Recovery Schiz Prof Budi

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 64

PENGEMBANGAN PROGRAM

KESEHATAN JIWA DAN


BERKELANJUTAN PENANGANAN DAN
PERAWATAN
PASIEN GANGGUAN JIWA

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp, MAppSc


Hp 0812 8100821, email: [email protected]; Web:
www.budiannakeliat.com
Dosen Keperawatan Jiwa FIK UI
Team Leader CMHN
Theme of World Suicide
Prevention Day 10 Sep 2019
by International Association for Suicide Prevention

“ WORKING TOGETHER TO
PREVENT SUICIDE”
Theme of World Mental
Health Day 10 Oct 2019
by World Federation for Mental Health
(WFMH)

“ MENTAL HEALTH PROMOTION


and
SUICIDE PREVENTION”
BAHAN DISKUSI

1. Prevalensi Skizofrenia
2. Recovery dari Skizofrenia
3. Pencegahan Kekambuhan
Rentang
Kesehatan Jiwa
PROSES PSIKOSIS
Early 15-25 years old
Healthy Risk
Detection (Heinssen, et al,
(Sehat) (ODMK)
(Deteksi dini) 2014)

PROMPT CURATIVE CURATIVE


PROMOTION PREVENTION
TREATMENT & REHAB & REHAB
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN MENURUT
PROVINSI, 2007-2018

2007 2013 2018


25

19.8
20

15

9.8
10

5 3.6

3.2
0

*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah (Cut off Point) ≥ 6
Indonesia: 9,8%
7
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK
UMUR ≥15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
25.0

20.0

15.0 Hanya 9% penderita


12.3 depresi yang minum
obat /menjalani
10.0 pengobatan medis.
6.1
5.0

1.8

0.0

*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)


Indonesia: 6.1% 8
PROPORSI RUMAH TANGGA DENGAN ART
GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA/PSIKOSIS MENURUT
PROVINSI (PER MIL), 2013-2018
2013 2018
25

20

15

11

‰ 10
7

5
3
2.3
1.7

Nasional: 0.18%
9
Summary Table on Psychosocial/Mental health assistance to
Tsunami-affected population: WHO Projections and
Recommendation (2005)
 Severe mental disorder (Gangguan jiwa berat)
2-3% become 3-4% (after 12 mons)
 Mild to moderate mental disorder (Gangguan jiwa sedang ke berat)
10% become 15-20% (after 12 mons)
 Mild or severe psychosocial distress (Distres psikososial sedang ke berat)
30-50% (after 12 mons)
 Mild psychosocial distress (Distres psikososial sedang)
20-40% (after 12 mons) 11/10/19 10
MASALAH KESEHATAN JIWA DI INDONESIA:
Penduduk: 260.000.000 org
NO VARIABEL JUMLAH
1 Gg Mental Emosional (9.8% >15thn) 17,836,000 org
2 Depresi (6.1%>15thn) 11,102,000 org
3 Skizo / Psikosis (0.18%) 468,000 org
4 Pernah Pasung (14%) 65,520 org
5 Pasung 3 bulan terakhir (31,5%)
20,639 org

10% ODGJ memerlukan Rawat Inap: 46,800 org/thn


GME
Sehat ODMK/Risiko
17,836,000 org

Depresi
11,102,000 org

Skiz/Psikosis
468,000 org

Promosi Pernah Pasung 65,520 org


Pasung 3 bln terakhir 20,639 org

Kuratif &
Pencegahan Rehabilitasi
11/10/19 12
Kuratif
Masalah Kesehatan Jiwa KOTANG (Riskesdas 2018)
TARGET PELAYANAN & SAKIT DI
ASUHAN KEPERAWATAN RUMAH
LANSIA SAKIT

BUMIL
Dewasa Bayi
SAKIT DI
KELUARGA/
SEHAT DI KOMUNITAS
KELUARGA/
KOMUNITAS ANAK
Remaja
PRA SEK
RISIKO DI
Anak KELUARGA/
Kanak2 KOMUNITAS
Sekolah
TARGET PELAYANAN KESEHATAN JIWA:
RENTANG SEHAT-RISIKO-SAKIT
TARGET PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT
2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF

INDONESIA SEHAT JIWA


Tujuan Upaya Kuratif Kesehatan
Jiwa (pasal 18)

Penyembuhan atau pemulihan


Pengurangan penderitaan
Pengendalian disabilitas
Pengendalian gejala penyakit
Tujuan Upaya
Rehabilitatif Kesehatan Jiwa
(pasal 25)

 Mencegah atau mengendalikan disabilitas


 Memulihkan fungsi sosial
 Memulihkan fungsi okupasional
 Mempersiapkan dan memberi
kemampuan mandiri di masvarakat
PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA ODGJ

Pengobatan & Pengobatan & Pengobatan & REHABILITASI DI


Perawatan Perawatan Perawatan RS

MANDIRI &
PRODUKTIF

REHABILITASI
DINAS SOSIAL LAPANGAN
BERBASIS
MASYARAKAT MASYRAKAT KERJA
PERMENKES RI, No. 43 Tahun 2016,
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pasal 2, Ayat 2, j & i

“ SETIAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) MENDAPATKAN PELAYANAN


KESEHATAN SESUAI STANDAR”

ODGJ: GME, ODGJ BERAT, PASUNG

“SETIAP ORANG BERISIKO TERINFEKSI HIV MENDAPATKAN PEMERIKSAAN HIV SESUAI


STANDAR”
PENYAKIT YANG TERCANTUM PADA SPM: HIPERTENSI, DIABETES MILITUS, TB PARU, ODGJ
DAN HIV

ORANG DENGAN MASALAH KESEHATAN JIWA (ODMK/RISIKO)


INDIKATOR KELUARGA SEHAT
1. Mengikuti Program Keluarga Berencana
2. Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4. Bayi Mendapat ASI
5. Balita Mendapat Pantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Penderita TBC Paru Mendapat Pengobatan Standar
7. Penderita Hipertensi Mendapat Pengobatan Teratur
8. Penderita Gangguan Jiwa Mendapat Pengobatan dan Tidak Terlantar
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
10. Keluarga Menjadi Anggota Jaminan Kesehatan Nasional
11. Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih
12. Keluarga Memiliki Akses Jamban Sehat
Rehabilitasi
 Social entrepreneurship : menyediakan
pekerjaan

 Partnership : mencari pekerjaan

 Supportive : bantuan pemerintah


2. PELAYANAN KESEHATAN
JIWA BERBASIS MASYARAKAT
Levels of Care & Intervention
Low High

MPKP
1
Mental Hospital
Frequency PICU Cost
2 Psychiatric unit in general CLMHN
hospital

3 Community mental health services AC CMHN


(outpatient/outreach)

IC CMHN
4 Mental health care
through primary health care services BC CMHN
DSSJ 5
Informal and formal community care/support
outside the health sector
KKJ
6 Self/Family care: Keluarga sehat
SHG
UKSJ High 11/10/19 23
Low
Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan
(Keliat, 1997; Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
FORMULA/ PKM KECAMATAN:
RENCANA
KEBUTUHAN
1 Dokter Umum + Keswa
KADER DAN 5 Perawat Umum (Ners) + Kepwa
PERAWAT DAN
DOKTER
DISTRATEGI
KOMUNITAS
PELAYANAN
KEPERAWATAN
MENUJU
KELUARGA SEHAT
PELAYANAN KESWA BERBASIS MASYARAKAT

Tim Kes:
Dokter
Perawat

TOMA KLIEN:
1. ODGJ
2. ODMK
3. SEHAT

KADER
(KKJ)

KELUARGA
KEGIATAN KADER
 Asuhan Kader Kesehatan Jiwa
 Medeteksi KesWa Keluarga

 Merujuk Pasien ke PKM

 Melakukan Kunjungan Rumah Min 1X per minggu

 Asuhan Keluarga : MAMPU


 Mengenal Masalah Pasien

 Memutuskan pelayanan kesehatan pasien

 Merawat pasien : perawat diri, bersosialisasi, melakukan kegiatan rumah


tangga
 Menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif

 Memanfaatkan fasilitas yankes dan menyediakan fasilas bekerja dan


melatih bekerja 11/10/19 26
KEGIATAN PERAWAT DAN DOKTER

 Asuhan Keperawatan di Masyarakat:


 Melatih Mengendalikan Gejala

 Melatih Merawat Diri (Self Care)

 Melatih Bersosialisasi

 Melatih Melakukan Kegiatan Rumah Tangga (Activity Daily Living)


 Melatih Bekerja

 Asuhan Medik
 Penetapan diagnosis kesehatan jiwa

 Pemberian Obat
11/10/19 27
TINGKAT KEMAMPUAN ASKEP
ODGJ
TINGKAT KEMANDIRIAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
TOTAL CARE Tidak memiliki kemampuan dalam: mengendalikan gejala
Kemampuan 1 s.d 5 (-) (1), merawat diri (2), bersosialisasi (3), ADL/ kemampuan
kegiatan sehari-hari (4), dan bekerja (5)
PARTIAL CARE memiliki kemampuan dalam: mengendalikan gejala (1),
Kemampuan 1-2 (+) merawat diri (2),
Kemampuan 3-5 (-)

MANDIRI/ SELF CARE memiliki kemampuan dalam : mengendalikan gejala (1),


Kemampuan 1-4 (+) merawat diri (2), bersosialisasi (3), ADL/ kemampuan
Kemampuan 5 (-) kegiatan sehari-hari (4),

PRODUKTIF memiliki kemampuan dalam: mengendalikan gejala (1),


Kemampuan 1-5 (+) merawat diri (2), bersosialisasi (3), ADL/ kemampuan
kegiatan sehari-hari (4), dan bekerja (5)
PATUH BEROBAT ODGJ

TINGKAT KEMANDIRIAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

TOTAL CARE Tidak melakukan : patuh 8 aspek benar obat


Kemampuan 1 s.d 5 (-) (1), kontrol 1 kali per minggu (2), kontrol 1
kali per 2 minggu (3), kontrol 1 kali per 4
minggu (4)

PARTIAL CARE Mampu melakukan : patuh 8 aspek benar


Kemampuan 1 & 2/3 (+) obat (1), kontrol 1 kali per minggu (2),
kontrol 1 kali per 2 minggu (3)

MANDIRI/ SELF CARE Mampu melakukan :patuh 8 aspek benar obat


Kemampuan 1 & 3 (+) (1), kontrol 1 kali per 4 minggu (3)
KEMANDIRIAN MENGGUNAKAN
PELAYANAN KESEHATAN ODGJ
TINGKAT KEMANDIRIAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

TOTAL CARE Dikunjungi Tenaga Kesehatan di Rumah


ODGJ (Home Visit)

PARTIAL CARE Periksa ke Puskesmas diantar oleh kader dan


keluarga atau hanya dengan keluarga

MANDIRI/ SELF CARE Datang untuk periksa ke puskesmas sendiri


PROSES PELEPASAN PASUNG
(Hendarwati, Keliat, Ismail, Bachtiar, 2018)

TAHAP 1: PELATIHAN SDM KESWA PUSKESMAS


TAHAP 2: SOSIALISASI LINTAS SEKTOR
TAHAP 3: PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA
TAHAP 4: MELATIH KELUARGA MERAWAT PASIEN
TAHAP 5: PERAWATAN ODS PASUNG
TAHAP 1: PELATIHAN SDM KESWA
PUSKESMAS

MAMPU MERAWAT ODS PASUNG


MAMPU KOLABORASI DENGAN TENAGA MEDIS
MAMPU MENDAMPINGI KELUARGA MERAWAT ODS
PASUNG
MAMPU MENDAMPINGI KADER KESWA DALAM
MERAWAT ODS PASUNG
TAHAP 2: SOSIALISASI LINTAS SEKTOR

 PESERTA SOSIALISASI:
 Dinas Kesehatan

 Dinas Sosial:

 Tiga Pilar: Pemerintah setempat (Camat, Lurah, KADES, SATPOL PP), Koramil,
Polsek
 Tokoh Masyarakat: TOMA, TOGA, TOWA

 ISI SOSIALISASI
 Estimasi Masalah Kesehatan Jiwa

 Pelayanan Kesehatan Jiwa


TAHAP 3: PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA

 Mampu Melakukan Deteksi


 Mampu Menggerakkan Kelompok Sehat
 Mampu Menggerakkan Kelompok Risiko
 Mampu Menggerakkan Kelompok Odgj
 Mampu Menggerakkan Pasien Gangguan Jiwa Untuk Tak &
Rehabilitasi
 Mampu Malakukan Kunjungan Rumah
 Mampu Melakukan Rujukan
 Mampu Melakukan Dokumentasi
TAHAP 4: MELATIH KELUARGA MERAWAT PASIEN

Mampu Meidentifikasi Masalah Kesehatan ODS Pasung


Mampu Mengambil Keputusan Asuhan ODS Pasung
Mampu Merawat ODS Pasung
Mampu Menciptakan Suasana Keluarga Yang Kondusif
Mampu Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jiwa
Yang Tersedia
TAHAP 5: PERAWATAN ODS PASUNG

 Mampu Mengenendalikan Gejala: Halusinasi, Risiko


Perilaku Kekerasan, Harga Diri Rendah
 Mampu Merawat Diri: Defisit Perawatan Diri
 Mampu Bersosialisasi: Isolasi Sosial
 Mampu Melaksanakan Kegiatan Sehari Hari (ADL): Living
Skill
 Mampu Bekerja (Rehabilitasi): Learning Skill Dan
Working Skill
PROSES PERAWATAN ODS PASUNG

3 BULAN
3. ROAD MAP MENUJU PULIH
& PENCEGAHAN KEKAMBUHAN
Recovery in Schizophrenia: What it mean?
Improvement dependency and quality of life

Recovery

Functio Remission
nal,
Quality
o
Cogniti f Life,
ve gain
s
Maint
ai ning S
tabilit Response
y
Adapted from Weiden et al, J Clin Psych 1996; 57: 53-60
Challenges to Recovery

Acute
Relapse and re-hospitalization
Response
Severity Resolution
Remission
Symptomatic

Recovery

Time
REMISI
 TIDAK ADA TANDA DAN GEJALA MINIMAL 6 BULAN (Remission is the
absence of symptoms for at least six months with the support of medication)

 BERFUNGSI TINGGI PADA BEBERAPA ASPEK KEHIDUPAN:


MANDIRI, SEKOLAH, BEKERJA (Remission is also high functioning in several aspects
of life, living independently, going to school or to work, and socializing with other people)

 TIDAK BERARTI PENYAKITNYA HILANG, TETAPI TERKONTROL


(However, this does not mean the patient is cured or the illness has went away, the illness is still
present, however, under control. Remission is achieved with the assistance of medication)
REMISI PADA SKIZOFRENIA

 REMISI 10% to 20% (of people with


schizophrenia have remission of their illness as
they get older)
 SEMAKIN BURUK 20% (get worse)
 TIDAK BERUBAH 60% to 70% (the course of
illness remains relatively unchanged)
CARA UNTUK MENCAPAI REMISI
 BEBAS DARI LINGKUNGAN STRES (A stress-free environment)
 LAKUKAN YANG DAPAT MENGHILANGKAN STRES: JURNAL, OLAH
RAGA, DENGAR MUSIK, BERCAKAP-CAKAP DENGAN TEMAN, SENI, DLL
(Do things to relieve stress such as journaling, exercising, talking to friends, listening to or creating music,
making art, and cooking to list a few)

 BERBINCANG DENGAN ORANG LAIN UNTUK MENCEGAH SALAH


PAHAM (Communicate with other people your feelings about different things to prevent a
misunderstanding)

 JIKA MUNCUL KONDISI STRES ATASI DENGAN TENANG, MIS:


BEKERJA PARUH WAKTU (Whenever a stressful event comes into your life take it slow. For
example, starting a new job could be a stressor, it may be best to start working less hours and then
gradually increase your hours)
RECOVERY = PULIH
PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA ODGJ

Pengobatan & Pengobatan & Pengobatan & REHABILITASI DI


Perawatan Perawatan Perawatan RS

MANDIRI &
PRODUKTIF

REHABILITASI
DINAS SOSIAL LAPANGAN
BERBASIS
MASYARAKAT MASYRAKAT KERJA
PENGERTIAN RECOVERY
 Perjalanan mencapai kesembuhan dan transformasi yang
memampukan seseorang dengan gangguan jiwa untuk hidup
bermakna di komunitas yang dipilihnya untuk mencapai
potensi yang dimilikinya (USDHHS, 2006 dalam Stuart, Keliat,
Pasaribu, 2016)
 Proses dimana seseorang mampu untuk hidup, bekerja,
belajar dan berpartisipasi secara penuh dalam komunitasnya
yang berimplikasi terhadap penurunan atau pengurangan
gejala secara keseluruhan (Ware et al, 2008 dalam Stuart,
Keliat, Pasaribu, 2016)
RECOVERY
(Martin Harrow, PhD, and Thomas H. Jobe, MD,2012)

 Recovery for people with schizophrenia means that they


are not showing any symptoms, are living in their
community, and are engaging in positive social
interactions with friends and family. ...
Successful schizophrenia treatment combines medical
treatment with social rehabilitation and support.
CIRI PULIH

Gejala stabil
Bekerja atau sekolah
Sosialisasi
Kehidupan keluarga
Hubungan sosial: sahabat, kelompok
Rekreasi
Liberman, & Kopelowicz, (2005) Recovery From Schizophrenia: A Concept in Search of Research
Complementary and Integrative Treatments in Psychiatric Practice
CIRI PULIH
Clinical remission
Social functioning
Productive and functioning independently.

Jaaskelainen, et al. (2013). A systematic review and meta-analysis of recovery in schizophrenia.


Warner, (2009). Recovery from schizophrenia and the recovery model.
KRITERIA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEMULIHAN SKIZOFRENIA
Faktor yang mempengaruhi Pemulihan (The factors influencing recovery are)
 Tritmen (mostly malleable through treatment)

 Tetap bebas dari gejala (a sustained remission of symptoms)


 Tingkat fungsi normal atau hampir normal (normal normal or near-normal levels of functioning)

Pengertian Pulih (An operational definition of recovery from schizophrenia)


 Bebas gejala (symptom remission)

 Paruh atau Penuh bekerja atau sekolah (full- or part-time involvement in work or school)

 Hidup mandiri tanpa supervisi (independent living without supervision by family or surrogate caregivers)

 Tidak tergantung penuh secara finansial terhadap asuransi (not fully dependent on financial support from
disability insurance)
 Mempunyai teman yang secara teratur melakukan kegiatan (having friends with whom activities are shared on a
regular basis)

Operational criteria and factors related to recovery from schizophrenia


Robert Paul Liberman, Alex Kopelowicz, Joseph Ventura & Daniel Gutkind
Journal International Review of Psychiatry Volume 14, 2002 - Issue 4
Pages 256-272 | Published online: 11 Jul 2009Download citation https://doi.org/10.1080/0954026021000016905
DUKUNGAN KOMUNITAS

