Hand Hygiene: Panitia Pengendalian Infeksi Nosokomial. Dr. Ahmad D. Sudrajat

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 40

HAND HYGIENE

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
Health care-associated infection
(HCAI)/Infeksi Nosokomial

• Pengertian :
Noso : Penyakit Komeo : rumah sakit
Infeksi nosokomial (Hospital Acquired
infection), adalah Infeksi yang didapat atau
timbul pada waktu pasien dirawat di
Rumah Sakit / sarana pelayanan
kesehatan.
Terjadi setelah pasien dirawat minimal
2 x 24 jam
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Health care-associated infection (HCAI)
– Also referred to as “nosocomial” or “hospital”
infection
“An infection occurring in a patient during
the process of care in a hospital or other
health-care facility which was not present or
incubating at the time of admission. This
includes infections acquired in the health-care
facility but appearing after discharge, and also
occupational infections among health-care
workers of the facility”

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
What Are Nosocomial Infections?
• Nosocomial infections are infections
are acquired in hospitals and other
healthcare facilities. To be classified
as a nosocomial infection, the patient
must have been admitted for reasons
other than the infection. He or she
must also have shown no signs of
active or incubating infection.

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
These infections occur:
• up to 48 hours after hospital admission
• up to 3 days after discharge
• up to 30 days after an operation
in a healthcare facility when a patient was
admitted for reasons other than the infection
• In the United States, it has been estimated that 9.2 out of
every 100 patients acquire a nosocomial infection
(Jarvis, et al., 1991).

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
Sejarah Infeksi Nosokomial

Vienna, Austria
General Hospital,
1841–1850

Fighting puerperal fever

Ignaz Philipp Semmelweis


Pioneer of hand hygiene
Sejarah Infeksi Nosokomial

1847
Di suatu rumah sakit di
dr. Ignaz P S
Wina, Austria.
Angka kematian Ibu paska persalinan di
bangsal Kebidanan yang ditangani
mahasiswa Kedokteran lebih banyak
daripada yang ditangani Bidan…….???

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
lanjutan Sejarah Infeksi Nosokomial

• dokter dan mahasiswa untuk mencuci


tangannya dengan larutan klorin
sebelum memeriksakan ibu
• 1877 di dirikan rumah sakit khusus
untuk penyakit menular.
• Pengenalan sarung tangan lateks
pada 1887 membantu mengurangi
penularan infeksi nosokomial .

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
lanjutan Sejarah Infeksi Nosokomial

Diperkenalkan The first National Hand


Th
1980
Hygiene guidelines di tempat pelayanan
kesehatan.

Di buat film tentang tehnik cuci tangan


Th yang direkomendasikan kepada tenaga
1981
kesehatan.

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
lanjutan Sejarah Infeksi Nosokomial

• Pada th 2000 dilakukan penelitian ttg


peningkatan kepatuhah cuci tangan
(hand hygiene) akan menurunkan
Infeksi nosokomial.
• Th 2000 sd. Sekarang bahwa alkohol
direkomendasikan sbg standar dasar
handrub untuk hand hygiene di sarana
layanan kesehatan.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
• Dicanangkan pada pertemuan World
Water Week 2008, di Stockholm, Jerman
pada tanggal17-23 Agustus.
• Kemudian oleh PBB Global Handwashing
Day ditetapkan pada 15 Oktober 2008

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
• Menurut data WHO, infeksi terkait
pelayanan kesehatan ini
merupakan salah satu penyebab
utama tingginya angka kesakitan
dan kematian di dunia dengan 1,4
juta angka kematian.

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
• Data lain menyebutkan, 10% pasien
rawat inap di seluruh dunia
mengalami infeksi nosokomial.
• Sementara di Indonesia dalam
sebuah penelitian yang dilakukan di
11 rumah sakit di Jakarta tahun 2004
menyebutkan, 9,8 % pasien rawat
inap mendapatkan infeksi
nosokomial.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
HCAI burden in USA
–Incidence: 5–6%; 1.7 million affected patients
–Urinary Tract Infection: 36%; 561,667 episodes, 13,088
deaths
–Surgical Site Infection: 20%; 274,098 episodes (1.98%)
–Catheter Related Bloodstream Infections: 11%; 250,000
episodes, 28,000 deaths
–Ventilator Associated Pneumonia: 11%; 5.4/1000
ventilator-days
–Attributable mortality: 3.6%, approximately 99,000 deaths
–Annual economic impact: about US$ 4,5 billion
Klevens RM, et al. Public Health Reports 2007

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
Dampak
Infeksi
Nosokomial
????
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Dampak Infeksi Nosokomial

• Hari perawatan meningkat  dana &


pemanfaatan tempat tidur berkurang
• Tindakan Pengobatan, Perawatan,
diagnostik meningkat  menguras
sumber daya & sumber dana.
• Citra buruk untuk RS
• Dampak hukum  tuntutan pengadilan

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
Tindak lanjutnya…….

