0% found this document useful (0 votes)
23 views28 pages

Subnetting Routing Simulasi

Routing simulasi

Uploaded by

Santuy Bray
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
23 views28 pages

Subnetting Routing Simulasi

Routing simulasi

Uploaded by

Santuy Bray
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 28

JARINGAN

KOMPUTER

DIKI ARISANDI
Materi Hari ini
 Subnetting
 Routing
 Simulasi  Cisco Packet tracert
Subnetting...?
 Subnetting adalah sebuah cara untuk membagi-
bagi alamat IP.
 Proses memecah satu kelas IP address menjadi
beberapa bagian (subnet) dengan jumlah host yang
lebih sedikit.
 Dalam menentukan batas network dalam suatu
subnet, digunakan subnet mask.
 Konsep subnetting  mempermudah pengelolaan
network menjadi kelompok-kelompok yang lebih
kecil.
Analogi 1
Analogi 2
Analogi 3
Analogi 4
SUBNET MASK DEFAULT
Subnetting IP address class C
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Contoh 1
 NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26....?
 192.168.1.0 berarti kelas C (lihat tabel Subnet mask default)
 Subnet Mask /26
 255.255.255.192
 11111111.11111111.11111111.11000000
 Jumlah Subnet = 2x (x = banyaknya binari 1 pada oktet
terakhir subnet mask)
 22 = 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (y = banyaknya binari 0
pada oktet terakhir subnet)
 26 – 2 = 62 host
 Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask)
= 64
 64 + 64 = 128
 128+64=192
 subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host
192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Pertama

Host
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Terakhir

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255


Subnetting IP address class B
Subnet Mask Nilai CIDR
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17

255.255.255.128 /25
255.255.192.0 /18

255.255.224.0 /19 255.255.255.192 /26

255.255.240.0 /20 255.255.255.224 /27

255.255.248.0 /21 255.255.255.240 /28

255.255.252.0 /22 255.255.255.248 /29

255.255.254.0 /23 255.255.255.252 /30

255.255.255.0 /24
CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis
dengan subnetting Class C, hanya blok
subnetnya dimasukkan langsung ke oktet
ketiga.

CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet


di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet
ketiga berjalan maju (counter) dari 0, 1, 2, 3,
dst.
Contoh 2
 NETWORK ADDRESS 172.16.0.0/18...?
 172.16.0.0 berarti kelas B (lihat tabel Subnet mask
default)
 Subnet Mask /18
 255.255.192.0
 11111111.11111111.11000000.00000000
 Jumlah Subnet = 2x (x = banyaknya binari 1 pada oktet
ketiga & keempat subnet mask)
 22 = 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (y = banyaknya binari
0 pada oktet ketiga & keempat subnet)
 214 – 2 = 16.382 host
 Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet ketiga subnet mask)
= 64
 64 + 64 = 128
 128+64=192

172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0
Subnet
Host
172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1
Pertama

Host
172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254
Terakhir

Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255


Contoh 3
 NETWORK ADDRESS 172.16.0.0/25....?
 172.16.0.0 berarti kelas B (lihat tabel Subnet mask default)
 Subnet Mask /25
 255.255.255.128
 11111111.11111111.11111111.10000000
 Jumlah subnet = 2x (x = banyaknya binari 1 pada oktet
keempat subnet mask)
 21 = 2 subnet (per counter setelah oktet ke 3 & 4 berjalan)
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2 (y = banyaknya binari 0
pada oktet keempat subnet)
 27 – 2 = 126 host
 Blok Subnet = 256 – 128 (nilai oktet ketiga subnet mask)
= 128
 128-128=0
 Subnet lengkapnya adalah 0,128
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Subnet
Host
172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Pertama

Host
172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Terakhir

Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255


Sebelum lanjut......
 Ingat kembali materi tentang IP address

 Ingat kembali materi tentang Subnetting

Routing.....?

 Routing  proses penerusan paket data dari


suatu jaringan menuju jaringan lainnya.
 Proses routing paket data diperlukan syarat
berikut:
 Alamat tujuan yang jelas
 Router mempelajari darimana informasi berasal,
serta jalur yang dipilih selanjutnya.
 Menentukan jalur yang dilewati agar informasi
sampai ke tujuan
 Jalur yang digunakan dapat dipercaya atau
tidak...?
Routing statis
 Dibangun berdasarkan aturan dari administrator
 Jalur-jalur ke tujuan (IP address) ditentukan
langsung oleh administrator secara manual.
 Harus diatur dengan cermat agar tidak terjadi
kesalahan pada routing yang mengakibatkan
jaringan tidak terkoneksi
 Tidak memakan sumberdaya CPU dan memory
yang besar, karena sudah diatur.
 Kurang cocok diterapkan pada jaringan yang
kompleks, karena dapat membingungkan
administrator 
Contoh kasus
 192.204.2.0/27

 Dst.....
• Tambahkan 1 router generic
• Hubungkan router dengan ethernet switch,
gunakan kabel copper straight-through (kabel
hitam)
Klik pada router, arahkan pada
tab CLI, dan ketik perintah sbb:
Menuju
Switch 0

Menuju
Switch 1
Next.....
 Setting IP di tiap komputer berikut
subnet dan default gateway nya (IP
pada router)
 Test ping....!
latihan
 Network address 192.200.210.0/24
 Network address 202.223.1.0/27
 Network address 180.2.0.0/20
 Network address 175.1.0.0/23
 Network address 164.9.0.0/25
???

202.150.2.0/26

You might also like