Abdallah bin Ibad
ʿAbdullāh bin Ibāḍ al-Tamīmī (bahasa Arab: عبدالله بن إباض التميمي; meninggal abad ke-7 Masehi) adalah seorang cendikiawan Islam Arab dari Basra, dari suku Bani Sa'ad dari Tamim. Dalam historiografi Islam tradisional, ia adalah seorang pendiri Ibadi Islam.[1]
Ibnu Ibad adalah salah satu kelompok Khawarij Basra yang dipimpin oleh Nafi' bin Azraq, bergabung dengan para pembela di bawah naungan Abdullah bin Zubair pada saat pengepungan Ka'bah oleh Bani Umayyah pada tahun 683. Setelah pengepungan dicabut, kaum Khawarij kecewa terhadap penolakan Ibnu Zubair untuk mencela almarhum Khalifah Usman bin Affan dan kembali ke Basra. Di sana mereka dipenjarakan oleh gubernur Umayyah Ubaidillah bin Ziyad. Ketika kaum Basra bangkit dan menggulingkan pemerintahan Bani Umayyah, para tawanan dibebaskan. Ibnu Azraq memimpin banyak dari mereka ke Ahvaz.[1] Ibnu Ibad tetap di Basra, Ayahnya, Ibad bin Amru Tamimi, adalah seorang pemimpin kaum moderat yang pertama yang menolak memisahkan diri dengan Ibnu Azraq.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Congress, Union européenne des arabisants et islamisants (2006). Authority, Privacy and Public Order in Islam: Proceedings of the 22nd Congress of L'Union Européenne Des Arabisants Et Islamisants (dalam bahasa Inggris). Peeters Publishers. hlm. 51–58. ISBN 978-90-429-1736-1.
- ^ Schmidtke, Sabine (2016-03-31). The Oxford Handbook of Islamic Theology (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 242. ISBN 978-0-19-106879-9.