Lompat ke isi

Wiranatakusumah V

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Raden Aria Adipati
Wiranatakoesoema V
ᮛᮓᮔᮦ᮪ ᮃᮛᮤᮃ ᮃᮓᮤᮕᮒᮤ ᮝᮤᮛᮔᮒᮊᮥᮞᮥᮙ |᮵|
Wali Negara Pasundan
Masa jabatan
24 April 1948 – 8 Maret 1950
Perdana MenteriAdil Puradiredja
Djumhana Wiriaatmadja
Anwar Tjokroaminoto
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Tidak ada, jabatan dihapuskan
Sebelum
Ketua Dewan Pertimbangan Agung
Masa jabatan
29 November 1945 – 24 April 1948
PresidenSoekarno
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-1
Masa jabatan
2 September 1945 – 14 November 1945
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Sutan Sjahrir
Sebelum
Bupati Cianjur ke-12
Masa jabatan
1912–1920
Sebelum
Pendahulu
R. Demang Natakusumah
Pengganti
R. A. A. Suriadiningrat
Sebelum
Bupati Bandung ke-11 & 13
Masa jabatan
1920–1931
Masa jabatan
1935–1945
Informasi pribadi
Lahir
Muharam

(1888-11-28)28 November 1888
Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Hindia Belanda
Meninggal22 Januari 1965(1965-01-22) (umur 76)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istri
Anak
  • Wiranatakusumah VI
  • R.A. Amalia Wiranatakusumah
  • R.A. Madeleine Wiranatakusumah
  • Raden Marjoenani Wiranatakoesoemah
  • R.A. Martini Wiranatakusumah
  • Raden Brigjen Pol H. Muharam Wiranatakusumah
  • Raden Mohamad Sjarif Wiranatakusumah
  • Letjen TNI Raden Achmad Wiranatakusumah
  • Raden Mochammad Memed Wiranatakusumah
  • Raden Abbas Wiranatakusumah
  • R.A. Dion Rajaningrat Wiranatakusumah
  • Raden Hidajat Wiranatakusumah
  • RaH.den Mohammad Rachmat Wiranatakusumah
  • Raden Muhyidin Wiranatakusumah
  • Raden Rauf Achmad Mugni Wiranatakusumah
  • R.A. Haniaty Wiranatakusumah
  • Raden Arifin Wiranatakusumah
  • Raden Otong Toyibin Wiranatakusumah
  • Raden Achmad Halim Wiranatakusumah
  • R.A. Leila K. Sarah Wiranatakusumah
  • R.A. Soraya Wiranatakusumah
  • Raden Murad Wiranatakusumah

Dari Syarifah Nawawi

Orang tuaRaden Adipati Kusumadilaga
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Rd. Aria Adipati Wiranatakoesoema V (Sunda: ᮛᮓᮔᮦ᮪ ᮃᮛᮤᮃ ᮃᮓᮤᮕᮒᮤ ᮝᮤᮛᮔᮒᮊᮥᮞᮥᮙ |᮵|, Latin: Radén Aria Adipati Wiranatakusuma ke-5) (28 November 1888 – 22 Januari 1965), sering dieja dengan Aria Wiranatakusuma, adalah Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia yang pertama. Lahir di Bandung sebagai keturunan bangsawan, Wiranatakoesoemah mendapat pendidikan di ELS, OSVIA, dan HBS. Sewaktu pembentukan Republik Indonesia Serikat, ia pernah menjabat sebagai Wali atau Presiden Negara Pasundan, salah satu negara federal RIS. selain itu ia juga merupakan Bupati Bandung Periode 1920 - 1931 dan Periode 1935 - 1945 dan Pada tahun 1945 ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia setelah itu ia diangkat menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung dari tahun 1945 sampai 1948, sebelum akhirnya menjadi Presiden Negara Pasundan.

R.H.A.A Wiranatakusumah V
Dalam suatu kesempatan, tampak R.H.A.A Wiranatakusumah V sedang duduk sembari memegang kacamatanya.

Raden Tumenggung Wiranatakusumah V atau Dalem Haji adalah putra tunggal dari Raden Adipati Kusumadilaga (Bupati Bandung Periode 1874 - 1893) dilahirkan pada tanggal 23 November 1888 ditinggal ayahnya pada usia 5 tahun. Nama kecilnya adalah Muharam.[1]

Pelantikan Wiranatakusuma V pada 12 April 1920 itu mendapat perhatian besar, Seluruh Bupati di Priangan hadir bersama aparat sipil dan militer lainnya, pelantikan itu adalah pidato pertama Wiranatakoesoema. Antara lain ia menuturkan,

"supaya pibisaeun nyumponan kana sumpahna, jeung instruksina nu jadi bupati, taya lian ngan kajaba ti sarerea bae, kudu pada boga rasa jadi bupati lain rasa dina nanpa kauntungan atawa dina boga kakawasaanana, tetapi dina rasa kani'matan buahna kaadilan. Lamun rasa anu kitu dipiboga ku sarerea, tangtu ieu Kabupaten Bandung, moal salah deui pinanggih jeng kasalametan, hurip nagri waras rayat. Cicingna kaadilan nu jadi bupati, lain dina prak-prakan pikeun gunana 2-3 jalma, tetapi kaperluanana tina jalma nu leuwih loba, nu kudu dituturkeun."

