Rumpun bahasa Tibet
Rumpun bahasa Tibet adalah segala bahasa yang diturunkan dari bahasa Tibet Kuno (abad ke-7 M hingga ke-9 M).[2] Menurut Tournadre (2014), terdapat sekitar 50 bahasa, yang terbagi menjadi lebih dari 200 dialek atau dapat dikelompokkan menjadi 8 dialek yang saling bersambung.[2] Bahasa-bahasa ini dituturkan di Dataran Tinggi Tibet dan Pegunungan Himalaya yang mencakup wilayah Gilgit-Baltistan, Aksai Chin, Ladakh, Nepal, Himachal Pradesh, Uttarakhand, dan Bhutan. Bahasa Tibet Klasik adalah bahasa sastra utama, terutama untuk penggunaannya dalam keagamaan Buddha.
Tibet
Tibetik Bod Tengah | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Tiongkok (Wilayah Otonom Tibet, Qinghai, Sichuan, Gansu, Yunnan); India (Ladakh, Sikkim, Uttarakhand, Himachal Pradesh, Arunachal Pradesh, Assam); Pakistan (Gilgit-Baltistan); Nepal; Bhutan | ||||||||
Etnis | Bangsa Tibet, Bhutan, Suku Sikkim, Ladakh, Ngalop, Sherpa, Jirel, Purigpa, Balti, Yolmo | ||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
Glottolog | oldm1245 [1] | ||||||||
Lokasi penuturan | |||||||||
Pembagian Daerah Budaya Tibet | |||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Bahasa Tibet dituturkan oleh sekitar 6 juta jiwa, tidak semuanya bersuku Tibet.[3] Dengan penyebaran Buddha Tibet di seluruh dunia, bahasa Tibet telah menyebar ke dunia barat dan dapat ditemukan di banyak naskah-naskah Buddha dan kitab doa; dengan beberapa siswa barat belajar bahasa untuk terjemahan naskah-naskah berbahasa Tibet. Di luar Lhasa sendiri, bahasa Tibet Lhasa dituturkan sebanyak 200.000 jiwa perantau di India dan penjuru dunia lainnya. Bahasa-bahasa Tibet juga dituturkan oleh suku minoritas di Tibet yang telah tinggal berdekatan dengan suku Tibet selama berabad-abad, namun tetap mempertahankan bahasa dan budaya jati mereka sendiri.
Meskipun beberapa masyarakat Qiang di Kham dikategorikan oleh Pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari suku Tibet (lihat Rumpun bahasa Gyalrongik; Suku Gyalrong dikategorikan sebagai 'Tibet' di Tiongkok), tetapi bahasa Qiang dan serumpun terdekatnya bukanlah bagian dari Tibet, melainkan membentuk cabang tersendiri dalam rumpun bahasa Tibet-Burma.
Bahasa Tibet Klasik bukan bahasa bernada, tetapi bahasa turunannya seperti Tibet Tengah dan Tibet Kham telah mengembangkan pembeda nada. Bahasa Tibet Amdo dan Ladakh-Balti bukan juga bahasa bernada. Morfologi bahasa Tibet umumnya dapat digambarkan sebagai aglutinatif.
Asal
suntingMarius Zemp (2018)[5] berhipotesis bahwa bahasa Tibet awalnya merupakan pidgin yang dipengaruhi oleh Zhangzhung dan bahasa-bahasa Himalaya Barat sebagai superstratum, serta Rgyalrongik sebagai substratum (dua bahasa tersebut juga merupakan bagian dari rumpun bahasa Sino-Tibet). Demikian pula, Tamangik juga merupakan superstratum Himalaya Barat, tetapi substratumnya dipengaruhi dari cabang Sino-Tibet lainnya.[2]
Penggolongan
suntingBahasa yang lebih berbeda dituturkan di utara dan timur, kemungkinan karena kontak bahasa dengan Qiangik, Rgyalrongik. Perbedaan yang ditunjukkan dalam bahasa Tibet Khalong mungkin juga karena peralihan bahasa. Selain itu, ada bahasa Baima, yang mempertahankan substratum Qiangik, dan memiliki beberapa lapisan serapan dari bahasa Tibet Amdo, Tibet Kham, dan Tibet Zhongu, tetapi tidak sesuai dengan cabang Tibet mana pun yang mapan.[6]
Dua bahasa Tibet utama yang digunakan untuk penyiaran di Tiongkok adalah Tibet Baku dan Tibet Amdo.
