Parkinson: Case Report
Parkinson: Case Report
Parkinson: Case Report
PARKINSON
Oleh:
MARCO MANZA A
RESTU PAMANGGIH
DESINDAH LORIA S
RACHEL JUNITA S
ANNISA RUSFIANA
NEZA UKHALIMA
2018
Perceptor:
dr. Halomoan Simon Tambunan, M.Sc.Med, Sp.S
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.P
Tanggal lahir : 10 januari 1957
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Kauman, Metro
Suku bangsa : Jawa
Tanggal kontrol : 14 Agustus2017
Pukul : 14.00
No. MR : 188579
DATA SUBJECTIVE
(Didapatkan secara Autoanamnesis dan Alloanamnesis)
•Keluhan Utama : Tremor pada kedua tangan sejak 7 tahun yang lalu
•Lokasi : Ganglia basalis
•Onset : Perlahan, sejak 7 tahun yang lalu
•Kualitas : Pasien tremor hingga mengganggu aktivitasnya
•Kuantitas : Terus menerus
•Faktor yang memperberat : Tidak ada
•Gejala penyerta : Berjalan bungkuk, kakinya kaku, keseimbangan tubuhnya
menurun saat berjalan.
Kronologis
Pada tanggal 14 agustus 2018 pukul 14.00 pasien datang dibawa oleh keluarganya dalam keadaan
sadar penuh ke poli syaraf RSUD Ahmad Yani Metro dengan keluhan utama kedua tangan pasien
tremor. Awalnya pada tahun 2013 jari pasien mulai sering bergetar sendiri tanpa bisa dihentikan,
kemudian lama kelamaan kedua tangan pasien mulai bergerak sendiri tanpa bisa di hentikan. Pada
tahun 2015 pasien juga mengeluh mulai berjalan bungkuk dan kaki pasien sering kaku serta pasien
juga mengaku merasa tidak seimbang saat berdiri dan berjalan, pasien juga mengeluh liurnya
terasa lebih banyak. Tidak ada penurunan kesadaran, pasien masih mengerti percakapan namun
cenderung malas bicara dengan tampilan ekspresi wajah pasien yang datar, tidak ada riwayat
trauma, tidak ada mual, muntah ataupun pusing, BAB dan BAK tidak ada kelainan. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat penyakit kejang sejak tahun 1980, dan sudah tidak pernah kejang lagi sejak
tahun 2013.
Riwayat Penyakit Dahulu
Epilepsi (+)
Hipertensi (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Leher
Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP 5+2 mmHg, deviasi trakea (-)
Kesan : DBN
Status Internus
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Normochest, retraksi (-), deformitas (-)
Palpasi : Simetris, nyeri tekan (-), fremitus taktil Ka=Ki
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba (+) di ICS VI, kuat angkat, volume cukup
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular, gallop (-), murmur (-)
Kesan : DBN
Status Internus
Abdomen
Inspeksi : Datar, lesi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), pembesaran hepar (-), lien (-)
Perkusi : Timpani (+) di seluruh lapang abdomen
Kesan : DBN
Ekstremitas
Superior : Hangat, capillary refill time < 2 detik, edema (-)
Inferior : Hangat, capillary refill time < 2 detik, edema (-)
Kesan : DBN
Status Psikikus
Ny.P, berusia 61 tahun datang ke poli syaraf RSUD Ahmad Yani dengan keluhan utama tangan
pasien tremor sejak 7 tahun yang lalu, keluhan pasien disertai kaki pasien yang kaku,
keseimbangan pasien yang terganggu saat pasien berdiri atau mau berjalan, serta air ludah pasien
terasa lebih banyak. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan epilepsi sejak tahun 1980 dan
sudah berhenti sejak tahun 2013. Pada pemeriksaan fisik pada tanggal 14/8/2018 didapatkan
gejala berupa tremor di kedua tangan pasien, rigiditas pada ektremitas bawah pasien, serta muka
seperti pasien tanpa ekspresi (muka topeng), tekanan darah 140/70. Pemeriksaan neurologis
tidak dilakukan. Pemeriksaan lab tidak dilakuakan.
