Lompat ke isi

Yunani Kuno/Sejarah/Zaman Hellenistik

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
<< Zaman Klasik Zaman Helenistik - Yunani Kuno Kekuasaan Romawi >>
Wilayah kekuasaan Aleksander Agung
Pembagian wilayah kerajaan Aleksander

Seusai Perang Peloponnesos, semua kota di Yunani mengalami kerusakan dan kemiskinan. Akibatnya, banyak orang Yunani yang menjadi tentara bayaran bagi Persia. Sementara sebagian lainnya berupaya membangun kembali kota-kota mereka. Pada masa inilah muncul Sokrates dan muridnya Plato, keduanya merupakan filsuf besar.

Di sebelah utara Yunani terdapat sebuah negara yang disebut Makedonia. Rajanya, Philippos, menyadari bahwa Yunani sedang lemah. Ia pun mmeutuskan untuk menyerang Yunani dan berhasil merebut satu per satu kota Yunani. Setelah Philippos dibunuh pada 336 SM, putranya Aleksander diangkat sebagai raja Makedonia, yang juga berkuasa atas Yunani. Aleksander baru berusia 20 tahun ketika menjadi raja. Akan tetapi, pada usia semuda itu, ia sudah berani memimpin pasukan besar Yunani-Makedonia dan menyerang Kekaisaran Persia.

Aleksander adalah jenderal yang hebat, sedangkan Persia sedang lemah saat itu. Akibatnya, sedikit demi sedikit Aleksander berhasil menguasai wilayah Persia, dimulai dari Anatolia, lalu berlanjut ke Fenisia, Israel, Mesir, Mesopotamia, hingga wilayah pusat Persia. Aleksander bahkan terus melanjutkan serangannya hingga tiba di Afganistan dan India. Di India, pasukan Aleksander sudah amat kelelahan sehingga tak mau bertempur lagi, memaksa Aleksander untuk berhenti dan pulang. Dalam perjalanan pulang, banyak tentaranya yang mati, dan pada 323 SM di Babilonia, Aleksander juga meninggal pada usia 33 tahun akibat suatu penyakit.

Aleksander wafat tanpa meninggalkan anak lelaki dewasa, sehingga kerajaannya dibagi-bagi oleh para jenderalnya menjadi banyak kerajaan yang lebih kecil. Ada tiga wilayah utama hasil dari pembagian ini, yaitu Mesir yang dipimpin oleh Ptolemaios, Seleukia (Israel, Suriah, Irak, Iran, dan Afganistan modern) yang dipimpin oleh Seleukos, Anatolia-Thrakia yang dipimpin oleh Lysimakhos, dan Yunani-Makedonia yang dipimpin oleh Kassandros. Kerajaan-kerajaan ini saling berperang satu sama lain, namun periode Helenistik merupakan masa kemakmuran dan pengetahuan. Sebuah universitas besar didirikan di Aleksandria, Mesir. Filsuf Aristoteles hidup di Athena. Banyak filsuf dan ilmuwan yang bepergian ke dan dari Yunani dan India. Gabungan pengetahuan Asia Barat, India, dan Yunani mendorong munculnya banyak perkembangan dalam sains, filsafat, dan seni.

Lihat pula

[sunting]