Patofisiologi Batuk
Patofisiologi Batuk
Patofisiologi Batuk
Upper Airways
Function
Protection Humidification Filtration
Structures
Nasopharynx Oropharynx Tongue Epiglottis Larynx
Structural Considerations
Trachea & bronchi: Cshaped cartilage (posterior open) Potential for airway obstruction
Lower Airways
Function
Filtration Transmission of air
Structures
Trachea Mainstem bronchi Bronchioles Terminal bronchioles
FUNGSI(FAAL) RESPIRASI
VENTILASI DIFFUSI PERFUSI
GEJALA GEJALA
- KERING
- BERDAHAK ( SPUTUM )
- DARAH ( HEMOPTISIS )
3. NYERI DADA / NYERI PLEURA
4 SIANOSIS
5. HIPOKSIA, HIPERKAPNIA/ HIPO KP
RETRIKSI S.Napas
2. Kelainan Jantung
3. Kelainan metabolisme
4. Kelainan gas darah 5. Emosi ( Psikis )
OBSTRUKSI SAL.NAPAS:
1. Dalam lumen sal.napas : sekret,sembab paru akut, aspirasi cairan, inhalasi benda asing. 2. Dinding saluran napas : spasme otot
bronkus,hipertropi kelj,inflamasi,edema(sembab)
ASTHMA
Allergens
COPD
Cigarette smoke
Ep cells
Mast cell
Eosinophil
Neutrophil
Bronchoconstriction AHR
Reversible
Airflow Limitation
Irreversible
Source: Peter J. Barnes, MD
Gambar 1
Protease inhibitors
NE MMP SLPI 1-AT
Mediator antagonists
CXCR2 CCR2 TNF- IL-6 IL-8
fibroblast Fibrosis
Proteases
CD8+T cell
Muco-regulators
EGF rec kinase
Emphysema
Alveolar repair
Mucus hypersecretion retinoids
RETRIKSI SALURAN NAPAS: 1. Kelainan parenkim paru : fibrosis paru, peradangan , tumor paru dll 2. Kelainan pleura : efusi pleura, pneumo-
toraks
3. Kelainan dinding toraks: saraf,otot,tu-
lang.
4. Kelainan tul.belakang : kiposisis dll 5. Kelainan diafragma. Kel. SENTRAL PP
Saat INSPIRASI
INSPIRASI
Saat EKSPIRASI
Fistel menutup Udara di dalam rongga pleura tidak dapat keluar Tek udara di dalam rongga pleura makin lama makin tinggi Dari waktu kewaktu bertambah sesak Pendorongan INSPIRASI mediastinum
EKSPIRASI
MEKANISME DISPNEA :
Karena aktifitas yang berlebihan sentra(pusat) pernapasan yg dirangsang melalui jalur: 1. Reseptor intratoraksis----N.Vagus (n.X) 2. S.efferen somatis ( otot pernapasan,ddg
otak, pem.darah ).
4. Pusat yg lebih diatas ( CORTICAL) 5. NN.Phrenicus.
KELAINAN JANTUNG
Kegagalan pemompaan jantung : . Kel. katup
Sesak napas
Cardiac Function
The pulmonary capillary bed is part of the cardiopulmonary circuit Impairment of flow through any chamber or valve will impact pressures and flow
Hipertensi pulmonal
- Hb berkurang ( anemia )
- Gangguan ventilasi perfusi . PaCO2 meningkat - Gangguan pengeluaran CO2 Hipoventilasi, obstruksi s.napas,
. PaCO2
. pH darah
BATUK BATUK
Batuk merup. gejala paling pada penyakit paru Sering dianggap normal terutama pada perokok Finbarr OConnell: prev. batuk di Irlandia 5%-40% Alasan ke-3 terbanyak ke Bag. Peny. Dalam Batuk dapat disengaja atau refleks iritasi sal. napasmedulla oblongata
Batuk merup mekanisme pertahanan tubuh:mencegah aspirasi, mengeluarkan lendir Batukfaktor penting penyebaran infeksi Berdasarkan durasi :- Akut (< 3 mgg) - Kronik (> 3 mgg) Klinis : Batuk kering & batuk produktif
MEKANISME BATUK 1 Batuk spontan lebih banyak suatu fenomena Vagal dicetuskan oleh struktur yang diinervasi N. Vagus dan cabang-cabangnya. Batuk dicetuskan oleh inflamasi, perubahan mekanis sal. nafas, dan inhalasi (kimia/mekanis) Perubahan volume paru yang besar dan cepat batuk.
MEKANISME BATUK 2
REFLEKS BATUK Rangsangan refleks : uap gas, debu, lendir, eksudat peradangan, tumor di bronkus, korpus alienum, ataupun tekanan dari luar bronkus dan cerumen prop di telinga. Banyaknya jenis rangsangan reseptor batuk bersifat polimodal Reseptor refleks batuk luas aferen medula oblongata eferen efektor(Tabel 1.)
