Materi Pengembangan Bisnis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

Pengembangan Bisnis

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh

perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

kelangsungan hidup usahanya.Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan

salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan

konsumen.Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang

berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

Menurut Kotler dan Keller (2011:5) dalam buku Marketing Management

edisi 13 pengertian manajemen pemasaran adalah

“Mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial”

Sedangkan menurut Maynard dan Beckam yang dikutip oleh (Alma 2011:1)

dalam buku Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa adalah :

“Marketing embrace and business activities involved in the flow of goods

and services from physical production and consumption”

Sedangkan menurut (Daryanto 2011:1) mengemukakan pengertian

pemasaran sebagai berikut:

“Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”.

Dan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah

suatu aktivitas dalam myampaikan barang atau jasa kepada para konsumen, dimana

kegiatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.

Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran mengatur semua keinginan pemasaran, karena itu


manajemen pemasaran sangat penting bagi perusahaan. Manajemen Pemasaran

menurut Kotler dan Keller (2011:6) dalam buku manajemen pemasaran edisi 13

adalah Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang umum.

Menurut Daryanto (2011:6), mendefinisikan manajemen pemasaran adalah

analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk

menciptakan, membagun, dan mempertahankan pertukaran yang mengguntungkan

dengan target pembeli untuk mencapai sasaran organisasi.

Manajemen Pemasaran menurut Tjiptono (2011:2) merupakan sistem total

aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, dan

mendistribusikan produk , jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan

pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah sebagai suatu seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta

mendapatkannya dan mempertahankannya serta dirancang untuk memuaskan

keinginan pasar sasaran.

2.3 Strategi Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk, baik

itu barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu sehingga

jumlah penjualan menjadi lebih tinggi.Pengertian strategi pemasaran juga dapat

diartikan sebagai rangkaian upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada

jumlah orang yang mengetahui hal tersebut.


Strategi Pemasaran punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau

bisnis karena berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga

barang maupun jasa. Ada tiga faktor penentu nilai harga barang dan jasa, yaitu:

 Produksi

 Pemasaran

 Konsumsi

Dalam hal ini, pemasaran menjadi bagian yang menghubungkan antara

kegiatan produksi dan konsumsi

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran menurut (Kotler and Amstrong, 2012:72) adalah logika

pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi customer dan

dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.

Strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan

akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan

produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan

dua atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program

seperti periklanan, promosi penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau

pengembangan produk memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan.

Oleh sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan program-

program pemasaran agar program-program itu sejalan dan terintegrasi dengan

sinergistik. Mekanisme ini disebut sebagai strategi pemasaran.

Menurut Kurtz (2008:42) strategi pemasaran adalah keseluruhan program

perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan koonsumen dengan

membangun kombinasi elemen dari marketing mix, produk, distribusi, dan harga.
2.3.2 Fungsi Strategi Pemasaran

Secara garis besar ada 4 fungsi strategi pemasaran, diantaranya:

1. Meningkatkan Motivasi untuk Melihat Masa Depan

Strategi pemasaran berupaya untuk memotivasi manajemen perusahaan

agar berpikir dan melihat masa depan dengan cara yang berbeda. Hal ini

sangat diperlukan untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa

mendatang.

Penting bagi perusahaan untuk mengikuti ritme pasar, namun terkadang

perusahaan juga harus memiliki gebrakan dengan sesuatu yang baru.

2. Koordinasi Pemasaran yang Lebih Efektif

Setiap perusahaan pasti memiliki strategi pemasarannya sendiri. Strategi

pemasaran ini berfungsi untuk mengatur arah jalannya perusahaan sehingga

membentuk tim koordinasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.

3. Merumuskan Tujuan Perusahaan

Para pelaku usaha tentunya ingin melihat dengan jelas apa tujuan

perusahaan mereka. Dengan adanya strategi pemasaran maka pelaku usaha

akan terbantu untuk membuat detail tujuan yang akan dicapai, baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

4. Pengawasan Kegiatan Pemasaran

Dengan adanya strategi pemasaran maka perusahaan akan memiliki

standar prestasi kerja para anggotanya. Dengan begitu, pengawasan kegiatan

para anggota akan lebih mudah dipantau untuk mendapatkan mutu dan

kualitas kerja yang efektif.

2.3.3 Tujuan Strategi Pemasaran


Secara umum, setidaknya ada 4 tujuan strategi pemasaran, diantaranya

adalah:

 Untuk meningkatkan kualitas koordinasi antar individu dalam tim

pemasaran

 Sebagai alat ukur hasil pemasaran berdasarkan standar prestasi yang telah

ditentukan

 Sebagai dasar logis dalam mengambil keputusan pemasaran

 Untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi bila terjadi perubahan

dalam pemasaran

2.3.4 Konsep Strategi Pemasaran

Banyak ahli marketing mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah kunci

utama dari konsep pemasaran dan marketing strategy. Dengan kata lain, setiap perusahaan
memiliki cara tersendiri dalam melakukan proses marketing, sesuai karakteristik dan
kesanggupan masing-masing. Pada dasarnya tujuan akhir dari marketing itu tetap akan
bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen. Berikut ini adalah 5 Konsep Strategi
Pemasaran:

1. Segmentasi Pasar

Setiap konsumen pasti memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang

berbeda.Perusahaan harus melakukan klasifikasi pasar yang sifatnya heterogen

menjadi satua-satuan pasar yang bersifat homogen.

2. Market Positioning

Tidak ada perusahaan yang bisa menguasai seluruh pasar.Itulah

alasannya mengapa perusahaan harus punya pola spesifik untuk mendapatkan

posisi kuat dalam pasar, yaitu memilih segmen yang paling menguntungkan.