• Diperlukan program pengendalian


Infeksi nosokomial.
• Memotong rantai penularan infeksi

• Cuci tangan
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Most frequent sites of infection
and their risk factors
URINARY TRACT INFECTIONS LOWER RESPIRATORY TRACT INFECTIONS
34% 13%
Urinary catheter Mechanical ventilation
Urinary invasive procedures Aspiration
Advanced age Nasogastric tube
Severe underlying disease Central nervous system depressants
Urolitiasis Antibiotics and anti-acids
Pregnancy Prolonged health-care facilities stay
Diabetes Most common Malnutrition

LACK OF
sites of health care- Advanced age
Surgery
associated infection Immunodeficiency
HAND
and the risk factors
SURGICAL SITE INFECTIONS underlying the BLOOD INFECTIONS
Inadequate antibiotic prophylaxis HYGIENE
occurrence of Vascular catheter
Incorrect surgical skin preparation infections Neonatal age
Inappropriate wound care Critical care
Surgical intervention duration Severe underlying disease
Type of wound Neutropenia
Poor surgical asepsis Immunodeficiency
Diabetes New invasive technologies
Nutritional state Lack of training and supervision
Immunodeficiency
Lack of training and supervision 17% 14%
Tujuan Cuci tangan :
1. Menghilangkan atau meminimalkan
mikroorganisme di tangan
2. Mencegah perpindahan
mikroorganisme dari lingkungan ke
pasien dan dari pasien ke petugas
kesehatan
3. Tindakan utama dalam pengendalian
infeksi nosokomial

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
Siapa saja yg harus
cuci tangan ?
• Dokter
• Perawat
• Petugas kesehatan
• Staff rumah sakit
• Pasien & keluarga
• Siswa praktek  Ko assistensi dll
• Pengunjung RS.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
1. Sebelum kontak dengan pasen
2. Sebelum melakukan tindakan
pd pasen
Kapan 3. Sesudah terkontaminasi cairan
? tubuh pasen
4. Setelah kontak dengan pasen
5. Sesudah kotak dengan alat /
lingkungan sekitar pasen.

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
dr. Ahmad D. Sudrajat
Fasilitas Cuci tangan
• Tempat cuci tangan dengan air mengalir
dan keran otomatis
• Sabun atau antiseptik dalam dispenser
dengan pengontrol otomatis
• Sikat kalau perlu
• Kertas tissue / handuk kertas / handuk 1x
pakai

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Prosedur
Cuci tangan
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Prosedur standar cuci tangan Rutin

1. Basahi tangan setinggi pertengahan


lengan bawah dengan air mengalir
2. Taruh cairan sabun antik septik di
bagian tangan yang telah basah.
3. Buat busa secukupnya
4. Gosok kedua tangan termasuk kuku
dan sela jari selama 40 – 60 detik
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Prosedur standar cuci tangan Rutin

5. Bilas kembali dengan air bersih


6. Tutup keran dengan siku atau
memakai tissue
7. Keringkan tangan dengan tissue.
8. Hindarkan menyentuh benda sekitar
setelah mencuci tangan

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
Hand hygiene rub
1. Kondisi emergensi dimana fasiltas
cuci tangan sulit dijangkau.
2. Falsilitas cuci tangan tidak adekuat
3. Pengganti cuci tangan “hand wash
basin”
4. Saat visite/ronde di ruangan yang
memerlukan disinfeksi tangan
5. BUKAN PENGGANTI CUCI TANGAN.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Clean hands
Are safer
hands.
Are yours
clean?
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Keberhasilan program
• Ketaatan untuk Cuci tangan sesuai
prosedur
• Motivasi dan dukungan pimpinan
• Pengetahuan tentang transmisi
penyakit
• Sarana & prasarana
• Kesadaran dan akal sehat.
dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN
INFEKSI NOSOKOMIAL.
Terima
kasih

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.
Formula 1 Formula 2
• Etanol 96% 833,33ml • Isopropil alkohol murni
• Gliserin 98% 14,5ml 99,8% 751,5ml
• Gliserin 98% 14,5ml
• Hydrogen Peroksida
• Hydrogen Peroksida
(Perhidrol) 3% 41,7ml
(Perhidrol) 3% 41,7ml
• tambahkan air hingga
• tambahkan air hingga
1000ml (1 liter)
1000ml (1 liter)
Formula 3
Formula 4
• Propilenglikol 161,3ml
• Alkohol 70% 250ml
• Gliserin 250 ml
• Pewarna biru 1% 5 tetes • Gliserin 8ml
• Alkohol 70% hingga • Pewarna biru 1% 1
5000ml (5 liter) tetes

dr. Ahmad D. Sudrajat PANITIA PENGENDALIAN


INFEKSI NOSOKOMIAL.

You might also like