Syawal Gultom

Prof. Dr.
Syawal Gultom
M.Pd.
Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd.
Rektor Universitas Negeri Medan
	Masa jabatan; 15 Juni 2015 – 29 Agustus 2019
	Pendahulu; Ibnu Hajar Damanik Pengganti; Syamsul Gultom
Informasi pribadi
Lahir	3 Februari 1962 (umur 62); Tapanuli Utara, Sumatera Utara
Suami/istri	Rasita Malades Samosir
Anak	Atikah Putri A. Gultom; Diotama Arrizky Gultom; Rafly Aqsha Gultom; Ilza Aditha R. Gultom;
Almamater	Universitas Negeri Medan Universitas Negeri Yogyakarta Universitas Negeri Jakarta
Pekerjaan	Dosen
	Sunting kotak info • L • B

Syawal Gultom (lahir 3 Februari 1962) adalah seorang akademisi asal Medan, Sumatera Utara. Ia pernah menjabat sebagai rektor Universitas Negeri Medan periode 2007-2011 dan periode 2015–2019.^[1] Syawal Gultom merupakan guru besar pendidikan matematika di Unimed.^[2] Sebelum kembali mengabdi di dunia pendidikan, dirinya pernah menjabat eselon 1 di Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP)^[3] di Jakarta. Selama menjabat Kepala Badan SDMPK dan PMP, ia turut andil sebagai penyusun dan pelatih Kurikulum 2013^[4] yang sedang diterapkan di Indonesia.

Catatan Kaki

^ Humas Unimed. "Prof. Syawal Gultom Dilantik MENRISTEKDIKTI Sebagai Rektor UNIMED Periode 2015-2019". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-14. Diakses tanggal 2016-04-25.
^ FMIPA UNIMED. "DAFTAR DOSEN FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN".
^ Okezone. "Diklat Profesi Guru Bakal Dihapus".
^ Tempo. "Kurikulum 2013, Pemerintah Latih 60 Ribu Guru".

Pranala luar

(Indonesia) Situs Resmi UNIMED
(Indonesia) Humas UNIMED Diarsipkan 2016-05-02 di Wayback Machine.

[1] Humas Unimed. "Prof. Syawal Gultom Dilantik MENRISTEKDIKTI Sebagai Rektor UNIMED Periode 2015-2019". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-14. Diakses tanggal 2016-04-25.

[2] FMIPA UNIMED. "DAFTAR DOSEN FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN".

[3] Okezone. "Diklat Profesi Guru Bakal Dihapus".

[4] Tempo. "Kurikulum 2013, Pemerintah Latih 60 Ribu Guru".

[1]

[2]

[3]

[4]