3.Market Entry Strategy


Ini adalah strategi perusahaan untuk bisa masuk pada segmen pasar

tertentu. Bebebrapa cara yang sering dilakukan adalah:

 Membeli Perusahaan Lain

 Internal Development

 Kerjasama Dengan Perusahaan Lain

4. Marketing Mix Strategy

Marketing Mixadalah kumpulan dari beberapa variabel yang telah

digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Beberapa

variabel tersebut diantaranya;

 Product

 Price

 Place

 Promotion

 Participant

 Process

 People Physical Evidence

5. Timing Strategy

Pemilihan waktu dalam melakukan pemasaran juga sangat penting untuk

diperhatikan.Perusahaan perlu melakukan berbagai persiapan yang baik di

bidang produksi, dan menentukan waktu yang tepat untuk mendistribusikan

produk ke pasar.

2.4 Konsep Pemasaran

Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan


akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru
ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran

tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:

1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada

konsumen/pasar.

2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan

bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan secara organisasi.

Menurut Kotler dan Keller (2009:19) konsep pemasaran menegaskan bahwa

kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut

harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang

terpilih. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat

penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan

tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian

pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan

dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.

Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan

mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara

penghasilan dengan biaya yang layak.Ini berbeda dengan konsep penjualan yang

menitikberatkan pada keinginan perusahaan.Falsafah dalam pendekatan penjualan

adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia


membelinya.Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen
menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana
caranya memuaskan.

Bauran Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2012:101) menyatakan bahwa Marketing Mix

merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus

menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Sedangkan menurut Dharmesta dan Irawan (2011:78) bauran pemasaran

adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sitem

pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem

distribusi.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran pemasaran merupakan

variable-variabel terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang

diharapkan dari pasarsasaran. Umumnya terdapat 7 unsur marketing mix 7P, yaitu:

 Product

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.Strategi produk dapat
mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar
untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.Didalam strategi bauran pemasaran, strategi produk merupakan unsur yang paling
penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.

Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan akan menentukan kegiatan promosi

yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya.

Tahapan Dalam Pembuatan Produk, yaitu:

 Perencanaan Produk

Mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan produk
linenya.

 Pengembangan Produk
Mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan, dan pendesainan produk.

 Perdagangan

Mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen ke penyalur untuk menyesuaikan


produknya dengan permintaan pasar.

Aspek – aspek Produk

 Produk Inti ( Core Product )

Merupakan manfaat inti yang ditampilkan suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi
kebutuhan serta keinginannya

 Produk yang Diperluas ( Augmented Product )

Merupakan produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang diminati oleh
konsumen dari produk yang inti yang dibelinya.

Produk Formal

Merupakan produk penampilan atau perwujudan dari produk inti

maupun perluasan produknya.

2. Price

Harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh


produk atau jasa.

a) Tujuan Penetapan Harga

Menjalankan sebuah bisnis tidak akan terlepas dari permasalahan harga. Harga memegang
peranan penting dalam terjadinya kesepakatan jual-beli dari produsen ke tangan konsumen.
Melalui penetapan harga, akan terlihat posisi kelayakan produk dari nilai ekonomisnya.
Karena permasalahan ini, perusahaan biasanyan mengadakan penetapan harga yang
disepakati sebelum barang beredar di pasaran. Tujuan dari penetapan suatu harga adalah
untuk mencapai target perusahaan, mendapatkan laba dari penjualan, meningkatkan serta

mengembangkan produksi produk, serta meluaskan target pemasaran.Penetapan harga suatu


produk atau jasa tergantung dari tujuan perusahaan atau penjual yang memasarkan produk
tersebut.
Penetapan harga memiliki tujuan yaitu:

1. Mencapai Penghasilan atas Investasi


Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan
persentasenya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu
dari barang yang dihasilkannya.
2. Kestabilan Harga
Hal ini biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan
memegang kendali atas harga.Usaha pengendalian harga diarahkan
terutama untuk mencegah terjadinya perang harga, khususnya bila
menghadapi permintaan yang sedang menurun.
3. Mempertahankan atau Meningkatkan Bagian dalam Pasar
Apabila perusahaan telah mendapatkan pangsa pasar yang luas,
merkea harus berusaha mempertahankannya atau justru
mengembangkannya.Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga
jangan sampai merugikan bisnis.
4. Menghadapi atau Mencegah Persaingan.
Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan
tujuan mengetahui pada harga berapa mereka akan menetapkan penjualan.
Ini artinya, perusahaan belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga
coba-coba tersebut.
5. Penetapan Harga untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan ini biasanya menjadi acuan setiap bisnis untuk bertahan hidup, karena setiap
bisnis memerlukan laba. Secara umum, terdapat 4 metode untuk menetapkan harga
yaitu, metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan
berbasis persaingan.Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai metode penetapan
harga.

Berbasis Permintaan

Suatu metode yang menekankan pada berbagai faktor yang memengaruhi selera dan
kesukaan pelanggan berdasarkan kemampuan dan kemauan pelanggan untuk membeli,
manfaat yang diberikan produk dan perilaku konsumen secara umum.

Berbasis Biaya
Faktor penetapan harga yang dipengaruhi aspek penawaran atau biaya, dan bukannya aspek
permintaan. Harga akan ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran produk yang
ditambah dengan jumlah tertentu sehingga menutupi biaya langsung, overhead, dan juga
laba/rugi.

Berbasis Laba

Penetapan harga yang didasarkan pada keseimbangan biaya dan pendapatan. Metode ini
memiliki 3 pendekatan yaitu, target profit pricing (penetapan harga berdasarkan target
keuntungan), target return on sales pricing (target harga berdasarkan penjualan), dan target
return on investment pricing sebuah perusahaan.