Pada usia 24 tahun Raden Tumenggung Wiranatakusumah V sudah dapat menjalankan pemerintahan Kabupaten Bandung, karena prestasi kerjanya, ia sangat dekat dengan rakyat dan memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Setelah lulus dari sekolah Belanda, ia meneruskan ke Sekolah Menak. Dan lulus dari H.B.S. Koning Willem III School te Batavia tahun 1910. Ia kursus berbagai bahasa di antaranya Bahasa Inggris, Jerman, Prancis. dan pada tahun 1928 ia menuntut ilmu ke Nederland dibidang Ilmu Koperasi Tani.

Sebelum menjabat Bupati Kabupaten Bandung jabatannya adalah:

  1. Tahun 1910 menjadi Juru Tulis camat Tanjungsari
  2. Tahun 1911 menjadi Mantri Pulisi di Sukabumi
  3. Tahun 1912 menjadi Camat di Tasikmalaya
  4. Tahun 1912 menjadi Bupati Cianjur

Pada saat Ziarah ke Mekkah mendapat penghargaan Bintang Istiqlal Klas I dari Raja Arab. Kemampuannya yang mendalam dalam keislaman membuat dibanggakan. Saat berkhotbah di Mesjid dan pulang pendopo, rakyat beriringan menyertainya. Hingga saat ini, sangat jarang pejabat yang menguasai kebudayaan Sunda sekaligus mendalam pemahaman keagamaannya, sehingga dianggap pantas untuk berkhotbah. Dari kemampuan yang istimewa inilah disebut menak-santri.

Banyak kebijakan-kebijakannya untuk mensejahterakan rakyat di antaranya membuat peraturan keluar - masuk uang Desa, mendirikan Koperasi di Kabupaten Bandung, memajukan pendidikan Islam, dan juga membuat buku karyanya di antaranya: Riwayat Kanjeng Nabi Muhamad SAW. Terbitan Islam Studieclub-Bandungperti judulnya, buku ini berisi riwayat Nabi Muhamad SAW. Buku ini menjadi sangat menarik lantaran menghadirkan nuansa Sunda dalam perjalanan Nabi Muhamad SAW. pada tahun 1941 SeTafsir Surat Al-Baqarah, Islamistishe Democratie dll.

Sulit sekali menemukan sosok pemimpin yang sempurna layaknya Wiranatakoesoema V selain menjadi Ambtenaar yang disegani, ia adalah Menteri Dalam Negeri pertama Republik Indonesia yang begitu dicintai rakyatnya. Dan dengan Kinerja yang jumawa ia persembahkan bagi rakyatnya.[2] Sumber: Penelusuran Sejarah Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 1846 - 2010

Raden Aria Adipati Wiranatakoesoemah V putra dari Kanjeng Raden Adipati Kusumahdilaga saudara Raden Aria Adipati Wiranatakusuma IV cucu Raden Aria Adipati Wiranatakusuma III

Isri-istri

[sunting | sunting sumber]
  1. NRA. Inda Admini / Yoyo .
  2. RA. Soehanah .
  3. RA. Hj. Syarifah Nawawi
  4. NRA. Oekon Sangkaningrat Soeriadihardja
  5. RA. Siti Aisyah
  6. RA. Rohanah J.
  7. RA. Euis Koeraesin

