Laporan Tahunan PT Lion Metal Works Tbk 2019
Laporan Tahunan PT Lion Metal Works Tbk 2019
Laporan Tahunan PT Lion Metal Works Tbk 2019
Identitas Perusahaan
Company Identity
PROFIL
PROFILE
Nama Perusahaan PT Lion Metal Works Tbk
Company Name
Bidang Usaha Industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam
Line of Business Industrial office equipment and other steel products
Situs www.lionmetal.co.id
Website
Surel [email protected]
email
Total Liabilitas Jangka Pendek 131.795 146.900 153.807 Total Current Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang 87.523 74.122 75.824 Total Non-Current Liabilities
Total Laba yang Diatribusikan 926 14.680 9.283 Total Income Attributable
Kepemilik Entitas Induk to Owners of Parent Entity
Total Laba/(rugi) Komprehensif Total Comprehensive Income/
yang Diatribusikan Kepemilik (1.269) 30.666 2.510 (Loss) Attributed to Owners of
Entitas Induk Parent Entity
Laba Neto Per Saham Dasar (Rp) 2 28 18 Earnings Per Share (Rp)
Dalam % In %
Pertumbuhan Growth
Laba Usaha terhadap Ekuitas 1,23% 4,33% 3,33% Operating Income to Equity
Laba Usaha terhadap Total Aset 0,84% 2,96% 2,21% Operating Income to Total Assets
Laba Neto terhadap Ekuitas 0,20% 3,09% 2,05% Net Income to Equity
Laba Neto terhadap Total Aset 0,13% 2,11% 1,36% Net Income to Total Assets
Liabilitas terhadap Total Aset 0,32 0,32 0,34 Liabilities to Total Assets
Ekuitas terhadap Total Aset 0,68 0,68 0,66 Equity to Total Assets
2019
I 520.160.000 710 505 615 106.400 319.898.400.000
2018
I 520.160.000 770 610 635 613.300 330.301.600.000
Vision
PT Lion Metal Works Tbk PT Lion Metal Works Tbk terus
continues to be the leading menjadi produsen terkemuka
manufacturer of steel untuk produk pelat baja dan
fabricated products and the sejenisnya di Indonesia untuk
kebutuhan pasar lokal maupun
like in Indonesia for the local
pasar global dengan tetap
and global markets with due memperhatikan Lingkungan &
care to the Environment & K3 K3 dengan tujuan untuk
with the aim to improve the meningkatkan kualitas hidup
quality of life
Mission
PT Lion Metal Works Tbk PT Lion Metal Works Tbk is
bertekad untuk menjadi committed to be the leading
perusahaan terkemuka dalam manufacturer of steel fabricated
memproduksi pelat baja products and other
dan produk serupa dengan similar products through good
melakukan rencana yang lebih planning, continuous
baik, meningkatkan kualitas improvement in quality and
desain / model produk product/model designs with
berkelanjutan dengan harga competitive pricing, provide the
yang kompetitif dan memberikan best service to our customers and
layanan terbaik kepada care for safety and
pelanggan dan merawat environmental sustainability.
Keselamatan dan Keberlanjutan
Lingkungan
Nilai Perusahaan
Core Value
Pada tahun 1993 Perseroan memperoleh In 1993, the Company received approval
persetujuan dari Ketua Badan Pengawasan from the Chairman of the Capital Market
Pasar Modal (BAPEPAM) melakukan Supervisory Agency (BAPEPAM) to offer a
Penawaran Umum sebanyak 3.000.000 portion of its shares to the public through an
saham dan mencatatkan sebagian Initial Public Offering of 3,000,000 shares
sahamnya di bursa efek sebanyak and the partial number of shares listed on
5.501.000 saham. Pada tahun 1996 stock exchange was 5,501,000 shares. In
Perseroan membagikan dividen saham 1996, the Company distributed 3,251,000
sebanyak 3.251.000 saham, saham bonus shares as share dividend, 3,251,000 bonus
sebanyak 3.251.000 saham dengan rasio shares at the ratio 4:1 and the Company
4:1 dan kemudian melakukan Penawaran carried out a Limited Public Offering I of
Umum Terbatas I sebanyak 32.510.000 32,510,000 shares on the basis that every 3
saham dengan ketentuan 3 saham lama existing shares will be entitled to rights to
mendapat 5 hak untuk membeli saham baru purchase 5 shares at Rp1,000 per share. The
dengan harga Rp1.000,-. Jumlah saham total number of shares listed on the
Perseroan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Stock Exchange was 52,016,000
Indonesia adalah 52.016.000 saham. shares.
Pada tanggal 16 Oktober 1997, Lion On October 16, 1997, Lion Enterprise Sdn.
Enterprise Sdn. Bhd., Kuala Lumpur, salah Bhd., Kuala Lumpur, one of the foreign
satu pemegang saham asing, menjual shareholders, sold 15,006,000 shares in the
15.006.000 saham miliknya kepada Lion Company to Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala
Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur Lumpur (formerly Capital vent Industries
(sebelumnya Capitalvent Industries Sdn. Sdn. Bhd.). The Investment Coordinating
Bhd.). Perubahan pemilikan saham Board had approved the change in the
Perseroan tersebut telah disetujui oleh Company’s share ownership.
Menteri Negara Penggerak Dana
Investasi/Ketua Badan Koordinasi
Penanaman Modal.
Pada tanggal 7 April 1997, Perseroan On April 7, 1997, the Company acquired
mengakuisisi 96% hak pemilikan saham PT 96% of the equity of PT Singa Purwakarta
Singa Purwakarta Jaya (“SPJ”) dan pada Jaya (“SPJ”) and increased its ownership to
tahun 2009 menambah hak kepemilikannya 99.5% in year 2009. SPJ is a domestic
menjadi 99,5%, perusahaan yang antara company which will be involved in general
lain bergerak dalam bidang perdagangan trading, real estate, and industrial estate.
umum, pemukiman (real estate) dan Currently, SPJ is still in the development
kawasan industri. Sampai dengan saat ini, stage.
SPJ masih dalam tahap pengembangan.
Pada tahun 2014, Perseroan melakukan In 2014, the Company expanded to LION
ekspansi di Kawasan Industri LION di Industrial Estate, which is owned by
Purwakarta milik PT Singa Purwakarta Jaya PT Singa Purwakarta Jaya at Purwakarta
(SPJ) dan baru mulai beroperasi komersial. and commercial operations had commenced
recently.
Dalam rangka penyesuaian Peraturan In compliance with the Rules of the
Otoritas Jasa Keuangan (”POJK”) Financial Services Authority ("POJK") with
No.2/POJK.04/2014 tentang rencana regard to No. 2/POJK.04/2014 on the
penyelengaraan Rapat Umum Pemegang agenda for convening the General Meeting
Saham (RUPS) perusahaan terbuka dan of Shareholders (AGM) of a public company
POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi and to POJK No. 33/POJK.04/ 2014 on the
dan Komisaris, Emiten atau perusahaan Boards of Directors and Commissioners, an
publik, Perseroan menyusun kembali Issuer or a public company, the Company
seluruh ketentuan anggaran dasar amended its Articles of Association in Deed
Perseroan yang dimuat dalam akta No.5 No.5 dated June 4, 2015, which was made
tanggal 4 Juni 2015, dihadapan Fathiah before Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta
Helmi SH, Notaris di Jakarta dan telah and the Deed had been approved by the
disetujui oleh Menteri Hukum & HAM Minister of Law and Human Rights Republic
Republik Indonesia No.AHU- of Indonesia by No.AHU-0938633.AH.01.02
0938633.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 3 Year 2015 dated July 3, 2015. Through this
Juli 2015. Dalam akta ini Perseroan deed the Company carried out the stock
melakukan perubahan nilai nominal saham split which change the nominal share value
(stock split) dari Rp1.000,- setiap saham of Rp1,000 per share to Rp100 per share,
menjadi Rp100,- setiap saham, sehingga and increasing the total number of shares
jumlah saham yang ditempatkan semula issued from 52,016,000 shares originally to
52.016.000 saham menjadi 520.160.000 520,160,000 shares.
saham.
Setelah Perseroan melakukan stock split After the Company's stock split at a ratio of
dengan rasio 1:10 pada tanggal 2 1:10 on 2 September 2015, the Company's
September 2015 Perseroan mencatatkan originally listed 52,016,000 shares had
seluruh sahamnya semula 52.016.000 changed to 520,160,000 shares.
saham menjadi 520.160.000 saham.
Pada tanggal 27 Desember 2018 Based on deed No.77 made before the
berdasarkan akta No.77 yang dibuat notary Fathiah Helmi SH, court in Jakarta
dihadapan Fathiah Helmi SH, notaris di on 27 December 2018, the Company
Jakarta, Perseroan telah mengkapitalisasi capitalized the SPJ debt to 59.800 shares or
hutang PT Singa Purwakarta Jaya menjadi Rp59.800.000.000 in capital so that the
modal sebanyak 59.800 saham atau Rp ownership in the subsidiary Company
59.800.000.000,- sehingga pemilikan increased to 99.998%.
saham di anak Perusahaan 99,998%.
Pada awal kegiatan operasi, Perseroan At the early beginning, the Company
memproduksi peralatan perkantoran dan manufactured office equipment only and,
kemudian berkembang dengan later expanded into the manufacturing of
memproduksi peralatan pergudangan, warehouse equipment, ‘C’ channels, building
kanal ‘C’, bahan bangunan dan konstruksi, and construction materials, hospital
peralatan rumah sakit, brankas dan equipment, safe and security equipment. All
peralatan pengaman (safe and security these products are categorized in the
equipment). Dan kemudian dikategorikan product listing on page 39.
dalam kelompok produk yang dapat dilihat
pada halaman 39.
Perseroan memiliki plant di Jakarta seluas The Company owned a plant in Jakarta with
37.130 m² dengan luas bangunan sekitar a gross area of 37,130 m² and a build up
28.500 m². Pada tahun 2007, Perseroan area of 28,500 m2. In Year 2007, the
membeli sebuah gudang di West Gate, Company purchased a warehouse with an
Sidoarjo, Jawa Timur dengan luas 544 m². area of 544 m² in West Gate, Sidoarjo, East
Java.
Tahun 2014, Peseroan membeli 2 (dua) In year 2014, the Company purchased 2
ruko di Kahuripan Nirwana, Sidoarjo, Jawa (two) shophouses in Kahuripan Nirwana,
Timur sebagai kantor pemasaran. Tahun Sidoarjo, East Java to serve as its marketing
2014, Perseroan melakukan ekspansi di office. In 2014, the Company expanded to
Kawasan Industri LION, Purwakarta, LION Industrial Park at Purwakarta, and
dengan menyewa pabrik seluas 12.411 m². rented a factory with an area of 12,411 m².
Tahun 2017, pabrik yang semula di Desa In Year 2017, the factory in Ngaban Village,
Ngaban Kecamatan Tanggulangin, Tanggulangin Subdistrict, Sidoarjo, East
Sidoarjo, Jawa Timur, dipindahkan ke Desa Java, was transferred to Popoh Village,
Popoh, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Wonoayu District, Sidoarjo, East Java, by
Jawa Timur, dengan menyewa kepada PT renting to PT Lionmesh Prima Tbk (affiliated
Lionmesh Prima Tbk (pihak berafiliasi) party) an area of 3.745 m². In connection
seluas 3.745 m². Sehubungan dengan with the transfer of factories to Wonoayu,
berpindahnya pabrik ke Wonoayu, maka the warehouses in West Gate were
gudang yang ada di West Gate dialihkan transferred to Wonoayu.
kegiatannya ke Wonoayu.
Entitas Anak
Subsidiaries
Nama
PT SINGA PURWAKARTA JAYA
Name
Kepemilikan
Ownership 99,998%
Alamat
Jl. Raya Bekasi KM 24,5 Jakarta 13910
Address
Perubahan
Tanggal Jumlah Total
Pencatatan Tindakan Korporasi Saham Saham
Date of Corporate Action Change in Total No.
Listing No. of of Shares
Shares
03-11-1997
Company Listing 30.012.000 52.016.000
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Komite Audit
Audit Committee
Direktur Utama
President Director
Marketing II
Sudiono
Purchasing
Ir. Pujianto Setiadi MBA
General Adm.
Ediki Goestiandi
Production
Ir. Fenni Rombe
Tahun 2019, Perseroan memiliki SDM In Year 2019, the Company has a workforce
sebanyak 1.133 orang, terdiri dari of 1.133 people, consisting of 839
karyawan tetap 839 orang, karyawan permanent employees, 215 contract
kontrak 215 orang, dan karyawan employees and 79 honorary employees.
honorer sebanyak 79 orang. Karyawan The employees are accorded employee
tersebut memiliki imbalan kerja sesuai benefits in accordance with actuarial
penilaian aktuarial yang dilakukan oleh valuation conducted by PT Sienco
PT Sienco Aktuarindo Utama. Perseroan Aktuarindo Utama. The Company possesses
memiliki SDM yang sesuai dalam human resources who are suitable in their
bidangnya namun tetap harus field but they still need to increase
meningkatkan produktivitas dan productivity and work effectiveness.
efektivitas kerja.