Berbasis persaingan

Penetapan harga yang dilakukan dengan mengikuti apa yang dilakukan pesaing. Metode ini
memiliki 3 pendekatan melalui system penjualan di bawah harga normal pesaing untuk
menarik konsumen, menyamakan harga agar persaingan tidak terlalu besar atau memberi
harga lebih tinggi dari pesaingnya dengan asumsi bahwa produk yang mereka tawarkan
memiliki kualitas lebih baik. Untuk sebuah proses penetapan harga, suatu bisnis harus
memiliki wawasan tentang kondisi produk, keuangan, dan hasil akhir berupa profit atau
keuntungan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui semua proses ini dengan baik, maka suatu
bisnis membutuhkan perhitungan akuntansi yang tidak hanya memuat angka-angka nominal
pengeluaran dan pemasukan, namun juga sistem akuntansi yang mampu menyajikan suatu
prediksi berbentuk tabel maupun grafik data untuk memudahkan penilaian secara cepat dan
akurat.

3. Promotion

Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau
pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui
periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasive pada pembeli sasaran dan
masyarakat melalui media- media yang disebut dengan media massa seperti Koran, majalah,
tabloid, radio, televise dan direct mail.

Adapun alat – alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan

produknya. Pengusaha dapat memilih beberapa cara, antara lain :

A. Advertensi
Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Advertensi dapat
dilakukan oleh pengusaha melalui surat kabar, televisi, radio, majalah, ataupun dalam bentuk
poster – poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat – tempat strategis. Dengan
membaca advertensi tersebut diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan
terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang
diadvertensikan.

B. Promosi Penjualan

Kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.


Kegiatan–kegiatan tersebut antara lain pertunjukan, peragaan, dan pameran.

C. Personal Selling

Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon
konsumennya. Degan kontak ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif
antara pengusaha dan calon konsumennya.

D. Publisitas

Seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa, namun juga tidak seperti
iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya untuk ruang dan waktu beriklan.
Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk
atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

4. Place

Salah satu elemen Tempat (place) yang masuk dalam 7P Marketing mix bukan hanya
diartikan sebagai tempat dimana usaha dijalankan, namun lebih luas lagi dimana
“place”tersebut merupakan segala kegiatan penyaluran produk berupa barang ataupun jasa
dari produsen ke konsumen (distribusi). Menurut Philip Kotler distribusi adalah : “The
various the company undertakes to make the product accessible and available to target
customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Sedangkan Boom dan Bitner (dalam Dias &
Shah, 2009:318), mereka menyebutkan bahwa lokasi pemasaran, terdapat beberapa pemain
yang terlibat di dalamnya yaitu marketing intermediary, channel of distribution, agen atau
broker, wholesaler dan retailer, serta logistik dan transportasi. Jika mengacu dari kedua
pendapat diatas, fungsi distribusi disini tak lain adalah untuk memastikan ketersediaan barang
dan jasa yang dibutuhkan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Berbagai saluran
distribusi ini merupakan sebuah perangkat yang saling terkait satu sama lainnya dalam proses
penyediaan produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.

Dalam saluran distribusi, semakin banyak perangkat yang digunakan biasanya akan mampu
menjangkau populasi yang lebih luas. Semakin mudah produk didapatkan berarti proses
distribusi semakin baik, dan penjualan produk berpeluang besar untuk meningkat. Untuk
itulah saluran distribusi penting direncanakan dengan matang oleh pemasar.

Pemilihan saluran distribusi

Pemilihan saluran distribusi secara tepat memang harus dilakukan sejak rencana untuk
mendapatkan hasil yang akurat, biasanya para pemasar akan melakukan survey ataupun riset
terlebih dahulu. Beberapa bulan pertimbangan yang bias dijadikan acuan untuk pemilihan
saluran distribusi ini misalnya sifat pembeli, sifat produk, sifat perantara, sifat pesaing dan
lain sebagainya Sifat pembeli merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.Sifat-sifat tersebut bisa
berupa perilaku para konsumen dalam mendapatkan produk, bagaimana kebiasaan
belanjanya, frekuensipembelian, letak geografisnya, dan lain-lain. Dari sifat pembeli yang
berbeda tentu perusahaan akan mementukan saluran distribusi yang berbeda. Cara distribusi
yang dilakukan kompetitor juga bisa dijadikan pertimbangan oleh perusahaan dalam
melakukan distribusi produknya.Hal ini terkait dengan kompetisi produk agar lebih cepat dan
tepat sasaran disbanding dengan pesaing yang ada. Jika produk yang akan dipasarkan adalah
produk baru, maka harus dapat memunculkan strategi-strategi khusus agar dapat menrik
perhatian cari calon konsumen.

Menentukan saluran distribusi produk sejak awal memang sangat penting. Dengan
memperhatikan berbagai sifat dan karakteristik konsumen, produk, perantara, lingkungan dan
yang lainnya, tentu akan bisa mendapatkan saluran distribusi yang tepat dan efektif.

People

People merupakan asset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan
karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja
tinggi akan menyebabkan konsumen yang puas dan loyal. Kemampuan knowledge
(pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompeteensi dasar dalam internal perusahaan dan
pencitraan yang baik diluar. Faktor penting lainnya dalam people adalah attitude dan
motivation pada karyawan dalam industry jasa.Moment of Truthakan terjadi kontrak antara
karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk,
seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, ,body language, ekspresi wajah dan tutur
kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan
jasa yang ditawarkan pada level yang diekspektasikan

Process

Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa
dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi tentang metode
atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen.
Proses pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan nilai lebih konsumen terhadap
suatu produk.

