Selamat Datang: Dialog Intelektual Filsafat Pendidikan Teknologi Kejuruan
Selamat Datang: Dialog Intelektual Filsafat Pendidikan Teknologi Kejuruan
WHY???
The Philosophy of
WHAT??? Technical Vocational
Education & Training
WHY???
ADVANCED STUDY:
GRADUATE AND
WHAT??? POST GRADUATE
IN TVET
1. The Philosophy and Foundation of Vocational Education: Why, What, & How.
2. Please find and Choose for your own topics based on: Concepts; strategies;
principles; foundations, and current issues related to vocational education
and prepare a Class Presentation Ppts (30 minutes)
3. The philosophy of Vocational Education: Prosser’s theorems; Dewey’s;
Miller’s; Finch, etc,
4. Problems and Current Issues on Vocational Education in Indonesia
5. Among Others: Related issues such as: System approach and system
thinking in vocational education. Current issues related to Vocational
Education: How to win friends (Dale Carnegie) ; Seven Habits of Highly
Effective People (Stephen Covey); Vocational Choice, John Holland); Mindset,
Leadership. System Thinking. Critical Thinking, Competency Based
Instruction Curriculum Education and Training (CBET); Targeting Life Skills;
Four Life Skill (Unesco); Pedagogy and Instruction; Teacher’s Competencies.
6. Multiple Intelligence: Spiritual (SI), Intellectual , Social, Emotional, Physical
and Successful Intelligence and their relationship on to Vocational Education
and Training.
7. Research articles in Journal in Vocational Technology Education and Training
8. Research reports (Dissertation) in Vocational and Technical Education.
STUDENTS’ ASSIGNMENT AND EVALUATION
PERKULIAHAN FILSAFAT TVET Sem. July - Dec. 2018
Mahasiswa Program Magister TVET
PROSES FILSAFAT;
MEMAKNAI PRACTICES
PENGA- PENGETA-
LAMAN HUAN
SCIENCE OF EDUCATION
VOCATIONAL PEDAGOGY
CONCEPTS PRINCIPLES
???
???
??? ???
STRATEGIES CARA
TRADISI
Created by
METODE
Prof. Jalius Jama
WHAT IS PHILOSOPHY – HOW DO WE DEFINE
CHOOSE WHICH ONE DO YOU LIKE BEST
17
WHAT IS PHILOSOPHY
1. Usaha secara intensif untuk menyajikan pandangan yang
sistematis dan lengkap tentang kenyataan
2. Usaha mendeskripsikan sifat dasar yang terdalam dan
sesungguhnya dari makna setiap kenyataan
3. Usaha untuk menentukan batas-batas dan lingkup
pengetahuan
4. Penyelidikan secara kritis terhadap hipotesis
5. Ilmu membantu seseorang untuk memaknai (purposeful
meaning) apa yang dikatakan, dilihat dan dilakukan.
6. Filsafat bukan menjawab pertanyaan, tetapi
mempertanyakanjawaban
7. Agar tidak mudah tergelincir dalam berbicara dan
berperilaku
WHAT’S CONCEPTS & PRINCIPLES OF VOC. EDUCATION ?
WHAT IS VOCATIONAL EDUCATION ?
Accomplished CREDIBILITY
(Learning to be)
COMMITMENT
CONSISTENCE
LEARNING: P
Spiritual Int. O
Intellectual T
Social Int. E CONFIDENCE
Emotional Int. N
Intrapersonal C
Interpersonal Y
Successful Int. COMPETENCE
WHY DO WE NEED
PHILOSOPHY ?
FROM
FROM SIMPLE 3
1 43 TRADITIONAL
TO COMPLEX TO MODERN
23 33
HONESTY DEDICATION
INTEGRITY MAGNANIMITY
(Acceptance)
A SENSE OF HUMILITY
HOMOR
Mind setting (Low profile)
ASSERTIVE- OPENNESS
NESS
(Confidence)
FAIRNESS CREATIVITY
INTELLECTUAL PRACTICAL
INTELLIGENCE INTELLIGENCE
SPIRITUAL
SOCIAL
INTELLIGENCE
INTELLIGENCE
SUCCES POSITIVE
INTELLIGENCE
LIFE SKILL THINKING
INTRA PER-
CRITICAL SONAL SKILL
THINKING
SKILL.