Berdasarkan
Based on Education
Pendidikan
1.133 100,00%
Tahun 2019, departemen HRD melakukan In Year 2019, the HRD department
berbagai program pelatihan karyawan conducted various employee training
melalui in-house training, internal training programs through in-house training,
dan eksternal training sebagai berikut : internal training and external training as
follows:
In House Training
Simulasi kebakaran untuk Team Keamanan Dinas Pemadam
31-08-2019 Kebakaran Jakarta
Fire simulation for Security Team
Barat
Eksternal Trainning
Revolusi Industri 4.0 PT Andal Software
09-04-2019
Industrial Revolution 4.0
Interpretasi & Internal Audit ISO 45001:2015 PT Kreasi Edukasi
20-11-2019 Manajemen Indonesia
Interpretation & Internal Audit ISO 45001:2015
(KEM Indonesia)
Simulasi Tanggap Darurat Kepala Pusat Krisis
05 s/d 07-12-2019 Kesehatan Kemenkes
Emergency Response Simulation RI
Sertifikasi
Certification
Hasil Uji Produk
Pemprov DKI Dinas Penanggulangan 31-08-2017 Laporan Hasil Uji Pintu Tahan Api ”LION
Kebakaran dan Penyelamatan Unit Pelaksana s/d / until DOOR”
Teknis Laboratorium Kebakaran dan
31-08-2020 Report on Test Result of Fireproof Door
Penyelamatan
“LION DOOR”
No.79/LHU/VIII/2017
Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur 23-01-2018 Laporan Pengujian Struktur Komponen Pallet
No. 2017/B2TKS/1750 Rack dengan Metode Uji Mengacu pada
FEM10.2.02
Report on Test Result of the Structure of
Pallet Racking Component to Base on
FEM10.2.02
SGS
ID16/03696
OHSAS 18001:2007
Desain dan Industri Peralatan Kantor dari
Baja, Peralatan Rumah Sakit, Brankas,
Sistem & Produk Penyimpanan Gudang,
Material Bangunan dan Produk Fabrikasi
Baja Lainnya
Design and Manufacture of Steel Office
Equipment, Hospital Equipment, Security
Safe & Equipment, Warehouse Storage
System & Product, Building Material and
Other Steel Fabricated Products
SGS
ID16/03695
ISO 14001:2015
Desain dan Industri Peralatan Kantor dari Baja,
Peralatan Rumah Sakit, Brankas, Sistem &
Produk Penyimpanan Gudang, Material
Bangunan dan Produk Fabrikasi Baja Lainnya
Design and Manufacture of Steel Office
Equipment, Hospital Equipment, Security Safe &
Equipment, Warehouse Storage System &
Product, Building Material and Other Steel
Fabricated Products
SGS
ID04/00390
ISO 9001:2015
Desain, Industri dan Pemasangan Peralatan
Kantor dari Baja, Peralatan Rumah Sakit,
Brankas, Sistem & Produk Penyimpanan
Gudang, Material Bangunan dan Produk
Fabrikasi Baja Lainnya
Design, Manufacture and Installation of Steel
Office Equipment, Hospital
Equipment,Security Safe & Equipment,
Warehouse Storage System & Product,
Building Material and Other Steel Fabricated
Products
NA 01335
NA 01336
SNI 12-0149-1987
Lemari Kantor Berpintu Dua dari Baja
Steel Cabinets
NA 01337
SNI 12-0150-1987
Lemari Arsip Perkantoran dari Baja untuk Kantor
Steel Office Filling Cabinet
Serifikat UL
UL Certificate
(Underwriter Laboratories) for fire resistant
door products
Francisca Romana
Jl Katamaran Indah 12 No. 12 & 16,
Pantai Indah Kapuk
Jakarta Utara 14440, Indonesia
Tahun 2019, total jasa atas lembaga dan In Year 2019, the total remunerations for
profesi penunjang pasar modal tersebut services provided by capital market
adalah sebesar Rp394,32 juta. support professional institutions and
professionals amounted to Rp394.32
million.
Kami mengucapkan syukur dan In this year which was full of challenges
terimakasih kepada para pemegang and slowing world economic growth, we
saham, di tahun yang penuh tantangan wish to express our gratitude and thanks
dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang to shareholders who continue to support
melambat, tetap terus mendukung dan and entrust the leadership of the Company
mempercayakan kepemimpinan Perseroan to us. The Board of Directors together with
kepada kami. Direksi beserta jajaran the management and all employees had
manajemen dan seluruh karyawan telah performed to achieve the targets. On
berupaya mempertahankan kinerjanya. behalf of the Board of Directors, I will
Saya mewakili Direksi menyampaikan apa present the performance of the Board of
yang telah dilakukan Direksi di tahun Directors in Year 2019.
2019.
Pertumbuhan ekonomi dunia 2019 yang The slower world economic growth
melambat dibanding dengan tahun 2018 compared to Year 2018 was due to the
terkait dengan perang dagang yang terus prolonged trade war between the United
berkepanjangan antara Amerika Serikat States and China. The decline in
dan Tiongkok. Penurunan harga komoditi commodity prices also slowed down
turut memperlambat pertumbuhan economic growth in many countries.
ekonomi di banyak negara.
Permintaan pasar domestik yang tetap Domestic market demand was good and
terjaga dipengaruhi oleh stabilnya supported by stable household
konsumsi rumah tangga yang tumbuh consumption which grew by 5.04% in Year
sebesar 5,04% pada tahun 2019. 2019. In addition, the infrastructure and
Disamping itu pertumbuhan di sektor construction sector grew by 5.37%. This
infrastruktur dan konstruksi tumbuh sector had supported Indonesia's economic
sebesar 5,37%. Sektor ini sangat growth in Year 2019 but Indonesia's
mendukung dalam pertumbuhan ekonomi exports declined 6.9% compared to Year
Indonesia 2019 walaupun eksport 2018.
Indonesia menurun 6,9% dibanding tahun
2018.
Harga bahan baku utama Perseroan pada The price of the Company's main raw
tahun 2019 cenderung turun berkisar materials in Year 2019 fell between 6% to
antara 6%-11%. Penurunan harga bahan 11%. The decline in raw material prices
baku seiring dengan melambatnya was is in line with slowing world economic
pertumbuhan ekonomi global. growth.
Mutu produk dan layanan purna jual dalam The Company always maintains its high
mempertahankan kepuasan dan kesetiaan product quality and provides good after-
pelanggan tetap terus dijaga sesuai sales service so as to maintain customer
dengan visi dan misi Perseroan. satisfaction and loyalty in accordance with
the Company’s vission and mission.
Perseroan mempelajari sektor-sektor yang The Company studied sectors that are
sedang bertumbuh agar lebih fokus growing in order to be more focused on
untuk meningkatkan kinerja Perseroan improving the performance of the
terhadap sektor yang sedang bertumbuh Company in growing sectors such as
seperti bidang logistik dan pergudangan. logistics and warehousing. Besides that,
Disamping itu Perseroan juga mencari the Company is also looking for
peluang dalam bidang infrastruktur dengan opportunities in the infrastructure sector
meneruskan pengembangan atas produk by continuing to develop the baggage
sistim bagasi di bandara, baik dalam system products at the airport, both
negeri maupun eksport yang bekerja sama domestically and for export where we are
dengan pihak Jepang. cooperating with partner our the Japanese.
Penjualan Perseroan pada tahun 2019 The Company's sales performance in Year
sebesar Rp372,49 miliar menurun sebesar 2019 amounted to Rp372.49 billion, a
12,18% dari Rp424,13 miliar pada tahun decrease of 12.18% compared to Year
2018, sebagai akibat menurunnya 2018’s Rp424.13 billion due to the
penjualan produk peralatan kantor dan decrease in sales of office equipment and
bahan bangunan. building material products.
Total aset Perseroan pada tahun 2019 The total assets of the Company in Year
sebesar Rp688,02 miliar menurun sebesar 2019 was Rp688.02 billion which was a
1,17% atau Rp8,17 miliar, dibanding decrease of 1.17% or Rp8.17 billion
dengan total aset tahun 2018 sebesar compared to Year 2018’s Rp696.19 billion.
Rp696,19 miliar. Laba bruto Perseroan Gross profits for the period of Year 2019
periode 2019 sebesar Rp135,26 miliar amounting to Rp 135.26 decreased by
mengalami penurunan sebesar 13,09% 13.09% or Rp20.37 billion compared to
atau sebesar Rp20,37 miliar dibanding Year 2018 amount of Rp155.63 billion.
tahun 2018 sebesar Rp155,63 miliar. Laba Net income for Year 2019 of Rp 926,46
neto tahun 2019 sebesar Rp926,46 juta million decreased by Rp13.75 billion or
juga mengalami penurunan sebesar 93.69% from net income of Rp14.68 billion
Rp13,75 miliar atau 93,69% dari laba neto in Year 2018.
tahun 2018 sebesar Rp14,68 miliar.
Tahun 2019 merupakan tahun politik Year 2019 was a political year with a
dengan agenda Pemilihan Umum serentak simultaneous General Election agenda to
untuk memilih Presiden dan legislatif, hal elect the President and legislature. This
ini membuat banyak kalangan dan investor made many entities and investors wait for
menunggu hasil pemilihan serentak dan the results of the simultaneous elections
terbentuknya kabinet sebelum and the formation of a cabinet before
memutuskan kelanjutan investasi atau deciding on further investments or
ekspansinya. Kondisi ini berakibat expansion. This condition resulted in
permintaan pasar menurun dan banyak declining market demand and many
proyek yang tertunda. projects were delayed.
Pelaksanaan tata kelola yang baik (GCG) The implementation of good governance
berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, (GCG) based on the principles of
akuntabilitas, bertanggung jawab, openness, accountability, responsibility,
kewajaran dan independensi akan fairness and independence will provide
memberikan dukungan bagi kelangsungan support for the continuity of the
bisnis Perseroan serta meminimalkan Company's business and minimize the
resiko-resiko yang dihadapi. risks faced.
Evaluasi dan tindakan perbaikan atas In carrying out the supervisory function in
temuan-temuan audit internal tetap terus accordance with applicable regulations,
dilakukan secara berkala dalam evaluations and corrective actions on
melaksanakan fungsi pengawasan sesuai internal audit findings continued to be
dengan peraturan yang berlaku. carried out regularly.
Rapat menyetujui untuk memberhentikan The meeting agreed to honorably retire all
dengan hormat seluruh anggota Direksi former members of the Board of Directors
yang lama untuk diangkat kembali for reappointment as of the closing of the
terhitung sejak ditutupnya rapat sampai meeting until the AGM for financial year
RUPST tahun buku 2021. 2021.
Dengan demikian susunan anggota Direksi Therefore the composition of the members
dan Dewan Komisaris adalah sebagai of the Board of Directors and Board of
berikut : Commissioners is as follows:
Dengan bergabungnya Direksi yang baru, With the joining of the new Directors, we
kami berharap perubahan ini dapat hope that these changes will provide
memberikan nilai tambah, kompetensi dan additional value, competency and
kapabilitas jajaran Direksi. capability to the Board of Directors.
Pertumbuhan ekonomi global yang The adjusted world economic growth and
terkoreksi dan kondisi ekonomi nasional less conducive national economic
yang lebih rendah pada tahun 2019 conditions in Year 2019 are projected to
diproyeksikan akan membaik pada tahun improve in Year 2020 with the easing of
2020 seiring dengan melonggarnya perang the US and China trade wars. The
dagang Amerika Serikat dan China. Telah formation of the Progressive Indonesian
terbentuknya susunan Kabinet Indonesia Cabinet is expected to encourage better
Maju diharapkan akan mendorong business growth. The Government's efforts
pertumbuhan bisnis yang lebih baik. to complete infrastructure development in
Usaha Pemerintah untuk menuntaskan the national strategic projects will continue
pembangunan infratruktur dalam proyek to strengthen national connectivity to
stategis nasional akan berlanjut encourage growth
memperkuat konektifitas nasional untuk
mendorong pertumbuhan.
Wabah virus corona (COVID-19) yang The corona virus outbreak (COVID-19)
dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO which was declared a pandemic by WHO in
pada bulan Maret 2020 merupakan hal March 2020 is unprecedented and had a
yang belum pernah terjadi sebelumnya, significant impact on global and national
membawa dampak yang signifikan economic activities. The Company must be
terhadap aktivitas ekonomi global dan more cautious in taking measures to
nasional. Perseroan harus lebih cermat operate the Company's business.
dalam mengambil langkah untuk
kelangsungan bisnis Perseroan.
Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk The Government seeks to mitigate and
menanggulangi dan meminimalisir dampak minimize the impact of the COVID-19
pandemic COVID-19 melalui strategi pandemic through fiscal stimulus
stimulus fiskal dan berbagai langkah strategies and took various policy
koordinasi kebijakan lanjutan yang coordination steps to maintain
ditempuh guna menjaga stabilitas macroeconomic and financial system
makroekonomi dan sistem keuangan serta stability and ensure Indonesia's economic
menopang pertumbuhan ekonomi growth to remain good and resilient.
Indonesia agar tetap baik dan berdaya
tahan.
Perkembangan dari wabah pandemi virus The development of the corona virus
corona dan resiko resesi yang timbul dari pandemic outbreak and the risk of
akibat pandemik ini diperkirakan akan recession arising from the effects of the
memberikan tekanan terhadap pandemic are expected to put pressure on
pertumbuhan ekonomi global maupun global and Indonesian economic growth.