7. Physical evidence

Penampilan fisik suatu perusahaan sangat berpengaruh sekali terhadap nasabah untuk
membeli atau menggunakan produk jasa yang ditawarkan.Strategi Pemasaran Perusahan Jasa
salah satunya dapat dilihat dari bauran pemasaran yaitu product, price, place atau distribution
dan promotion sangat membantu dalam pemasaran suatu produk.Namun dalam pemasaran
jasa yang sebagian besar berhubngan langsung dengan manusia sehingga membuat perbedaan
atas hasil kepuasan pelanggan.Untuk itu pemasaran jasa perlu memperhatikan unsur lainnya
yaitu people, physical evidence dan process.

Pelayanan yang baik dari penyedia jasa ( people ) akan membentuk suatu physical evidence
pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari physical
evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang
ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola Mutu Jasa Terdapat suatu strategi
yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan
cara menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing
dan lebih tinggi daripada harapan pelanggan. Untuk menghindari kegagalan dalam
penyampaian jasa, perlu diperhatikan kesenjangan-kesenjangan yang mungkin terjadi,
diantaranya

sebagai berikut :

 Kesenjangan terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen


 Kesenjangan terjadi antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa
 Kesenjangan terjadi antara spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa
 Kesenjangan terjadi antara penyampaian jasa dan komunikasi internal
 Kesenjangan yang terjadi antara jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan
(persepsi konsumen).

Selain kesenjangan ternyata perubahan faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan


sektor jasa.antara lain adalah:konsumen, pesaing, teknologi-inovasi, globalisasi, ekonomi,
pemerintah dan sosial budaya. Diantara faktor lingkungan tersebut, maka perkembangan
teknologi (informasi dan komunikasi) oleh banyak kalangan dikatakan sebagai factor
lingkungan yang paling banyak mempengaruhi sektor jasa. Teknologi ini sangat membantu
sektor jasa untuk mengelola bisnisnya secara efisien sesuai dengan semangat cost cutting.
Selain itu meningkatnya sektor jasa juga dipicu beberapa faktor pendorong yaitu:
meningkatnya tuntutan konsumen terhadap kualitas, pengurangan biaya, pelayanan jasa,
konsumen internal, peningkatan produksi dan berkembangnya organisasi Nirlaba

Promosi

Saat melakukan aktivitas promosi, perusahaan tentunya tidak akan berorientasi untuk
mendapatkan keuntungan secara langsung, kebanyakan justru harus mengeluarkan biaya yang
cukup besar terlebih dahulu untuk membiayai aktivitas promosinya, namun dalam jangka
panjang diharapkan penjualanya dari barang yang dipromosikan dapat meningkatkan seiring
dengan sadarnya konsumen terhadap benefit produk tersebut. Menurut Utami (2008:31)
Promosi adalah penjualan terorganisasi yang memberikan konsumen sebuah insentif untuk
membeli produk tertentu, saat melakukan hal-hal yang akan dipelajari dalam pengenalan pada

promosi. Saat melakukan promosi dengan memberikan insentif untuk produk tertentu
diperlukan tujuan awaal saat melakukan promosi adalah menarik minat konsumen. Dengan
adanya minat konsumen maka akan lebih mudah menjalankan tujuan selanjutnya. Menurut
Hurriyati (2008:58) Promosi merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka
mereka tidak akan pernah percaya membelinya.

Tujuan Promosi Menurut Hurriyati (2008:58) Tujuan utama dari promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan sasaran
tentang perusahaan dari bauran pemasaran. Secara rinci tujuan promosi tersebut dapat
dijabarkan sebgai berikut:

Dengan adanya minat konsumen maka akan lebih mudah menjalankan tujuan

selanjutnya. Menurut Hurriyati (2008:58) Promosi merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

produk bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk

tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah percaya

membelinya.

Tujuan Promosi Menurut Hurriyati (2008:58) Tujuan utama dari promosi

adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan

pelanggan sasaran tentang perusahaan dari bauran pemasaran. Secara rinci tujuan

promosi tersebut dapat dijabarkan sebgai berikut:

a. Menginformasikan (informing)

Dapat berupa menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,


memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan
harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang
disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliuru, mengurangin kekuatan atau
kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaan.

b. Membujuk Pelanggan Sasaran (persuading)

Untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tersebut, mengubah persepsi
pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga dan
mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesmen)

c. Mengingat (reminding)
Dapat terdiri atas mengingat pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam
waktu dekat, mengingat pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan,
membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan
pertama pembeli jauh pada produk perusahaan. Meskipun secara umum bentuk-bentuk
promosi memiliki fungsi yang sama tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan
berdasarkan tugas-tugas khusunya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi.

2.6.1 Bauran Promosi

Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing
communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan promosi penjualan untuk
mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuatif dan membangun hubungan pelanggan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2010:174) dialih bahasakan oleh Bob Sabran, bauran promosi
terdiri atas delapan unsur atau metode bauran promosi diuraikan sebagai berikut:

1. Periklanan (Advertising)

Semua bentuk terbayar presentasi non pribadi dan promosiide, barang, atau jasa dengan
sponsor tertentu.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian ataupenjualan produk atau jasa.

3. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Membangun hubungan baik dengan berbagai kalanganuntuk mendapatkan publisitas yang


diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menanganin atau mengahadapi
rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.

4. Penjualan Personal (Personal Selling)

Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan mengahasilkan penjualan dan
membangun hubungan pelanggan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargerkan secara cermat untuk
memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng-
penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon langsung, e-mail, internet, dan sarana lain
untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu.
6. Acara dan Pengalaman ( Event & Experiece)

Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan untuk dirancang untuk menciptakan
interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.

7. Pemasaran Intreraktif ( Interactive Marketing)

Kegiatan dan Program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan
secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau
menciptakan penjualan produk dan jasa.

8. Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Mouth of Mouth)

Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antara masyarakat yang berhubungan dengan
keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa

31

Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antara masyarakat yang

berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau

menggunakan produk atau jasa

2.6.2 Pemasaran Intreraktif (Interactive Marketing)

Interactive marketing merupakan alat yang digunakan untuk melakukan promosi.Internet


sebagai jaringan komputer global tertentu terbukti dapat mempermudah untuk berkomunikasi
serta memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat. Menurut Kotler dan
Keller (2009 : 4723) yang dialih bahasakan oleh Molan, interactive marketing merupakan
kegiatan yang bersifat online dan program untuk mempengaruhi konsumen secara langsung
maupun tidak langsung membangun citra atau menjual produk atau jasa. Berdasarkan definisi
di atas dapat disimpulkan bahwa interactice marketing merupakan alat promosi secara online
yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan dengan konsumen dan mendistribusikan
barang dan jasa.

2.6.3 Event and Experice


Menurut Kotler dan Keller (2009:586) yang dialih bahasakan oleh Molan, mengungkapkan
“event/experiences is a company sponsored activities and programs designed to create daily
or special brand-related interaction. Event adalah merancang acara tertentu lebih di kenal
dengan peristiwa khusus yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek tertentu yang
bersifat khusus dan mepengaruhi publik.

2.7 Perilaku Konsumen

Konsumen sebagai stakeholder suatu perusahaan yang harus diperhatikan, mempunyai


perilaku dan persepsiyang berbeda-beda. Konsumen dapat menentukan kelangsungan hidup
suatu perusahaan, karena itu perusahaan harus dapat mengambil hati dan membantu image
baik dimata konsumen. Perilaku (behavior) mengacu kepada aksi fisik konsumen secara
langsung dapat diamati dan diukur oleh pihak lain. Hal ini juga disebut sebagai perilaku
terbuka (overt behavior) untuk membedakan atara aktivitas mental, seperti berpikir yang
tidak dapat diamati secara langsung. Peter & Olson (2013:6) yang terjemahkan oleh Diah
Tantri, American Marketing Association mendefinisikan Perilaku Konsumen (Consumer
bahavior) sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan
dimana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan. Dengan kata lain prilaku
konsumen melibatkan pemikiran dan perasaan yang mereka alami serta tindakan yang
mereka lakukan dalam proses konsumsi. Hal ini juga mencakup segala hal pada lingkungan
yang memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan tersebut.Hal ini termaksud komentar
konsumen lainnya, iklan, informasi harga, pengepakan, penampilan produk, blogs, dan
lainnya. Perilaku konsumen yang bersifat dinamis, dan melibatkan interaksi dan pertukaran
sangat penting untuk dikenali.

Perilaku konsumen dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Perilaku Konsumen Bersifat Dimanis

Karena pemikiran, perasaan dan tindakan individu konsumen, kelompok target konsumen,
dan masyarakat luas berubah secara konstan.

2. Perilaku Konsumen Melibatkan Interaksi Antara pemikiran seseorang, perasaan dan


tindakan serta lingkungan.’
3. Perilaku Konsumen Melibatkan Pertukaran

Perilaku konsumen melibatkan pertukaran anatar-manusia. Dengan kata lain, seseorang


memberikan sesuatu yang bernilai kepada yang lain dan menerima sesuatu sebagai
imbalannya. Menurut Schiffman yang diterjemahkan Rati Maharani (2008:14) menjelaskan
bahwa :

“Perilaku Konsumen adalah sebagai tindakan individu secara langsung terlihat dalam upaya
memperoleh dan menggunakan barang-barang ekonomi termasuk proses pengambilan
keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut”.

Menurut Kotler dan Armstrong yang dialihbahasakan oleh Bob Sabran (2008:158)
mendefiniskan perilaku konsumen sebagai berikut:

“Perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, perorangan dan rumah
tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi”.

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga

2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum membeli serta tindakan
dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk.

Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilkau yang dapat diamatai seperti jumlah yang
dibelajakan, kapan, dengan siapa, dimana dan bagaimana barang yang sudah dibeli
dikonsum.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.Menurut Kotler

dan Keller (2007:214-226) yang di alih bahasakan oleh Molan terdapat faktor- faktor yang
mepengaruhi perilaku konsumen. Faktor-Faktor ini meliputi:

1. Faktor Budaya

Faktor-Faktor budaya memberikan pengaruh paling dalam tingkah laku konsumen.


Pemasaran harus mengetahui yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial
pembeli, dimana:

a. Budaya Faktor budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen.
b. Sub Budaya Sub budaya merupakan bagian dari buadaya yang meliputi: agama,
kewarganegaraan, ras dan daerah geografis.

c. Kelas sosial Setiap kelompok masyarakat tentu saja memiliki pengelompokan bila dilihat
berdasarkan kelas sosialnya. Kelas sosialnya digolongkan berdasarkan pekerjaan, pendidikan,
pemasukan atau pendapatan dan faktor-faktor lain yang dapat dihubungkan.

2. Faktor Sosial

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial

yaitu:

a. Kelompok

acuan Kelompok acuan memberikan ilham kepada seseorang mengenai perilaku dan gaya
hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep konsumen

b. Keluarga

Lingkungan di dalam keluarga memperngaruhi sikap seseorang.Setiap anggota keluarga


memiliki pengaruh dalam tindakan pemebelian.

c. Peran dan Status

Peran dan status sangat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian demi menjaga
gengsi dan menunjukan keberadaan mereka di dalam masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Faktor-faktor pribadi juga tentu saja turut mempengaruhi perilaku konsumen terhadap
pembelian sebuah produk seperti: Gaya hidup, keperibadian, dan konsep diri, faktor-faktor
peribadi meliputi:

a. Umur dan tahan siklus hidup

Seiring dengan berjalannya waktu tentu saja membawa perubahan terhadap perilaku
konsumen terhadap banyak hal, termasuk produk yang akan dibeli dan dikonsumsi.

b. Pekerjaan
Untuk kalangan pekerja tentu perilaku yang ada dipengaruhi oleh jenis pekerjaan mereka
termasuk keputusan untuk membeli dan

menggunakan sebuah produk.

c. Situasi Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang tentu mempengaruhi perilaku pembelian.Besar kecilnya


pendapatan turut menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup mengambarkan sesuatu yang lebih dari kelas sosial atau keperibadian seseorang.
Gaya hidup menunjukan seluruh pola kegiatan dan interaksi seseorang di dunia

e. Keperibadian dan Konsep diri

Keperibadian biasanya dideskripsikan berdasarkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri,


dominasi, sosialitas, otonomi, sifat pertahanan kemampuan beradaptasi, dan
agresifitas.Keperibadian berguna dalam menganalisa perilaku konsumen untuk produk dan
pilihan merek tersebut.

