Djampang Mentjari Naga Hitam
Djampang Mentjari Naga Hitam | |
---|---|
Sutradara | Lilik Sudjio |
Ditulis oleh | Zaidin Wahab |
Pemeran | Sukarno M. Noor A. Hadi Cees Van Caspel HIM Damsyik Mansjur Sjah Menzano Moh. Mochtar Nani Widjaja S. Parya Sandy Suwardi Hassan Syamsuddin Syafei Tiar Muslim WD Mochtar Wolly Sutinah |
Penata musik | Idris Sardi |
Sinematografer | Sjamsuddin Jusuf |
Tanggal rilis | 1968 |
Durasi | ... menit |
Negara | Indonesia |
Djampang Mentjari Naga Hitam adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1968 dengan disutradarai oleh Lilik Sudjio.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Ayah Jampang terbunuh Naga Hitam dan Jampang diungsikan sambil berguru pada guru ayahnya di Cirebon. Setelah dewasa Jampang (Sukarno M. Noor) lalu turun gunung untuk balas dendam. Dalam pengembaraannya dari kampung ke kampung itu akhirnya ia menjumpai Bendot (WD Mochtar), saat bekerja sebagai sais pada BangMaing (Moch. Mochtar). Anak buah Bendot yang mau mengganggunya dengan mudah dikalahkan. Maing lalu bertanya siapa orangtuanya. Setelah diberitahu, Maing menganjurkan agar Jampang minta keterangan dan bantuan Ki Somat. Setelah informasi diperoleh, maka Jampang kembali ke desa tempat Bendot dan kawan-kawan merajalela dan berhasil menemui Naga Hitam yang ternyata adalah Babah Peng Ho (Awaludin), tuan tanah terkaya di desa itu dan memperalat Bendot.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Laman Djampang Mentjari Naga Hitam[pranala nonaktif permanen], diakses pada 18 Desember 2009
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Resensi@Perfilman.jibis.pnri[pranala nonaktif permanen]