100% found this document useful (1 vote)
534 views44 pages

Jenis Jenis Generator

1. The document discusses DC generators and their interactions with prime movers and loads. It explains how mechanical power input equals electrical power output when losses are neglected. 2. The general equation for the generated voltage of a DC generator is presented. It depends on flux, poles, rpm, number of conductors, and number of parallel paths. 3. There are three types of DC generators - separately excited, shunt, and series - which differ in how the field winding is connected.

Uploaded by

fathur rahman
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
100% found this document useful (1 vote)
534 views44 pages

Jenis Jenis Generator

1. The document discusses DC generators and their interactions with prime movers and loads. It explains how mechanical power input equals electrical power output when losses are neglected. 2. The general equation for the generated voltage of a DC generator is presented. It depends on flux, poles, rpm, number of conductors, and number of parallel paths. 3. There are three types of DC generators - separately excited, shunt, and series - which differ in how the field winding is connected.

Uploaded by

fathur rahman
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PPTX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 44

Mesin Arus Searah

Jimmy Trio Putra, S.T., M.Eng.


Generator Arus Searah
Interaction of Prime-mover DC Generator
and Load
Tdev IA
+
+
m

Load
Prime-mover DC Generator EA VL
(Turbine)
Tpm -
-

EA is Generated voltage Neglecting Losses


VL is Load voltage • Input mechanical power to dc generator
Tpm is the Torque generated by Prime Mover
Tdev is the opposing generator torque = Tdev m= KIAm =EA IA
m is the speed of the armature in rad/sec.,
= Output electric power to load
•Induced EMF, EA = Km (volts)

•Developed Torque, Tdev = KIA (Newton-meter or Nm)


where
 is the flux per pole in weber (Wb)
IA is the Armature current
K is the machine constant

3
Interaction of the DC Motor
and Mechanical Load
IA Tload
+
+ Mechanical
VT EA DC Motor m Load
(Pump,
- - - Tdev Compressor)

EA is Back EMF
VT is Applied voltage Neglecting Losses
Tdev is the Torque developed by DC Motor
• Input electrical power to dc motor
Tload is the opposing load torque
m is the speed of the armature in rad/sec.,
= EA IA= K m IA = Tdev m

= Output mechanical power to load


•Induced EMF, EA = Km (volts)
• Developed Torque, Tdev = KIA (Newton-meter or Nm)

where
 is the flux per pole in weber (Wb)
IA is the Armature current
K is the machine constant
LP11 4
Persamaan Umum Tegangan DC Generator

Persamaan umum Tegangan yang dibangkitkan oleh Generator Arus Searah:

∅ 𝑥 𝑝 𝑥 𝑟𝑝𝑚 𝑥 𝑍
𝐸𝑔 = 𝑥10−8 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑎 𝑥 60

Dengan:
𝐸𝑔 = Tegangan total yang dibangkitkan dalam volt.
∅ = Fluks per kutub dalam Maxwell
𝑝 = banyaknya kutub
𝑟𝑝𝑚 = kecepatan putaran jangkar per menit
𝑍 = Jumlah total dari penghantar jangkar yang efektif
𝑎 = Banyaknya garis edar paralel dari arus pada penghantar jangkar
Contoh:
Suatu generator arus searah 6 kutub, 85 kW mempunyai jangkar yang terdiri
dari 66 slot (alur) dan tiap alur berisi 12 konduktor. Belitan (kumparan)
jangkar dihubungkan sedemikian sehingga terdapat 6 garis edar paralel. Jika
tiap kutub menghasilkan fluks sebesar 2.18 𝑥 106 Maxwell dan kecepatan
perputaran jangkar 870 rpm, hitung tegangan yang dibangkitkan.
• In the power system design, the following points should be studied:
1. Load data, magnitude and rate of growth, design of power station
with details of equipment parts;
2. Design of transmission lines and networks in the system for
necessary load transmission over a given distance with the
technical limitations and required electrical characteristics;
3. Design of distribution systems;
4. Interconnection in the systems;
5. Choice of voltage, system control including voltage control, control
of active and reactive load, system losses;
6. Line compensation, system stability studies and reliability studies;
7. Layout of networks and their combinations for a better design;
8. Bus-bar arrangements;
9. Power system protection, protection against faults, protecting
against lightning, etc.
Jenis-jenis Generator DC
Berdasarkan penguatan yang diberikan pada belitan medan,
generator DC dibagi menjadi:
A. Generator DC dengan penguat terpisah/bebas
B. Generator DC dengan penguat sendiri
a. Generator DC Shunt
b. Generator DC Seri
c. Generator DC Kompon (campuran)
i. Generator DC Kompon Panjang
ii. Generator DC Kompon Pendek

8
A. Generator DC dengan penguat terpisah

• Generator arus searah penguat terpisah atau penguatan bebas.


