0% found this document useful (0 votes)
34 views8 pages

Desain Program Parenting 5

GRATIS....

Uploaded by

afif comp
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
34 views8 pages

Desain Program Parenting 5

GRATIS....

Uploaded by

afif comp
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

PROGRAM PARENTING PADA

KELOMPOK BERMAIN PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI
(PAUD)

OLEH :

ELLY AGUSTINA
LATAR BELAKANG
Pendidikan anak usia dini di kalangan masyarakat masih menyisakan banyak perbedaan
pemikiran, tidak sedikit yang beranggapan bahwa PAUD adalah hanya sebuah kegiatan
anak usia di bawah lima tahun di luar rumah dengan sebuah tendensi yang bernama
“sekolah TK”. Jika anak mereka memasuki usia tiga tahun mereka mulai berfikir untuk
“menyekolahkan” anak mereka ke sebuah TK dengan harapan dalam waktu singkat anak
mereka akan menjadi miniatur manusia dewasa yang banyak mengerti sesuatu dan mampu
melakukan banyak hal. Kata menyekolahkan di sini mengandung arti membebankan
seluruh harapan atas pendidikan dan perkembangan anak ada pada sekolah dan pendidik.
Rasa malu tidak kalah penting menjadi pemicu kelatahan masyarakat dalam salah
mengartikan Pendidikan Anak Usia Dini, malu pada saat anak tetangga sudah masuk
sekolah dengan seragam yang bagus, sementara anak sendiri belum memiliki tujuan untuk
sekolah, maka jadilah ini sebuah kelatahan massal yang banyak menyisakan pekerjaan
rumah bagi pendidik maupun praktisi PAUD untuk meluruskan banyak hal tentang PAUD.
Untuk memudahkan meluruskan hal tersebut, serta untuk menjembatani pemikiran antara
orang tua dan sekolah maka dikenalah sebuah istilah yang disebut parenting.
PEMBAHASAN
Parenting adalah pekerjaan dan ketrampilan orang tua dalam mengasuh anak. Pembahasan mengenai
parenting dalam tugas ini, kami tekankan pada pembahasan pola asuh anak oleh orang tua dalam
keluarga dan guru di sekolah.
Menurut Chabib Thoha, parenting merupakan suatu cara terbaik yang ditempuh oleh orang tua dalam
mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak. Sedangkan menurut M.
Shohib, pola asuh adalah upaya orang tua yang diaktualisasikan pada penataan lingkungan sosial,
lingkungan budaya, suasana psikologis serta perilaku yang ditampilkan pada saat terjadinya pertemuan
dengan anak-anak.
Menurut Jerome Kagan, seorang psikolog perkembangan, mendefinisikan pengasuhan (parenting) sebagai
serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak, yang mencakup apa yang harus dilakukan oleh
orang tua/ pengasuh agar anak mampu bertanggung jawab dan memberikan kontribusi sebagai anggota
masyarakat termasuk juga apa yang harus dilakukan orang tua/ pengasuh ketika anak menangis, marah,
berbohong, dan tidak melakukan kewajibannya dengan baik (Berns, 1997). Berns (1997) menyebutkan
bahwa pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang berlangsung terus-menerus dan
mempengaruhi bukan hanya bagi anak tetapi juga bagi orang tua. Senada dengan Berns, Brooks (2001)
juga mendefinisikan pengasuhan sebagai sebuah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi
yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan anak. Proses pengasuhan bukanlah sebuah
hubungan satu arah yang mana orang tua mempengaruhi anak namun lebih dari itu, pengasuhan
merupakan proses interaksi antara orang tua dan anak yang dipengaruhi oleh budaya dan kelembagaan
sosial dimana anak dibesarkan.
Pengasuhan erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga/ rumah tangga dan komunitas
dalam hal memberikan perhatian, waktu, dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik,
mental, dan sosial anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta bagi anggota
keluarga lainnya (ICN 1992 dalam Engel et al. 1997). Hoghughi (2004) menyebutkan bahwa
pengasuhan mencakup beragam aktifitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang secara
optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik.
Prinsip pengasuhan menurut Hoghughi tidak menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih
menekankan pada aktifitas dari perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karenanya,
pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi, dan pengasuhan sosial.
Dengan demikian, parenting adalah bagaimana cara mendidik orang tua terhadap anak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Parenting menyangkut semua perilaku orang tua
