Dunia Keempat
Dunia Keempat merupakan satu atau beberapa kaum suku bangsa yang terkadang tidak diakui baik itu secara etnis, agama, maupun terasingkan dalam hal sistem percaturan politik dan ekonomi dunia.
Mereka padahal biasanya merupakan suku bangsa asli dari suatu negara yang masih bermukim di wilayah asli mereka.
Namun nyatanya terkadang mereka ada juga yang harus tersingkirkan dan harus berpindah wilayah di luar perbatasan negara tersebut bahkan hingga akhirnya tersebar di berbagai negara lainnya di luar wilayah asli mereka, bahkan terkadang harus hidup secara nomaden (berpindah-pindah).
Penamaan
[sunting | sunting sumber]Istilah “Dunia Keempat” pertama kali dicetuskan sekitar tahun 1970 oleh Mbuto Milando, sekretaris pertama dari Komisi Tinggi Tanzania yang saat itu sedang berbincang dengan George Manuel, kepala dari Persaudaraan Suku Indian Nasional Kanada.
Milando saat itu menyebutkan “Ketika penduduk asli suatu wilayah menempati wilayah mereka sendiri, berdasarkan tradisi dan budaya mereka sendiri, maka hal itu merupakan “Dunia Keempat”.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Castells, Manuel (1998, second edition, 2000). End of Millennium, The Information Age: Economy, Society and Culture Vol. III. Oxford, UK: Blackwell. ISBN 978-0-631-22139-5.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Fourth World Journal
- International Movement ATD Fourth World
- Fourth World Center for the Study of Indigenous Law and Politics at University of Colorado at Denver (on archive.org)
- Fourth World: Nations without a State - Nadesan Satyendra
- Fourth World Eye[pranala nonaktif permanen]
- Fourth World Documentation Program