Indonesia.
Apresiasi Appreciation
Pendidikan Education
Riwayat Jabatan
Warga Negara Malaysia, Kelahiran Pulau Malaysia Citizen, born in Pulau Pinang on
Pinang, 07 April 1950. Berdomisili di April 07, 1950. Domiciled in Central
Jakarta Pusat. Jakarta.
Diangkat kembali sebagai Direktur pada Appointed as Director at the AGM on June
RUPS tanggal 24 Juni 2019. 24, 2019.
Pendidikan Education
Riwayat Jabatan
Warga Negara Indonesia, Kelahiran Makasar, Indonesia Citizen, born in Makasar on July
23 Juli 1946. Berdomisili di Jakarta Timur. 23, 1946. Domiciled in East Jakarta.
Riwayat Jabatan
1993 – sekarang/present Direktur PT Lion Metal Works Tbk
1997 – sekarang/present Direktur PT Singa Purwakarta Jaya
Warga Negara Indonesia, Kelahiran Aek Indonesia Citizen, born in Aek Kanopan, on
Kanopan, 24 November 1948. Berdomisili November 24, 1948. Domiciled in West
di Jakarta Barat. Jakarta.
Diangkat kembali sebagai Direktur pada Appointed as Director at the AGM on June
RUPS tanggal 24 Juni 2019. 24, 2019.
Pendidikan Education
Riwayat Jabatan
Riwayat Jabatan
Puji Syukur Laporan Tahunan 2019 telah Please permit me to represent the Board of
selesai. Ijinkan saya mewakili Dewan Commissioners to submit a report on our
Komisaris untuk menyampaikan laporan supervisory duties for the 2019 financial
atas tugas pengawasan yang kami lakukan year as part of the Company's accountability
untuk tahun buku 2019, sebagai bentuk to shareholders. In Year 2019, the world
pertanggung jawaban Perseroan kepada economy still exhibited a slowdown in
pemegang saham. Pada tahun 2019, growth compared to the previous year as
perekonomian global masih menunjukkan this was influenced by the dynamics of the
perlambatan pertumbuhan dibanding tahun ongoing trade war between the United
sebelumnya, yang dipengaruhi oleh States and China and falling commodity
dinamika perang dagang yang masih prices.
berlanjut antara Amerika Serikat dengan
China dan penurunan harga komoditi.
Di tengah kondisi ekonomi global dan In the midst of a slowdown in global and
domestik yang mengalami perlambatan dan domestic economic conditions which was full
penuh tantangan dan disertai Pemilu of challenges and accompanied by
serentak sampai terbentuknya kabinet simultaneous elections until the formation of
Indonesia maju yang prosesnya cukup an Indonesian cabinet whose process was
panjang, turut mempengaruhi terkoreksinya quite long, the turnaround of performance in
kinerja di tahun 2019. Year 2019 was affected.
Pada tahun 2019 penjualan neto Perseroan In Year 2019 the Company's net sales
mencapai Rp372,49 miliar menurun sebesar reached Rp372.49 billion, a decrease of
12,18% dibanding tahun sebelumnya 12.18% compared to the previous year of
sebesar Rp424,13 miliar. Dengan Rp424.13 billion. The Company achieved
pencapaian sebesar 82,78% dari proyeksi 82.78% of the projected sales of Rp450
penjualan sebesar Rp450 miliar. Laba neto billion. The Net Profit was Rp926.46 million,
sebesar Rp926,46 juta, terkoreksi sebesar lower by Rp13.75 billion or 93.69%
Rp13,75 miliar atau 93,69% dibanding compared to Year 2018 which was Rp14.68
tahun 2018 yaitu Rp14,68 miliar. Penurunan billion. This significant decrease was also
yang cukup signifikan ini juga dipengaruhi influenced by foreign exchange differences
oleh selisih kurs pada akhir tahun karena at the end of the year due to the
menguatnya mata uang rupiah terhadap strengthening of the rupiah against the US
dollar Amerika Serikat. dollar.
Direksi dan jajarannya telah melakukan The Board of Directors and staff have taken
langkah-langkah yang diperlukan dalam the necessary steps to maintain the
mempertahankan kinerja Perseroan, Company's performance, amidst slowing
ditengah melambatnya bisnis di Indonesia. business in Indonesia.
Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi In Year 2020, the world economic growth
global masih akan menghadapi banyak will still face many challenges and will be
tantangan dan akan sangat dipengaruhi greatly influenced by developments in the
perkembangan perang dagang Amerika trade war between the United States and
Serikat dan Tiongkok. Pemilu serentak China. The simultaneous elections were
yang berlangsung cukup baik dan carried out smoothly and the formation of
terbentuknya Kabinet Indonesia Maju the progressive Indonesian Cabinet is
diharapkan memberikan kepastian politik expected to provide political certainty and
dan mendorong realisasi investasi dan encourages further investments and
ekspansi bisnis sehingga Pemerintah business expansion. The Government
menargetkan pertumbuhan ekonomi pada targets economic growth to be in the
kisaran 5,1%-5,5%. Melihat situasi range of 5.1% -5.5%. In view of the global
ekonomi global dan domestik, Direksi telah and domestic economic situations, the
menyusun proyeksi untuk tahun 2020 Board of Directors has prepared
secara konservatif, dengan harapan tetap conservative projections for Year 2020 and
terus bertumbuh dan lebih baik dari tahun we hope that we will continue to grow and
2019. be better than Year 2019.
Penerapan prinsip dan praktek tata kelola The consistent application of good
yang baik secara konsisten akan governance principles and practices will
memberikan kinerja yang baik dan provide good and sustainable
berkelanjutan, sehingga Perseroan bisa performances so that the Company can
menjaga kepercayaan para pemangku maintain the stakeholders' trust and long-
kepentingan dan kelangsungan bisnis term sustainability of the Company's
Perseroan dalam jangka panjang. Dewan business. The Board of Commissioners is
Komisaris dibantu oleh Komite Audit dalam assisted by the Audit Committee in
melaksanakan tugas pengawasan dan carrying out supervisory duties and
memberikan nasihat kepada Direksi. providing advice to the Directors.
Apresiasi
Appreciation
Dewan Komisaris menyampaikan
terimakasih kepada seluruh pemegang The Board of Commissioners would like to
saham, mitra bisnis dan para pelanggan thank all shareholders, business partners
atas kepercayaan kepada Perseroan yang and customers for their continuous trust in
diberikan selama ini dan di masa yang the Company and in the future. We also
akan datang. Kami juga mengucapkan thank the Directors and all employees for
terimakasih kepada Direksi dan seluruh their dedication and hard work in Year
karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya 2019 in maintaining the Company's
di tahun 2019 dalam mempertahankan performance.
kinerja Perseroan.
Pendidikan Education
Riwayat Jabatan
Warga Negara Malaysia, Kelahiran Perak, 05 Malaysia citizen, Born in Perak, October 05,
October 1956. Berdomisili di Malaysia. 1956. Domiciled in Malaysia.
Pendidikan Education
- North Texas University dengan gelar - North Texas University dengan gelar
Master of Business Administration Master of Business Administration
- Diploma of Education dan Bachelor of - Diploma of Education dan Bachelor of
Science (Honours) di University of Science (Honours) di University of Malaya
Malaya di Malaysia di Malaysia
Riwayat Jabatan
Warga Negara Indonesia, Kelahiran Kupang, Indonesia citizen, Born in Kupang, October
14 Oktober 1982. Berdomisili di Jakarta Barat. 14, 1982. Domiciled in West Jakarta.
Pendidikan Education
Riwayat Jabatan
2008 – 2009 Senior Auditor KAP Drs. Thomas, Lesmana, Henky & Rekan
2009 – 2010 Senior Auditor KAP Drs. Achmad, Rasyid, Hisbullah & Rekan
2010 – 2017 Senior Auditor KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo & Rekan
2017 – 2019 Supervisor Auditor KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo & Rekan
2017 – 2019 Asosiasi Manager KAP Teramihardja, Pradhono & Cahyadi
2019 – Sekarang/Present Manager KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan
(member of BDO)
2018 - Sekarang/Present Komisaris Independen PT Lion Metal Works Tbk
Beliau tidak mempunyai hubungan He has no family relations with with any
keluarga dengan Dewan Komisaris dan member of the Board of Commissioners or
Dewan Direktur. the Board of Directors.
Total aset Perseroan pada tahun 2019 The total assets of the Company in Year
sebesar Rp688,02 miliar turun sebesar 2019 decreased by 1.17% to Rp688.02
1,17% dibanding dengan Rp696,19 miliar billion from Rp696.19 billion in Year 2018.
pada tahun 2018. Total aset terdiri dari The breakdown of the total assets
73,13% total aset lancar dan 26,87% total comprised 73.13% current assets and
aset tidak lancar. Penurunan total aset 26.87% non-current assets. Most of the
disebabkan menurunnya aset lancar decrease was due to the decrease of
sebesar 2,53% yaitu Rp13,05 miliar. current assets by 2.53% or Rp13.05
billion.
Total aset lancar Perseroan pada tahun The total current assets of the Company in
2019 sebesar Rp503,13 miliar menurun Year 2019 decreased by 2.53% to
sebesar 2,53% dari Rp516,19 miliar pada Rp503.13 billion from Rp516.19 billion in
tahun 2018. Penurunan ini disebabkan Year 2018. The decrease was due to the
adanya penurunan kas dan setara kas decreases in cash and cash equivalents by
sebesar 10,38% yaitu sebesar Rp15,70 10.38% or Rp15.70 billion, in net third
miliar, piutang usaha pihak ketiga neto parties’ trade receivable by 12.48% or
sebesar 12,48% yaitu sebesar Rp14,03 Rp14.03 billion and in time deposits by
miliar dan deposito berjangka turun 14.50% or Rp9.69 billion.
sebesar 14,50% yaitu Rp9,69 miliar.
Total aset tidak lancar Perseroan pada Total non-current assets of the Company
tahun 2019 sebesar Rp184,88 miliar in Year 2019 amounted to Rp184.88
meningkat sebesar 2,71% dari Rp180,01 billion, an increase of 2.71% from
miliar pada tahun 2018. Kenaikan ini Rp180.01 billion in Year 2018. The
terutama disebabkan adanya peningkatan increase is due to the increase in deferred
asset pajak tangguhan sebesar Rp3.57 tax assets by 11.66% or Rp3.57 billion
miliar atau 11,66% dari Rp30,59 miliar from Rp30.59 billion and the Rp11.06
dan peningkatan pada properti investasi billion increase in investment property
sebesar Rp11,06 miliar atas aset milik which is an asset owned by our subsidiary,
anak perusahaan yaitu PT Singa PT Singa Purwakarta Jaya.
Purwakarta Jaya.
Total liabilitas Perseroan pada tahun 2019 Total liabilities of the Company in Year
sebesar Rp219,32 miliar menurun sebesar 2019 decreased by 0.77% to Rp219.32
0,77% dari Rp221,02 miliar pada tahun billion from Rp221.02 billion in Year 2018.
2018. Total liabilitas terdiri dari 60,03% The total liabilities comprised of 60.03%
total liabilitas jangka pendek dan 39,97% current liabilities and 39.97% non-current
total liabilitas jangka panjang. Penurunan liabilities. The decrease is attributed to the
ini disebabkan adanya penurunan pada decrease in current liabilities by 10.28% or
liabilitas jangka pendek sebesar 10,28% Rp15.10 billion.
yaitu Rp15,10 miliar.
Total liabilitas jangka pendek Perseroan Total current liabilities of the Company in
pada tahun 2019 sebesar Rp131,80 miliar Year 2019 amounted to Rp131.80 billion, a
menurun sebesar 10,28% dari Rp146,90 decrease of 10.28% from Rp146.90 billion
miliar pada tahun 2018. Penurunan ini in Year 2018. The decrease was primarily
terutama disebabkan adanya penurunan due to the 6.53% decrease in advances
pada uang muka pelanggan sebesar from customer of Rp4.55 billion, the
6,53% atau sebesar Rp4,55 miliar, 54,38% decrease in taxes payable of
penurunan utang pajak sebesar 54,38% Rp3.46 billion, the 68,72% decrease in
atau sebesar Rp3,46 miliar, penurunan accrued expenses of Rp3.20 billion and the
biaya masih harus dibayar sebesar 13.28% decrease in third party debt of
68,72% atau sebesar Rp3,20 miliar dan Rp2.45 billion.
penurunan utang usaha pihak ketiga
sebesar 13,28% yaitu sebesar Rp2,45
miliar.
Ekuitas Equity
Jumlah ekuitas Perseroan pada tahun 2019 Total equity of the Company in Year 2019
sebesar Rp468,70 milliar menurun sebesar amounted to Rp468.70 billion, a decrease
1,36% dari Rp475.17 miliar pada tahun of 1.36% from Rp475.17 billion in Year
2018. Penurunan ini disebabkan oleh 2018. The decrease was due to the
menurunnya saldo laba yang belum decrease in unappropriated retained
ditentukan penggunaannya sebesar earnings to Rp404.86 billion or a decrease
Rp404,86 miliar atau turun sebesar 1,60% of 1.60% from Rp411.43 billion in Year
dari Rp411,43 miliar tahun 2018. 2018.