COMMUNICA- INTERPERSO-
TION SKILL NAL INTELL.
PRACTICES
EXPERIENCES KNOWLEDGE
SCIENCE OF EDUC.
(ILMU PENDIDIKAN)
FOUNDATIONS PRINCIPLES
PHILOSOPHY
??? THE PHILOSOPHY ???
THE SPIRIT
of EDUCATION
(ROH :
(SPIRIT-ROH)
INDEPTH
MEANING) ???
???
??? ???
STRATEGIES WAYS
TRADITION
METHODS Created by
Prof. Jalius Jama
Beberapa kemampuan soft skills:
1. Kejujuran (Honesty)
2. Tanggung jawab (Responsibility))
3. Berlaku adil (Fair)
4. Kemampuan bekerja sama (Cooperative)
5. Kemampuan beradaptasi (Adaptive)
6. Kemampuan komunikasi (Communication)
7. Toleran (Tolerance)
8. Hormat terhadap sesama (Respectation)
9. Mengambil keputusan (Decision making)
10. Pemecahan masalah (Problem Solving)
INTRA-PERSONAL SKILL
CONTOH
Time management
Stress management
Change management
Transforming beliefs
Transforming character
Creative thinking processes
Goal setting and life purpose
Accelerated learning technicques
Belajar membentuk Pola Pikir, Pola Sikap, & Pola Perilaku
KEMAMPUAN
KOGNITIF
KEMAMPUAN
AFEKTIF
KEMAMPUAN
PSIKOMOTOR
Learning to
Learning to do live together
Ability to Collaborate
STRATEGIES; FOUNDATIONS : TEMPORARY ISSUES
Padang Ekspres
1. Pendidikan luar sekolah tidak bergengsi, namun
maknanya melebihi program formal: melayani lapisan
masyarakat minoritas; putus sekolah; kaum miskin
2. Anis Baswedan
3. Mengeluh tidak akan merubah apapun
4. Mendidik adalah tugas setiap orang terdidik
3. Ary Ginanjar
1. Menjadi seorang “Role Model” menjadi contoh dalam
pembentukan lingkungan orang yang efektif; cerdas dan
berkarakter.
2. Orang meniru bukan yang anda katakan; tetapi apa yang
anda lakukan.
The Nine Intelligences
• Strengths reflect working styles and career direction
verbal: language instructor
logical: engineer
musical: composer
visual: artist
bodily-kinesthetic: dancer
interpersonal: teacher
intrapersonal: psychologist
naturalistic: biologist
existential: philosopher
• Individuals
• Families
• Institutions
• Professions
• Religious groups
• Political parties
• Nations
GENERIC COMPETENCIES
Written Communication
Knowledge Technology
And Science
PRACTICES
EXPERIENCES KNOWLEDGE
SCIENCE OF EDUC.
(ILMU PENDIDIKAN)
FOUNDATIONS PRINCIPLES
PHILOSOPHY
??? THE PHILOSOPHY ???
THE SPIRIT
of EDUCATION
(ROH :
(SPIRIT-ROH)
INDEPTH
MEANING) ???
???
??? ???
STRATEGIES WAYS
TRADITION
METHODS Created by
Prof. Jalius Jama
WHAT IS MINDSET ?
1. Can be a fixed mental attitude or disposition
that predetermines a person's responses to and
interpretations of situations.
2. Can be an inclination or a habit.
3. Can be a mental state of thinking. It describes
how you convey messages in your brain about
particular things you see, hear, touch, feel, smell
and how you interpret them as true or false, real
or unreal. That is what we call Mindset. Or it is a
paradigm or a lifestyle
(the way you think, attitudes, and behavior)
WHAT IS MINDSET ?
