MODEL PROBABILISTIK :

“VARIABLE DEMAND AND VARIABLE

LEAD TIME” & KONSEP SERVICE LEVEL
BY :
kelompok 2

Hery Wijannarko 201221062

Indra
MODEL PERSEDIAAN
PROBABILISTIK
Model dengan parameter-parameter yang dimiliki
menunjukan adanya ketidakpastian dan merupakan
variabel random.

1. CONSTANT DEMAND AND CONSTANT

LEAD TIME
2. VARIABLE DEMAND AND CONSTANT LEAD
TIME
3. CONSTANT DEMAND AND VARIABLE LEAD
TIME
4. VARIABLE DEMAND AND VARIABLE LEAD
TIME
VARIABLE DEMAND &
VARIABLE LEAD TIME

Pada kenyataannya sangat jarang kita menemui

dimana lead time dapat diketahui secara pasti.

Oleh sebab itu untuk memperkirakan nilai

lead time yang tidak pasti kita menggunakan
pendekatan distribusi probabilitas dari pada
menggunakan estimasi titik.
Keterangan :
Q = Order Quantity
B = Reorder Point
S = Safety Stock
Lm = Maximum Lead Time
L = Expected Lead Time
P (M>B) = Probabilitas Stockout
B-S = Expected Lead Time Demand
B + W = Maximum Lead Time Demand
B–J = Minimum Lead Time Demand
Contoh Soal :
Daily Demand Probability Lead Time Probability
D (units) P(D) L (days) P (L)
0 0,3 1 0,75
1 0,5 2 0,75
2 0,2

a. Tentukan distribusi probabilitas lead time demand

b. Tentukan Reorder Point untuk probabilitas stockout
0,20
a. Lead time demand = 0
1. First day 0 demand = 0,75 (0,30) = 0,2250
2. First day 0 demand = 0,25 (0,30) 0,30 = 0,0225
Second day 0 demand
Total = 0,2475

b. Lead Time demand = 1

1. First day 1 demand = 0,75 (0,50) = 0,3750
2. First day 0 demand = 0,25 (0,30) 0,50 = 0,0375
Second day 1 demand
3. First day 1 demand = 0,25 (0,50) 0,30 = 0,0375
Second day 1 demand
Total = 0,4500

c. Lead Time demand = 2

1. First day 2 demand = 0,75 (0,20) = 0,1500
2. First day 0 demand = 0,25 (0,30) 0,50 = 0,0150
Second day 2 demand
3. First day 1 demand = 0,25 (0,50) 0,50 = 0,0625
Second day 1 demand
4. First day 0 demand = 0,25 (0,20) 0,30 = 0,0150
Second day 2 demand
Total = 0,2425
d. Lead Time demand = 3
1. First day 1 demand = 0,25 (0,50) 0,20 = 0,0250
Second day 2 demand
3. First day 2 demand = 0,25 (0,20) 0,50 = 0,0250
Second day 1 demand
Total = 0,0500

e. Lead Time demand = 4

1. First day 0 demand = 0,20 (0,20) 0,25 = 0,0100
Second day 2 demand
Total = 0,0100
 Maka nilai Reorder Point untuk
probabilitas stockout 0,20 adalah 2 unit
Lead Time
Probability P(M) P (M > B)
Demand (M)
0 0,2475 0,7525
1 0,45 0,3025
2 0,2425 0,060
3 0,05 0,01
4 0,01 0
Jika leadtime dan demand merupakan distribusi yang independent,
maka rata-rata dan variansi dapat ditentukan dengan persamaan
sebagai berikut:

Jika demand dan lead time memiliki distribusi yang tidak independent,
maka rata-rata dan variansi demand selama lead time dapat
ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

dengan:
L = Rata-rata waktu lead time (hari)
D = Rata-rata demand per hari
D = Standar deviasi dari distribusi demand

L = Standar deviasi dari distribusi lead Time

= Standar deviasi demand selama lead Time

DL = Rata-rata demand selama lead time
Kasus Stockout
Untuk jumlah pemesanan dengan diketahuinya stockout
cost, maka jumlah pemesanan dan kapan pemesanan
kembali dilakukan dengan situasi yang tidak tentu atau
probabilistik, maka penentuannya sebagai berikut :
Service Level
 Suatu organisasi biasanya tidak mengetahui berapa biaya
stockout atau sangat sulit untuk menghitungnya. Pada kondisi
tersebut biasanya pihak manajemen perusahaan mengatur
sercice level untuk reorder point yang sama.
 Service level mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi demand tanpa terlalu mempengaruhi biaya
inventori.
 Service level menunjukkan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dari stock yang ada.
 Service level dapat diukur dalam beberapa cara, diantaranya
dihitung dalam unit, biaya, transaksi atau order. Hal ini
ditentukan dari beberapa periode spesifik dari waktu ketika
order dapat dipenuhi secara normal dari stock yang ada.
Jenis Service Level
Service level memiliki beberapa arti,
tergantung kepada bagaimana kriteria pengambilan
keputusannya, yaitu;