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis mempengaruhi perilaku konsumen meliputi:

a. Motivasi Mendapatkan kepuasan atas barang dan jasa merupakan motivasi terkuat yang
dilandasi rasa butuh atas barang dan jasa.

b. Persepsi Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna


membentuk gambaran yang berarti tentang dunia. Orang yang memperoleh rangsangan yang
sama dapat membentuk persepsi yang berbeda-beda.

c. Pembelajaran Terjadi karena saling pengaruh antara dorongan, stimulant, tanggapan dan
penguatan. Siginifikan secara praktis teori pembelajaran bagi pemasar adalah teori itu
membangun permintaan akan produk dengan mengaitkan permintaan tersebut dengan
dorongan yang kuat dan memberikan penguatan yang positif.

d. Keyakinan dan Sikap Adanya sikap setelah melakukan pertimbangan akan membawa
konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu barang atau jasa.
2.8 Minat Beli

Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil
tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang di ukur dengan tingkat kemungkinan
konsumen melakukan pembelian.Menurut Kotler & Keller

(2008: 160) yang dialih bahasakan oleh Molan.Pembelian produk baru selalu dimulai dengan
kemauan untuk melakukan pembelian pertama kali dengan niat mencoba produk tersebut.
Sedangkan menurut Schiffman & Kanuk (2008:228) yang dialih bahasakan oleh Zoelkifli
menjelaskan Minat beli merupakan modek sikap kemungkinan atau kecenderungan bahwa
individu akan melakukan tindakan khusus atau perilaku terhadap objek yang berhubungan
dengan pembelian. Fishbein memodifikasi dan menambahkan model sikap multiatribut untuk
menghungbungkan kepercayaan dan sikap konsumen dengan intensi perilaku mereka.Model
tersebut dinamakan teori aksi beralasan (theory of reasoned action) model tersebut
mengasumsikan bahwa konsumen secara sadar mempertimbangkannkonsekuensi perilaku
alternatif dan memilih salah satu perilaku berdasarkan konsekuensi yang paling diharapkan.

Menurut Kotler & Keller (2009: 178) 178) yang dialih bahasakan oleh Molan Dalam Model
AIDA ada beberapa tahap yang harus dilewati oleh seorang calon konsumen dalam proses
pembelian yaitu:

1. Tahap Perhatian (Attention), perusahaan melakukan usaha pemasaran untuk


mengkomunikasikan produknya agar dapat mendapatkan perhatian konsumen dan menyadari
akan keberadaan suatu produk.

2. Tahap Minat (Interest), dimana konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan
perusahaan. Perasaan ini muncul setelah konsumen mendapatkan informasi yang lebih
terperinci mengenai suatu produk.

3. Tahap keinginan (Desire), konsumen belajar, berfikir, dan berdiskusi sehingga


menimbulkan hasrat yang kuat untuk mencoba dan membeli produk.

4. Tahap tindakan (Action), terjadi bila keinginan konsumen kuat, maka mereka akan
melakukan pengambilan keputusan yang positif atas penawaqran perusahaan. Pada tahap ini
konsumen telah mewujudkan hasrat untuk membeli produk.

https://repository.uin-suska.ac.id/4287/3/BAB%20II%282%29.pdf

Pengertian Pemasaran
Defenisi yang paling sederhana dari pemasaran adalah proses mengelola

hubungan pelanggan yang menguntungkan. Defenisi secara luas, pemasaran

adalah proses sosial dari manejerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai

dengan yang lain, dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup

menciptakan hubungan pertukaran mutan nilai dengan pelanggan yang

menguntungkan. Karena itu kita mendefenisikan pemasaran (marketing) sebagai

proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari

pelanggan sebagai imbalannya. Philip kotler,(2008 : 6)

Dari referensi lain menyatakan bahwa pengertian pemasaran saat ini bukan

sekedar menjual (tosales) dengan dimensi jangka pendek. Tetapi, memasarkan (to

marketing) dengan dimensi jangka panjang.Wahjono, (2009:5). Menurut Shimp

(2003, 4)Pemasaran sebagai sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan

organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan

pelanggannya.

Ilmu pemasaran berawal dari upaya untuk menelaah atau mengalisis aliran

barang atau jasa dari produsen menuju ketangan konsumen akhir dapat berjalan

dengan baik, efisien dan efektif. Ilmu ini merupakan salah satu bidang ilmu umpulan
pengetahuan dan pengalaman yang disusun secara sistematis dan dapat

diterima sebagai suatu kebenaran yang bersifat Universal.

Ilmu dapat memberikan kerangka analisis mengenai proses perpindahan

barang atau jasa dari produsen ketangan konsumen akhir serta fungsi dan strategi

pendukungnya. Kerangka analisis ini berkembang secara teoritis, dapat

membuktikan, meramalkan, mendefenisikan dan memberikan kepastian atau


ukuran tentang dimensi-dimensi pemasaran yang ditelaah.

