Tugas Tunnel
Tugas Tunnel
Aland Hasbi
Dien Galuh Ekananda
Rahma Wulan
Terowongan adalah sebuah tembusan di
bawah permukaan tanah atau gunung. Terowongan
umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua
ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar.
Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan
terowongan sebagai sebuah tembusan di bawah
permukaan yang memiliki panjang minimal 0.1 mil,
dan yang lebih pendek dari itu lebih pantas
disebut underpass.
Tujuan umum dibuatnya sebuah terowongan adalah
untuk menjamin transportasi langsung dari barang atau
penumpang atau material lainnya menembus rintangan
alam dan aktifitas manusia.
2. Terowongan angkutan
Diantaranya adalah :
• Terowongan pembangkit tenaga listrik (hydro power)
• Terowongan water supply
• Terowongan sewerage water
• Terowongan untuk utilitas umum
Terowongan dibuat melalui berbagai jenis
dan lapisan tanah dan bebatuan sehingga metode
konstruksi tergantung dari keadaan tanah. Metode
pembuatan terowongan yang biasa digunakan
adalah metode potong-tutup, metode ini
merupakan metode yang paling simpel untuk
terowongan dangkal di mana area di atas lokasi
yang akan dijadikan terowongan harus digali dan
terowongan dibangun dengan atap di atasnya.
Setelah itu, area ditutup agar terlihat seperti
sebelum digali.
• Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
terowongan yaitu :
1. Lokasi
2. Metode konstruksi
3. Material
4. Kegunaan
BERDASARKAN LOKASINYA
BERDASARKAN MATERIAL
• Angkur dan skur : Jika ruang yang tersedia sangat terbatas maka
perkuatan dapat menggunakan system angkur dan skur, cara ini
dipandang sangat sederhana dan praktis.
Pemilihan metode tunneling dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya termasuk:
1. Kondisi Tanah, ini merupakan factor utama yang tidak hanya mempengaruhi metode yang dipilih
tetapi juga menjadi pembatas utama bagi metode-metode tertentu.
a) Tanah Lunak: clay, gravel, sand, weathered rock
b) Batu: batu dengan rentang kekuatan dari yang relative lunak seperti batuan sediment
c) Mixed face: bagian atas tunnel face berupa tanah atau heavily weathered rock sementara
bagian bawah berupa batu.
2. Ukuran Tunnel, microtunnel dengan diameter kurang dari 0,9 m sampai dengan full face TBM
(tunnel boring machine) dengan diameter sampai atau lebih dari 12 m. Meningkatnya diameter
tunnel menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap problem-probem khusus dalam
tunneling.
3. Aspek Lingkungan, pengoperaisan peledakan maupun drill mungkin tidak
dapat dilakukan didaerah perkotaan, perubahan muka air tanah dan
perubahan pola drainase akibat aktivitas pekerjaan tunneling dapat
mempengaruhi permukaan tanah.
Hard
• Cutting head
Rock
Bentuk paling umum tunnel yang dibuat dengan TBM
adalah sirkular, sehingga menyebabkan adanya tendensi
rolling ketika maju.
Struktur dasar dari open shield terdiri dari tiga bagian yaitu, shield body, shield tail, dan cutting edge
Shield bentuk ini digunakan pada tanah lunak di bawah m.a.t tanpa
menggunakan slurry. Sebuah cutter head yang berputar dan dilengkapi dengan
drag pick membentuk bagian depan dari shield machine tipe ini. Material yang
telah digali akan terkumpul dalam ruang khusus di belakang cutter head dan
membentuk sebuah plug yang memberikan daya dukung ke bagian face dan
mengontrol pengaruh air tanah terhadap stabilitas tunnel face.
Prinsip dasar operasi penggalian dengan TBM adalah penggunaan cutting head
yang dilengkapi dengan cutters yang sesuai di bagian tunnel face. Cutting head diputar
dengan kecepatan konstan dan dorongan ke tunnel face yang dilakukan oleh system
pendorong hidrolik yang dijangkarkan ke sisi-sisi tunnel dengan hydraulic rams.
Bagian terpenting yang berfungsi untuk memotong tanah atau batu yang
ditempatkan pada bagian cutting head adalah cutters. Berbagai tipe cutters digunakan dan
dipilih sesuai dengan kondisi tanah setempat. Beberapa macam cutters, yaitu :
• Drag Cutters : untuk tunnel di tanah lunak
• Disc Cutter : untuk memecahkan batu dengan cara rolling dan menekan disc yang
dipasang pada cutter head ke permukaan tunnel
• Roller Cutter
TERIMA KASIH.