Waduk Nglangon
Tampilan
Waduk Nglangon | |
---|---|
Lokasi | Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah |
Koordinat | 7°10′21″S 111°08′22″E / 7.1725°S 111.13944°E |
Kegunaan | Irigasi |
Status | Beroperasi |
Mulai dibangun | 1911 |
Mulai dioperasikan | 1914 |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor | Pemerintah Hindia Belanda |
Perancang | Pemerintah Hindia Belanda |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 21 m |
Panjang | 440 m |
Lebar puncak | 4,5 m[1] |
Volume bendungan | 74.000 m3 |
Ketinggian di puncak | 81 mdpl |
Membendung | Sungai Nglangon |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Bulat |
Kapasitas pelimpah | 41,93 m3 / detik |
Waduk | |
Kapasitas normal | 2.184.000 m3 |
Kapasitas aktif | 1.120.000 m3[2] |
Kapasitas nonaktif | 1.080.000 m3 |
Luas tangkapan | 2,7 km2 |
Luas genangan | 17 hektar |
Waduk Nglangon adalah sebuah waduk yang dibangun di Kradenan, Grobogan untuk menampung air dari salah satu anak Sungai Juana, yakni Sungai Nglangon. Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 750 hektar di Kradenan, Banjardowo, Pandanharum, dan Sambongbangi. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan sebagai obyek wisata dan tempat pemancingan. Pada tahun 1995, untuk mengatasi rembesan yang terjadi di bendungan dari waduk ini, dilakukan pemasangan geomembran di bagian bendungan yang bocor.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 96.
- ^ a b Sinaro, Radhi (2007). Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) (dalam bahasa Indonesia). Tangerang Selatan: Bentara Adhi Cipta. ISBN 978-979-3945-23-1.