Penjualan neto Perseroan periode 2019 The Company’s net sales for the Year 2019
adalah sebesar Rp372,49 miliar menurun period was Rp372.49 billion, a decrease of
sebesar 12,18% dari Rp424,13 miliar pada 12.18% from Rp424.13 billion in Year
tahun 2018. Penurunan ini disebabkan 2018. This decrease was due to the
menurunnya penjualan produk Perseroan decrease in sales of the Company's office
atas peralatan kantor dan bahan equipment and building materials
bangunan. products.
Beban Pokok Penjualan Perseroan periode The Company’s Cost of Goods Sold for the
2019 adalah sebesar Rp237,23 miliar Year 2019 period was Rp237.23 billion
menurun sebesar 11,65% dari Rp268,50 which was 11.65% lower than Rp268.50
miliar pada tahun 2018. Penurunan beban billion in Year 2018. The decrease in cost
pokok seiring dengan menurunnya of goods was in line with the decline in the
penjualan neto Perseroan yaitu sebesar Company's net sales namely by 12.18%
12,18% dan penurunan pemakaian bahan and decreased use of raw materials and
baku dan bahan pembantu. auxiliary materials.
Laba kotor Perseroan periode 2019 adalah The Company’s gross profit for the Year
sebesar Rp135,26 miliar menurun sebesar 2019 period was Rp135.26 billion which
13,09% dari Rp155,63 miliar pada tahun was lower by 13.09% from Rp155.63
2018. Penurunan ini seiring dengan billion in Year 2018. This decrease is in
menurunnya penjualan neto Perseroan line with the decrease in the Company's
dan harga Pokok Penjualan. net sales and the cost of goods sold.
Laba usaha Perseroan periode 2019 adalah The operating profit of the Company for
sebesar Rp5,77 miliar turun sebesar the Year 2019 period was Rp5.77 billion, a
59,17% dari Rp14,14 miliar pada tahun decrease of 59.17% from Rp14.14 billion
2018. Penurunan ini disebabkan in Year 2018. This decrease was due to
menurunnya pendapatan usaha Perseroan lower Company's operating revenues while
sedangkan penurunan beban usaha hanya the decrease in operating expenses was
sebesar 8,24%. only 8.24%.
Laba Neto Perseroan periode 2019 adalah The Company’s net profit for the Year
sebesar Rp926,46 juta menurun sebesar 2019 period amounted to Rp926.46
93,69% dari Rp14,68 miliar tahun 2018. million, a decrease of 93.69% from
Penurunan yang mempengaruhi laba neto Rp14.68 billion in Year 2018. The
adalah kesinambungan dari laba usaha decreased net profit was the consequence
yang sudah menurun dan juga dari of declining operating profits and also from
penurunan penghasilan (beban) lain-lain the decrease in other income (expenses)
yaitu akibat rugi selisih kurs hingga due to foreign exchange losses of Rp9.94
mencapai Rp9,94 miliar atau sebesar billion or 162.05% compared to 2018
162,05% dibanding dengan tahun 2018 profit of Rp6.14 billion. The net profit
untung sebesar Rp6,14 miliar. Sehingga margin on net sales in Year 2019 was
margin laba neto terhadap penjualan neto 0.25%, l ower than Year 2018’s 3.46%.
tahun 2019 menurun sebesar 0,25%
dibandingkan pada tahun 2018 sebesar
3,46%.
Jumlah laba (rugi) komprehensif yang The total comprehensive income (loss)
didistribusikan kepada pemilik entitas attributable to Owner of Parent Entity and
induk dan kepentingan non pengendali non controlling Interests for the Year 2019
adalah sebesar (Rp1,27) miliar menurun period was (Rp1.27) billion, a decrease of
sebesar Rp31,95 miliar atau (104,14%) Rp31.95 billion or 104,14% from Rp30,67
dari Rp30,67 miliar tahun 2018. billion in Year 2018. The large decrease
Penurunan yang signifikan ini disebabkan was caused by the increase in the
oleh turunnya pengukuran kembali estimated liabilities for employee welfare
liabilitas diestimasi atas kesejahteraan in accordance with actuarial results of
karyawan sesuai hasil aktuaris sebesar Rp15.72 billion.
Rp15,72 miliar.
Pada akhir periode 2019, saldo akhir kas At the end of the Year 2019 period, the
dan setara kas sebesar Rp135,57 miliar closing balance of cash and cash
dibandingkan tahun 2018 sebesar equivalents was Rp135.57 billion compared
Rp151,27 miliar atau mengalami to Rp151.27 billion in Year 2018, a
penurunan sebesar 10,38% atau sebesar decrease of 10.38% or Rp15.70 billion.
Rp15,70 miliar, penurunan ini dikarenakan This decrease was due to lower net cash
dari penurunan neto kas dan setara kas from operating activities of Rp3.30 billion
sebesar Rp3,30 miliar dan dampak and from the impact of foreign exchange
perubahan atas selisih kurs setelah differences after the increase in cash and
kenaikan neto kas sebesar Rp10,01 miliar. cash equivalents of Rp10.01 billion.
Kas Neto dari Aktivitas Operasi Net Cash from Operating Activities
Kas neto dari aktivitas operasi Perseroan The net cash from operating activities of
selama tahun 2019 sebesar (Rp14,14) the Company in Year 2019 amounted to
miliar atau turun sebesar 157,50% (Rp14.14) billion, a decrease of 157.50%
dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp8,98 from Year 2018’s Rp8.98 billion. This
miliar. Penurunan ini dikarenakan decrease was due to the decrease in net
penurunan kas neto yang dihasilkan dari cash generated from business.
usaha.
Kas neto digunakan untuk aktivitas The net cash used in financing activities
pendanaan digunakan untuk membayar was used to pay cash dividends.
dividen kas.
Kas neto digunakan untuk aktivitas The net cash used in investing activities by
investasi Perseroan selama tahun 2019 the Company in Year 2019 amounted to
sebesar Rp1,56 miliar turun 83,72% Rp1.56 billion which was a decrease of
dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp9,57 83.72% from Year 2018’s Rp9.57 billion.
miliar. Aktivitas investasi dipergunakan The net cash used in investment activities
untuk properti investasi dan pencairan were used for property investment and
deposito yang dijaminkan. disbursement of deposit.
Likuiditas Liquidity
Rasio lancar pada tahun 2019 sebesar The current ratio in Year 2019 was 3.82
3,82 kali naik dibanding pada tahun 2018 which had increased when compared to
sebesar 3,51 kali, dan rasio cepat pada 3.51 in Year 2018 and the quick ratio in
tahun 2019 dan tahun 2018 sebesar 2,45 Year 2019 and Year 2018 was 2.45. These
kali. Rasio ini masih menunjukkan ratios show that the Company’s liquidity is
kemampuan likuiditas Perseroan yang baik still able to meet all its obligations.
dalam memenuhi kewajiban.
Jumlah piutang pada tahun 2019 adalah Total receivables in Year 2019 was
Rp138,67 miliar dan pada tahun 2018 Rp138.67 billion and in Year 2018 it was
adalah Rp147,76 miliar. Persentasi total Rp147.76 billion. The percentage of total
piutang yang telah jatuh tempo receivables that are due was 68.65% in
pembayarannya adalah 68,65% pada Year 2019 and 79.77% in Year 2018. The
tahun 2019 dan 79,77% pada tahun 2018. Company's collectibility is quite stable from
Kolektibilitas Perseroan cukup stabil dari year to year and controlled. With
tahun ke tahun dan terkontrol. Penyisihan allowance for doubtful accounts in Year
penurunan nilai pada tahun 2019 sebesar 2019 amounting to Rp15.82 billion or an
Rp15,82 miliar naik sebesar 24,92% atau increase by 24,92% from Rp12.67 billion
sebesar Rp12,67 miliar pada tahun 2018, in Year 2018, the additional allowance for
penambahan pada penyisihan penurunan impairment of trade receivable by the
nilai piutang usaha oleh Perseroan masih Company can cover any losses should
dapat menutupi kerugian tersebut. there be any uncollectible accounts.
Tahun 2019 PT Singa Purwakarta Jaya In Year 2019, PT Singa Purwakarta Jaya
(entitas anak) dalam tahap pengembangan (subsidiary) is still in the expansion stage
masih melakukan pembelian tanah guna and plans to make land purchases to make
melengkapi dalam satu hamparan. up a complete area.
Tujuan dari ikatan material untuk investasi The purpose of the material commitment
barang modal pada tahun 2019 Membeli for capital goods investment in Year 2018
tanah di daerah Purwakarta oleh was to purchase land in Purwakarta by
PT Singa Purwakarta Jaya (entitas anak) PT Singa Purwakarta Jaya (subsidiary) in
dalam tahap pengembangannya yang its ongoing development phase.
masih berjalan.
Sumber dana pembelian tanah diperoleh The sources of financing for the land
dari pinjaman dari PT Bank Mandiri purchases are from loans by PT Bank
(Persero) Tbk dan hutang kepada PT Lion Mandiri (Persero) Tbk and advances from
Metal Works Tbk (induk Perusahaan). PT Lion Metal Works Tbk (parent
Mata uang yang digunakan dalam mata Company). The currency used is Rupiah.
uang Rupiah.
Perseroan tidak memiliki transaksi During the course of year 2019, the
material yang mengandung benturan Company did not conduct any material
kepentingan yang terjadi sepanjang 2019. transaction involving any conflict of
interest
Nama
Perusahaan Kewajaran Transaksi/Fairness of Transactions
Saldo per tanggal 31 Desember 2019 disajikan sebagai akun piutang lain-
lain sebesar Rp1,41 miliar (merupakan piutang atas liabilitas atas imbalan
kerja berdasarkan perhitungan aktuaris). Pada tahun 2019 penjualan
sebesar Rp11,18 juta, dan pembelian sebesar Rp1,02 miliar dan beban
PT Lionmesh sewa sebesar Rp854 Juta.
Prima
Tbk As of December 31, 2019, the balance is presented as other accounts
receivable in the amount of Rp1,41 billion (represents receivables from
liabilities for employee benefits based on actuary calculations). In 2019
sales amounted to Rp11.18 billion, and purchases amounted to Rp1.02
million and rental expenses of Rp854 million
Produk Perseroan yang memberikan The Company's products that provide fairly
kontribusi yang cukup baik di tahun 2019 good contributions in Year 2019 are office
adalah produk peralatan perkantoran, equipment, safes and warehousing
brankas dan peralatan pergudangan equipment products and they contributed
memberikan kontribusi yang stabil sebesar 63.67% of total sales.
63,67%.
Produksi Production
Secara umum proses produksi diawali In general, the production process begins
dengan proses pemotongan bahan baku with the cutting of steel plates. This is
plat baja, dilanjutkan dengan proses followed by various manufacturing
pabrikasi seperti punching, bending, processes such as punching, bending,
welding, sub assembling. Selanjutnya welding and sub assembly. Then, the
masuk dalam proses finishing berupa components undergo finishing processes
pengecatan atau galvanize. Setelah such as painting or galvanizing. The
komponen-komponen produk selesai finished components are then sent for final
diproduksi maka selanjutnya dirakit untuk assembly and packaging.
dijadikan suatu produk dan di kemas untuk
siap dijual.
Lini produksi utama juga ditunjang oleh: The main production line is also supported
by:
- Lini pengecatan - Painting Line
- Lini peralatan dan permesinan - Equipment and Machinery Line
- Lini pemeliharaan - Maintenance Line
Peralatan Kantor & Lemari arsip, meja kantor, lemari arsip 70,80 67,12
Sistem Penyimpanan dorong, kursi perkantoran, locker,
Arsip partisi dan peralatan perkantoran
lainnya.
Kanal C dan
sejenisnya Kanal C dan sejenisnya
Perseroan sangat memperhatikan kualitas The Company is very concerned about the
atas semua produk yang dihasilkan sesuai quality of all products produced in
dengan motto Perseroan: “LION JAMINAN accordance with the Company's motto:
MUTU” dan ini dapat dibuktikan dengan "LION QUALITY GUARANTEE" and this can
diperolehnya sertifikat Sistem Manajemen be proven by obtaining an ISO 9002
Mutu ISO 9002 pada tahun 1997, maka Quality Management System certificate in
Pengendalian mutu pada setiap tahapan Quality checks carried out at each stage of
produksi dilakukan guna menjamin mutu the production process ensure that the
barang jadi yang disesuaikan dengan products conform with the quality
standar mutu yang sudah ditetapkan, baik standards set by the Company’s research
oleh departemen perencanaan/rancang and development department and by the
bangun Perseroan, maupun yang ‘Standar Nasional Indonesia (SNI) and
tercantum dalam Standar Nasional quality management system (ISO
Indonesia (SNI) dan sistem manajemen 9001:2015).
mutu internasional (ISO 9001:2015).
