Lompat ke isi

Tari Basalonde

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Tari Basalonde adalah salah satu bentuk tarian tradisional dari daerah Kolaka, Sulawesi Tenggara. Tarian ini diciptakan oleh seorang raja dari daerah tersebut yang bernama Raja Mekongga sekitar abad ke 16. Gerakan tarian tersebut terinspirasi dari upacara adat setempat yang melambangkan pemujaan kepada Yang Maha Kuasa. Konon, sebenarnya tarian ini hanyalah sebagai tarian hiburan untuk menghibur sang raja dan keluarganya di dalam istana, tetapi kemudian dijadikan sebagai tari pada upacara pemujaan kepada dewa dan para leluhur mereka yang dianggap sakti.[1]

Tari Basalonde ini dimainkan oleh wanita yang terdiri antara enam sampai sepuluh orang dan diiringi oleh instrumen Dimba (gendang) dan tawa-tawa (gong). Gerakan kaki pada tarian ini sama dengan gerakan pada tarian Lulo.[1]

Gerakan Tarian

[sunting | sunting sumber]

Para penari merentang-rentangkan tangannya ke kiri dan ke kanan, pada ujung jari telunjuk kedua tangannya diilitkan di ujung-ujung selendang yang mereka pakai (melingkar dipinggang dan diikat) ke belakang. Para penari tampak seperti burung-burung yang sedang terbang yang mengibas-ibaskan sayapnya. gerakan kaki kiri dan kanan bergantian menginjak-injak tanah sambil membuat lingkaran bergerak ke kanan dan ke kiri secara bersama-sama dengan langkah yang agak pendek, sementara tangan saling bergenggaman (saling merapatkan kedua telapak tangan seperti sedang memuja atau berdoa).

Kostum tarian ini adalah pakaian adat daerah kolaka yaitu baju lengan panjang tidak berleher dengan bukaan di depan dan berhias manik-manik disepanjang pinggirannya, sarung panjang sampai mata kaki, selendang, sanggul yang dihiasi rangkaian bunga pinang goyang,anting-anting panjang terurai, gelang tangan, kalung panjang terurai dan perhiasan lainnya.

Instrumen Tarian

[sunting | sunting sumber]

Tari hiburan Basalonde menggunakan iringan musik tradisional khas Sulawesi Tenggara yakni dimba (gendang) dan tawa-tawa (gong). Tarian Basalonde memiliki durasi kurang lebih 10 menit sesuai dengan kekuatan penari dan penabuhnya.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Ensiklopedi tari Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan. 1980/1981. hlm. 76–77. 
  2. ^ "Basalonde » Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diakses tanggal 2023-02-12.