Mtsmta Scania1
Mtsmta Scania1
Mtsmta Scania1
Troubleshooting
&
Analysis
SCANIA
ENGINE PARTS WHICH MAY BE CAUSE OF ABNORMALITY IN OIL ANALYSIS
Indikator
Failure Analysis
8 Step of Applied Failure Analysis
Failure Analysis diperlukan ketika komponen mengalami perubahan bentuk,
aus, atau patah, bukan ketika masalah dapat diperbaiki dengan adjusment atau
operasi yang benar.
Pengamatan dilakukan guna memeriksa kerusakan komponen dan
menggunakan prinsip pengamatan visual, metalurgi, wear (aus), dan fracture
(patahan) untuk identifikasi fakta.
Tampilan tidak normal
Tampilan tidak normal
Tampilan tidak normal
Tampilan tidak normal
Tampilan tidak normal
Troubleshooting ?
Trouble shooting berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan, dan melaksanakan
perbaikannya dan mencegah gangguan terjadi kembali.
Dalam hal ini struktur dan fungsi untuk dipahami terlebih dahulu.
Namun untuk lebih akurat bisa menanyakan kepada operator mengenai trouble yang terjadi.
REQUIREMENT REQUIREMENT
- CHARM, PATIENT, CAREFUL AND OPEN MIND
- TECHNICAL KNOWLEDGE
+ - COMMUNICATION SKILL
ACTIVITIES ACTIVITIES
1 COLLECT 1 Compare the data's with the
* Measurements results proper standard
REFFERENSI & TOOLS ACTIVITIES *Testing results 2 Discussion with others for
1 Shop Manual, PK2, QA form 1 OBSERVE * Discussion with customer proper analysis , Superior, BI,
2 Troubleshooting Chart * Operation Condition * Photos As references Mechanics, TO etc
3 Parts & Service News * Maintenance system
4 Tools Measurement * Parts Usage
5 Digital Camera * Load Condition
2 CHECK AND TESTED
ACTIVITIES * Unit Performance
1 Do the step of TS by the easier way 3 DISKUSI with Customer
2 Indicate the parts, Components & circuit which * OPERATOR, to collect daily
which got abnormality, ie. Break, Not Standard .. symptom
3 Take the photos as references * Mechanics, to collect repair
4 Record the results of measurement or testing historical
Dari data diatas , persiapkan trouble shooting chart yang didapat dari Shop Manual
8 Step Troubleshooting
2. Possibilities Cause
Sebelum mendatangi lokasi unit dan memeriksa unit perlu dikaji beberapa nalisa
kemungkinan penyebab trouble dan persiapan tool yang diperlukan ( persiapkan
juga part yang kemungkinan diperlukan ).
Pengetesan dilapangan
Sesuai dengan laporan
Technical knowledge
& Attitude
VISUAL MEASURING
1. Pressure
1. Pengamatan saat 2. Temperature
operasi 3. Vehicle speed
2. Leakage 4. Engine speed
3. Level 5. Load
4. Wear 6. Volt & current
5. Damage 7. Wear
6. dll 8. KOWA
9. Berat jenis
10. dll
DATA
8 Step Troubleshooting
4. Collect Data
Quality Assurance
QUALITY ASSURANCE
SESUAI STANDARD
SESUAI STANDARD VALUE SOP PEKERJAAN OPERATION ALAT
IMPROVEMENT
Sensor Aktuator
1. Invert ( NOT )
Fungsi ini disebut NOT atau INVERT, karena logic ini akan membalik logic input atau logicnya
akan berlawanan dengan level logic.
Dasar Mechatronics
Logic Gate
2. AND
Output dari AND ini akan HIGH hanya pada saat kedua inputnya HIGH.
Dasar Mechatronics
Logic Gate
3. NAND
Gate ini adalah kombinasi dai NOT dan AND outputnya akan LOW bila kedua inputnya HIGH .
Dasar Mechatronics
Logic Gate
4. OR
Output dari Gate OR akan bernilai HIGH jika salah satu atau kedua inputnya berlogic HIGH
dan output akan berlogic LOW bila kedua inputnya LOW .
Dasar Mechatronics
Logic Gate
5. NOR
Gate ini adalah kombinasi fungsi dari NOT dengan gate OR outputnya akan berlogic LOW jika
salah satu atau kedua inputnya HIGH dan output akan berlogic HIGH bila kedua inputnya
LOW .
Dasar Mechatronics
Logic Gate
6. XOR .
Ouput gate XOR akan berlogic HIGH jika kedua inputnya berbeda antara yang satu dengan
yang lain dan akan berlogic LOW kedua inputnya sama.