• Disebut sebagai Generator DC dengan penguat terpisah, bila
arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga listrik arus
searah di luar generator.
• Generator DC dengan penguat terpisah hanya dipakai dalam
keadaan tertentu. Dengan terpisahnya sumber arus
kemagnetan dari generator, berarti besar kecilnya arus
kemagnetan tidak terpengaruh oleh nilai-nilai arus ataupun
tegangan generator.

10
Jangkar

Medan

Rheostat
Rangkaian Ekivalen Generator DC berpenguatan Terpisah

•Ea : Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar dalam volt


•Vt : Tegangan Terminal dalam volt
•Ia : Arus jangkar dalam Amper
•I : Arus beban dalam Ampere
•Vf penguatan dalam volt
: Tegangan sumber arus searah untuk
•Rf : Resistans kumparan medan dalam ohm
•Ra : Resistans kumparan jangkar dalam ohm
•If : Arus medan dalam Ampere
•R : Resistans pengatur arus masuk kumparan medan dalam ohm
•∆𝑉𝑠𝑖 sikat
: Rugi tegangan pada
•Poutput : Daya keluaran jangkar

12
• Sebuah generator arus searah berpenguatan bebas/terpisah
melayani beban 450 A pada tegangan terminal 230 V. Resistans
Jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan pada sikat adalah 2 volt.
Hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus medan untuk
membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 A, tegangan
sumber arus searah untuk penguatan sebesar 220 V serta
resistans kumparan medan 50 ohm, berapa besarnya resistans
pengatur arus masuk kumparan medan?
B. Generator DC dengan penguat sendiri

 Disebut sebagai Generator DC dengan penguat sendiri, bila arus


kemagnetan bagi kutub-kutub magnet berasal dari generator DC
itu sendiri.
 Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus generator terhadap arus
penguat tergantung cara bagaimana hubungan lilitan penguat
magnet dengan lilitan jangkar.
 Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet dengan lilitan
jangkar generator DC penguat sendiri dibedakan menjadi shunt,
seri, compound (pendek dan panjang).

14
GENERATOR DC SHUNT

Karakteristik generator DC shunt :


• Kumparan medan SHUNT dihubungkan paralel dengan jangkar.
• Terdiri dari banyak lilitan yang relatif kecil.
• Tegangan awal yang diperlukan untuk build-up dihasilkan oleh
magnet sisa pada besi dari kutub medan.

15
PRINSIP KERJA DC SHUNT

• Memerlukan fluks magnet residu pada stator.


• Pada saat tegangan yang ditimbulkan naik,arus pada kumparan
medan juga naik.
• Penambahan arus akan memperkuat medan magnet dan
memungkinkan generator untuk build–up pada tegangan kerja
output yang dirancang.
• Penambahan beban mengakibatkan turunnya tegangan output
generator.

16
Rangkaian Ekivalen Generator Shunt

• Ea : Tegangan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar dalam Volt


• Vt : Tegangan terminal generator dalam Volt
• Ra : Resistans kumparan jangkar dalam Ohm
• Ia : Arus kumparan jangkar dalam Ampere
• Rsh : Resistans kumparan medan shunt dalam Ohm
• I : Arus beban dalam Ampere
• Ish : Arus pada kumparan medan shunt dalam Ampere
• ∆𝑉𝑠𝑖 : Rugi tegangan pada sikat
• Poutput : Daya keluaran dalam Watt
• Suatu generator arus searah shunt, 4 kutub, mempunyai 55 alur
jangkar, tiap alur berisi 8 penghantar. Bila kecepatan generator
900 rpm, fluks/kutub 5,6x10^6 Maxwell dan garis edar paralel
4, hitung EMF/tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar, jika
arus jangkar 100 Ampere, resistans kumparan jangkar 0.05
ohm, rugi tegangan pada semua sikat 2 Volt, hitung tegangan
terminal generator.
Generator Seri

• Di dalam generator seri,


medannya terhubung dalam
rangkaian seri dengan pelindung
dan rangkaian luar.

