Pengeboran inti
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Pengeboran inti merupakan salah satu penyelidikan geologi teknik di lapangan yang termasuk pada Rekayasa Geoteknik. Tujuan utama penyelidikan geoteknik adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan parameter tanah untuk keperluan perencanaan dan desain geoteknik. Pada pengeboran ini sedikitnya memiliki 3 (tiga) tahap pelaksanaan, yaitu: Bor inti, Standar Penentration Test (SPT) & Pengambilan contoh tanah tak terganggu (UDS).
Pekerjaan bor inti ini dilaksanakan dengan menggunakan mata bor batu widia (tungsten) yang menghasilkan inti tanah atau batuan berdiameter 76 mm apabila dipakai single core barrel dan 50 mm apabila dipakai double core barrel. Setiap kali core barrel penuh dengan tanah atau batuan, core barrel tersebut diangkat ke permukaan untuk dikeluarkan inti tanah dan batuan yang terperangkap di dalamnya, kemudian dideskripsikan jenis, warna dan sifat konsistensinya secara visual. Pada saat berlangsungnya pekerjaan pemboran inti diambil juga contoh tanah tak terganggu (UDS) dari dalam lubang bor dengan menggunakan tabung tipis (Shelby tube sampler[1]). Tabung tipis ini ditusukkan ke dalam tanah dengan cara ditekan dengan spindle hidrolis dari mesin bor atau dipukul dengan palu SPT bila tanah yang dijumpai cukup kaku. Setelah tabung contoh diangkat ke permukaan dan dilepas dari stang bor kemudian kedua ujungnya segera ditutup dengan lilin cair untuk mencegah penguapan kadar air contoh tanah. Selanjutnya hasil deskripsi inti tanah hasil pemboran, kedalaman pengambilan contoh tanah tak terganggu dan kedalaman muka air tanah dari titik pemboran disajikan dalam bentuk diagram Boring Log.
Standard Penetration test (SPT) dengan interval 2 meter. Uji SPT[2] dilakukan dengan cara menghitung jumlah pukulan palu pemukul yang diperlukan untuk mendesak tabung contoh Split Spoon Sampler berdiameter 2” sedalam 30 cm ke dalam tanah. Berat palu pemukul yang dipergunakan adalah 63,5 kg dengan tinggi jatuh 76 cm. Penghitungan jumlah pukulan dilakukan 3 kali yaitu setiap penetrasi 15 cm. Nilai SPT diperoleh dengan menjumlahkan jumlah pukulan yang diperlukan pada 15 cm penetrasi kedua dan ketiga. Hasil pengujian Standard Penetration Test (SPT) ini disajikan dalam bentuk grafik pada Boring Log[3] bersama dengan deskripsi lapisan tanah.
Pengambilan contoh tanah tak terganggu (UDS) ini dilakukan selama pekerjaan pemboran menggunkan tabung sampel (Shelby Tube). Tabung sampel disambung dengan stang bor menggunakan konektor. Tabung contoh dimasukkan ke dalam dasar lubang bor, dan kemudian ditekan ke dalam tanah asli yang akan diambil contohnya pada dasar lubang bor, setelah tabung diangkat kemudian kedua ujung tabung segera ditutup dengan lilin cair untuk mencegah penguapan kadar air dari contoh tanah. Selanjutnya hasil pengambilan contoh tanah tak terganggu ini dibawa untuk dilakukan pengujian di laboratorium.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Drilling Sampling Soil Rock" (PDF). PDHonline. Diakses tanggal 2024-01-19.
- ^ "Cara uji penetrasi lapangan dengan SPT". ceritasipil. Diakses tanggal 2024-01-19.
- ^ "Geotechnical Section Log Form" (PDF).