Tournadre (2014)
suntingTournadre (2014)[2] menggolongkan rumpun bahasa Tibet yang terdiri dari delapan kesinambungan dialek, yang terdiri lagi atas sekitar 50 bahasa dan 200 dialek. Penggolongan ini adalah versi terbaru dari karya ilmiahnya pada tahun 2008.[7] Cabang Timur dan Tenggara memiliki kesalingpahaman yang lebih rendah, tetapi lebih terbatas di cabang Barat Laut dan antara bahasa Tibet Kham. Kesinambungan dialek itu tersebar di lima negara dengan satu pengecualian, yatu Sangdam, sebuah dialek Tibet Kham di Kachin, Myanmar.
- Barat Laut: Ladakh, Zangskari, Balti, Purki
- Barat: Lahaul–Spiti, Garzha, Khunu, Jad
- Tengah: Dbus, Tsang, Phenpo, Lhokha, Tö, Kongpo (di Kongpo dengan Basum)
- Barat Daya: Sherpa dan Jirel; bahaa dan dialek lainnya di perbatasan Tiongkok-Nepal: Humla, Mugu, Dolpo, Lo-ke, Nubri, Tsum, Langtang, Kyirong, Yolmo, Gyalsumdo, Kagate, Lhomi, Walungge, Tokpe Gola.
- Selatan: Bhutan, Drengjong, Tsamang, Dhromo Lakha, Dur Brokkat, Mera Sakteng Brokpa-ke
- Tenggara: Hor Nagchu, Hor Bachen, Yushu, Pembar, Rongdrak, Minyak, Dzayul, Derong-Jol, Chaktreng, Muli-Dappa, Semkyi Nyida
- Timur: Drugchu, Khöpokhok, Thewo-Chone, Baima, Sharkhok, Palkyi (atau Pashi; empat dialek termasuk Chos-rje), dan Zhongu
- Timur Laut
Tournadre (2005, 2008)
suntingTournadre (2005)[9] membagi rumpun bahasa Tibet sebagai berikut:
- Tibet Tengah
- Dasar Tibet Baku yang termasuk ragam Nepal lainnya
- Kham
- Amdo
- Dzongkha–Lhokä
- Ladakh–Balti
- Lahuli–Spiti
- Kyirong–Kagate
- Sherpa–Jirel
Bahasa-bahasa lainnya (Thewo-Chone, Zhongu, Khalong, Dongwang, Gserpa, Zitsadegu, Drugchu, Baima) tidak saling dipahami, sehingga tidak cukup dikenal untuk digolongkan.
Tournadre (2013) menambahkan Tseku dan Khamba sebagai bagian dari Kham, dan mengelompokkan Thewo-Chone, Zhongu, Baima sebagai cabang Tibet Timur.
Bradley (1997)
suntingMenurut Bradley,[10] cabang-cabang bahasa dan dialek (rujukan dari Tibetan Dialects Project oleh Universitas Bern) sebagai berikut:
- Tibet Arkais Barat (non-nada), termasuk Ladakhi, Balti, dan Purgi
- Tibet Amdo (termasuk Thewo-Chone) (non-nada)
- Tibet Kham (bernada)
- Tibet Inovatif Barat (Lahuli–Spiti) (sedikit bernada)
- Dialek di Ladakh hulu and Zanskar, Daerah Perbatasan India Barat Laut (Distrik Lahaul dan Spiti dan Uttarakhand), dan Kabupaten Zanda (Tibet ujung barat)
- Tibet Tengah (sedikit bernada)
- Hampir semua dialek di Prefektur Ngari di Tibet bagian barat, daerah perbatasan Nepal bagian utara, dialek-dialek Tsang di Prefektur Shigatse, dan dialek-dialek Ü (Lhokha, Lhasa, etc.). Dasar dari bahasa Tibet Baku.
