Ratu Intan
Ratu Intan (ke-1) | |
---|---|
Kerajaan Tjantoeng (Cantung) dan Batoe Litjin (Batulicin) | |
Berkuasa | 1780-1800 |
Pendahulu | ♀ Ratu Mas binti Pangeran Mangu |
Penerus | ♀ Raja Gusti Besar |
Ratu | Lihat daftar |
Pemakaman | |
Keturunan | tidak ada keturunan |
Wangsa | Dinasti Tanah Bumbu |
Ayah | ♂ Daeng Malewa (Pangeran Dipati) |
Ibu | ♀ Ratu Mas binti Pangeran Mangu |
Ratu Intan binti Pangeran Dipati atau Ratu Intan I adalah penguasa negeri Tjantoeng (Cantung) dan Batoe Litjin (Batulicin) pada tahun 1780-1800.[1][2]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Ratu Intan I menikahi Aji Dipati yang bergelar Sultan Dipati Anom Alamsyah (Sultan Pasir III tahun 1768-1799).[3] Pernikahan Ratu Intan I dengan Sultan Anom tidak memiliki keturunan, tetapi dari istri selir Sultan Anom memiliki anak bernama:
- Pangeran Aji Muhammad
- Andin Kedot
- Andin Girok
- Andin Proah.
Keluarga
[sunting | sunting sumber]Retu Intan merupakan puteri tunggal Ratu Mas Raja (Ratu) Tanah Bumbu ke-3[4] dan Daeng Malewa (bergelar Pangeran Dipati). Ratu Mas (ibunda Ratu Intan) menikah dengan seorang pedagang dari Gowa bernama Daeng Malewa yang bergelar Pangeran Dipati. Pasangan suami isteri inilah merupakan orang tua dari Ratu Intan I. Sepeninggal Daeng Malewa (Ratu Mas telah meninggal terlebih dahulu), maka sejak 1780, kerajaan Tanah Bumbu dibagi menjadi beberapa divisi (negeri). Ratu Intan I memperoleh negeri Cantung dan Batulicin.[1]
Daeng Malewa (ayahanda Ratu Intan I) juga memiliki keturunan dari isteri-isteri selir. Ratu Intan I memiliki dua orang saudara laki-laki yang sebapak yaitu Pangeran Prabu dan Pangeran Layah yang dilahirkan dari selir-selir. Dari pecahan kerajaan Tanah Bumbu maka Pangeran Layah memperoleh negeri Buntar Laut. Sedangkan Pangeran Prabu bergelar Sultan Sepuh sebagai Raja Sampanahan, Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.[1]
Warisan
[sunting | sunting sumber]Sampai sekarang, Ratu Intan I masih dikenang dalam ingatan suku Dayak Meratus.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia, Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde, Jilid 1, Lange & Co., 1853
- ^ (Indonesia) Anna Lowenhaupt Tsing, Di Bawah Bayang-Bayang Ratu Intan: Proses Marjinalisasi pada Masyarakat, Yayasan Obor Indonesia ISBN 979-461-306-1, 9789794613061
- ^ http://www.guide2womenleaders.com/indonesia_substates.htm#T
- ^ Truhart P., Regents of Nations. Systematic Chronology of States and Their Political Representatives in Past and Present. A Biographical Reference Book, Part 3: Asia & Pacific Oceania, München 2003, s. 1245-1257, ISBN 3-598-21545-2.
- ^ Anna Lowenhaupt Tsing, Di Bawah Bayang-Bayang Ratu Intan: Proses Marjinalisasi pada Masyarakat, Yayasan Obor Indonesia ISBN 979-461-306-1, 9789794613061