Pengendalian mutu produk dihasilkan dari The product quality control is done via
pemeriksaan yang sistematis dan systematic and consistent checks on
konsisten secara berkala dan terpadu, baik individual or batch units with product
secara satuan maupun secara acak, dari designs determined in accordance with
disain produk yang ditetapkan sesuai international standards and through
dengan standar internasional, pembelian purchases of quality raw materials. The
bahan baku yang berkualitas, proses production process begins with the raw
produksi dimulai dari masuknya bahan materials being cut, perforation, bending,
baku, dilanjutkan dengan proses potong, spot welding, painting and finally
perforasi, tekuk, las titik dan pengecatan assembled to finished products. All
sampai pada proses perakitan akhir processes are identified and controlled to
barang jadi, semua diidentifikasi dan prevent the use of inappropriate materials
dikendalikan untuk mencegah penyerahan so as to ensure the high quality for
dan penggunaan barang yang tidak layak, customer satisfaction
demi menjamin mutu yang baik bagi
kepuasan pelanggan.
Secara keseluruhan, industri yang Overall, the industry that the Company
dijalankan Perseroan tidak memberikan operates does not have a significant
dampak yang signifikan terhadap impact on environmental sustainability.
kelangsungan lingkungan hidup. Proses- The production processes that have been
proses produksi yang berjalan telah carried out have been carried out in a
dilaksanakan secara terukur dan mengikuti measurable manner and follow the
kaidah-kaidah lingkungan yang telah environmental rules set by the
ditetapkan oleh Pemerintah. Government.
Sejak tahun 2008, Perseroan telah Since Year 2008, the Company had
melakukan penggantian bahan bakar replaced the oven heater burners from
pemanas oven (burner) dari solar menjadi diesel fuel to gas fuels that produce fuel
bahan bakar gas yang menghasilkan efficiency and improve exhaust emissions.
efisiensi bahan bakar dan perbaikan emisi
gas buang.
Memperhatikan perkembangan
penyebaran wabah pandemi virus hampir The development of the spread of the
keseluruh dunia, akan berpotensi virus pandemic globally will potentially
berpengaruh signifikan untuk have a significant effect on maintaining
mempertahankan kesinambungan kinerja the sustainability of the Company's
Perseroan, performance
Sesuai dengan kelompok produk yang In line with the types of products produced
dihasilkan Perseroan, operasional by the Company, our marketing operations
pemasaran juga diselaraskan dengan are carried out by a group of experienced
kelompok produk yang didukung oleh sales personnel. The Company’s marketing
tenaga penjual yang berpengalaman. engineering team gives presentations and
Perseroan memiliki tim teknik pemasaran other technical information on our
(marketing engineering team) yang products to our customers. The team also
berfungsi untuk membantu memberikan monitors the development of existing
presentasi dan penjelasan teknis lainnya products and plans future products line
kepada pelanggan, serta mengantisipasi with market trends. The products
perkembangan produk-produk yang ada produced by the Company, which carry the
dan perencanaan produk-produk dimasa brand name “LION”, are widely used in
yang akan datang yang disesuaikan Indonesia.
dengan kebutuhan pasar. Produk-produk
yang dihasilkan oleh Perseroan telah
dipasarkan secara luas di seluruh
Indonesia dengan menggunakan merek
“LION”.
3. Ekspor 3. Exports
Pada tahun 2019 penjualan neto Perseroan In Year 2019, the Company's net sales
mencatatkan sebesar Rp372,49 miliar was Rp372.49 billion, a decrease of
menurun sebesar 12,18% atau Rp51,64 12.18% or Rp51.64 billion compared to
miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Year 2018’s sales of Rp424.13 billion. The
Rp424,13 miliar. Realisasi penjualan neto net sales realized compared against the
dibandingkan dengan target tahun 2019 Year 2019 target was 82.78%.
sebesar 82,78%.
Laba neto Perseroan tahun 2019 sebesar The Company's net profit in Year 2019 was
Rp926,46 juta menurun sebesar 93,69% Rp926.46 million, a decrease of 93.69% or
atau sebesar Rp13,75 miliar dibanding Rp13.75 billion from Year 2018’s net profit
tahun 2018 sebesar Rp14,68 miliar. of Rp14.68 billion. The Company's net
Pencapaian laba neto Perseroan profit achieved compared to the target was
dibandingkan dengan target hanya sebesar 5.79% of the Year 2019 target.
5,79% dari target 2019.
Di tahun 2020 Perseroan telah For Year 2020, the Company is targeting
memproyeksikan penjualan sebesar Rp400 sales of Rp400 billion but will continually
miliar namun dengan adanya Pandemi adjust sales projections due to the
Covid-19 yang belum dapat diprediksi uncertainty of the severity and length of
kapan akan berakhirnya, proyeksi the COVID-19 pandemic.
disesuaikan menjadi Rp270 miliar.
Tahun 2019, tidak terdapat peraturan In year 2019, there were no changes in
perundang-undangan atau ketentuan regulations and laws that had a significant
yang memberi dampak signifikan impact on the Company’s performance.
terhadap kinerja Perseroan.
Pada tahun 2019, tidak terdapat In year 2019, there were no changes in
perubahan kebijakan akuntansi yang accounting policies that had a significant
berpengaruh dan berdampak signifikan impact on the Company’s financial reports.
terhadap laporan keuangan Perseroan.
Ada rencana pemerintah DKI Jakarta There is a DKI Jakarta government plan for
atas pelebaran jalan di Jalan Raya road widening on Jalan Raya Bekasi, and it
Bekasi, sehingga akan memperkecil will decrease the land area owned by the
luasan tanah yang dimiliki Perseroan Company but will not disrupt the factory
namun tidak akan menggangu jalannya operations.
operasional pabrik.
Dividen
Dividend
Setiap Pemegang Saham mempunyai hak Every shareholder has equal rights to
yang sama atas Dividen. Direksi dividend payment. The Board of Directors
mengusulkan pembagian dividen kedalam proposes the distribution of dividends to
Rapat Umum Pemegang Saham untuk the General Meeting of Shareholders for
dimintakan persetujuan dengan approval by considering the company's
mempertimbangkan kondisi keuangan financial condition for the year, time and
Perseroan tahun bersangkutan, waktu dan method of payment in accordance with the
cara pembayaran sesuai dengan peraturan rules of the Indonesia Stock Exchange.
Bursa Efek Indonesia.
Adapun kebijakan yang telah disepakati The policy that has been agreed upon at
saat IPO (Initial Public Offering) adalah the time of IPO (Initial Public Offering) is
dengan tingkat rasio 20% dari laba bersih the level of 20% of the net profit of the
tahun bersangkutan. year concerned.
Dasar-dasar bagi implementasi dan The guidelines for the implementation and
pengembangan tata kelola perusahaaan development of good corporate
antara lain : governance are:
1. Undang-Undang Republik Indonesia 1. Law No.40/2007 on Limited Liability
No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas Companies (The Company Law)
(Undang–Undang Perseroan).
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan 2. Financial Services Authority (OJK)
(OJK) No.30/SEOJK.04/2016 tantang Circular letter No.30/SEOJK.04/2016
Bentuk dan isi Laporan Tahunan emiten on the Form and contents of Annual
dan Perusahaan Publik; Report Filed by Issuers or Public
Companies;
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 3. Financial Services Authority (OJK)
No.21/POJK.04/2015 tanggal 16 regulation No.21/POJK.04/2015 dated
November 2015 tentang Penerapan 16 November 2015 on the
Tata Kelola Perusahaan terbuka. implementation of the integrated
Governance Guidelines for Listed
Companies;
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan 4. Financial Services Authority (OJK)
(OJK) No.32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 Circular letter No.32/SEOJK.04/2015
November 2015 tantang Pedoman Tata dated 17 November 2015 on the
Kelola Perusahaan terbuka. Implementation of the Integrated
Governance Guidelines for listed
Companies
b. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Perseroan sudah memenuhi Prinsip 1.b
Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 yang
RUPS Tahunan. diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2019,
seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
The Board of Directors and Board of
hadir di acara tersebut.
Commissioners of the public company are
present in the Annual GMS. The Company has complied with the First
Principle 1.b
At the 2018 Annual GMS on June 24, 2019,
all members of the Board of Commissioners
and Board of Directors attended the said
event.
c. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs Perseroan sudah memenuhi Prinsip 1.c
web Perusahaan Terbuka paling sedikit Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs
selama 1 (satu) tahun. resmi Perseroan, yaitu www.lionmetal.co.id
selama lebih dari satu tahun.
The summary of meeting minutes of the
GMS is available on the public company The Company has complied with the First
website for at least 1 (one) year. Principle 1.c
The summary minutes of GMS are available in
the Company’s official website, namely
www.lionmetal.co.id for more than a year.
Prinsip 3
Memperkuat Komposisi dan Keanggotaan Dewan Komisaris
Strengthening the Membership and Composition of the Board of Commissioners .
a. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan sudah memenuhi Prinsip 3.a
mempertimbangkan kondisi Perusahaan Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan
Terbuka. saat ini sebanyak 3 orang dimana jumlah
tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan
The stipulation of number of commissioners
dan kondisi Perseroan.
will determine the condition of the public
company. The Company has complied with Principle 3.a
d. Dewan Komisaris atau Komite yang Perseroan belum memenuhi Prinsip 4.d
menjalankan fungsi Nominasi dan Perseroan belum menyusun kebijakan dan
Remunerasi menyusun kebijakan suksesi kriteria proses nominasi calon anggota
dalam proses Nominasi anggota Direksi. Direksi.
c. Anggota Direksi yang membawahi bidang Perseroan sudah memenuhi Prinsip 5.c
akuntansi atau keuangan memiliki keahlian Perseroan memiliki anggota Direksi yang
dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi. membawahi bidang akuntansi dan keuangan
serta memiliki pengalaman dan pengetahuan di
The director who oversees accounting or
bidang Keuangan.
finance has the skills and/or knowledge in
accounting. The Company has complied with Principle 5.3
Prinsip 6
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
Increasing the Quality of Performing Duties and Responsibilities of Board of Directors
a. Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri Perseroan masih merumuskan dan
(self assessment) untuk menilai kinerja mengembangkan kebijakan penilaian sendiri
Direksi. (self assessment).
The Board of Directors have a self The Company is still formulating and developing
assessment policy to evaluate the its own assessment policy (self assessment
performance of the Board of Directors
The self assessment policy that evaluates The Company is still formulating and developing
the performance of the Board of Directors is its own assessment policy (self assessment
disclosed in this year’s Annual Report of the
public company
Prinsip 7
Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan.
Increasing the Company’s Governance Aspect By Means of Stakeholders Participation
a. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Perseroan sudah memenuhi Prinsip 7.a
untuk mencegah terjadinya insider trading. Perseroan mempunyai kebijakan untuk
mencegah terjadinya insider trading, dengan
The public company has the policy to
memisahkan informasi/data yang bersifat
prevent the occurrence of insider trading
rahasia dan untuk kepentingan publik
b. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti Perseroan sudah memenuhi Prinsip 7.b
korupsi dan anti fraud. Kebijakan anti korupsi dan anti fraud tertuang
dalam PKB (perjanjian Kerja Bersama)
The public company has anti- corruption and
anti fraud policies The Company has complied with Principle 7.b
Prinsip 8
Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi.
Increasing the Implementation of Information Disclosure.
a. Perusahaan Terbuka memanfaatkan Perseroan telah menggunakan situs web dan
penggunaan teknologi informasi secara lebih pelaporan secara elektronik seperti IDXNet dan
luas selain Situs Web sebagai media sebagai media keterbukaan informasi
keterbukaan informasi.
The Company currently uses websites and
The public company utilizes information electronic reporting such as IDXNet as media for
technology more openly as the media of information disclosure
information disclosure.
Sebagai organ tertinggi dalam Perseroan, As the highest organ in the Company, the
kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham authority of the General Meeting of Shareholders
(RUPS) tidak dapat diberikan kepada Dewan (GMS) cannot be delegated to the Board of
Komisaris atau Direksi sebagaimana diatur dan Commissioners or Directors as regulated and
dibatasi oleh Undang-Undang Perseroan limited by the Limited Liability Company Law No.
Terbatas No. 40 tahun 2007 dan Anggaran 40 of 2007 and the Company's Articles of
Dasar Perseroan, seperti perubahan anggaran Association, such as for amendments to the
dasar, penggabungan, peleburan, pengambil articles of association, merger, consolidation,
alihan, kepailitan dan pembubaran Perseroan takeover, bankruptcy and dissolution of the
Company.
Peraturan lainnya terkait RUPS untuk The other regulation concerning the GMS for
Perusahaan Terbuka adalah Peraturan Otoritas Open Companies is the Regulation of the
Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 tentang Financial Services Authority No.32/POJK.04/
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum 2014 on the Plan and Implementation of the
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, POJK Open Company General Meeting of
No.10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Shareholders, POJK No.10/POJK.04/2017 on
POJK No.32/POJK.04/2014 tentang rencana dan Amendment to POJK No.32/POJK.04/2014
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang concerning the plan and implementation of the
Saham Perusahaan Terbuka. Company's Stockholders' General Meeting of
Shareholders.
Perseroan telah mengadakan RUPS Tahunan The Company had held an Annual General
pada tanggal 24 Juni 2019 di Hotel JW Marriott, Meeting of Shareholders (AGM)on June 24, 2019
Jakarta, yang dipimpin oleh Bapak Cheng Yong at JW Marriott Hotel, Jakarta, lead by Mr. Cheng
Kwang (Komisaris Utama) berdasarkan Surat Yong Kwang (President Commissioner) based on
Penunjukan Dewan Komisaris tertanggal 21 Juni the Board of Commissioners' Appointment Letter
2019. dated June 21, 2019.