- Tibet Utara (sedikit bernada)
- Dialek-dialek di Gêrzê, di Prefektur Nagqu di Tibet Tengah-Utara, dan Nangqên di Qinghai bagian selatan
(dianggap sebagai dialek Kham oleh Tournadre)
- Dialek-dialek di Gêrzê, di Prefektur Nagqu di Tibet Tengah-Utara, dan Nangqên di Qinghai bagian selatan
- Tibet Selatan (sedikit bernada)
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tibet". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ a b c d Tournadre, Nicolas. 2014. "The Tibetic languages and their classification." In Trans-Himalayan linguistics, historical and descriptive linguistics of the Himalayan area. Berlin: Mouton de Gruyter.
- ^ Tournadre, Nicolas (2014). "The Tibetic languages and their classification". Dalam Owen-Smith, Thomas; Hill, Nathan W. Trans-Himalayan Linguistics: Historical and Descriptive Linguistics of the Himalayan Area. De Gruyter. hlm. 103–129. ISBN 978-3-11-031074-0. (preprint)
- ^ Sagart et al. (2019), hlm. 10319–10320.
- ^ Zemp, Marius. 2018. On the origins of Tibetan. Proceedings of the 51st International Conference on Sino-Tibetan Languages and Linguistics (2018). Kyoto: Kyoto University.
- ^ Katia Chirkova, 2008, "On the position of Báimǎ within Tibetan", in Lubotsky et al. (eds), Evidence and Counter-Evidence, vol. 2.
- ^ Tournadre, Nicolas (2008). "Arguments against the Concept of 'Conjunct'/'Disjunct' in Tibetan" (PDF). Dalam B. Huber; M. Volkart; P. Widmer; P. Schwieger. Chomolangma, Demawend und Kasbek: Festschrift für Roland Bielmeier zu Seinem 65. Geburtstag, Vol. 1. Halle: International Institute for Tibetan and Buddhist Studies. hlm. 282–283. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-20.
- ^ Sun, Jackson T.-S. 2021. Gser-Rdo: A New Tibetic Language Across the Rngaba-Dkarmdzes Border.
- ^ N. Tournadre (2005) "L'aire linguistique tibétaine et ses divers dialectes." Lalies, 2005, n°25, p. 7–56 [1]
- ^ Bradley (1997)
Daftar pustaka
sunting- Sagart, Laurent; Jacques, Guillaume; Lai, Yunfan; Ryder, Robin; Thouzeau, Valentin; Greenhill, Simon J.; List, Johann-Mattis (2019), "Dated language phylogenies shed light on the history of Sino-Tibetan", Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 116 (21): 10317–10322, doi:10.1073/pnas.1817972116 , PMC 6534992 , PMID 31061123.
- "Origin of Sino-Tibetan language family revealed by new research". ScienceDaily (Siaran pers). May 6, 2019.
- Beyer, Stephan V. (1992). The Classical Tibetan Language. SUNY Press. ISBN 0-7914-1099-4.
- Denwood, Philip (1999). Tibetan. John Benjamins Publishing. ISBN 90-272-3803-0.
- Denwood, Philip (2007). "The Language History of Tibetan". Dalam Roland Bielmeier; Felix Haller. Linguistics of the Himalayas and beyond. Walter de Gruyter. hlm. 47–70. ISBN 978-3-11-019828-7.
- van Driem, George (2001). Languages of the Himalayas: An Ethnolinguistic Handbook of the Greater Himalayan Region containing an Introduction to the Symbiotic Theory of Language. Brill. ISBN 9004103902.
Pranala luar
sunting- Comparative Dictionary of Tibetan Dialects (CDTD) Diarsipkan 2016-09-17 di Wayback Machine.
- Languages on the Tibetan Plateau and the Himalayas Diarsipkan 2007-06-11 di Archive.is — Nicolas Tournadre
- Overview of Old Tibetan Synchronic phonology by Nathan Hill
- L'évolution des langues et les facteurs écolinguistiques : le cas des langues d'éleveurs et des langues d'agriculteurs sur le Haut Plateau tibétain at CNRS-LACITO
- China's Tibet policy continued attempt at erasing Tibetan language