1. service per order cycle (pelayanan per siklus

pemesananan)
2. Service per units demand (pelayanan per unit
permintaan)

Reorder point atau safety stock yang diambil

pada konsep service level yang berbeda juga akan
memberikan nila yang berbeda.
1. Service Per Order Cycle
 Service level yang didasarkan pada
frekuensi pelayanan per siklus pemesanan.
 Pendekatan ini tidak terpengaruh dengan
besarnya kekurangan stock tetapi berapa
kali siklus pemesanan yang tidak
terpenuhi.
 Service per order cycle dinyatakan
sebagai fraksi dari siklus tanpa kekurangan
stock.
 Dimana P(M>B) adalah kemungkinan
stockout selama lead time atau tingkat
stockout per siklus pemesanan.
 Safety stock untuk service level per order
cycle :
 S = Mα – M

 Keterangan:
 S = safety stock
 Mα = B = reorder point
 M = demand rata-rata selama leadtime
 M P(M) MP(M) P(M>B)
30
40
0,025
0,1
0,75
4
0,975
0,875 R= 18.000 units/year
50
60
0,2
0,35
10
21
0,675
0,325
C = $200 per order
70
80
0,2
0,1
14
8
0,125
0,025
H = $5 per unit per year
90 0,025
1
2,25
60
0
L = 1 day

Berapa reorder point dari tabel di atas, safety

stock, dan ekspetasi kuantitas unit yang stockout
selama satu siklus pemesanan, jika diketahui
stockout level fraction per order cycle = 0,125
 Solusi

Berdasarkan tabel, nilai Mα untuk probabilitas

0.125 adalah 70 sedangkan nilai M sama
dengan sum dari MP(M) yaitu 60 sehingga
Safety stock = Mα - M = 70 - 60 = 10 unit
maka quantity order 1200 unit dan ROP
adalah 70
Lalu,
E (M>B) =
= (70-70)(0.20) + (80-70)(0.10) +
(90- 70) (0.025) = 1.50 unit
Maka expexted stockoutnya adalah 1,50
unit. Sedangkan expected stokcout per
tahun adalah E (M>B)R/Q = 1,50
(18.000/1200) = 22.50 unit
Dari contoh di atas, berapa reorder point
jika service level yang diterapkan sebesar
100 %
B = Mα = 90 unit
S = Mα – M = 90 – 60 = 30 unit
Jika diasumsikan peluang stockoutnya
terdistribusi normal, maka untuk reorder
pointnya digunakan persamaaan sebagai
berikut :
Mα = B = M + Zα
S=B-M
Jika diasumsikan peluang stockoutnya terdistribusi poisson,

Contoh soal:
Permintaan rata-rata untuk sebuah item adalah 2 unit, lead time
permintaannya terdistribusi poisson. Berapa reorder poin jika
service level per order cycle 96,6 %. Asumsikan lead time 4 hari.

Jawab:
Dari tabel kumulatif poissson untuk rata-rata demand selama lead
time didapatkan sebesar 8 unit, dan reorden poin sebesar 13 unit
untuk level stockout sebesar 0,034, sehingga safety stocknya :

S = B – M = 13 – 8 = 5 unit
Tabel kumulatif poisson
Service per Unit Demand
Menunjukan persentase tingkat terpenuhnya
permintaan untuk perlakuan yang sama dari produk
yang memiliki perbedaan waktu siklus.
 The service level for units demand is a follows as
𝐸 ( 𝑀 > 𝐵)
:SLu= 1 -
𝑄
The expected number of stocksout during an order
cycle is the partial expectation E(Z) times the
standard deviation
E (M > B ) = 𝜎𝐸(𝑍)
Denganhasil
𝜎𝐸(𝑍)
SLu= 1 -
𝑄
Reorder point can be obtained from the following
formula

ഥ + Z𝜎
B=𝑀

In the case of complete backordering, for complete lot

sales so the units demand during the order cycle are
Q + E (M > B), which result in

𝐸( 𝑀 > 𝐵)
1 - SLu =
𝑄+ 𝐸( 𝑀 > 𝐵)
Example :
What are the order quantity and reorder point for
the following problem :
SLu= 0.99
R = 1800 umits/year

C = $ 3.00 per order,

H = $ 3.00 per unit per year?

Solutions

2𝐶𝑅 2 3 1800
Q = = = 60 units
𝐻 3
Q( 1- SLu)
E(M > B) =

= 60 (0.01) = 0.60 units

 Stockout yang diharapkan selama lead time = 0.6