• Generator jenis ini, voltasenya


meningkat sebanding dengan
kenaikan bebannya. Ketika arus
masuk ke dalam mesin, akan
menyebabkan medan magnetik
yang lebih kuat.

19
Rangkaian Ekivalen Generator Seri

• Ea : Tegangan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar dalam Volt


• Vt : Tegangan terminal generator dalam Volt
• Ra : Resistans kumparan jangkar dalam Ohm
• Ia : Arus kumparan jangkar dalam Ampere
• Rs : Resistans kumparan medan seridalam Ohm
• I : Arus beban dalam Ampere
• ∆𝑉𝑠𝑖 : Rugi tegangan pada sikat
• Poutput : Daya keluaran dalam Watt
• Suatu generator arus searah seri, 50 kW, 250 volt, resistans
kumparan jangkar 0,1 Ohm, rugi tegangan pada sikat tidak ada.
Hitung:
a. Arus jangkarnya bila bekerja pada beban penuh.
b. Resistans medan seri bila tegangan yang dibangkitkan =
300volt.
Generator Compound
• Merupakan rangkaian perpaduan antara generator seri dan paralel (shunt).

• Generator kompon hampir sama dengan generator shunt, kecuali bahwa pada
generator kompon mempunyai tambahan kumparan medan yang dihubungkan seri
dengan jangkar.
• Kumparan medan yang dihubung seri tesebut dipasang atau ditempatkan pada
kutub yang sama dengan kumparan medan shunt. Generator ini dikembangkan
untuk mencegah tegangan terminal generator dc dari penurunan akibat
penambahan beban.

• Berdasarkan jenis rangkaian (menurut susunan rangkaian kumparan medan):


- Compound Pendek
- Compound Panjang

• Berdasarkan cara kerja (menurut arah arus yang mengalir pada kumparan medan):
- Majemuk kumulatif/Cumulatively Compounded
Disebut kompon kumulatif dikarenakan arah arus yang mengalir pada kumparan
medan seri searah dengan arus yang mengalir di kumparan medan shunt.

- Majemuk Differensial/Differentially Compounded


Disebut kompon diferensial dikarenakan arah arus yang mengalir di medan seri
berlawanan arah dengan arus yang mengalir pada medan shunt.
Presentasi MLD : Generator DC 22
Rangkaian Ekivalen Generator DC Kompon Pendek

• Ea : Tegangan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar dalam Volt


• Vt : Tegangan terminal generator dalam Volt
• Ra : Resistans kumparan jangkar dalam Ohm
• Ia : Arus kumparan jangkar dalam Ampere
• Rs : Resistans kumparan medan seridalam Ohm
• Ish : Arus medan shunt dalam Ampere
• Rsh : Resistans kumparam medan shunt dalam ohm
• I : Arus beban dalam Ampere
• ∆𝑉𝑠𝑖 : Rugi tegangan pada sikat
• Poutput : Daya keluaran dalam Watt
Rangkaian Ekivalen Generator DC Kompon Panjang

• Ea : Tegangan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar dalam Volt


• Vt : Tegangan terminal generator dalam Volt
• Ra : Resistans kumparan jangkar dalam Ohm
• Ia : Arus kumparan jangkar dalam Ampere
• Rs : Resistans kumparan medan seridalam Ohm
• Ish : Arus medan shunt dalam Ampere
• Rsh : Resistans kumparan medan shunt dalam ohm
• I : Arus beban dalam Ampere
• ∆𝑉𝑠𝑖 : Rugi tegangan pada sikat
• Poutput : Daya keluaran dalam Watt
• Suatu generator arus searah kompon pendek 20 kW bekerja
dengan beban penuh pada tegangan terminal 250 volt.
Resistans kumparan jangkar, kumparan medan seri dan
kumparan medan shunt masing-masing sebesar 0.05 ohm,
0.025 ohm, dan 100 ohm. Hitung tegangan yang harus
dibangkitkan oleh jangkar.
• Suatu generator kompon panjang melayani beban 50 Ampere
pada tegangan terminal 500 volt, mempunyai resistans jangkar,
medan seri dan medan shunt masing-masing 0.05 ohm, 0.03
ohm dan 250 ohm. Rugi tegangan sikat 2 volt. Jika output
prime mover atau penggerak mula 27,5 kW, hitung:
a. Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar
b. Efisiensi dari generator.
Voltage regulation
VR= (V no load-V full load)/ V full load x 100%