 Recovery gangguan jiwa merupakan gabungan pelayanan


sosial, edukasi, okupasi, perilaku dan kognitif yang
bertujuan pada pemulihan jangka panjang dan
memaksimalkan kemampuan diri (Stuart, Keliat, Pasaribu,
2016)
 Posyandu kesehatan jiwa
 Kelompok Swabantu ( Self Help Group)
 Rehabilitasi Berbasis Masyarakat
PRINSIP PEMULIHAN ODGJ
Menurut hasil berbagai riset yang dilakukan oleh National
Empowerment Center, terhadap orang orang yang sudah pulih
dari gangguan jiwa, ada 5 prinsip dalam pemulihan ODGJ,
yaitu:
1. Recovery Beliefs (keyakinan bisa pulih). Klien gangguan jiwa
harus yakin bahwa mereka bisa pulih, kembali hidup normal
dan bekerja di masarakat.
2. Recovery Relationships (pulih hubungan sosialnya). Adanya
hubungan persaudaraan atau persahabatan yang erat akan
membantu proses pemulihan.
PRINSIP PEMULIHAN ODGJ (lanjutan)
3. Recovery Skills (pulihnya ketrampilan). Setelah seseorang yakin
bahwa dirinya bisa pulih, begitu pula dengan orang orang disekitarnya
juga percaya bahwa orang tersebut bisa pulih dari gangguan jiwanya,
maka klien gangguan jiwa mulai dapat mengembalikan
ketrampilannya, khususnya ketrampilan berkomunikasi atau
berinteraksi sosial.
4. Recovery Identity (Pulihnya identitas diri ). klien yang pulih dari
gangguan jiwa tidak lagi hanya merasa sebagai klien gangguan jiwa,
tapi sudah menjadi manusia yang utuh. Identitas diri tersebut antara
sebagai karyawan, kepala atau anggota keluarga, murid, dll.
5. Recovery Comunity (kembali menjadi bagian masyarakat). klien
gangguan jiwa yang pulih diterima sebagai bagian dari masyarakat.
KEKAMBUHAN
TAHAP KEKAMBUHAN
(Stuart, Keliat, Pasaribu, 2016, Bab 17)

TAHAP 1: Overextension (kewalahan)


 Kewalahan, tak dapat mengendalikan diri
 Ansietas, yang perlu ektra tenaga mengatasinya
 Beban yang berlebihan dan tidak mampu mengatasinya
 ADL memerlukan upaya yang tinggi
 Penurunan efisiensi kerja
 Mudah terdistraksi dan kurang konsentrasi
TAHAP KEKAMBUHAN
(Stuart, Keliat, Pasaribu, 2016, Bab 17)

TAHAP 2: Restricted consciousness (pembatasan kesadaran)


 Gejala ansietas dan depresi
 Rasa bosan
 Apatis
 Obsesif
 Fobia
 Menarik diri
 Membatasi diri dari stimulasi eksternal (cara melindungi kehilangan
control)
TAHAP KEKAMBUHAN
(Stuart, Keliat, Pasaribu, 2016, Bab 17)

TAHAP 3: Disinhibition (rasa malu)


 Hipomania
 Halusinasi
 Waham
 Koping yang biasa berhasil menjadi gagal
TAHAP KEKAMBUHAN
(Stuart, Keliat, Pasaribu, 2016, Bab 17)

TAHAP 4: Psychotic disorganization (disorganisasi


psikotik)
 GEJALA WAHAM DAN HALUSINASI SEMAKIN INTENSIF
 TERDIRI DARI 3 TAHAP
PERTAMA: Tidak mengakui lingkungan dan orang2 yang akrab; menuduh
anggota keluarga penipu, agitasi. PERUSAKAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
KEDUA : Kehilangan identitas, dan menganggap dirinya orang ketiga.
PERUSAKAN DIRI SENDIRI
KETIGA : Fragmentasi total, kehilangan kemampuan total dalam membedakan
realitas dan gangguan jiwa. ODGJ berat
TAHAP KEKAMBUHAN
(Stuart, Keliat, Pasaribu, 2016, Bab 17)

TAHAP 5: Psychotic resolution (resolusi psikosis)


 MINUM OBAT TERATUR
 ASKEP
 Perawatan diri
 Pengendalian gejala
 Sosialisasi
 Kepatuhan obat
 Edukasi keluarga
TERIMA
KASIH
SEHAT JIWA BERSAMA PERAWAT

SEHAT JIWA TETAP SEHAT

RISIKO SAKIT JIWA JADI SEHAT

SAKIT JIWA JADI MANDIRI DAN PRODUKTIF

You might also like