Case Ikterus Neonatorum
Case Ikterus Neonatorum
Case Ikterus Neonatorum
ICTERUS NEONATORUM
Theresia Bintang - 1015157
0 bulan (9
01.187.661
hari)
Tanggal
diperiksa :
7 Februari 2015
Identitas Orang Tua
Ayah Ibu
Hubungan keluarga,
No Nama Umur L/P
sehat, sakit, meninggal
1. Tn. R 23 th L Ayah (sehat)
Tanda vital
Nadi : 120x / menit , regular, equal, isi cukup
Respirasi: 40x / menit , abdominothorakal
Suhu : 36,4C ( aksiler )
Pengukuran
Umur : 0 bulan (9 hari) Berat Badan : 2300 gram Panjang Badan: 47cm
Lingkar kepala : 33 cm Lingkar dada : 35 cm Lingkar perut : 34 cm
Lingkar lengan atas : 7 cm
Kulit : Ikterik (+), pucat (-), sianosis (-),
Icterus Neonatorum
Usul Pemeriksaan
●
Hematologi Rutin -> SADT, hitung jenis
●
Kimia Darah SGOT, SGPT, Bilirubin Total, Direk, Indirek
●
Urinalisis rutin
●
Golongan darah Ibu dan rhesus
●
Enzim G6PD
Penatalaksanaan
Multiple phototherapy units and the use of reflecting curtains in
phototherapy are used to increase the light intensity and thus
improve the efficacy of phototherapy.
Unconjug
ated Fisiologis
●
●
Anemia hemolitik
●
Polisitemia
●
Adanya darah pada jaringan /ekstravaskuler
●
Breast feeding dan breast milk jaundice
●
Kelainan metabolik : hipotiroid
●
Peningkatan sirkulasi enterohepatik
:
Etiologi
Conjugat
ed Penyakit bilier ekstra hepatik:
●
hipovolemik
:
Klasifikasi
– Icterus neonatorum fisiologis
• Pada setiap bayi baru lahir , terutama bayi prematur,
akan terjadi peningkatan kadar bilirubin indirek
dalam serum secara fisiologis , timbul dalam minggu
pertama.
• Icterus timbul pada hari ke 2 – 5, kemudian
menurun, dan menghilang pada hari ke 7 – 10
• Kadar bil. Unconjugated : 6 – 10 mg/dL
– Icterus neonatorum patologis
• Ikterus timbul pada 24 jam pertama
• Peningkatan kadar bilirubin serum > 5
mg/dL/hari
• Bilirubin total serum mencapai > 12 mg/dL
(Bil total > 17 mg/dL pada bayi yang mendapat ASI)
• Kadar bilirubin direk > 2mg/dL
• Ikterus menetap sesudah 8 hari pada BCB, dan
14 hari pada BKB
– Pada bayi baru lahir karena fungsi hepar belum matang atau
bila terdapat gangguan dalam fungsi hepar akibat hipoksia,
asidosis atau bila terdapat kekurangan enzim glukoronil
transferase atau kekurangan glukosa, kadar bilirubin indirek
dalam darah dapat meninggi.
– Bilirubin indirek yang terikat pada albumin sangat tergantung
pada kadar albumin dalam serum.
– Pada bayi kurang bulan biasanya kadar albuminnya rendah
sehingga dapat dimengerti bila kadar bilirubin indirek yang
bebas itu dapat meningkat dan sangat berbahaya karena
bilirubin indirek yang bebas inilah yang dapat melewati BBB.
• Gilbert’s Syndrome : Defek yang kompleks
dalam proses pengambilan bilirubin dari
plasma, sehingga menyebabkan kenaikan
Bilirubin unconjugated. Dapat dengan mudah
dibedakan dengan hepatitis, yaitu tes faal hati
normal, tidak terdapat empedu dalam urine,
dan fraksi bilirubin indirek yang dominan.
• Crigler-Najjar Syndrome : Adanya keadaan
defisiensi enzim glukoronil transferase, sehingga
konjugasi terganggu. Ada dua tipe yaitu tipe 1
(komplit) ditandai hiperbilirubinemia yang berat
dan tipe 2 (inkomplit) ditandai dengan
hiperbilirubinemia yang kurang berat.
• Dubin –Johnson Syndrome dan Rotor Syndrome
: terjadi gangguan transfer dan ekskresi bilirubin
konjugasi ke saluran bilier
Penatalaksanaan
• Fototerapi
• Transfusi tukar
Berat Badan (g) Terapi
<1000 Fototerapi
Transfusi ganti pada kadar bilirubin 10-12
mg/dL
1000-1500 Fototerapi pada kadar 7-9 mg/Dl
Transfusi ganti pada kadar 12-15 mg/dL
1500-2000 Fototerapi pada kadar 10-12 mg/dL
Transfusi ganti pada kadar 15-18 mg/dL
2000-2500 Fototerapi pada kadar 13-15 mg/dL
Transfusi ganti pada kadar 18-20 mg/dL
>2500 dan bayi dalam keadaan sakit Fototerapi pada kadar 12-15 mg/dL
Transfusi ganti pada kadar 18-20 mg/dL
Sehat 13 15 17 18 20
Risiko 10 13 15 17 18
Komplikasi
Kern ikterus (Encephalopathy)