Efisiensi mesin-mesin arus searah


Efisiensi= Poutput/Pinput

Poutput=Pinput – Ploss
Efisiensi=Poutput/(Pouput+Ploss)
Rugi-rugi Mesin DC

1. Rugi-rugi tembaga, terdiri dari:


 Rugi-rugi pada kumparan medan shunt, terdiri dari:
o Rugi-rugi pada Rheostat
o Rugi-rugi pada lilitan medan
 Rugi-rugi pada kontak sikat
 Rugi-rugi pada jangkar
 Rugi-rugi pada kumparan medan seri
 Rugi-rugi pada lilitan-lilitan medan tambahan
2. Rugi-rugi mekanis, terdiri dari:
 Rugi-rugi besi
 Rugi-rugi gesekan
 Rugi buta beban (stray load loss); ±1% dari beban (boleh
diabaikan).
LATIHAN

• Sebuah generator shunt 100kW, 250 volt, pada jangkar


diinduksikan tegangan 285 volt, dengan rated load.
Tentukanlah berapa tahanan jangkar dan VR (Regulasinya) jika
arus medan shunt 6 Ampere dan tegangan tanpa beban 264
volt.
• Sebuah generator dc shunt memberi arus ke beban 450 Ampere,
dengan tegangan 230 volt. Tahanan medan 50 ohm, tahanan
jangkar 0.03 ohm. Hitunglah EMF yang dibangkitkan.
• Sebuah generator dc, compound panjang memberikan arus 100
Ampere pada tegangan terminal 500 volt. Jika tahanan
armature 0.02 ohm, tahanan medan seri 0.04 ohm dan tahanan
medan shunt 100 ohm; Cari tegangan EMF yang dibangkitkan
jika jatuh tegangan setiap sikat 1 volt. Abaikan reaksi jangkar.
• Sebuah generator kompoun dc 20 kW, bekerja pada beban
penuh dengan tegangan terminal 250 volt. Tahanan belitan
shunt, seri, dan jangkarnya masing-masing 100 ohm, 0.025
ohm dan 0.05 ohm. Tentukanlah jumlah total EMF yang
dibangkitkan dalam jangkar jika mesin dihubungkan shunt
pendek.
• Berapakah EMF yang akan dibangkitkan dalam suatu generator
dc belitan jerat, 8 kutub jika putarannya 200 rpm per kutub 0.05
weber dan jumlah penghantar jangkar 960.
• Hitung emf yang dibangkitkan oleh 4 kutub, jangkar belitan
gelombang mempunyai 45 slot dengan 18 penghantar per slot apabila
dijalankan pada 1200 rpm. Flux per kutub 0.016 weber.
• Generator dc 6 kutub mempunyai armature hubungan jerat dengan
120 slot dan 8 penghantar per slot. Tampang dari setiap penghantar
armature adalah 25 mm2 dan panjang rata-rata tiap lilitan adalah 220
cm.
a. Hitung tahanan armature antara sikat pada temperature kerja 75°C.
Resistivitas 1,72 µΩ cm. Koefisien temperature dari tahanan
0.00428 per °C pada 0°C.
b. Hitung jumlah fluks per kutub dari generator jika pada 500 rpm,
EMF yang dibangkitkan 240 volt. Ambil faktor bocor (leakage
factor) 1.15.
Karakteristik (Watak) Generator Arus Searah

32
PERFORMANCES OF DC GENERATOR
1. OPEN-CIRCUIT (NO-LOAD) CHARACTERISTICS

Conditions: 1. ∅ 𝐹𝑙𝑢𝑥 → 𝐼𝑓
2. 𝜔 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑎𝑟𝑚𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒

No-load characteristic :
1. 𝐸0 = 𝐸0 𝐼𝑓 , 𝐼𝑎 = 0 & 𝑁 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡
2. 𝐸0 = 𝐸0 𝑁 , 𝐼𝑎 = 0 & 𝐼𝑓 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡

• No-load characteristic is essentially the magnetizing curve


• No-load curve primarily depends on the magnetic system
and less relates to the excitation modes.
2. EXTERNAL (TERMINAL) CHARACTERISTIC
Conditions:
n  const

I f  const ( For shunt generator, R f  const )
External characteristic : U  f (I )
1). Separately Excited Generator

RL   I   I a 
(1). U  Ea  Ra I a
 U 
 saturation armature reaction
(2).           Ea  U 
Since Ra and the effect of AR are all small, U  f (I ) is an
approximately constant curve.
2. EXTERNAL (TERMINAL) CHARACTERISTIC
1). Shunt Generator

RL   I   I a 
(1).   U 
U  Ea  Ra I a

  armature reaction
(2). saturation
    Ea  U 
I f U
 (3). When U   I f    Ea  U 
Rf

The third reason is a primary reason to make U changed . It


could cause the terminal voltage U to decrease.
3). Series Generator

RL   I   I a 
(1). U  Ea  Ra I a
 U 
  armature reaction
(2). saturation
     Ea  U 
 (3). I a   I s    Ea  U 

The third reason is also primary. It could cause the terminal


voltage U to increase. So the terminal characteristic of series
generator is a rising curve.
4). Compound Generator
 There are two field windings, shunt winding and series
winding, mounded on the stator.
 Shunt winding plays main role and series winding
provides compensating mmf.
 Cumulative compound generator --- shunt mmf and series
mmf have same direction and aid each other
overcompounding  U N  U 0

 flat compounding  U N  U 0
undercompounding  U  U
 N 0

 Differential compound generator --- shunt mmf and series


mmf have reverse direction and oppose each other
Motor Arus Searah
Motor Arus Searah

• Motor arus searah pada zaman dahulu sebelum dikenal motor


arus bolak-balik, banyak digunakan untuk menghasilkan tenaga
mekanik berupa kecepatan atau perputaran, baik untuk mesin-
mesin produksi di pabrik dan industry maupun untuk tram
listrik dan sebagainya. Motor jenis ini juga digunakan untuk
start awal dari mobil dan rangkaian perangkat elektronik.
• Berdasarkan karakteristiknya, maka motor arus searah ini
mempunyai daerah pengaturan putaran yang luas dibandingkan
dengan motor arus bolak-balik, sehingga sampai sekarang
masih banyak dipergunakan pada pabrik kertas, tekstil, dan
pabrik-pabrik yang mesin produksinya memerlukan pengaturan
putaran yang luas.
Prinsip kerja Motor

1. Adanya garis-garis gaya medan magnet (fluks), antara kutub


yang berada di stator.
2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar yang
berada dalam medan magnet tadi.
3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi.
Gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada penghantar
yang ditempatkan dalam suatu medan magnet tergantung dari hal
berikut:
1. Kekuatan dari medan magnet
2. Harga dari arus melalui penghantar
3. Panjang kawat yang membawa arus
Jenis Motor Arus Searah

1. Motor Arus Searah berpenguatan bebas


2. Motor Arus Searah berpenguatan sendiri,
a. Motor Arus Searah Shunt.
b. Motor Arus Searah Seri.
c. Motor Arus Searah Kompon.
• Motor Arus Searah Kompon Pendek
• Motor Arus Searah Kompon Panjang
THANK YOU
Pengendalian frekuensi dicapai melalui:
1) aksi governor unit pembangkit (regulasi primer);
2) unit pembangkit yang memiliki automatic generation control
(pengendalian sekunder);
3) perintah Pusat Pengatur Beban ke Pembangkit untuk
menaikkan atau menurunkan titik setting governor dalam
mengantisipasi perubahan beban;
4) penurunan tegangan dalam rangka menurunkan beban Sistem;
5) pengurangan beban secara manual;
6) peralatan pelepasan beban otomatis dengan relai frekuensi
rendah; dan,
7) pelepasan generator oleh relai frekuensi lebih.

You might also like