Perseroan telah melakukan pemberitahuan pada The Company had notified on May 13, 2019,
tanggal 13 Mei 2019, panggilan pada tanggal 28 issued summons on May 28, 2019 and the
Mei 2019 dan hasil RUPS Tahunan pada tanggal results of the Annual GMS on June 26, 2019 in
26 Juni 2019 di surat kabar harian Kontan dan the Kontan daily newspaper and had uploaded it
telah mengunggahnya di website Perseroan dan on the Company's website and the Stock
website Bursa Efek pada hari yang sama. RUPST Exchange website on the same day. The Annual
telah dihadiri oleh 478.438.925 saham atau GMS was attended by 478,438,925 shares or
mewakili 91,98% dari seluruh saham Perseroan. represented 91.98% of the Company's shares.
RUPST dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris The AGMS was attended by all of the Company's
dan Direksi Perseroan. Board of Commissioners and Directors.
Mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat The decision making mechanism in the Meeting
dilakukan dengan cara musyawarah untuk is conducted by deliberation to reach consensus
mufakat, apabila musyawarah untuk mufakat but if the meeting fails to reach a consensus, the
tidak tercapai maka dilakukan pemungutan decision will be determined through voting.
suara.
Hasil RUPS
Results of AGM
Mata Acara Pertama
First Agenda
Second Agenda
- Menyetujui penetapan penggunaan laba neto Perseroan Tahun Buku 2018 sebesar
Rp14.679.673.993,- sebagai berikut :
a. Pembagian dividen tunai sebesar Rp10,- setiap saham atau seluruhnya sebesar
Rp5.201.600.000,- sebelum pajak yang akan dibayarkan atas 520.160.000 saham.
b. Sebesar Rp100.000.000,- digunakan untuk pembentukan “cadangan wajib” untuk
memenuhi ketentuan pasal 70 UU PT.
c. Sisanya sebesar Rp9.378.073.993,- dimasukan sebagai laba yang ditahan.
- Menyetujui memberi kuasa kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang
berhubungan dengan pembagian dividen tersebut.
- Approve the net profit allocation for the financial year 2018, amounting to
Rp14,679,673,993,- as follows:
a. Distribution of cash dividends amount Rp10,-per share or total of Rp5,201,600,000,-
before taxes payable on 520,160,000 shares.
b. Rp100,000,000,- is used for the establishment of ”Mandatory Reserves” to comply with
the provisions of Article 70 of the Company Law.
c. The balance of Rp9,378,073,993, - is included as retained earnings.
- Approve to authorize the Board of Directors to perform all actions relating to the
distribution of such dividends.
- Menyetujui menunjuk Akuntan Bapak Drs. Nunu Nurdiyaman, CPA. dari Kantor
Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan yang akan mengaudit
buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku 2019 serta memberi wewenang sepenuhnya
kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratannya
termasuk menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan
Publik yang ditunjuk tersebut, karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit
atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2019.
- Approve the appointment of Drs. Nunu Nurdiyaman, CPA. from the Public Accounting
Firm Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan who will audit the Company’s
books for the financial year 2019 and fully authorize the Board of Commisioners to
determine the honorarium and its requirements including appointing a substitute Public
Accountant Firm, if for any reason, the firm can not complete the audit of the
Company’s Consolidated Financial Statements for the financial year 2019.
Fifth Agenda
1. Menyetujui untuk mengangkat Tuan Cheng Zhi Wei BSc MBA selaku Direktur Perseroan
sejak ditutupnya Rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan untuk Tahun Buku 2021 yang diselenggarankan pada tahun 2022.
2. Menyetujui memberhentikan dengan hormat seluruh Anggota Direksi yang lama untuk
diangkat kembali terhitung sejak ditutupnya Rapat .
3. Menyetujui mengangkat Direksi Perseroan sebagai berikut :
- Cheng Yong Kim selaku Direktur Utama
- Lim Tai Pong selaku Direktur
- Ir. H. Krisant Sophiaan MSc selaku Direktur
- Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi) selaku Direktur
Terhitung sejak ditutupnya rapat sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2021 yang diselenggarankan pada tahun 2022.
Dengan demikian susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
DIREKSI :
Direktur Utama : Cheng Yong Kim
Direktur : Lim Tai Pong
Direktur : Ir. H.Krisant Sophiaan, MSc
Direktur : Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi)
Direktur : Cheng Zhi Wei BSc MBA
DEWAN KOMISARIS:
Komisaris Utama : Cheng Yong Kwang
Komisaris : Lee Whay Keong
Komisaris Independen : Kalistus DD Making SE. Ak. CPAI
4. Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk
menyatakan keputusan Rapat mengenai perubahan Direksi Perseroan tersebut dihadapan
Notaris, memberitahukan, mendaftarkan kepada pihak yang berwenang sebagaimana
diperlukan atas perubahan Direksi Perseroan tersebut serta melakukan segala tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan hal tersebut.
5. Menyetujui untuk tidak ada kenaikan honorarium dari tahun sebelumnya dan tidak ada
tunjangan tahun 2019 untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan.
6. Menyetujui memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menentukan besarnya gaji, bonus dan tunjangan tahun 2019 untuk seluruh Anggota Direksi
Perseroan.
Fifth Agenda
1. Approve the appointment of Mr. Cheng Zhi Wei BSc MBA as Director of the Company from
the close of the Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of
the Company for Fiscal Year 2021 which will be held in 2022.
2. Approved the respectful retirement of all former Members of the Board of Directors for
reappointment as of the close of the Meeting.
3. Approved the appointment of the Company's Directors as follows:
The compositions of the Board of Directors and Board of Commissioners are as follows:
BOARD OF DIRECTORS:
President Director : Mr. Cheng Yong Kim
Director : Mr. Lim Tai Pong
Director : Mr. Ir. H. Krisant Sophiaan MSc
Director : Mr. Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi)
Director : Mr. Cheng Zhi Wei BSc MBA
BOARD OF COMMISSIONERS:
President Commissioner : Mr. Cheng Yong Kwang
Commissioner : Mr. Lee Whay Keong
Independent Commissioner : Mr. Kalistus DD Making SE. Ak. CPAI
4. Approve to give power of attorney to the Company's Directors with the right of substitution
to declare the decision of the Meeting regarding the changes in the Company's Directors
before the Notary and notify and register with the authorities as required for changes in the
Company's Directors and take all necessary actions in connection with the matter.
5. To agree that there will be no increase in honorarium from the previous year and no Year
2019 benefits for all members of the Company's Board of Commissioners.
Pada tahun 2019, Rapat Umum Pemegang In Year 2019,At the Annual General
Saham Tahunan menyetujui untuk Meeting of Shareholders (GMS) for Fiscal
menambah dan mengangkat 1 orang Year 2018 which was held on June 24,
Direktur yaitu Cheng Zhi Wei BSc MBA 2019, the Meeting agreed to add and
sebagai Direktur Perseroan sampai Rapat appoint 1 (one) Director namely Cheng Zhi
Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Wei BSc MBA, until the AGM of fiscal year
Buku 2021. 2021.
Rapat menyetujui untuk memberhentikan The meeting agreed to honorably retire all
dengan hormat seluruh anggota Direksi former members of the Board of Directors
yang lama untuk diangkat kembali for reappointment as of the closing of the
terhitung sejak ditutupnya Rapat sampai meeting until the AGM for fiscal year 2021.
RUPST Tahun Buku 2021
Dengan demikian jumlah Direksi Perseroan As such, the current number of Directors
saat ini menjadi 5 orang, dengan susunan of the Company is 5 people, with the
sebagai berikut : following composition :
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah The duties and responsibilities of the
memimpin dan mengelola operasional Board of Directors are to lead and manage
Perseroan untuk mencapai maksud dan the Company’s operations to achieve the
tujuan Perseroan. Company’s objectives with reference.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Refer to POJK No.33/POJK.04/2014, duties
Keuangan (OJK) No.33/POJK.04/2014, and responsibilities of Board of Directors
tugas dan wewenang Direksi sebagai are as follows:
berikut:
Tahun 2019, Direksi mengadakan rapat In Year 2019, the Board of Directors held
dan atau teleconference sebanyak 13 (tiga 13 (thirteen) meetings and/or
belas) kali dan rapat gabungan dan atau teleconferences and 3 (three) joint
teleconference dengan Dewan Komisaris meetings or teleconferences with the
sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran Board of Commissioners with the following
anggota sebagai berikut : attendance of members
Pertemuan rutin Direksi membuat dan Regular meetings of the Directors make
membahas laporan keuangan atas kinerja and discuss the financial statements that
yang sudah dicapainya. Permasalahan have been achieved. Problems that require
yang menyangkut operasional, keuangan, operations, finance, planning, investment
perencanaan, investasi dan pembiayaan, and financing, as well as assistance in the
serta menyetujui tindakan yang akan actions to be taken. At the regular
diambil. Pertemuan rutin Direksi dan meetings of the Directors and
Komisaris membahas usulan yang akan Commissioners, resolutions on what to be
dijlankan dan meminta saran dan pursued will be discussed and seek
persetujuan Komisaris atas tindakan Commissioners for advice and approval for
yang diambil oleh Direksi. the decisions taken by the Directors.
*) Diangkat menjadi Direktur Berdasarkan RUPS pada *) Appointed as Director based on the GMS on June
tangal 24 Juni 2019 24, 2019
Pada tahun 2019 anggota direksi telah In Year 2019, the Board of Directors
mengikuti beberapa pelatihan sebagai participated in the following seminar/
berikut: trainings/workshops:
Tanggal
Peserta Seminar/Training Pengelola
Pelatihan
Participant Conference/Workshop Organizer
Date
Komisaris Independen
Independent Commisioner
Komisaris Independen diperlukan sebagai
salah satu instrumen pengawasan yang An Independent Commissioner is required
bersifat independen dan tidak memiliki as an independent supervisory instrument
afiliasi maupun kepentingan apapun and does not have any affiliation or
terhadap Perseroan. interest in the Company.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Based on the OJK Regulation No.
Keuangan (OJK) No.33/POJK.04/2014, 33/POJK.04/2014, duties, responsibilities
tugas dan wewenang Dewan Komisaris and authority of the Board of
meliputi sebagai berikut: Commissioners are as follows:
1. Dewan Komisaris bertugas melakukan
pengawasan dan bertanggung jawab 1. Conducting oversight and being
atas pengawasan terhadap kebijakan responsible for control of
pengurusan dan jalannya pengurusan management policies and its
pada umumnya, baik mengenai operational process as well as the
Perseroan maupun usaha Perseroan Company’s businesses and giving
dan memberi nasihat kepada Direksi; advice to the Board of Directors;
2. Dalam kondisi tertentu, Dewan
Komisaris wajib menyelenggarakan 2. Being responsible for convening
RUPS Tahunan dan RUPS lainnya Annual GMS and Extraordinary GMS
sesuai dengan kewenangannya due to certain conditions, in
sebagaimana diatur dalam Peraturan accordance with their authority as
Perundang-Undangan dan Anggaran stipulated in the Laws and Regulations
Dasar; and Articles of Association;
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab As part of their duties and responsibilities,
Dewan Komisaris secara garis besar the Board of Commisioners must ask for
meminta penjelasan dan memberikan explanations and provide feedback on
tanggapan atas laporan Direksi, Directors’ reports, offer advice and
memberikan saran dan pendapat, opinions and provide recommendations
memberikan rekomendasi dan persetujuan and consents to the Board of Directors’
kepada Direksi. plans.
Tanggal
Peserta Seminar/Training Pengelola
Pelatihan
Participant Conference/Workshop Organizer
Date
Kalistus DD Making 3 3 6 6
Seluruh anggota Komite Audit diangkat All members of the Audit Committee are
dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris appointed and dismissed by the Board of
dan dilaporkan kepada pemegang saham. Commissioners and reported to
shareholders.
Komite Audit dibentuk dengan mengacu The Audit Committee was formed with
pada Peraturan OJK No. reference to OJK Regulation No.55/
55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan POJK.04/2015 concerning the Formation
dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit. and Implementation of Audit Committee
Work.
Shelly SE
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan, umur 32 tahun, diangkat sebagai
anggota Komite Audit tahun 2019 periode pertama.
Pernah bekerja di Wilmar Group. Pada tahun 2016 sampai sekarang bekerja
di PT Sari Agrotama Persada (Wilmar Group) sebagai Asisten Supervisor
National Sales Promotion
Anggota
Member
Indonesian citizen, born in Medan, age 32, was appointed as a member of
the first period of the Audit Committee in 2019.
Have worked at Wilmar Group. Since 2016 until now working at PT Sari
Agrotama Persada (Wilmar Group) as National Sales Promotion Assistant
Supervisor.
Peranan dan fungsi Komite Audit The roles and functions of the Audit
mencakup antara lain: Committee are as follows:
1. Meninjau ketaatan terhadap peraturan 1. Review the compliance with laws and
perundangan yang berhubungan regulations relating to the Company's
dengan kegiatan Perseroan. activities.