Putra-putra

[sunting | sunting sumber]
Putra-putra Wiranatakusumah V pada saat mengenang wafatnya Wiranatakusumah V
  1. R. Male Wiranatakusumah
  2. RA. Amalia Wiranatakusumah
  3. RA. Madeleine Wiranatakusumah
  4. R. Marjoenani Wiranatakoesoemah
  5. RA. Martini Wiranatakusumah
  6. R.H. Brigjen Pol Muharam Wiranatakusumah
  7. Rd. Mohamad Sjarif Wiranatakusumah
  8. RA. Hj Nelly Wiranatakusumah
  9. Nr. Minarsih Wiranatakusumah
  10. Letjen TNI Rd Achmad Wiranatakusumah
  11. R. Mochammad Memed Wiranatakusumah
  12. R. Abbas Wiranatakusumah
  13. RA.Dion Rajaningrat Wiranatakusumah
  14. R Hidajat Wiranatakusumah
  15. R.H. Mohammad Rachmat Wiranatakusumah
  16. R. Muhyidin Wiranatakusumah
  17. R. Rauf Achmad Mugni Wiranatakusumah
  18. RA.Haniaty Wiranatakusumah
  19. R. Arifin Wiranatakusumah
  20. R. Otong Toyibin Wiranatakusumah
  21. R. Achmad Halim Wiranatakusumah
  22. RA. Leila K. Sarah Wiranatakusumah
  23. RA. Soraya Wiranatakusumah
  24. R. Murad Wiranatakusumah
  1. RA. Rita Radjaningrat Wiranatakusumah
  2. R. Tristan Delano Wiranatakusumah
  3. RA. Yootje Yolanda Komalaningrat Wiranatakusumah
  4. RA. Lidya Fatimah Permananingrat Wiranatakusumah
  5. R. Krishna Rajendra Wiranatakusumah
  6. RA. Connie Harisbaya Sangkaningrat Wiranatakusumah
  7. Kisenda Wiranatakusumah
  8. Yuma Wiranatakusumah
  9. Roxanne Wiranatakusumah
  10. Hendra Wiranatakusumah
  11. Muharam Wiranatakusumah
  12. Budiyana bin Maryoenani Wiranatakusumah
  13. Muhammad Ridwan Wiranatakusumah
  14. Adiarto Soenario
  15. Ariyono Soenario
  1. Tamara Bulan Tresna
  2. Yura Adinegara
  3. Shamira Banu Raja
  4. Nazira Alyousha
  5. Amatus Syakur
  6. Begum Sultria Pasha
  7. Farhatun Nisaa
  8. R. Bintang Moga Gautama
  9. Matahari Permata Ningrat
  10. Mochammad Mega Cakra Buana
  11. Putri Pelangi Wulandari Kancana Ningrat
  12. Firzia Ratnaningrat
  13. Fazwan Kusumadinata
  14. Fitriasti Sangkaningrat
  15. Herfiani Soediro
  16. Yosiana Soediro
  17. Nursyarifah Lasminingrat Soediro
  18. Nabila Rinanti Rajapermas
  19. Rasyula Andari Rajapamerat
  20. Ali Ghiffar Putra Rinanto
  21. R. Muhammad Alwan Faris Fadlirullah
  22. Annisa Kurnia Fitri Wiranatakusumah
  23. Hafidz Shiddiq Wiranatakoesoema Abdurrasyid
  24. Fatih Fathan Nashrurrahman Wiranatakoesoema
  25. Aurellio Kenzino Wiranatakoeseoma Abiandra bin Budiyana
  26. Kalista Ellenia Wiranatakusumah Rahmadhyani binti Budiyana
  27. R. Irfan Fauzi Rahman
  28. Muhammad Rangga Wiranatakoesoma
  29. Muhammad Ridho Wiranatakusumah
  30. Mahalia Santini
  31. Santoso Adiarto Jr
  32. Nazwa Maulida Darimi Wiranatakoesoemah
  33. Aulia Rizda Darimi Wiranatakoesoemah
  34. Mustafa Arva Radinka
  35. Krisnan Ramanathan
  36. Revinka nirmala
  1. Khalif Aljibran Gautama
  2. Aubin Tarikh Yaseen
  3. Luthfi Adhitya Krisharviantho
  4. Audrey Maulida
  5. Daffa Islami Ramanathan
  6. Aleena Octaviani
  7. M. Tyas farhan
  8. Ananda yusuf
  9. Bryan adam

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. singkat negara pasundan[pranala nonaktif permanen] Santi Jehannanda
  2. Meluruskan sejarah wiranatakusumah Indonesian Terasury
Jabatan politik
Posisi baru Wali Negara Pasundan
1948–1950
Jabatan dihapuskan
Posisi baru Menteri Dalam Negeri Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Soetan Sjahrir
Didahului oleh:
R.T. Hasan Sumadipraja
Bupati Bandung
1935–1945
Diteruskan oleh:
R.T.E Suriaputra
Didahului oleh:
R.A.A Martanegara
Bupati Bandung
1920–1931
Diteruskan oleh:
R.T. Hasan Sumadipraja
Didahului oleh:
R. Demang Natakusumah
Bupati Cianjur
1912–1920
Diteruskan oleh:
R.A.A. Suriadiningrat
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
R. Margono Djojohadikusumo
Ketua Dewan Pertimbangan Agung
1945–1948
Diteruskan oleh:
K.P.H. Soetardjo Kartohadikoesoemo