Dasar Mechatronics
Logic Gate
7. XNOR .
Kombinasi antara NOT dengan XOR gate, output gate ini akan berlogic LOW pada saat
inputnya berbeda dan akan berlogic HIGH saat kedua inputnya sama .
Resistor tetap
Yang dimaksud dengan resistor tetap adalah resistor yang sengaja dibuat dengan harga
resistansi (ohm= Ω) tertentu.
Contoh : Tabel harga resistansi resistor
= Coklat = 1 %
= Hitam = x 100
= Emas = 5 %
= Hitam = 0
= Orange = x103
= Kuning = 4
= Merah = 2
= Merah = 2
= Merah = 2
R = 22000 ± 5 % Ω R = 240 ± 1 % Ω
Resistor SMD
Resistor balok
Resistor SMD
Thermistor NTC
Thermistor PTC
Resistor Variabel
Potensiometer
Kapasitor
Pita gelap
Anoda
Anoda
Forward bias
Reverse bias
Transistor
Transistor PNP
Fungsi :
1.Penyearah
2.Switch
3.Stabilisasi tegangan
Transistor NPN
Transistor
Transistor PNP dengan Multimeter Digital
1.Posisikan saklar pada posisi Dioda
2.Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan probe merah pada
Emitor (E),jika display multimeter munujukkan nilai voltage
tertentu,berarti kondisi transistor baik
3.Pindahkan probe merah pada terminal Collector (C),jika
display multimeter nilai voltage tertentu, berarti transistor
tersebut dalam kondisi baik.
Catatan :
“Jika tata letak probe dibalikkan dari cara yang disebutkan diatas, maka display multimeter digital harus tida
menunjukkan nilai voltage “open”
Thermocouple
1. Elektron bergerak
2. Sensor hall atau element Hall
3. Magnet
4. Medan Magnet
5. Power source ( sumber daya )
A. Elemen Hall mengambil kutub negatif pada sisi atas dan kutub
positif pada sisi bawah.
B&C. baik arus listrik dan medan magnet dibalik,polarisasi juga
terbalik.arus dan medan magnet yang dibalik ini menyebabkan
sensor hall mempunyai kutub negatif pada sisi atas
Relay
How to troubleshoot on CAN
Termination resistance = 120Ω
If low resistance, measure each ECU
to se who is destroying the CAN line
VCI Diagnostic bus
AUS COO
60 Ω CSS
C479 / C481
GMS EMS BWS SMS
CTS If no LAS
C479 / C481
CTS
WTA or AWD
TCO
ATA ICL
ACC TCO
RTG VIS
RTI APS
BCS
CTS = Clock and timer system
CAN terminal blocks
COO
C479 C481 C480
AUS
CSS
RTG APS
H L
RTI BCS
Scania Diagnos
&
Progammer 3
Program ini dapat digunakan untuk :
1.Troubleshooting
2.Adjusment of customer parameters
3.Calibration
4.Conversion that affect the electrical system
5.Update of software in control unit
Troubleshooting via Electrical System
1. Vehicle
2. ECU system : The vehicle has a number of
electronic control system. The system is
the control unit with its component and
circuit
3. Control unit : Information about the
control unit’s hardware is presented here
4. Server : Information about the control
unit’s software is presented here, i.e. The
function which are available in the control
unit. Here you can carry out check s related
to the control unit , carry out adjustments
and calibrations.
5. Component group : the circuit are grouped
under each component group according to
the main component in the circuit.
6. Circuit : here you can obtain information to
troubleshoot the vehicle ‘s electrical
circuits.
Troubleshooting via User Function
1. Vehicle
2. Group of user function : The user function
are grouped into categories. Gearbox
control is one example of a category
3. User function : One user function in the
Gearbox control category is teh Opticruise
system
4. Use case : Example of an Opticruise system
use case :
- Activation of automatic gear changing
- Selecting gear manually
- Setting the starting gear
Graphic Symbols used in the program
The control unit respond but the information does not exist in
the SOPS file. Control units may have been fitted and not
programmed correctly
The configuration in the control unit differs from the
configuration in the SOPS file
1. Putar Starting key posisi “drive position” tanpa melakukan starting Engine
2. Pump with the hand pump and read the pressure gauge. The pressure must be at
least 3.5 bar before the overflow valve opens. The overflow valve should close
again when the pressure has fallen to 2 bar. If the overflow valve opens at a
pressure lower than 3.5 bar, it is faulty and must be renewed.
3. Start the engine and increase the speed to 1,500 rpm. If the pressure then exceeds
6.5 bar, the overflow valve is blocked and must be cleaned or renewed.