Orthopedic Case: - Ade Citra Ashari

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 33

ORTHOPEDIC CASE

-ADE CITRA ASHARI-


IDENTITY
Name : Ch. F
Age : 9 Years Old
Sex : Male
Address : Puri Tawang Alun 2 Residence
Ocupation : -
Admission : October, 21st 2018/17:00 WITA
Doctor in charge : dr. M. Rizal Alisi., Sp.OT
PRIMARY SURVEY (17.00)
A
Clear, Cervical Spine Control

B
RR: 20x/m, regular, Spontaneous Thoracoabdominal
type, symetrical

C
HR = 84x/min, regular, Strong

D
GCS 15 (E4M6V5), pupil isokor ø : 2,5 mm/2,5mm,
Light reflex +/+

E
T = 36.60 C (axillary)
Chief Complain:
Pain at the Left Elbow
Heteroanamnesis : HISTORY
Since 30 minutes before admitted to hospital after accident.
Mechanisme of trauma : TAKING
The patient was ride a bicycle. He was ride his bicycle with
medium speed and then the patient suddenly loses control of (17.10)
his bicycle. the patient then falls to the left side with the
flexion elbow position that hold the patient's body.
There was no history of unconsiousness
There were no Naussea and no vommiting.
There was a no history of previous medication
Active Hand: Right hand
SECONDARY SURVEY
Generalized Status

Moderate illness
Overweight
Composmetis
VITAL SIGN

BP : -
HR : 84 x/m
RR : 20 x/m
T : 36,7oC
VAS : 6/10
SECONDARY SURVEY
Present State

 Head : Within Normal Limit


 Ear : Within Normal Limit
 Nose : Within Normal Limit
 Mouth : Within Normal Limit
 Thorax : Within Normal Limit
 Abdomen : Within Normal Limit
 Upper Extremity : Localized
 Lower Extremity : Within Normal Limit
SECONDARY SURVEY
Localized State
Left Elbow Joint Region

 Inspection: Deformity (+), hematoma (+), swelling


(+), wound(-)
 Palpation : Tenderness (+), crepitation (+)
 ROM : active and Passive motion at elbow joint is
limited due to pain
 NVD : sensibility is good, pulsed Radialis artery is
papable, CRT < 2 seconds
CLINICAL FINDINGS
PLANNING OF DIAGNOSTIC
01
X-ray Left Elbow Joint AP/Lateral

02

04
01
X-ray Left Elbow Joint AP/Lateral

• Tampak Fraktur suprakondilus os. Humerus


1/3 distal dengan displacment segmen distal ke
posterosuperior, tidak tampak callus formation
• Trabekulasi tulang normal
• Tak tampak erosi/destruksi tulang
• Tak tampak kalsifikasi abnormal

• Kesan:
• Fraktur supracondilus Os. Humerus Kiri
1/3 distal dengan displacement segmen
distal ke posterosuperior , tak tampak
callus formation
DIAGNOSIS

Closed Fracture left1/3 distal


humerus
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

• Left Elbow Dislocation


• Left Proximal Radioulnaris Fracture
• Compartemen Syndrome of left forearm
MANAGEMENT

NON MEDICAMENTOSA MEDICAMENTOSA


• Rest • IVFD RL
• Immobilitation • Analgetic
• Ice Compress
• Elevated
• Education

Consult to Orthopedic Surgery


PENDAHULUAN

Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan


sendi, tulang rawan epifisis, baik bersifat total maupun yg parsial.
Fraktur suprakondiler humerus: fraktur sepertiga distal
humerus tepat proksimal troklea & capitulum humeri. Garis fraktur
berjalan melalui apeks coronoid & fossa olecranon, biasanya fraktur
transversal. Merupakan fraktur yg sering terjadi pada anak-anak.
ETIOLOGI
• Pemuntiran (rotasi)→ fraktur spiral
• Penekukan (trauma angulasi / langsung)→fraktur
melintang
Peristiwa • Penekukan & penekanan→ fraktur sebagian melintang
trauma tunggal disertai fragmen kupu-kupu berbentuk segitiga
terpisah
• Kombinasi dari pemuntiran, penekukan &
penekanan→ fraktur obliq pendek
• Penarikan → tendon/ligamen menarik tulang hingga
terpisah

Tekanan yang
berulang-ulang

Kelemahan
abnormal pada
• Dapat terjadi pada tekanan normal kalau tulang
tulang itu lemah / sangat rapuh
KLASIFIKASI FRAKTUR SUPRAKONDILER HUMERI
berdasarkan pergeseran fragmen distal

TIPE EKSTENSI TIPE FLEXI


• Sering terjadi 99 % kasus • Jarang terjadi 1-2% kasus
• Bila melibatkan sendi fraktur tipe • Terjadi akibat trauma
ini diklasifikasikan sebagai fraktur langsung pada posterior elbow
transkondiler / interkondiler
dg posisi flexi
• Fraktur terjadi akibat
hyperextension injury • Fragmen ujung distal kearah
• Fragmen ujung distal bergeser ke
anterior
arah poterior
KLASIFIKASI

TYPE I
• Gartland type I : undisplaced

TYPE II
• Gartland type II : partially displaced

TYPE III
• Gartland type III : complete displaced
• Type 1
• Type 2
• Type 3
PATOFISIOLOGI FRAKTUR SUPRAKONDILER
HUMERI
• Suprakondiler humeri → daerah yg relatif lemah pd ekstremitas atas. Di daerah ini
terdapat titik lemah, dimana tulang humerus menjadi pipih→ fossa olecranon di bagian
posterior & fossa coronoid di bagian anterior.

