Lompat ke isi

Metamorfosis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seekor capung sedang melakukan ekdisis terakhirnya, bermetamorfosis dari bentuk nimfanya

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhsan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda.

Beberapa serangga, amfibi, mollusca, crustacea, echinodermata, dan tunicata mengalami proses metamorfosis, yang biasanya (tapi tidak selalu) disertai perubahan habitat atau kelakuan.

Jenis dan tahapan metamorfosis

[sunting | sunting sumber]

Terdapat dua jenis metamorfosis pada hewan, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Dikatakan sempurna dikarenakan bentuk larva sangat jauh berbeda dengan bentuk imagonya. Tahapan yang dilalui metamorfosis sempurna ada 4 tahap yaitu, telur–larva–pupa/nimfa–imago. Contoh metamorfosis sempurna diantaran5ya, katak, nyamuk, lalat, kupu-kupu.

Metamorfosis tidak sempurna pada serangga hanya melalui tiga tahapan yaitu, telur–nimfa–imago (hewan dewasa). Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna mempunyai bentuk tubuh sama ketika kecil sampai dewasa. Yang membedakan adalah pertumbuhan sebagian tubuh hewan tersebut. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna walang, kepik, whitefly, rayap, kutu daun, jangkrik, capung dll. Berikut tahapan metamorfosis pada hewan.

  1. Telur: Cikal bakal makhluk hidup yang dimiliki betina yang nantinya akan dibuahi pejantan
  2. Nimfa: Hewan muda yang mempunyai bentuk sudah menyerupai hewan dewasa
  3. Larva: Hewan muda yang sangat berbeda dengan bentuk hewan dewasa
  4. Pupa: Fase transisi perubahan dari larva menjadi Imago
  5. Imago: Hewan dewasa

Metamorfosis serangga

[sunting | sunting sumber]

Metamorfosis biasanya terjadi pada fase berbeda-beda, dimulai dari larva atau nimfa, kadang-kadang melewati fase pupa, dan berakhir sebagai imago dewasa. Ada dua macam metamorfosis utama pada serangga, hemimetabola dan holometabola.

Metamorfosis tidak sempurna pada belalang

Fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis biasanya disebut larva/nimfa. Tapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan spesies serangga, hanya fase pertama yang disebut larva/nimfa. Pada hemimetabolisme, perkembangan nimfa berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (pergantian kulit), fase ini disebut instar. Hemimetabola juga dikenal dengan metamorfosis tidak sempurna.

Pada holometabola, larva sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga yang melakukan holometabola melalui fase larva, kemudian memasuki fase tidak aktif yang disebut pupa, atau chrysalis, dan akhirnya menjadi dewasa (imago). Holometabola juga dikenal dengan metamorfosis sempurna. Sementara di dalam pupa, serangga akan mengeluarkan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Proses kematian sel disebut histolisis, dan pertumbuhan sel lagi disebut histogenesis.

Lama serangga menghabiskan waktunya pada fase dewasa atau pada fase remajanya tergantung pada spesies serangga itu. Misalnya mayfly yang hanya hidup pada fase dewasa hanya satu hari, dan cicada, yang fase remajanya hidup di bawah tanah selama 13 hingga 17 tahun. Kedua spesies ini melakukan metamorfosis tidak sempurna.

Perbandingan lama metamorfosis
Spesies Telur Larva/Nimfa Pupa Dewasa
Lalat rumah 1 hari 2 minggu 1 minggu 2 minggu
Kepik 4 hari 2 minggu 2 minggu 3-9 bulan
Monarch Butterfly 4 hari 2 minggu 10 hari 2-6 minggu
Periodical Cicada 1 bulan 13/17 tahun tidak melewati tahapan ini 2 bulan
Mayfly 1 bulan 3 tahun 1 hari
Kecoa 1 bulan 3 bulan 9 bulan

Metamorfosis kupu-kupu

[sunting | sunting sumber]

Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada di permukaan daun. Telur kemudian menetas menjadi ulat. Ulat itu akan makan selama berhari-hari, lama kelamaan ulat akan behenti makan, dan mulai berubah menjadi kepompong.

Masa kepompong ini berlangsung selama berhari-hari. Jika telah sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong tersebut,dan menjadi Kupu-kupu dewasa. Yang berkembang biak dengan bertelur. Dari telur itu, proses metamorfosis dimulai lagi.

Metamorfosis amfibi

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi berudu. Berudu hidup di air Setelah berumur 2 hari, berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, insang tak berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Maka bentuk dari muka akan lebih jelas setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa dan kembali berkembang biak.

Ada beberapa hal yang berbeda dari daur amfibi pada umumnya. Beberapa spesies salamander tidak perlu bermetamorfosis untuk menjadi dewasa sepenuhnya secara seksual, dan hanya akan bermetamorfosis dalam tekanan kondisi lingkungan tertentu. Banyak spesies kodok tropis meletakkan telurnya di darat, di mana kecebong bermetamorfosis di dalam telur. Ketika mereka menetas, mereka menjadi dewasa yang belum benar-benar matang, kadang-kadang masih memiliki ekor yang dalam beberapa hari kemudian diserap kembali.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Davies, R.G., Outlines of Entomology, Chapman and Hall: chapter 3

Williamson D I (2003). "The Origins of Larvae", xviii + 261 pp, ISBN 1-4020-1514-3. Kluwer. Dordrecht.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]