sehari-hari baik yang berhubungan langsung dengan anak maupun tidak, yang dapat ditangkap
maupun dilihat oleh anak-anaknya, dengan harapan apa yang diberikan kepada anak
(pengasuhan) akan berdampak positif bagi kehidupannya terutama bagi agama, diri, bangsa,
dan juga negaranya.
Dalam aplikasinya pada sebuah program pada Pendidikan Anak Usia Dini, maka parenting
adalah bentuk kegiatan informal yang dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan
pengasuhan dan pendidikan anak antara di kelompok bermain dan di rumah. Parenting ini
ditujukan kepada para orangtua, pengasuh, dan anggota keluarga lain yang berperan secara
langsung dalam proses perkembangan anak.
MANFAAT
Kegiatan parenting akan menjadi suatu wadah yang dapat memberikan keuntungan pada
semua pihak, baik kepada orang tua, kelompok bermain, maupun pemerintah.
Ada beberapa manfaat dalam pelaksanaan parenting adalah :
1. Terjalinnya mitra kerja lintas sektor, misalnya dari pengusaha-pengusaha yang
berkaitan dengan produk yang berkaitan dengan kebutuhan tumbuh kembang anak,
instansi pemerintah, penerbit buku, dan lain-lain.
2. Terpenuhinya kebutuhan hak-hak anak.
3. Berkembangnya rasa percaya diri orangtua dalam mendidik anak.
4. Terjalinnya hubungan yang harmonis pada masing-masing anggota keluarga sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
5. Terciptanya hubungan antar keluarga di lingkungan masyarakat sekitar lembaga
pendidikan, dan
6. Terjalinnya mitra kerja antar sesama anggota parenting.
LANGKAH-LANGKAH
PARENTING
Dalam melaksanakan parenting langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh
kelompok bermain adalah : (1) adanya komitmen bersama antara
pengelola dan orangtua pada saat mendaftarkan putra-putrinya di
kelompok bermain, (2) menyiapkan penanggungjawab kegiatan parenting
atau kepengurusan pada kelompok bermain, (3) mengidentifikasi
kebutuhan informasi (isu-isu penting seputar pendidikan dan tumbuh
kembang anak) yang ingin diketahui oleh orangtua, (4) menyusun
program-program kegiatan yang akan dilakukan untuk kegiatan parenting,
dan (5) menyusun jadual kegiatan sekaligus menentukan narasumber atau
sponsor, misalnya, kegiatan dapat dilakukan seminggu sekali, sebulan
sekali, atau memanfaatkan hari-hari libur nasional, tergantung kebutuhan.
BENTUK-BENTUK PARENTING
Kegiatan parenting akan lebih bermakna jika kelompok bermain dapat menyusun suatu kegiatan
parenting sehingga “kumpul-kumpul orangtua” mempunyai makna. Bentuk bentuk kegiatan parenting
yang dapat dilakukan antara lain:
1. Think-thank, yaitu sumbang saran yaitu mengeluarkan pendapat dan diskusi tentang
pembelajaran yang paling tepat bagi anak usia dini misalnya pembelajaran tematik, setiap
anggota dapat menyampaikan gagasan-gagasan atau permasalahan-permasalahan yang ada
sekaligus melakukan pembahasannya.
2. Arisan Bicara, yaitu setiap anggota, secara undian bergilir menjadi pembicara untuk
menyampaikan gagasan sesuai topik yang telah ditentukan.
3. Seminar, mengundang narasumber dan sponsor.
4. Praktek ketrampilan, misalnya membuat alat permainan edukatif, memasak makanan bergizi
untuk anak, dan sebagainya.
5. Outbond, yakni kegiatan di luar ruangan yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua
anggota keluarga, yang disisipkan kegiatan diskusi atau praktek permainan-permainan yang dapat
dilakukan oleh anggota keluarga secara bersama-sama.
6. Kunjungan Lapangan, yaitu kegiatan kunjungan ke tempat–tempat khusus yang bersifat mendidik,
misalnya ke museum, perpustakaan umum, panti asuhan, panti jompo, ke kebun atau pertanian,
dan sebagainya.
PENUTUP
Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam
dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak
adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan
bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang
menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan.
Pendidikan anak tidak dapat dilepaskan begitu saja terhadap lembaga
pendidikan khusunya kelompok bermain. Orangtua perlu mengetahui dan
menindaklanjuti kegiatan atau perlakuan yang diberikan oleh tenaga
pendidik dalam menstimulus kecerdasan anak usia dini sehingga anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

You might also like