• Fraktur terjadi akibat bertumbu pd tangan terbuka dg siku agak fleksi &lengan bawah
dlm keadaan pronasi.

• Sebagian besar garis fraktur berbentuk oblique dari anterior ke kranial & ke posterior dg
pergeseran fragmen distal ke arah posterior kranial.

• Pergeseran :
>Angulasi ke anterior & medial dg pemisahan fragmen fraktur
>Tidak adanya kontak antara fragmen, kdg2 pergeserannya cukup besar
ujung fragmen distal yg tajam bs menusuk & merusak m.brachialis,
n.radialis, n medianus.
Gejala/tanda- tanda klinisnya adalah:
Sakit (pain)

Denyut nadi a. radialis berkurang


(pulsellessness)

Pucat (pallor)

Rasa kesemutan (paresthesia, baal)

Kelumpuhan (paralisis)
PEMERIKSAAN KLINIS FRAKTUR
SUPRAKONDILER
Pd tipe ekstensi sendi siku dlm posisi ekstensi daerah siku tampak bengkak akibat
perdarahan yg luas. Bila pembengkakan tidak hebat dpt teraba tonjolan fragmen di bawah
subkutis.

Pd tipe fleksi posisi siku fleksi (semifleksi), dg siku yg bengkak dg sudut jinjing yg
berubah.

Pd pemeriksaan klinis sangat penting diperiksa ada tidaknya gangguan sirkulasi perifer
dan lesi pada saraf tepi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG Pemeriksaan penunjang dg
radiologi proyeksi AP/LAT,
jelas dapat dilihat tipe
ektensi / flexi
PENATALAKSANAAN
KONSERVATIF
Indikasi: pada undisplaced/minimally dispaced fractures
• Prinsip→ reposisi dan immobilisasi
Undisplaced fracture → immobilisasi dg elbow fleksi selama 3 minggu
• Kalau pembengkakan tidak hebat dpt dicoba dilakukan reposisi dlm narkose umum.
• Pemasangan gips dilakukan dg lengan bawah dlm posisi pronasi bila fragmen
distal displaced ke medial & dlm posisi supinasi bila fragmen distal displaced ke arah
lateral.
• Bila reposisi berhasil biasanya dlm 1 minggu perlu dibuat foto rontgen kontrol
• Kalau dg pengontrolan radiologi haslinya sangat baik, gips dpt dipertahankan dlm
waktu 3 minggu. Setelah itu gips diganti dg mitela dg maksud agar pasien bisa melatih
gerakan fleksi ekstensi dlm mitela.
• Umumnya penyembuhan fraktur suprakondiler ini berlangsung cepat & tanpa
gangguan.
• Displaced fracture
• Fraktur disertai cedera vaskular/cedera
saraf
• Fraktur terbuka
INDIKASI • Pd penderita dewasa patah di daerah
OPERASI suprakondiler →fragmen distal yg
komunitif dg garis patahnya berbentuk T /
Y. Lebih baik dilakukan tindakan operasi
yaitu reposisi terbuka & fiksasi fragmen
fraktur dg fiksasi yg rigid
KOMPLIKASI FRAKTUR
Pd fraktur suprakondilar tipe ekstensi komplikasi yg paling sering terjadi
cedera pembuluh darah & saraf.
• Cedera pd arteri brakhialis→volkman’s iskemik. Kelainan ini akan
menyebabkan nekrosis dari otot & saraf tanpa disertai ganggren perifer.
Gejala dari volkman’s iskemi adanya pain, pallor, hilangnya pulsus,
parestesi dan paralysis.
• Cedera saraf yg paling sering terjadi adalah cedera pd nervus radialis,
nervus median & nervus ulna.
• Myositis osifikans, jarang terjadi & biasanya terjadi karena manipulasi yg
berlebihan / terjadi pada reposisi terbuka yg terlambat dilakukan.
• Malunion dapat merupakan komplikasi dari fraktur ini, biasanya terjadi
kubitus varus, disebabkan reposisi yg tidak adekuat.
Sedangkan pada fraktur suprakondilar tipe fleksi
• Cedera nervus ulna merupakan komplikasi yang sering
terjadi.
• Malunion dapat juga terjadi pada fraktur ini yaitu terjadi
kubitus varus.
FOLLOW-UP
Evaluasi union ± 3-4 minggu → anak usia 4 th & ± 4-5
minggu → anak-anak usia 8 th dg pmx klinis & radiologi.
Dg meletakan jari di atas tendon biceps kemudian
dilakukan fleksi & ekstensi elbow.

Adanya spasme m. biceps menunjukkan elbow belum


siap mobilisasi.

Setelah melepas splints, dilakukan latihan aktif dlm


sling selama beberapa bulan sampai range of motion
tercapai sesuai dg yg diharapkan.
Thank you

You might also like