Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 52

Transcutaneous

Electrical Nerve
Stimulation (TENS)
Pain ?
Nyeri atau Sakit ?

2
sa.kit
berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita
sesuatu (demam, sakit perut, dan sebagainya)

nye.ri /nyêri/
berasa sakit (seperti ditusuk-tusuk jarum atau seperti dijepit pada
bagian tubuh); rasa yang menimbulkan penderitaan

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri
adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak
menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan
kondisi terjadinya kerusakan.

4
5
Receptors

1. Reseptor A delta
∙ Reseptor nyeri adalah Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi 6-
organ tubuh yang 30 m/det) yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang
berfungsi untuk akan cepat hilang apabila penyebab nyeri tersebut
menerima rangsang dihilangkan.
nyeri.
2. Serabut C
∙ Reseptor nyeri disebut Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi
juga nociceptor. 0,5 m/det) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam,
nyeri biasanya6bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi.
7
Gate Control
Theory
Ronald Malzack and Patrick Wall (1965)

• Thin fiber activity impedes the


inhibitory cells

• Large diameter fiber


activity excites the inhibitory cells

So, the more large fiber activity relative


to thin fiber activity at the inhibitory cell,
the less pain is felt
8
TENS
TENS is a method of electrical
stimulation which primarily aims
to provide a degree of
symptomatic pain relief by
exciting sensory nerves and
thereby stimulating either the
pain gate mechanism and/or
the opioid system

9
TENS

10
11
TENS – Gate Control Mechanisme

The Aβ fibres appear to


Excitation of the A beta Reduces the transmission appreciate being
of the noxious stimulus stimulated at a relatively
(Aβ) sensory fibres from the ‘C’ fibres high rate (in the order of
80 - 130 Hz or pps).

12
TENS – The Opoid Mechanisme

Stimulate the A delta Provide pain relief


by causing the Reduce the activation
(Aδ) fibres in lower Activate The Opioid release of an
rate of stimulation (in Mechanisms endogenous opiate of the noxious
the order of 2 - (encephalin) in the sensory pathways
10Hz) spinal cord

13
TENS – Burst Mode

Activating the Aβ fibres


Higher frequency and the pain gate
stimulation output mechanism, but by
To stimulate both nerve (typically at about virtue of the rate of the
types at the same time 100Hz) is interrupted burst, each burst will
(or burst) at the rate of produce excitation in
about 2 - 3 bursts per the Aδ fibres, therefore
second stimulating the opioid
mechanisms.

14
TENS Mechanism

15
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation

Black

Is the color of coal, ebony, and of outer


space. It is the darkest color, the result of
the absence of or complete absorption of
light.

16
TENS – High Frequency

17
TENS – Low Frequencies

18
TENS - Indication

Soft Tissue Injuries


Chronic Conditions
• Cervical radiculopathy • Arthritis
• Bursitis or Hip Pain • Multiple Sclerosis
• Carpal Tunnel • Fibromyalgia
• Plantar Fasciitis • Migraines
• Lateral epicondylitis or
Tennis Elbow
• Temporomandibular
• Frozen Shoulder joint disorder or
• Sciatica dysfunction (TMD)
19
TENS - Kontraindication

• Cardiac pacemaker
• Kehamilan
• Sinus karotoid,
laryngeal, faringeal,
area mata
• Nyeri yang etiologinya
tidak diketahui

20
21
22
TENS Electrode
Placement
A complex idea can be conveyed
with just a single still image,
namely making it possible to
absorb large amounts of data
quickly.

23
.