DIAGNOSIS
I. Diagnosis Klinis :
- Tremor
- Rigiditas
- Instability postural
Diagnosis Topis : Ganglia basalis
Diagnosis Etiologis : Parkinson disease
II. Hipertensi Grade I
Rencana Pengelolahan Awal
Hipertensi grade I
Dx : Pengukuran TTV
Rx : Antihipertensi (Amlodipin 1 x 5 mg)
Konsul Gizi
Mx : Monitoring tekanan darah
Ex : Menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang diagnosis, faktor risiko, program
terapi yang akan di lakukan, rencana pemeriksaan, terapi dan pasien diharapkan melakukan
pemeriksaan tekanan darah minimal setiap1x/minggu.
Rencana Pengelolahan Awal
Parkinson
Dx : Pemeriksaan CT Scan
Tx : THP 3x 1 mg, lefarson 2x1, sifrol 1x 0,5mg, dephacote 2x250, ulsafat 3x1 g
Mx : - Apabila respon terhadap pengobatan tidak adekuat tingkatkan dosis
- Kemudian dapat diberikan obat-obatan lain seperti COMT, MAO inhibitor
- Tindakan pembedahan
Ex : Menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang diagnosis, faktor risiko, program
terapi yang akan di lakukan, rencana pemeriksaan, terapi dan prognosis penyakit.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit yang disebabkan karena penurunan
kadar dopamin pada pars compacta substantia nigra. Daerah ini memainkan peran
yang penting dalam sistem ekstrapiramidal yang mengendalikan postur tubuh dan
koordinasi gerakan motorik volunter, sehingga penyakit ini karakteristiknya
sehingga Penyakit ini ditandai dengan adanya tremor, rigiditas,
bradikinesia/akinesia dan instabilitas postural
• Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor waktu istirahat,
rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya refleks postural akibat penurunan kadar
dopamin dengan berbagai macam sebab.
Epidemiologi
• Penyakit tersebut terjadi pada satu dari setiap seratus orang yang berusia
lebih dari 60 tahun dan lebih mempengaruhi pria daripada wanita.
• Diperkirakan menyerang 876.665 orang Indonesia dari total jumlah
penduduk sebesar 238.452.952.
• Total kasus kematian akibat penyakit parkinson di Indonesia menempati
peringkat ke-12 di dunia atau peringkat ke-5 di Asia
Etiologi
1. Usia
2. Genetik
3. Faktor lingkungan
Anatomi
Anatomi
Patogenesis
PATOFISIOLOGI
Dopamin diproyeksikan ke striatum dan seterusnya ke ganglion
basalis. Reduksi ini menyebabkan aktivitas neuron di striatum
dan ganglion basalis menurun, menyebabkan gangguan
keseimbangan antara inhibitorik dan eksitatorik.
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
1. Parkinsonismus primer/ idiopatik/paralysis agitans: Kronis, tetapi
penyebabnya belum jelas. Kira-kira 7 dari 8 kasus parkinson termasuk
jenis ini.
2. Parkinsonismus sekunder atau simtomatik: Dapat disebabkan pasca
ensefalitis virus, pasca infeksi lain.
3. Sindrom paraparkinson (Parkinson plus): bisa didapat pada Progressive
supranuclear palsy, Multiple system atrophy, degenerasi kortikobasal
ganglionik, sindrom demensia.
DIAGNOSA
• GEJALA KLINIS
• ANAMNESA
• OBSERVASI
• PEMERIKSAAN KLINIS
• TIDAK ADA PEMERIKSAAN LAB KHUSUS
• MRI : MENYINGKIRKAN PENYEBAB LAIN
PARKINSONISME
• STADIUM AWAL : PET, SPECT
Diagnosa Klinis
Diagnosis penyakit Parkinson ditegakkan berdasarkan kriteria :
• Secara klinis Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan motorik : tremor, rigiditas,
bradikinesia atau 3 dari 4 tanda motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia dan ketidakstabilan
postural.
Krieteria Koller
• Didapati 2 dari 3 tanda cardinal gangguan motorik : tremor saat istirahat atau gangguan
refleks postural, rigiditas, bradikinesia yang berlangsung 1 tahun atau lebih.
• Respons terhadap terapi levodopa yang diberikan sampai perbaikan sedang (minimal 1.000
mg/hari selama 1 bulan) dan lama perbaikan 1 tahun atau lebih.
DIAGNOSA BANDING
BERDASRKAN GEJALA KLINIK :
- TREMOR :
HIPERTIROID, ANSIETAS, KELELAHAN,
ALKOHOLISME, OBAT ASMA,KELAINAN
SEREBELUM.