2. Menelaah informasi dan laporan 2. Review the information and financial
keuangan yang akan dikeluarkan reports which are to be issued by the
Perseroan. Company.
3. Memberikan saran dan rekomendasi 3. Provide advice and recommendations
kepada Dewan Komisaris mengenai to the Board regarding the Public
Akuntan Publik dan ketaatan terhadap Accountant and compliance with
ketentuan peraturan yang berlaku. regulatory requirements.
Pada tahun 2019 Komite Audit telah In Year 2019, the Audit Committee had
menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai been performing its functions and duties as
berikut: follows:
- Menelaah dan melakukan klarifikasi
- Review and clarified financial
atas laporan keuangan.
statements
- Memantau dan menelaah atas
- Monitor and review the Company's
kepatuhan laporan keuangan
financial statements to comply with
Perseroan terhadap peraturan pasar
capital market regulations and other
modal dan aturan lainnya.
rules
- Menelaah dan membahas laporan dari
- Review and discuss reports from the
hasil audit Pihak Kantor Akuntan
audit results of the Public Accountant
Publik.
Firm
Tahun 2019 Komite Audit telah In Year 2019, the Audit Committee had
melaksanakan Rapat sebanyak 4 kali, held 4 meetings and the attendances are
dengan tingkat kehadiran sebagai berikut: as follows:
Seluruh anggota komite Audit tidak In order to ensure the independence and
memiliki hubungan usaha baik langsung to avoid conflicts of interest in the
maupun tidak langsung yang berkaitan implementation of the duties of the Audit
dengan kegiatan usaha Perseroan, tidak Committee, the Audit Committee consists
memiliki saham baik langsung maupun of members appointed from outside the
tidak langsung, tidak mempunyai Company and is chaired by the
hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Independent Commissioner of the
Komisaris, anggota Direksi, ataupun Company.
pemegang saham pengendali untuk
menjaga independensi.
Pelatihan Kalistus DD Making dapat dilihat Kalistus DD Making Training courses can
padal bagian Dewan Komisaris. be seen in the Board of Commissioners
section.
Pada bulan Januari 2019 Kenny Jesusanto
telah mengikuti seminar PSAK yang In January 2019 Kenny Jesusanto
diselenggarakan oleh Baker Tilly dari participated in the PSAK seminar
Jerman. organized by Baker Tilly from Germany.
Perseroan tidak membentuk Komite The Company does not form the
Nominasi dan Remunerasi dikarenakan Nomination and Remuneration Committee
tugas dan tanggung jawabnya because its duties and responsibilities are
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. carried out by the Board of
Commissioners.
Pendidikan
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanagara, Jakarta.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris The role and responsibilities of the
Perusahaan sebagai berikut : Corporate Secretary as follow :
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal 1. Monitor the development of the Capital
khususnya Peraturan Perundang- Market notably the prevailing Laws and
undangan yang berlaku di bidang regulations in the Capital Market.
Pasar Modal.
2. Memberikan masukan kepada Direksi 2. Provide inputs to the Board of
dan Dewan Komisaris untuk mematuhi Directors and the Board of
ketentuan Peraturan Perundang- Commissioners on matters related to
undangan di bidang Pasar Modal. compliance with the prevailing laws
and regulations in the Capital Market.
3. Sebagai penghubung Perseroan 3. Act as a liaison officer between the
dengan pemegang saham, Otoritas Company with shareholders, with the
Jasa Keuangan, Bursa Efek dan Financial Services Authority and with
pemangku kepentingan lainnya. other stakeholders.
4. Membantu Direksi dan Dewan 4. Assist the Board of Directors and the
Komisaris dalam pelaksanaan Tata Board of Commissioners in matters
Kelola Perusahaan yang meliputi: related to the management of
corporate governance, including:
• Keterbukaan informasi kepada • Information disclosure to the
masyarakat, termasuk ketersediaan public, including the availability of
informasi pada Situs Web Perseroan. information on the Company’s
website.
•Penyampaian laporan kepada Otoritas • Submit reports to the Financial
Jasa Keuangan tepat waktu. Services Authority (OJK) in a timely
manner.
• Penyelenggaraan dan dokumentasi • Organize the Company’s General
Rapat Umum Pemegang Saham. Meetings of Shareholders.
• Penyelenggaraan rapat Direksi • Organize meetings of the Board
dan/atau Dewan Komisaris. of Directors and/or the Board of
Commissioners.
Tahun 2019, sekretaris Perusahaan telah In Year 2019, the Corporate Secretary has
melakukan tugas dan tanggung jawabnya performed its duties and responsibilities as
antara lain : well as :
- melakukan penyusunan Laporan - preparing the Annual Report, Public
Tahunan, Paparan Publik dan Expose and coordinating dividend
mengkoordinir pembayaran dividen. payments
- Melayani investor atau masyarakat - providing information to public or
yang membutuhkan informasi investors about the Company
mengenai Perseroan. - Prepare the meetings and taking
- Mempersiapkan pertemuan dan rapat minutes of the meetings
serta membuat notulen. - Inform and report to the Financial
- Menginformasi dan melaporkan ke Services Authority (OJK), the
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia Stock Exchange (IDX) and
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan the Indonesian Central Securities
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Depository (ICSD) according to the
(KSEI) sesuai ketentuan yang berlaku. revailing regulations.
OJK, IDX,
05-12-2019 ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS)
IFC
Audit Internal bertanggung jawab dalam The Internal Audit is responsible for the
pelaksanaan kegiatan audit yang meliputi audit activities which includes Quality
audit Sistem Manajemen Mutu, audit Management System audits, Operational
operasional, audit sistem Manajemen audits, Environmental Management
Lingkungan, audit Sistem Manajemen System audits, Safety and Health
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Management System (OHSAS) audits.
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal The duties and responcibilities of Internal
antara lain: Audit include:
Saat ini Audit Internal di ketuai oleh Internal Audit is currently chaired by Mr.
Saudara Khairilman Zusawar ST, MM. Khairilman Zusawar ST, MM. an
Warga Negara Indonesia, domisili di Indonesian citizen, domiciled in Jakarta,
Jakarta, lahir tahun 1976, Lulusan Sarjana born in 1976. Graduated with degrees in
Teknik Industri dan S2 dibidang Industrial Engineering and S2 in the field
Management Keuangan di Universitas of Financial Management at the University
Indonesia. Pernah bekerja di PT Honda of Indonesia. He had worked at PT Honda
Prospect Motor dan PT Carrefour Prospect Motor and PT Carrefour
Indonesia. Saat ini bekerja di PT Lion Metal Indonesia. He currently worked at PT Lion
Works Tbk. Metal Works Tbk.
Pada tahun 2019, Audit Internal In Year 2019, Internal Audit had held
melakukan rapat secara rutin. Temuan dan regular meetings. The findings and
perkembangan hasil audit internal dibahas progress on internal audit results were
dalam Rapat telaah manajemen antara discussed in the management review
lain: meeting among others:
- Mengevaluasi efektifitas pelaksanaan - Evaluate the effectiveness of the
sistem pengendalian internal yang implementation of internal control
telah diterapkan secara menyeluruh, systems that have been applied
termasuk produksi, penjualan dan thoroughly, including the production,
distribusi barang dan jasa, persediaan sales and distribution of goods and
bahan dan sumber daya manusia. services, materials and human
resources.
Jenis risiko yang dihadapi Perseroan dan The types of risks faced by the Company
cara pengelolaannya, meliputi: and how they are managed, including:
3. Pemasaran 3. Marketing
Perseroan berupaya untuk memantau The Company monitors the market
perkembangan harga jual di pasaran selling prices through the
melalui jaringan distributor/dealer distributors/dealers network which
yang meliputi kota-kota besar di covers all major cities in Indonesia.
Indonesia dan melakukan Price adjustments are made whenever
penyesuaian-penyesuaian yang needed.
diperlukan.
4. Aset 4. Assets
Perseroan mengasuransikan bangunan, Company had insured its buildings,
mesin, persediaan barang dan machineries, stock, tools and cash
peralatan termasuk uang tunai, agar against fire and other risks.
terhindar dari kerugian akibat
kebakaran dan risiko lainnya.
Tahun 2016 perkara ini masih dalam In Year 2016, The Management and its
proses dan belum mempunyai kekuatan legal counsel are of the opinion that the
hukum tetap. Manajemen dan konsultan above-mentioned case will not have a
hukum berpendapat bahwa perkara material effect on the financial condition of
tersebut diatas tidak akan mempunyai the Company and its operations. The
pengaruh terhadap kinerja dan kondisi Management will continue to endeavour to
keuangan karena tanah tersebut pada saat resolve the case on an amicable basis.
ini di pergunakan sebagai parkir
kendaraan sehingga tidak menggangu
operasional Perseroan.
- Produk - Product
Tindak lanjut dan tanggung jawab The Company is responsible for the
Perseroan terhadap produk-produk yang products produced and provides after
dihasilkan dan memberikan layanan sales service and component
purna jual dan ketersediaan komponen. availability.
Pada tahun 2019 Perseroan telah In 2019 the Company allocated CSR
menyalurkan dana CSR sebesar Rp136,90 funds amounting to Rp136,90 million.
juta.
Juni 2020
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Cheng Yong Kwang Lee Whay Keong Kalistus DD Making SE,. Ak,. CPAI
Komisaris Utama Komisaris Komisaris
President Commissioner Commissioner Commissioner
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Cheng Yong Kim Lim Tai Pong Ir. H. Krisant Sophiaan Msc
Direktur Utama Direktur Direktur
President Director Director Director
Daftar Isi
Halaman
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2e,2f,4 135.571.040.816 151.270.510.307
Deposito berjangka 2f,5 57.156.522.205 66.848.420.026
Piutang usaha bersih
Pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai
masing-masing sebesar
Rp 15.823.731.074
dan Rp 12.667.451.362 pada
31 Desember 2019 dan 2018 2d,6 98.390.747.167 112.417.058.743
Pihak berelasi 2d,2m,6,26 24.460.163.973 22.672.705.218
Piutang karyawan 2d 2.845.725.000 2.863.155.000
Persediaan - setelah dikurangi cadangan
penurunan nilai sebesar
Rp 532.443.070 pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 2i,8 179.591.791.919 156.407.632.232
Uang muka pemasok 4.762.179.828 3.224.913.352
Biaya dibayar di muka 2j,7 355.833.000 482.244.250
1
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar - 2.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 520.160.000 saham 16 52.016.000.000 52.016.000.000
Tambahan modal disetor – neto 18 1.954.630.221 1.954.630.221
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 19 9.868.000.000 9.768.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 404.860.999.509 411.431.931.854
2
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo laba
Modal Saham
Ditempatkan Tambahan Telah Belum
dan Disetor Modal Disetor Ditentukan Ditentukan Total
Catatan Penuh - neto Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas
Penghasilan komprehensif
lain:
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 2o,24 - - - (2.927.727.392 ) (2.927.727.392 )
4
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, lingkup kegiatan Perseroan meliputi
industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama
Perseroan adalah memproduksi peralatan kantor, peralatan gudang, bahan bangunan dan
konstruksi dan pabrikasi lainnya dari logam seperti lemari arsip (filing cabinet), lemari
penyimpan; pintu besi; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan pallet; penyangga kabel
(cable ladder) dan lainnya. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974.
Perseroan berkedudukan di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5, Cakung, Jakarta Timur.
Pada tahun 1993, Perseroan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat
sebanyak 3.000.000 saham. Setelah pembagian 3.251.000 saham sebagai dividen saham,
3.251.000 saham bonus, dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I sebanyak 32.510.000 saham pada tahun 1996, jumlah saham Perseroan yang
dicatatkan di bursa efek di Indonesia meningkat menjadi 520.016.000 saham (termasuk
10.004.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum adanya penawaran
umum).
6
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
Perseroan memiliki pemilikan langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:
Total aset sebelum eliminasi
Kegiatan Usaha Tahun Operasi
Entitas Anak Lokasi Utama Persentase Komersial 2019 2018
2019 2018
PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Kawasan Industri 99,98% 99,98% Dalam Tahap 123.180.899.479 116.369.259.112
Pengembangan
2019 2018
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Cheng Yong Kwang Cheng Yong Kwang
Komisaris : Lee Whay Keong Lee Whay Keong
Komisaris independen : Kalistus Decimus Deke Kalistus Decimus Deke
Making Making
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Cheng Yong Kim Cheng Yong Kim
Direktur : Lim Tai Pong Lim Tai Pong
Direktur : Ir. Krisant Sophiaan Ir. Krisant Sophiaan
Direktur : Tjoe Tjoe Peng Tjoe Tjoe Peng
(Lawer Supendi) (Lawer Supendi)
Direktur : Cheng Zhi Wei -
Komite Audit
Ketua : Kalistus Decimus Deke Kalistus Decimus Deke
Making Making
Anggota : Shelly, SE Irianna Halim Saputra, SE
Anggota : Kenny Jesusanto, SE Syarifudin Zuchri, SE
Total karyawan tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
sebanyak 1.133 orang dan 807 orang (tidak diaudit).
7
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan
konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali
beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas
Anak.