Ilmu pemasaran juga sebagai seni. Ilmu ini akan mendorong aplikasi

praktis dari teori-teori dan konsep-konsep pemasaran, serta menimbulkan

dorongan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan instuisi, rasa,

keyakinan, dan kreatifitas dalam seluruh rangkaian kegiatan dalam pemasaran.

Seni pemasaran berkembang secara praktis, dapat menguraikan atau

mengajarkan kegiatan-kegiatan pemasaran sehingga dibutuhkan ketajaman

instuisi dalam melihat peluang-peluang keberhasilan dan peka terhadap

kemungkinan-kemungkinan kegagalan, sehingga pemasar dapat mengatur strategi

untuk menjadikan kegiatan pemasaran menjadi suatu yang menarik dan dapat

dinikmati oleh pihak yang terlibat dan terkait dengan kegiatan pemasaran.Hayani,

(2012 : 7)

Adapun defenisi pemasaran menurut pendapat para ahli dalam. Sunyoto,

(2012 : 18). adalah sebagai berikut :

a. Menurut William J. Staton, pemasaran adalah suatu sistem total dari

kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

10

promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan

keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

b. Menurut Basu Swasta DH, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar

sasaranagar dapat mencapai tujuan organisasi


https://majoo.id/solusi/detail/konsep-pemasaran

Pengertian Konsep Pemasaran


Konsep pemasaran adalah konsep yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan dengan
cara memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan, dan mengalahkan
kompetitor. Konsep pemasaran berfokus pada pemahaman terhadap kebutuhan konsumen
untuk menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan perusahaan. Biasanya, konsep
pemasaran disebut juga dengan konsep marketing. Konsep pemasaran memanfaatkan data
pemasaran untuk memetakan kebutuhan dan keinginan konsumen agar strategi pemasaran
berjalan dengan lebih efektif, seperti materi promosi untuk konsumen yang ingin membeli
produk dengan harga rendah dan materi promosi untuk konsumen yang ingin membeli
produk dengan harga tinggi.

Dalam konsep pemasaran, terdapat tiga hal yang perlu dipahami, yaitu:

 Kebutuhan (Needs)

Suatu barang yang diperlukan untuk menjamin keberlangsungan hidup, seperti makanan,
pakaian, dan tempat tinggal. Konsep pemasaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
adalah konsep pemasaran sosial.

 Keinginan (Wants)

Suatu barang atau jasa yang diinginkan seseorang. Konsep pemasaran yang sesuai untuk
memenuhi keinginan adalah konsep penjualan.

 Tuntutan (Demands)

Saat kebutuhan dan keinginan didukung oleh kemampuan, secara tidak langsung akan
muncul tuntutan. Konsep pemasaran yang dapat memenuhi tuntutan konsumen adalah konsep
produk.

Pengertian Konsep Pemasaran Menurut Para Ahli


Beberapa pengertian konsep pemasaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:

 Philip Kotler

Pemasaran adalah aktivitas sosial dan usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu,
seperti membuat produk serta menukarkannya. Dalam hal ini, konteks menukarkan
didefinisikan sebagai usaha menukar nilai produk dengan nominal uang yang lebih besar.
Secara tidak langsung, Kotler mengemukakan bahwa tujuan utama pemasaran adalah
pembelian produk oleh calon konsumen.

 Jay Abraham
Pemasaran adalah media untuk mencapai kesuksesan dengan memberi pelayanan terbaik
kepada konsumen.

 William J. Stanton

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang mencakup perencanaan dan
penentuan harga produk, serta promosi dan distribusinya.

 Basu dan Hani

Pemasaran adalah aktivitas perencanaan dalam pengelolaan barang, promosi, dan


distribusinya dengan tujuan untuk memperoleh laba.

 John Westwood

Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sejalan dengan
pemberian keuntungan atau laba kepada perusahaan.

 Hair dan Mc. Daniel

Pemasaran adalah perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, termasuk penetapan harga


promosi, distribusi, gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan serta memuaskan kebutuhan
konsumen demi tercapainya cita-cita organisasi.

 Tung Desem Waringin

Pemasaran adalah media untuk mengomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih tinggi.

 Laksana

Pemasaran adalah bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan transaksi
produk barang atau jasa. Dengan demikian, pengertian pasar tidak lagi merujuk kepada suatu
tempat tapi lebih kepada aktivitas atau kegiatan pertemuan penjual dan pembeli dalam
menawarkan suatu produk kepada konsumen.

 Kotler dan Keller

Marketing is about identifying and meeting human and social needs. One of the shortest
good definitions of marketing is meeting needs profitably.

 Tjiptono dan Diana

Pemasaran adalah proses menciptakan, mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan


harga barang, jasa dan gagasan untuk memfasilitasi relasi pertukaran yang memuaskan
dengan para konsumen dan untuk membangun dan mempertahankan relasi yang positif
dengan para pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis

 Limakrisna dan Purba


Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi untuk menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam
menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

 Manap

Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,
penentuan proses produk, promosi dan tempat atau distribusi, sekaligus merupakan proses
sosial dan manajerial untuk mencapai tujuan.

 Sunyoto

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan
memberikan keuntungan.

Tujuan Konsep Pemasaran


Tujuan dari konsep pemasaran adalah untuk membangun hubungan yang menguntungkan
antara penjual dengan pembeli yang menjadi targetnya.

5 Konsep Pemasaran dalam Bisnis beserta Contohnya


Konsep pemasaran dalam bisnis umumnya dibedakan menjadi lima jenis sesuai dengan
tahapan dalam perusahaan sebagai berikut:

1. Konsep Produksi

Konsep produksi berfokus pada efisiensi proses produksi yang memenuhi ekspektasi
konsumen. Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsumen ingin mendapatkan produk
berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Dengan demikian, konsep ini menjadi usaha
perusahaan dalam mengoptimalkan proses produksi yang akan dilakukan, sehingga dapat
mengefisiensi waktu. Dalam konsep produksi, perusahaan wajib memastikan stok produk
terjamin, sehingga tidak terjadi kelangkaan dan angka penjualan akan semakin meningkat.