Mindset can be:
1. Motivation
2. Expectation/Spirit
3. A Personal Philosophy
4. A Personal Vision
4. A paradigm
5. YOU ARE WHAT YOU THINK !!!
WHAT MINDSET CONSISTS OF:
MOTIVATON EXPECTATION
ATTENTION FOCUS
POSITIVE
LEADERSHIP MIND SETTING THINKING/
ATTITUDES
SELF-
SENSE OF
CONCEPT
HUMOR
OPTIMISM EXPECTATION
KEMAMPUAN
KOGNITIF
KEMAMPUAN
AFEKTIF
KEMAMPUAN
PSIKOMOTOR
Learning to
Learning to do live together
Motivation skills
Leadership skills
Negotiation skills
Presentation skills
Communication skill
Relationship building
Public speaking skills
Self-marketing skills
Definition:
LEARNING and TEACHING
Konsepsualisasi
(Pemahaman)
FENOMENA:
Pengalaman
Informasi PENGETAHUAN
Fakta To know
(knowledge)
Data
Prosedur
DEFINISI
1. Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas
obyek (riil dan gaib) atau fakta.
2. Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan
yang benar disusun dengan sistem dan metode
untuk mencapai tujuan yang berlaku universal
dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya
Ilmu Pengetahuan :
bukan satu, melainkan banyak (plural)
bersifat terbuka (dapat dikritik)
berkaitan dalam memecahkan masalah
ILMU
• HIMPUNAN PENGETAHUAN YANG TELAH :
1. DISISTEMATISASI
2. DIORGANISASI
3. MEMILIKI:
- METODE TERTENTU
- SIFAT INTERSUBYEKTIF (DAPAT
DIPELAJARI OLEH SIAPA SAJA YANG
MEMENUHI PERSYARATAN DAN METODENYA
- SIFAT REPRODUKTIF (DPT DIULANG UTK DIUJI
KEBENARANN DGN METODE DAN KONDISI YG
SAMA
(Prinsip 1) KERJA ADALAH IBADAH
Persembahan diri, penyerahan, kesadaran,
pengabdian dan sungguh-sungguh
• Ibadah adalah persembahan, pemasrahan & penyerahan diri
• Mulai dengan niat, maka timbul “the great power”. Anda akan
memperoleh pahala sebesar yang anda niatkan.
• Keberhasilan seorang diukur dari “proses”; bukan “outcome”,
karena “Outcome” hanyalah akibat dari sebuah proses.
• Kebaikan anda, sekecil apapun, akan dicatat sebagai pahala,
dan akan dibalas, bisa dalam bentuk lain, pada waktu lain.
• Bantulah siapa saja, dlm bentuk apapun, sekecil apapun,
maka akan jadi ibadah anda kepada Tuhan, amal bagi
sesama. Itulah milik anda yg abadi. Menanam kebaikan di
dunia; anda akan menuai nanti di akhirat.
(Prinsip 2) KERJA ADALAH RAHMAT
BEKERJA TULUS PENUH SYUKUR
1. Apakah rahmat? Rahmat adalah kebaikan yg kita terima
tanpa syarat, tdk dikaitkan dgn prestasi dan kebaikan kita.
2. Rahmat adalah anugerah, berkah yang kita terima atas
“kasih” pemberi.
3. Kalau kita selalu baik dan menjadi rahmat bagi sesama,
maka kebaikan dan rahmat akan selalu bersama kita
4. Tuhan yg Maha Rahman dan Maha Rahim sbg bentuk
kasih sayang
5. Pada kejadian tertentu orang menamakan MUKJIZAT
6. Santunan kemanusiaan sbg Rahmat Umum: Berbahasa,
beriman, mengasihi,berhati nurani, berkesenian, kreatif,
berpikir konsepsual, merasa dilindungi dan dipelihara
7. Karena Tuhan maha rahman dan rahim maka kita merasa
tenang dan mampu bekerja (sbg rahmat)
8. Ada orang yang tidak memahami/mengapresiasi rahmat,
dia acuh dan menganggap memang sudah begitu; tdk
bersyukur
(Prinsip 3) MENDIDIK ADALAH AMANAH
Bekerja benar penuh tanggungjawab
• Kerja adalah titipan berharga yang dipercayakan dan terikat
secara moral. Mhs tdk belajar hanya untuk sekadar lulus ujian.
• Anak dan siswa anda adalah amanah yang dititipkan. Ilmu yang
anda miliki adalah amanah (titipan). Anda punya orang tua yang
memberi amanah, dengan doa agar anda menjadi orang yang
bermakna bagi umat.
• Anda sendiri adalah milik Sang Pencipta dan memiliki potensi,
akal sebagai amanah: spiritual, intelektual: logika, kemampuan
berpikir), berbahasa (verbal), berhitung, seni, emosional dan
kreativitas, yang dapat dikembangkan (yang juga amanah)
untuk diabdikan kepada sesama makhluk Allah.