24
Teknik Aplikasi

25
Persiapan Alat
1. Siapkan alat
2. Periksa kabel, jangan sampai ada yang terlilit atau terkelupas
3. Siapkan pad elektroda
4. Basahi busa pad elektrode/siapkan gel
5. Siapkan perekat/plester
6. Hubungkan kabel lead elektroda pada TENS

26
Persiapan Pasien
1. Lepaskan benda yang berbahan logam yang menempel pada tubuh
pasien
2. Jauhkan alat elektronik dari tubuh pasien
3. Bebaskan area yang akan di terapi dari pakaian
4. Bersihkan area yang akan diterapi
5. Cek sensibilitas (bandingan dengan sisi yang sehat)

27
Aplikasi
1. Letekan pad elektroda pada bagian
yang akan di terapi 8. Bila sudah selesai, putar knop
2. Rekatkan pad, agar tidak bergeser intensitas kembali ke 0,
3. Nyalakan TENS lepaskan pad elektroda.
Rapihkan kembali pad
4. Atur mode pada tens
elektroda. Evaluasi pasien
5. Atur waktu pasca terapi.
6. Naikkan intensitas sampai batas 9. Rapihkan alat
toleransi pasien
7. Cek secara berkala selama masa terapi

28
29
30
31
32
33
Electrical Muscle
Stimulation

∙ Stimulasi listrik diberikan dengan tujuan untuk
mengeksitasi saraf dan jaringan otot. Sehingga
metode ini dapat digunakan untuk
memperbaiki performa otorik, dengan cara
melatih kontraksi otot.

35
Tujuan

Meningkatkan kekuatan Memfasilitasi peningkatan Menurunkan spastisitas


otot, mencegah atrofi, dan rekrutmen motoric
dapat digunakan untuk (reedukasi)
hipertrofi otot.

Mempertahankan dan Mengurangi


meperbaiki lingkup gerak pembengkakan dan
sendi melalui gerakan yang meningkatkan sirkulasi
berulang perifer melalui aktivasi
pompa otot

36
Indikasi

∙ Meningkatkan ∙ Kasus RA dan OA ∙ Memperbaiki fungsi


kekuatan otot pada ∙ Kasus cedera saraf pada pasien deficit
kondisi post op tepi sensoris
ligament
∙ Bell’s Palsy
∙ Meningkatkan
∙ Erb’s palsy
kekuatan otot pada
∙ Pencegahan
kondisi post op
subluksasi bahu pada
penggantian sendi
pasien stroke
37
Kontraindikasi

Pada kondisi gerakan aktif ∙ Keganasan


menjadi kontraindikasi ∙ Aplikasi di dekat
(fraktur, bedah saraf) uterus
Pace maker

Stimulasi langsung diatas


implant logam

Perdarahan aktif

38
Perhatian Khusus

∙ Terapi pada kulit ∙ Pengaturan intensitas


anestetik sampai pasien merasa

∙ Luka terbuka tidak nyaman

∙ Edema

∙ Jaringan parut

39
Teknik Aplikasi
Persiapan Alat
1. Siapkan alat
2. Periksa kabel, jangan sampai ada yang terlilit atau terkelupas
3. Siapkan pad elektroda
4. Basahi busa pad elektrode
5. Siapkan perekat/plester
6. Hubungkan kabel lead elektroda

41
Persiapan Pasien
1. Lepaskan benda yang berbahan logam yang menempel pada tubuh
pasien
2. Jauhkan alat elektronik dari tubuh pasien
3. Bebaskan area yang akan di terapi dari pakaian
4. Bersihkan area yang akan diterapi
5. Cek sensibilitas (bandingan dengan sisi yang sehat)

42
Aplikasi
1. Letekan pad surface elektroda 8. Bila sudah selesai pada satu titik,
pada bagian yang paling dekat pindahkan ke titik yang lain. Dengan
dengan area yang akan di terapi menurunnkan intensitas terlebih dahulu
2. Rekatkan pad, agar tidak
9. Cek secara berkala selama masa terapi
bergeser
10. Bila sudah selesai, putar knop intensitas
3. Nyalakan ES
kembali ke 0, lepaskan pad elektroda.
4. Letakan pad elektroda (mobile) Rapihkan kembali pad elektroda.
sesuai dengan motor point Evaluasi pasien pasca terapi.
5. Naikkan intensitas sampai 11. Rapihkan alat
menimbulkan kontraksi
43
Motor Point

44
45
46
47
48
49
50
Thanks!
Any questions?

51
52

You might also like