Sistem Pelumasan: - Review
Sistem Pelumasan: - Review
Sistem Pelumasan: - Review
SISTEM PELUMASAN
• Review
1. Kegagalan komponen mesin 11. Sistem pelumasan
2. Benefit of good lubrication 12. Kegagalan pelumasan
3. Lubrication theory [tribology] 13. Pelumas
4. Pelumasan
14. Jenis pelumas berdasar aplikasi
5. Aplikasi pelumasan
15. Additives
6. Fungsi pelumasan
16. Analisis pelumas
7. Pelumasan yang tepat
8. Mekanisme pelumasan 17. Contoh analisis pelumas
9. Pengaruh kondisi operasi 18. Pengujian pelumas
10. Basic calculation
GESEKAN/FRICTION
Def : gaya perlawanan terhadap gerakan
pemukaan yang sliding atau rolling
terhadap permukaan lain
Fundamental laws
1. Gesekan bervariasi langsung terhadap beban
2. Gesekan tidak tergantung pada permukaan
persamaan : f = N
Data:
1/3 energi yang di”generate” didunia hilang untuk
mengatasi gesekan
Training on Advanced Maintenance Management 6
Bab 11 Sistem Pelumasan
Klasikfikasi :
1. Sliding Friction
2. Rolling Friction
FRICTION
H EAT
EXPANSION
(High point come in contact and break off)
WEAR
To Combat Friction
LUBRICATE
(Using the right principle)
11.4 PELUMASAN
Mengurangi gesekan.
Mengurangi keausan.
Meredam kejut.
Mengurangi temperatur.
Meminimumkan korosi.
Tipe pelumas.
Rekomendasi dari pembuat mesin.
Viskositas dan aditif yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
Temperatur (operasi dan lingkungan).
Pembebanan atau tekanan abnormal dan
putaran mesin, khususnya jika ada
perubahan dari disain awal.
Training on Advanced Maintenance Management 13
Bab 11 Sistem Pelumasan
MEKANISME PELUMASAN
Full Fluid Film (FFF) Lubrication
MEKANISME PELUMASAN
Boundary Lubrication
3. PUTARAN OPERASI
Pada putaran operasi normal, viskositas pelumas yang tepat
berada di sekitar poros untuk membentuk “oil wedge” antara
poros dan bantalan (load zone of bearing). Oil wedge inilah
yang akan mengangkat poros sehingga menghindarkan
adanya metal to metal contact.
Jika digunakan pelumas yang terlalu kental atau terlalu encer,
jumlah pelumas yang ada di load zone menjadi tidak tepat.
V A Rr
di mana :
V= Volume requirement
A = Area of bearing surface
Rr = Replenishment rate of lubricant film
11.13 PELUMAS
KLASIFIKASI :
Bentuk
1. Gas
2. Liquid
3. Padat
Bahan
1. Organik (animal/vegetable)
2. Mineral
3. Synthetic
CIRCULATING OILS
PELUMAS DENGAN KUALITAS TERTINGGI
VISCOSITAS : 21 – 550 CENTISTOKES
ANTARA LAIN :
STEAM TURBINE GRADE OILS
HYDRAULIC OILS
STEEL MILL CIRCULATING OILS
PAPER MACHINE CIRCULATING OILS
HEAVY DUTY INTERNAL COMBUSTION
ENGINE OILS
GEAR OILS
STRAIGHT MINERAL OILS
COMPOUNDED OILS DENGAN EXTREME –
PRESSURE ADDITIVES
KHUSUS UNTUK RODA GIGI
GENERAL LUBRICATION
UNTUK MESIN, POMPA, KOMPRESOR
Training on Advanced Maintenance Management 33
Bab 11 Sistem Pelumasan
SPINDLE OILS
STRAIGHT MINERAL OILS
LIGHT TO MEDIUM VISCOSITY
FOR TEXTILE SPINDLE (~10.000 RPM)
PREMIUM GRADE LUBRICANT
Training on Advanced Maintenance Management 34
Bab 11 Sistem Pelumasan
WIRE-ROPE LUBRICANTS
EXPOSED TO THE WEATHER AND LOW
TEMPERATURES
PENETRASI DAN MELEKAT”
SYNTHETIC & SOLID LUBRICANTS
11.15 ADDITIVES
Solid Lubricant :
Material yang memiliki tahanan geser yang
rendah
Diperlukan pada peralatan yang beroperasi
dengan temperatur sangat tinggi
Mengurangi gesekan, aus, metal transfer
antara permukaan gesekan
Perubahan sifat pelumas berubah jika
mendekati titik cair :
Gesekan bisa meningkat 5 s/d 10 kali
Rate of metal transfer meningkat sampai 1000 kali
2. Pengujian Warna
8. Pengujian Viskositas
Viskositas merupakan sifat yang paling penting untuk
pelumas
Viskositas adalah suatu faktor yang terjadi karena adanya
lapisan pelumas yang mempengaruhi timbulnya panas
pada bantalan, silinder, rodagigi; yang menentukan efek
penyekatan pelumas terhadap kebocoran; yang
menentukan kemudahan menghidupkan mesin pada
kondisi dingin
Viskositas absolute/dinamik = gaya yang diperlukan untuk
mengatasi gesekan fluida
Viskositas kinematik = viskositas dinamik dibagi dengan
berat jenis
KLASIFIKASI VISKOSITAS
PELUMAS TRANSMISI MANUAL DAN GANDAR
1. Pengujian Oksidasi
Pneurop test
Besaran yang diukur : kehilangan akibat penguapan
dan residu karbon.
7. Pengujian Mesin