• Kita manusia dalam melaksanakan amanah harus melakukan
yang terbaik, jujur, menjaga harkat dan martabat sebagai
makhluk yang dimuliakan.
• Manusia yang baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi
orang lain.
• Kemampuan menggali dan mengembangkan potensi diri
(belajar) adalah amanah.
(Prinsip 4) KERJA ADALAH AKTUALISASI DIRI
(Anda adalah seperti yang mampu anda wujudkan)
1. Kerja keras sesungguhnya adalah aktualisasi diri, setiap ilmu baru yang
anda peroleh, merupakan alat untuk menggali (to explore) potensi (ilmu)
selanjutnya yang lebih tinggi.
2. Tidak ada yang berat bila anda menemukan “makna”nya. Something has
no meaning, unless YOU put meaning on it.
3. Semuanya berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Orang sering
mengatakan sulit untuk merubah sikapnya. Padahal kelebihan manusia dari
makhluk lainnya adalah manusia mampu berubah.
4. Kerjakanlah walau berat, anda akan menjadi lebih kuat. Bila anda berhasil,
maka anda pasti siap melakukan sesuatu yang lebih berat.
5. Dalam kehidupan selalu ada halangan & kesulitan, kerjakan.
6. Biasakan suka mengerjakan tugas yang setingkat lebih sulit
7. Bersikap positif terhadap tugas yang sulit, dan akan sehat
8. Aktualisasi diri justru terwujud pada pekerjaan yang sulit
9. Banyak calon doktor yg tdk yakin bahwa dia juga bisa; kalau hanya begitu,
saya juga bisa. (=Berlatih intellectual skill)
10. Potensi yg terbangkitkan akan menjadi modal baru untuk lebih kompeten;
mampu pada tugas yang lebih sulit
11. Orang sering lupa memanfaatkan potensi (sdm/sda) sekitar
12. IKHLAS MERUPAKAN KUNCI BERAT RINGANNYA TUGAS
APAKAH MANFAAT BELAJAR FILSAFAT???
PENGELOLA PROGRAM/
DAN GURU KURIKULUM
SARANA/ MANAJEMEN
FASILITAS STRATEGI
Prof.Jalius Jama
PENTINGNYA ILMU
(1) Man arada dunya – fa’alaihi bil ilmi
Wa man aradal akhirah - fa ‘alaihi bil ‘ilmi
Waman arada huma fa’alaihi bil ‘ilmi
(2) PROSES PEMBELAJARAN: (Definisi)
Upaya bersama dosen dan mhs untuk
berbagi dan mengolah informasi dgn tujuan
agar pengetahuan yg diperoleh terinter-
nalisasi dlm diri mhs dan menjadi landasan
belajarsecara mandiri dan berkelanjutan
WHAT IS LEARNING ???
17. Memasuki dunia filsafat, anda dapat memulai dengan menelaah dan mencermati sejarah
dan karya para filsuf klasik sampai kontemporer. Anda meperoleh pengetahuan tentang
berbagai aliran dan jenis filsafat. Hasilnya anda memperoleh pengetahuan tentang filsafat.
Tetapi anda tidak boleh berhenti sampai disitu bila anda ingin berfilsafat. Anda baru pada
tahap menghafal dan memahami pikiran orang lain. Pertanyaan selanjutnya adalah
bagaimana pemikiran dan pendapat anda???
18. Langkah selanjutnya, anda belajar mengenal siapa anda, merefleksi diri tentang tema-tema
bidang kehidupan anda, dengan menggunakan inteligensi dan segala kemampuan,
pengalaman, pengetahuan dan ilmu yang dimiliki.
19. Dalam merefleksi setiap peristiwa yang anda hadapi, maka ada lima alat yang anda miliki
sebagai alat: Indera, naluri, rasio, nurani dan intuisi. Kelima alat ini memiliki fungsi, bentuk
dan jenis sumbangan yang berbeda terhadap obyek dan waktu yang berbeda.
* Indera menggarap bidang fisikal dan material.
