan ikan disepandjang pantai Sumatera Timur nampak bertambah giat dilakukan. Di Atjeh kegiatan ini lebih menarik Ferhatian dilapangan pembuatan tebat-tebat ditepi pantai. Lapangan usaha ini sudah tertjatat seluas 350 hectare .

Peternakan hewan telah dimulai oleh rakjat didaerah Atjeh dengan peternakan unggas jang mendapat bantuan dari Djawatan Kehewanan. Adanja pula fokstation hewan diberbagai kabupaten dipropinsi Sumatera Utara ini, jang akan mendjadi sumber bibit untuk memperbaiki berbagai djenis ternak rakjat, kini dibeberapa tempat, seperti di Siborong-borong (Tapanuli Utara) dan di Kutaradja (Atjeh Besar) sudah mendapat perhatian dari rakjat, dan mereka telah pula merasakan kegunaannja.

Untuk persawahan, kesibukan itu dapat dilihat dari usaha perbaikan mutu bibit padi untuk penanaman mendjelang penghudjung tahun ini. Selandjutnja dari pembuatan bendungan dan tali-air oleh tenaga rakjat sendiri setjara gotong-rojong, jang mendapat bantuan teknis dari Pamong- pradja, Pekerdjaan Umum dan Djawatan Pertanian.


459