Lompat ke isi

40 Hari Bangkitnya Pocong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
40 Hari Bangkitnya Pocong
SutradaraRudi Soedjarwo
ProduserGope T. Samtani
Subagio Samtani
SkenarioCassandra Massardi
PemeranIrwansyah
Raffi Ahmad
Sabai Morscheck
Farida Pasha
Connie Suteja
Ully Artha
Monique Henry
Herichan
Griff Pradapa
Penata musikAndi Rianto
SinematograferRudi Soedjarwo
PenyuntingOghie Hameh
Perusahaan
produksi
DistributorRapi Films
Tanggal rilis
6 Maret 2008
Durasi90 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

40 Hari Bangkitnya Pocong adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2008. Film yang disutradarai oleh Rudy Soedjarwo ini dibintangi oleh Irwansyah, Raffi Ahmad, Sabai Morscheck, Farida Pasha, Connie Suteja, Ully Artha, Monique Henry, Herichan dan Griff Pradapa.

Berawal dari sebuah kecelakaan mobil karena tabrakan, Jessi (Sabai Morscheck) mengalami hal-hal yang mengerikan. Dikejar oleh mantan kekasihnya, Nino (Raffi Ahmad), Jessi yang bekerja sebagai teknisi di sebuah toko komputer dan elektronik ditugaskan untuk memperbaiki komputer di rumah seorang pemuda bernama Kevin (Irwansyah). Kendati mempunyai Tante Alice (Connie Suteja) yang aneh, Jessi juga mengakrabkan diri dengan adik Kevin yang bernama Daffi (Griff Pradapa). Saat ia pulang, ia kerap dihantui sosok-sosok yang mengerikan. Lambat laun perasaan suka antara Kevin dan Jessi mulai muncul. Malamnya, Jessi yang tertidur di kamarnya diganggu oleh sosok kuntilanak dan setelah itu, Jessi menemukan sebuah bungkusan berisi benda mistik di bawah tempat tidurnya. Sementara Nino mendapatkan teror dari makhluk yang sama. Ia diteror oleh pocong, kuntilanak dan tubuh setengah badan.

Keesokan harinya, Jessi juga mendapat teror dari tubuh setengah badan. Di rumah Kevin, rupanya ada sebuah pembahasan mengenai sebuah kecelakaan mobil (adegan yang berada di film awal) dan siapa pelakunya. Saat Kevin mengantar Tante Ve (Farida Pasha), tantenya yang berprofesi sebagai paranormal itu mengatakan bahwa pelakunya akan muncul. Sementara di rumah, Nino menerobos masuk ke dalam rumah Kevin dan berhasil diusir, sementara liontin, yang dimiliki oleh Jessi, terbuka dan berisi foto Kevin dan orang tuanya. Kilas balik terungkap bahwa Jessi telah membuat kematian orang tua Kevin. Ayah Kevin (Muhammad Ilyas), terlempar ke sudut jalan dengan tubuh terpotong, sementara ibu Kevin (Ully Artha) yang berada di dalam mobil menyodorkan liontin itu sembari menahan maut. Karena rasa bersalah, Jessi segera pergi dari rumah Kevin yang semakin aneh keadaannya, apalagi keadaan Tante Alice yang masih berpura-pura bahwa orang tua Kevin masih ada.

Jessi selama beberapa hari tidak masuk kantor, hal ini mengakibatkan Kevin cemas. Kecemasan juga terjadi pada sepupu Jessi, Rike (Monique Henry), dan kekasihnya, Eno (Herichan), yang mengetahui sakitnya Jessi. Kevin yang datang ke tempat Jessi diceritakan mengenai peristiwa tabrakan itu. Waktu itu di siang hari, Jessi dan Nino masih sepasang kekasih. Nino yang tidak bekerja dan sedang mabuk, menyetir mobil tanpa menghiraukan peringatan Jessi. Saat Nino kurang memperhatikan, mobil yang ditumpangi oleh orang tua Kevin nyaris menabrak dan membuat mobil tersebut terlempar ke sisi jalan. Jessi berniat menolong ibu Kevin yang masih hidup, tetapi Nino yang ingin menghindar dari kejadian memaksa Jessi pergi dari jalan itu. Kevin yang diceritakan segera pergi dari tempat itu, sementara Eno mengatakan kalau semua kebetulan ini digunakan untuk menarik para pelaku ke rumah korban, yakni orang tua Kevin.

Nino, yang telah kembali ke kosnya, dihantui lagi dan pergi dari rumah kos. Kemudian Rike, Jessi dan Eno pergi ke kamar kos Nino dan menemukan fakta bahwa semua perlakuan yang diberikan Nino kepada Jessi digunakan untuk melindungi Jessi dari kejaran makhluk-makhluk itu. Mereka pergi dari sana dan pergi ke rumah Kevin, di mana rumah itu adalah rumah para korban. Jessi bertekad untuk pergi sendiri dan mengunci pintunya. Di sana, ia menemukan Daffi sendirian di rumah yang tengah kosong. Jessi menggendong Daffi, lantas menelepon Kevin yang sedang mengunjungi tempat kecelakaan orang tuanya, ketika ia diberitahu keadaan Daffi, Kevin memberitahu bahwa Daffi ikut meninggal dalam kecelakaan tersebut. Lalu Jessi menyadari bahwa ia menggendong pocong. Jessi kemudian kabur hingga ke loteng dan menemukan sebuah kamar. Di kamar itu, ia malah menemukan pocong Daffi dan orang tua Kevin.

Selanjutnya, Kevin kembali ke rumah dan membukakan pintu untuk mencari Jessi yang berada di kamar Tante Alice, yang mana kamar itu berisi tiga pocong. Kevin, Rike dan Eno yang menemukannya juga terkejut. Lalu, Tante Alice dimasukkan ke rumah sakit jiwa, kemungkinan demi melepas rasa kehilangan, Tante Alice menggali kubur dan menempatkan pocong-pocong itu di tempat tidurnya. Di tempat lain, Nino yang mabuk di mobilnya melihat sosok kuntilanak dan pocong lagi di sampingnya, ia mendapat kecelakaan kendati ia bisa selamat darinya. Di kamar mandi, ia melihat bayangannya dirinya yang mengerikan di cermin hingga ia menyadari bahwa dirinya telah meninggal.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]