* Naluri menggarap bidang potensi kemanusiaan tentang hidup dan kehidupan
* Rasio menggarap dalam wilayah pemahaman proses, sebab-akibat & abstraksi
* Nurani merupakan potensi dalam martabat sbg makhluk spiritual dan moralitas
* Intuisi adalah potensi manusia untuk dimensi transenden (stepping beyond)
20. Kapan digunakan masing-masingnya, semuanya memerlukan kebijakan untuk memutuskan.
Ada orang karena keterbatasannya tidak mampu memilih alat yang tepat. Wilayah moralitas,
dipahami dan diselesaikan sebagai rasio. Wilayah intuitif dipahami secara inderawi.
Kesalahan ini bukan berarti penyelesaian yang salah, tetapi tidak bijaksana dan pada
gilirannya, berfilsafat sesungguhnya mencintai kebijaksanaan.
FILSAFAT = MEMBEBASKAN
FILASAFAT:
21. Filsafat bertujuan untuk mendobrak kemandegan, memecahkan kebuntuan, sebagai
pembebas dan sebagai pembimbing. Sebagai pendobrak tidak bermaksud untuk kasar,
tetapi secara harfiah memang demikian, karena sesuatu yang mungkin sudah mapan lalu
dipertanyakan, dievaluasi benar-salahnya, baik-buruknya. Bila tidak sesuai lagi, mengapa
harus dilanjutkan. Dan, untuk merubah sesuatu sering terjadi hambatan. Sering tidak
mudah merubah kebiasaan, padahal hidup ini harus dinamis, berubah. Semua berubah,
kecuali perubahan itu sendiri. Kebutuhan juga selalu berubah dan meningkat, termasuk
kebutuhan terhadap pengetahuan, ilmu serta teknologi yang selalu berkembang secara
drastis.
22. Sebagai pembebas berarti melepaskan anda dari keterkungkungan, kehidupan yang
mekanis, berjalan apa adanya dan mengikuti kebiasaan yang belum tentu benar. Filsafat
bermaksud menghindarkan perilaku yang ikut-ikutan.
23. Sebagai pembimbing, filsafat menyediakan perangkat dan tata aturan utk berefleksi,
berpikir dan menilai secara proporsional secara jernih. Memahami hidup dan menentukan
pola pikir, pola sikap dan pola perilakunya dalam potensi terbaiknya. Filsafat membimbing
orang dalam memahami dan menentukan strategi dalam berbicara, berbuat, menyelesai-
kan masalah, membuat keputusan dan menjalankan profesinya, sehingga tidak mudah
tergelincir. Semua yang dilakukan pasti akan dipertanggungjawabkan secara personal.
Bila anda mengambil sesuatu yang bukan hak, anda tidak bisa beralasan krena orang lain
melakukan juga seperti itu.
KRITIS: Jangan langsung
percaya
FILASAFAT: AKU BERTANYA
24. Jangan mudah percaya dan jangan membunuh rasa ingin tahu. Anda bertanya dan
mempertanyakan apa yang anda dengar, anda lihat dan anda rasakan, karena belum tentu
benar. Anda harus mempertanyakan, karena tidak satupun dalam hidup ini, mulai dari
yang kecil sampai pada yang besar, yang tidak menakjubkan dan menantang serta
menarik untuk dipertanyakan, bila anda menyadari. Ada orang yang rajin dan adaorang
yang malas, mengapa demikian? Ada orang yang sakit perut karena lapar dan ada orang
sakit perut karena kekenyangan. Mendengar khotbah atau pengajian anda mengantuk,
tetapi nonton tv tahan berjam-jam. Mengapa? Bila anda sudah dapat jawaban, apakah
anda sudah puas, adakah pertanyaan selanjutnya?
25. Berusaha menampilkan alternatif jawaban dan ujilah alternatif. Jawaban pertanyaan
mungkin ada lebih dari satu alterntif. Kumpulkanlah alternatif dan ujilah yang terbaik.
26. Berusaha bersikap obyektif. Meski terpengaruh oleh subyektivitas anda tidak menjadi
soal. Berusahalah mengkritik pendapat anda sendiri, lihat dari segi positif dan
negatifnya.
27. Berpikiran terbuka dan tidak mau memutlakkan pandangan. Sadari tidak ada manusia
yang sempurna; Tidak ada masalah yang berdiri sendiri; hidup itu kompleks; hidup itu
berkembang dan dinamis. Berusaha menahan diri untuk tidak segera mengambil
simpulan atau putusan. Prediksi berbagai akibat yang tidak terduga.
