Iri hati (Buddhisme)
Iri hati,
Terjemahan dari iri hati | |
---|---|
Indonesia | iri hati; iri |
Inggris | jealousy, envy |
Pali | issā |
Sanskerta | irshya, īrṣyā |
Tionghoa | 嫉 |
Tibetan | ཕྲག་དོག (Wylie: phrag dog; THL: tradok) |
Khmer | ឫស្យា (UNGEGN: reusya) |
Daftar Istilah Buddhis |
issā (Pali), atau īrṣyā (Sanskerta) adalah suatu faktor mental yang biasanya dikategorikan sebagai tidak baik. Iri hati diartikan sebagai suatu keadaan pikiran di mana seseorang sangat berhasrat untuk mendapatkan kekayaan dan kehormatan bagi dirinya sendiri, tetapi tidak mampu menanggung keunggulan orang lain.[1][2]
Iri hati diidentifikasi dalam konteks:
- Satu dari empat belas faktor mental tidak baik dalam ajaran Abhidhamma Theravāda
- Termasuk dalam kategori dosa dalam tradisi Theravada
- Salah satu dari sepuluh belenggu dalam tradisi Theravada (menurut Dhammasangani)
- Salah satu dari dua puluh faktor mental tidak bajik tambahan dalam ajaran Mahayana Abhidharma
- Salah satu dari lima racun dalam tradisi Mahayana
- Termasuk dalam kategori kemarahan (bahasa Sanskerta: pratigha) dalam tradisi MahayanaBelonging to the category of dosa within the Theravada tradition
- One of the ten fetters in the Theravada tradition (according to the Dhammasangani)
- One of the twenty subsidiary unwholesome mental factors within the Mahayana Abhidharma teachings
- One of the five poisons within the Mahayana tradition
- Belonging to the category of anger (Sanskrit: pratigha) within the Mahayana tradition[1][2]
Referensi
Daftar pustaka
- Berzin, Alexander (2006), Primary Minds and the 51 Mental Factors
- Goleman, Daniel (2008). Destructive Emotions: A Scientific Dialogue with the Dalai Lama. Bantam. Kindle Edition.
- Guenther, Herbert V. & Leslie S. Kawamura (1975), Mind in Buddhist Psychology: A Translation of Ye-shes rgyal-mtshan's "The Necklace of Clear Understanding" Dharma Publishing. Kindle Edition.
- Kunsang, Erik Pema (translator) (2004). Gateway to Knowledge, Vol. 1. North Atlantic Books.