Kelebihan:

 Produksi massal dapat menekan harga produk dan menguntungkan konsumen.


 Ketersedian produk membuat produk mudah dijangkau dengan harga yang lebih murah.
 Ketersediaan produk membuat hubungan dengan pemasok menjadi lebih erat.

Kekurangan:
 Konsep produksi lebih fokus pada efisiensi proses produksi dan sering kali mengorbankan
kualitas produk.
 Kebutuhan konsumen menjadi kepentingan sekunder, sebab dalam konsep produksi
produsen tidak menargetkan segmen tertentu.
 Cenderung tidak relevan dengan kondisi pasar saat ini karena produk diproduksi secara
massal.

Contoh penerapan konsep produksi biasanya terlihat pada perusahaan yang berasal atau
berada di Tiongkok. Tidak sedikit perusahaan tersebut memproduksi barang untuk kebutuhan
dan permintaan mayoritas konsumen di pasar, seperti peralatan rumah tangga dan peralatan
elektronik dengan harga yang lebih murah.

2. Konsep Produk

Konsep produk didasari pada keinginan konsumen untuk memiliki produk berkualitas yang
dapat berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, sebagian besar konsumen akan mencari
alternatif produk inovatif yang tersedia di pasar. Dengan demikian, perusahaan perlu
melakukan strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan dan inovasi produk secara
terus-menerus.

Kelebihan:

 Kualitas produk menjadi prioritas yang bisa mendatangkan menguntungkan.


 Konsep produk berfokus pada usaha memenuhi kebutuhan konsumen dan membangun rasa
ingin tahu konsumen.
 Konsep produk dapat menciptakan profit margin yang tinggi dengan menawarkan produk
dengan harga relatif lebih mahal dengan kualitas sebanding.

Kekurangan:

 Tidak dapat menjangkau konsumen yang memilih produk dengan standar harga yang lebih
rendah.
 Tidak memperhatikan kepentingan konsumen, dengan demikian fitur produk tidak relevan
dan tidak praktis.

Contoh:

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep produk adalah Apple, sebab sebagian besar
produk yang dihasilkan Apple mengedepankan kualitas produk. Oleh sebab itu, tidak heran
jika produk Apple mampu menjadi favorit di antara produk elektronik dari perusahaan
lainnya, walau harga yang ditawarkan lebih tinggi.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan atau selling adalah usaha perusahaan dalam mengembangkan suatu produk
tanpa mempertimbangkan kebutuhan konsumen. Konsep ini memiliki prinsip jika konsumen
akan membeli produk mereka jika penjualan dilakukan secara agresif. Pada praktiknya,
perusahaan akan fokus untuk menjual produk dan tidak menghabiskan waktu untuk
membangun hubungan dengan konsumen. Oleh sebab itu, konsep ini tidak memberikan
keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.
Kelebihan:

 Perusahaan hanya fokus pada kegiatan pemasaran dan penjualan.


 Perusahaan tidak perlu merasa khawatir dengan stok produk yang tidak terjual.
 Meningkatkan volume penjualan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Kekurangan:

 Mengabaikan kebutuhan konsumen, sebab hanya fokus pada penjualan produk.


 Mengabaikan feedback konsumen, sehingga mendapat banyak komentar negatif.

Contoh:

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep penjualan adalah Shopee saat tanggal cantik,
seperti 12.12. Saat itu, perusahaan akan memasang iklan besar-besaran untuk menarik
perhatian konsumen.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menempatkan konsumen sebagai fokus utama dengan cara memahami
kebutuhan konsumen dengan menjalankan riset, mulai dari konsepsi produk hingga
penjualan. Selanjutnya, perusahaan juga akan melakukan penelitian lebih lanjut melalui
feedback yang diberikan konsumen. Dengan menerapkan konsep pemasaran, perusahaan
percaya bahwa value yang didapatkan akan menjadi lebih baik jika berhasil memenuhi
kebutuhan konsumen.

Kelebihan:

 Memahami konsumen lebih dalam dengan melakukan riset pasar.


 Mempromosikan produk ke konsumen dengan pendekatan yang spesifik.

Kekurangan:

 Membutuhkan biaya pemasaran yang lebih besar.


 Memakan lebih banyak waktu dan usaha untuk membuat sebuah kampanye.

Contoh:

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran adalah Coca-Cola. Perusahaan ini
menggunakan strategi pemasaran dengan menayangkan iklan di berbagai media dan menjadi
sponsor berbagai acara agar dapat menjangkau target pasar yang lebih luas.

5. Konsep Pemasaran Sosial

Tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen, konsep pemasaran sosial juga
berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Saat menerapkan konsep ini, perusahaan perlu
memperhatikan tiga hal sebelum menetapkan kebijakan pemasaran, yaitu keuntungan
perusahaan, kepuasan dan keinginan konsumen, serta kepentingan publik atau masyarakat.

Kelebihan:
 Meningkatkan loyalitas konsumen melalui produk ramah lingkungan.
 Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Kekurangan:

 Segmen yang lebih spesifik, sebab hanya menarik konsumen yang memiliki fokus pada isu
sosial.
 Harga produk cenderung lebih mahal untuk menutupi biaya sosial.

Contoh:

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran sosial adalah The Body Shop. Selain
menggunakan bahan nabati untuk setiap produknya, perusahaan ini juga berpartisipasi aktif
dalam kampanye kemanusiaan dengan mendirikan yayasan amal.

1.1 MENDEFINISIKAN ARTI DAN PERAN PELAKU PEMASARAN

Anda mungkin juga menyukai