ORANG YANG TIDAK (MAU) TAHU
FILASAFAT:
28. Imam Ghazali, seorang filsuf-teolog-Sufi muslim, dalam urusan tahu dan tidak tahu,
membagi manusia menjadi empat:
A. Orang yang tahu dan tahu bahwa ia tahu. Inilah tipe ideal, orang yang pandai, tahu
banyak hal dan ia sadar bahwa ia tahu bahwa dirinya tahu. Orang ini sedang tidur dan
bangunkanlah. Di sinilah anda harus mengenal diri sendiri, jangan terlalu tinggi dan
jangan terlalu rendah menempatkan diri.
B. Orang yang tahu, tetapi tidah tahu bahwa dirinya tahu.
C. Orang yang tidak tahu tetapi ia tahu bahwa dirinya tidak tahu.
D. Orang yang tidak tahu dan tidak tahu dirinya tidak tahu. Ini yang paling menyedihkan.
Bergaya seperti orang tahu, pdahal sama sekali tidak tahu.
Orang yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu, biasanya tidak terbuka untuk perubahan
dan tidak suka mendengar pendapat yang tidak sesuai dengan apa yang sudah dianutnya.
Pemimpin yang tidak suka mendengar jauh lebih berbahaya dari orang biasa.
29. Anda tidak perlu mengatakan bahwa anda berfilsafat, tetapi tunjukkanlah bahwa anda
seorang pecinta kebenaran (wisdom), suka pada kebijakan (wise), orang yang sama antara
ucapan dan perbuatan (integrity).
30. Filsafat melahirkan prinsip-prinsip yang dianut sebagai personal. Personal philosophy
seseorang terlihat dalam bentuk polapikir, pola sikap dan pola perilaku yang konsisten.
Pengalaman baru, ilmu baru seorang berubah menjadikan pola pikir, sikap dan pola
perilaku meningkat. Mangapa demikian?
FIVE BASIC PERSONAL PHILOSOPHY OF TEACHING
A knowledge of differing philosophies and a knowledge of one’s own
Philosophy are both vital elements in becoming a reflective professional
1. Perennialism: concern with opening students’ mind to rational thought and
to the truths.
2. Essentialism: schools exist to pass culture on to succeding generation.
Standardize textbooks and important knowledge transmit by teachers and
the students are recipients. There is standardized tests to measure
minimum expectation criteria.
3. Progresivism: It is believed that the school focus on the developing
theunique talents, capabilities and interests of each student. John Dewey is
an example to elaborate the progressivisme thought. For Dewey, the
responsibility of living in democratic society demand social and academic
knowledge andskill. Curriclum emerges from the needs and interest of
students.
4. Sosial Reconstructionism: The teacher serves as a guide and a leader. The
emphasis of teaching would be in current society, with newsppers, on-line
tv, internets and other contemporer media. The students do not need to
memorize facts and will not repeating them on paper and pencil tests. The
focus of students’ attention is outside theschool setting rather than inside.
“Alam Takambang Jadi Guru”
5. Existentialism: is one of the most concerned with the individual student. It
is believed that the most important human activity is the search for the
meaning of one’s own existence in an irrational world.
FILOSOFI UTAMA
Empat filosofi utama yang
mempengaruhi pendidikan:
Idealisme, Realisme, Pragmatisme,
dan Existensialisme.
Idealisme
Plato dikenal sebagai pembuat rumusan klasik bagi filosofi
idealis yang merupakan salah satu filosof dari yang paling tua
yang pernah ada, kemudian diteruskan oleh : Jerman Hegel
yang menciptakan suatu pandangan yang menyeluruh tentang
historis dunia yang berdasar pada idealisme.
Competent
KRITERIA KEPEMIMPINAN
INTERNAL FACTORS
• INTELLECTUAL CAPACITY SELF SIGNIFICANCE
• VITALITY (DAYA TAHAN) TRAINING (PELATIHAN)
• EXPERIENCE REPUTATION
EXTERNAL FACTORS
• ACCEPTABILITY
• TRACK RECORDS
KECERDASAN
• IQ
• EQ: self controll, patience, tekun, positive thinking
• SQ: rendah hati