MEKANISME BATUK
MEKANIK BATUK Secara mekanis batuk tdd 4 fase: 1. Fase iritasi 2. Fase inspirasi 3. Fase kompresi 4. Fase ekspulsi Fase iritasi : rangsangan reseptor oleh berbagai stimulus. Fase inspirasi : glotis secara refleks terbuka akibat kontraksi m. abduktor kartilago aritenoidea.
BATUK + SPUTUM YANG KELUAR - WARNA KUNING/HIJAU biasanya karena infeksi.( PURULEN ) - DARAH (HEMOPTISIS),kapiler sal.napas pecah karena infeksi,tu mor paru, trauma toraks,bendungan ( STENOSIS MITRALIS atau GAGAL JANTUNG ) - MUKOID ( asma, bronkitis kronis )
- Infeksi
- Polusi lingkungan - Asap rokok - Tumor Polusi Alegen Alergi -Uap kimia -S02 Iritasi Stimulasi sekret Metaplasi epitel Epitel berbulu getar >> rusak
Pertumbuhan Bakteri
Retensi sekret
NYERI DADA
- Stimulasi serabut-serabut nyeri nn.
SIANOSIS
Kulit kebiru-Biruan * Bibir * Pangkal Kuku * Daun Telinga
Disebabkan Reduced HB (Deoxygenated) derajat sianosis TGT : * Kwalitas pigmen kulit * Warna plasma darah * Tebalnya kulit * Keadaan kapiler kulit
SIANOSIS SENTRAL A. Saturasi O2 dalam darah arteri (1) PO2 Atmosfir ketinggian (2) Ggn Faal paru * Hipoventilasi Alveoler * Ggn Difusi * Ggn Keseimbangan Ventilasi perfusi (3) Kelainan anatomi (Shunt) * Kel kongenital jantung Septum defect - ATR - VETR * Pulmonary A - V Fistula * Multiple Small Intrapulmonary Shunt
SIANOSIS PERIFER * Cardiac Out Put berkurang * Vaso kontriksi (dingin ) * Obstruksi Arteri * Obstruksi Vena (thrombophlebitis)
HIPOKSIA Jaringan kekurangan O2 O2 Atmosfir difusi memb alveolar Hb O2 jaringan 1. Hipoksik Hipoksia 2. Anemik Hipoksia
3. Sirkulatorik Hipoksia
4. Histotoksik Hipoksia
1. Hipoksik Hipoksia O2 dalam darah kurang OK a. Gangguan Pertukaran Gas * Kel paru / jantung * Hipoventilasi * Gangguan Ventilasi / Perfusi * Gangguan difusi * Shunt b. O2 dalam udara kurang ( dataran tggi) 2. Anemik Hipoksia * Jumlah HB * CO Hb - Meth. Hb
3. Sirkulatorik Hipoksia * kegagalan sirkulasi * Syok * Gagal jantung * Kebutuhan jaringan * Olah raga berat * Tirotoksikosis 4. Histotoksik Hipoksia * Keracunan sianida * Jar tdk mampu menggunakan O2 yg ada
PENGARUH HIPOKSIA * S. SP Ggn pikiran motorik identik keracunan alkohol * Ngantuk * Apati * Reaksi kurang * Kegagalan pernapasan
* Vasokontriksi Pulmoner memperberat jtg kanan * Hati & Otot metabolisme anaerob As laktat HCO2 Asidosis
* Hipoksia RS pusat pernapasan hiper Ventilasi CO2 Terkuras alkalosis resp
GINJAL ERITROPOEIN
RS. SS. TULANG ERITROSIT (Hb)
Penanggulangan Tergantung Tipe Hipoksia O2 diberikan bila ada : * Hipoksik Hipoksia * Anemik Hipoksia ata* Sirkulatorik Hipoksia si anemi---R/ O2
Hipokapnia Pa CO2 < 36 mmHg HIPERKAPNIA TERJADI KARENA RETENSI CO2 * Alveolar Hipoventilasi * Obtruksi sal nafas * Depresi pusat pernapasan akibat obat-obat * Paralisis otot pernapasan
TANDA-TANDA KLINIK * Ggn mental koma * Flapping Tremor * Volume Nadi lebih besar
* Extremitas berkeringat vasodilatasi perifer (perabaan hangat) Contoh * Hiperkapnia kronik - Penderita PPOK (rangsang Pusat Pernapasan akibat Hopksia)
Belum cukupkah berbagai bencana ini menjadi peringatan bagi kita tentang datangnya dan dasyatnya hari Kiamat????
Untuk renungan
Coba renungkan berapa banyak waktu kita habis untuk tertawa, bermain, nonton, jalan jalan, pacaran, maksiat, dosa?? Bandingkan dengan waktu kita shalat, kalau sehari kita shalat 5x10 menit = 50 menit x 30 hari = 25 jam x 12 bulan = 300jam =12,5 hari saja Bila umur kita = 65 tahun Maka total shalat kita Cuma 65- 15 tahun (usia akil baliq) = 50 tahun x 12,5 hari = 625 hari = 1,7 tahun
TERIMA KASIH