8
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Standar dan amendemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Seluruh aset keuangan yang diakui dalam ruang lingkup PSAK 71 disyaratkan untuk
diukur selanjutnya pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar. Khususnya,
investasi utang yang dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan arus
kas kontraktual, dan yang mempunyai arus kas kontraktual yang semata dari
pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang yang umumnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi pada akhir periode akuntansi berikutnya. Instrumen utang
yang dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan arus kas
kontraktual dan menjual aset keuangan, dan yang mempunyai persyaratan kontraktual
dengan tanggal tertentu atas arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga
dari jumlah pokok terutang, yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui pendapatan
komprehensif lain. Seluruh investasi utang dan investasi ekuitas diukur pada nilai wajar
pada periode akuntansi berikutnya. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK 71, entitas dapat
menetapkan pilihan yang tak terbatalkan untuk menyajikan perubahan selanjutnya dalam
nilai wajar investasi ekuitas (yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan ataupun imbalan
kontinjen yang diakui oleh pengambil alih dalam kombinasi bisnis ketika PSAK 22
diterapkan) dalam penghasilan komprehensif lain, dengan hanya penghasilan dividen
yang umumnya diakui dalam laba rugi.
Berkenaan dengan pengukuran liabilitas keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar
melalui laba rugi, PSAK 71 mensyaratkan jumlah perubahan nilai wajar dari liabilitas
keuangan yang diatribusikan oleh perubahan risiko kredit dari liabilitas tersebut disajikan
dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali jika pengakuan dari perubahan risiko kredit
liabilitas tersebut dalam penghasilan komprehensif lain akan menimbulkan atau
memperbesar inkonsistensi pengakuan (accounting mismatch) dalam laba rugi.
Perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan oleh perubahan risiko kredit dari liabilitas
keuangan selanjutnya tidak direklasifikasi ke laba rugi. Sesuai dengan PSAK 55, seluruh
perubahan nilai wajar dari liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai nilai wajar melalui
laba rugi disajikan dalam laba rugi.
9
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Persyaratan umum akuntansi lindung nilai yang baru mempertahankan tiga jenis
mekanisme akuntansi lindung nilai yang saat ini tersedia berdasarkan PSAK 55. PSAK 71
memperkenalkan fleksibilitas yang lebih besar pada jenis transaksi memenuhi syarat
akuntansi lindung nilai, secara khusus memperluas jenis instrumen yang memenuhi
kualifikasi untuk instrumen lindung nilai dan jenis komponen risiko instrumen non-
keuangan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai. Selain itu, uji efektivitas telah direvisi
dan diganti dengan prinsip 'hubungan ekonomi'. Penilaian retrospektif terhadap efektivitas
lindung nilai juga tidak diperlukan lagi. Persyaratan pengungkapan yang lebih luas atas
aktivitas manajemen risiko entitas juga telah diperkenalkan.
PSAK 72 menetapkan satu model komprehensif untuk digunakan entitas dalam akuntansi
untuk pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Pada saat berlaku efektif,
PSAK 72 akan menggantikan panduan pengakuan pendapatan saat ini termasuk PSAK
23 Pendapatan, PSAK 34 Kontrak Konstruksi dan interpretasi terkait.
Prinsip utama PSAK 72 adalah bahwa entitas harus mengakui pendapatan untuk
menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan dalam
jumlah yang mencerminkan imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam
pertukaran dengan barang atau jasa tersebut. Secara khusus, Standar memperkenalkan
pendekatan 5 langkah untuk pengakuan pendapatan:
Berdasarkan PSAK 72, entitas mengakui pendapatan ketika (atau pada saat) kewajiban
pelaksanaan terpenuhi, yaitu ketika pengendalian barang atau jasa yang mendasari
kewajiban pelaksanaan tertentu dialihkan ke pelanggan.
10
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Panduan preskriptif lebih jauh telah ditambahkan pada PSAK 72 untuk menangani
skenario tertentu. Selanjutnya, pengungkapan yang luas disyaratkan oleh PSAK 72.
- PSAK 73 “Sewa”;
PSAK 73 membedakan kontrak sewa dan jasa berdasarkan apakah aset identifikasian
dikendalikan oleh pelanggan. Perbedaan sewa operasi (off balance sheet) dan sewa
pembiayaan (on balance sheet) dihapus untuk akuntansi penyewa, dan digantikan oleh
model di mana aset hak- guna dan liabilitas terkait harus diakui untuk semua sewa oleh
lessee (yaitu semua pada on balance sheet) kecuali untuk sewa jangka pendek dan sewa
aset bernilai rendah.
Aset hak-guna awalnya diukur pada biaya perolehan dan kemudian diukur pada biaya
perolehan (tunduk pada pengecualian tertentu) dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai, disesuaikan untuk setiap pengukuran kembali
liabilitas sewa. Liabilitas sewa awalnya diukur pada nilai kini dari pembayaran sewa yang
belum dibayarkan pada tanggal tersebut. Selanjutnya, liabilitas sewa disesuaikan antara
lain dengan pembayaran bunga dan sewa, serta dampak modifikasi sewa. Dengan
demikian, klasifikasi arus kas juga akan terpengaruh sebagai pembayaran sewa operasi
berdasarkan PSAK 30 disajikan sebagai arus kas operasi; sedangkan berdasarkan model
PSAK 73, pembayaran sewa akan dibagi menjadi bagian pokok dan bagian bunga yang
akan disajikan masing-masing sebagai arus kas pendanaan dan operasi.
11
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Definisi yang baru menyatakan bahwa “Informasi adalah material jika menghilangkan,
salah saji atau mengaburkannya yang diyakini dapat diharapkan untuk mempengaruhi
keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan keuangan tujuan umum yang dibuat
berdasarkan laporan keuangan tersebut, yang menyediakan informasi keuangan tentang
entitas pelaporan tertentu".
Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa materialitas akan tergantung pada sifat atau
besarnya informasi. Sebuah entitas perlu menilai apakah informasi tersebut, baik secara
individu atau kombinasi dengan informasi lain, adalah material dalam konteks laporan
keuangan. Salah saji informasi adalah material jika diyakini dapat diharapkan untuk
mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama.
Perseroan dan Entitas Anak sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan
interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak.
Kelompok usaha menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
berdasarkan Klasifikasi lancar/ jangka pendek dan tidak lancar/ jangka panjang. Suatu aset
disajikan lancar bila:
i) akan direalisasi, dijual atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal,
ii) untuk diperdagangkan,
iii) akan direalisasi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan, atau kas atau setara kas
kecuali yang dibatasi penggunaannya atau akan digunakan untuk melunasi suatu
liabilitas dalam paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Aset Perseroan diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar dan liabilitas perusahaan
diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang
12
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Prinsip-Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan Entitas anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan
Perseroan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan Entitas Anak, kecuali
dinyatakan lain.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Secara spesifik, Perseroan mengendalikan investee jika dan hanya jika Perseroan memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan investee).
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Ketika Perseroan memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Perseroan dapat
mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki
kekuasaan atas investee tersebut:
a. pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.
b. hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.
c. hak suara dan hak suara potensial Perseroan.
Perseroan menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perseroan memiliki pengendalian atas entitas
anak dan berhenti ketika Perseroan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset,
liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama
periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dari tanggal Perseroan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perseroan
menghentikan pengendalian atas entitas anak.
13
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada
pemegang saham entitas induk dan pada kepentingan non pengendali (KNP), walaupun hasil
di kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit.
Transaksi antar perusahaan, saldo dan keuntungan serta kerugian yang belum direalisasi dari
transaksi antar Perseroan dan Entitas Anak dieliminasi. Semua aset dan liabilitas, ekuitas,
penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Perseroan dan
Entitas Anak juga akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. Bila diperlukan,
penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya
sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan.
Perubahan kepemilikan pada entitas anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai
transaksi ekuitas. Jika Perseroan dan entitas anak kehilangan pengendalian atas entitas
anak, maka Perseroan dan entitas anak:
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada perseroan, yang masing-
masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito on call dan investas jangka pendek lainnya
yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang yang tidak dijaminkan dan dibatasi
penggunaannya.
14
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Instrumen Keuangan
Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 50 “Instrumen Keuangan: Penyajian”,
PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
(i) Klasifikasi
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk
dijual, mana yang sesuai. Perseroan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai,
mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, deposito
berjangka, piutang usaha, piutang karyawan dan piutang lain-lain pihak berelasi
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan
sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau (ii)
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perseroan dan Entitas
Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari utang bank, utang usaha
- pihak ketiga, biaya yang masih harus dibayar, dan utang dividen yang diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
Aset Keuangan
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam
kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar
(pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal
Perseroan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
15
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak
material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada
laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui
pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga
efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya
perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Bunga” dalam laba atau rugi. Keuntungan
atau kerugian diakui pada laba atau rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang diperdagangkan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran
atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan perdagangan pada akhir periode
pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar
terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami
(recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain
yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian
lain.
16
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat
ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai
tercatatnya.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum
terjadi). Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman memiliki suku bunga variabel,
tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan
jumlah kerugian diakui dalam laba rugi.
17
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya
dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun
cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset
keuangan tersebut.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan
nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan,
sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan
diakui pada laporan laba rugi.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai,
sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan
operasional lainnya.
(vii)Penghentian Pengakuan
Aset Keuangan
Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian
dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Perseroan dan Entitas Anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus
kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial
tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut.
Ketika Perseroan dan Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari
aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement),
dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui
sejauh keterlibatan berkelanjutan Perseroan dan Entitas Anak terhadap aset keuangan
tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal
dari pembayaran yang diterima Perseroan dan Entitas Anak yang mungkin harus dibayar
kembali.
18
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
Dalam hal ini, Perseroan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang
ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas
yang masih dimiliki Perseroan dan Entitas Anak.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset
baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui penghasilan komprehensif lain harus
diakui pada laporan laba rugi.
Liabilitas Keuangan
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut
diakui dalam laba atau rugi.
Pembukuan Perseroan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi dari selisih kurs mata uang asing
dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah diakui dalam laba rugi
periode berjalan, kecuali untuk laba atau rugi pertukaran yang timbul dari penjabaran laporan
keuangan operasi asing ke mata uang penyajian Perseroan dan Entitas Anak, yang diakui
langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2019 2018
Dolar Amerika Serikat 13.901 14.481
19
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas
laporan Keuangan.
i. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode pertama-masuk,
pertama-keluar (“FIFO”). Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari
bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead produksi
(berdasarkan kapasitas normal operasi). Persediaan tidak mencakup biaya pinjaman.
20
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
i. Persediaan
Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan
estimasi biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
penjualan.
Penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, dilakukan
dengan mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto persediaan berdasarkan
hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
k. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Metode Tarif (%)
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk
mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak
didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Penyusutan aset
dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, yaitu pada saat aset tersebut berada
pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan
dan maksud manajemen.
21
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
l. Properti Investasi
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi
akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada
saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian
penggunaan properti investasi.
Properti investasi terdiri dari tanah, jalan dan prasarana yang dikuasai entitas anak untuk
menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti
investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi
dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke
pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti
investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan
dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Perseroan dan
entitas anak menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti
yang digunakan sendiri oleh Perseroan dan entitas anak menjadi properti investasi,
Perseroan dan entitas anak mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap
sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
22
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perseroan dan Entitas Anak
membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Rugi penurunan nilai diakui sebagai rugi tahun berjalan, kecuali untuk aset non-keuangan
yang dicatat dengan nilai penilaian kembali.
Rugi penurunan nilai akan dipulihkan jika terdapat perubahan dalam taksiran yang digunakan
untuk menentukan nilai aset non-keuangan yang dapat dipulihkan (recoverable amount). Rugi
penuruanan nilai hanya akan dipulihkan sampai sebatas nilai tercatat aset non-keuangan
tidak boleh melebihi nilai terpulihkannya maupun nilai tercatat yang seharusnya diakui,
setelah dikurangi depresiasi atau amortisasi, jika tidak ada pengakuan rugi penurunan nilai
aset non-keuangan. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
n. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya,
yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
Perseroan dan Entitas Anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah,
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama
dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek
antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan
pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan
(tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line
basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih
mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui
sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar
garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat yang dinikmati pengguna.
23
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
n. Sewa (lanjutan)
Sebagai lessor
Dalam sewa pembiayaan, jumlah terutang oleh lessee diakui sebagai piutang sebesar jumlah
yang sama dengan investasi sewa neto Perseroan dan Entitas Anak. Pengakuan penghasilan
sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus
selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan
pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui dengan
dasar garis lurus selama masa sewa.
o. Imbalan Kerja
Efektif 1 Januari 2019, Perseroan menerapkan Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja
tentang Amendemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program.”
Amendemen ini mengklarifikasi bahwa biaya jasa lalu (atau keuntungan atau kerugian atas
penyelesaian) dihitung dengan mengukur liabilitas (aset) imbalan pasti menggunakan asumsi
aktuarial kini dan membandingkan imbalan yang ditawarkan dalam program dan aset
program sebelum dan setelah amendemen, (atau kurtailmen atau penyelesaian program)
tetapi tidak mempertimbangkan dampak batas atas (yang mungkin timbul ketika program
imbalan pasti dalam keadaan surplus). PSAK 24 secara jelas mengatur bahwa dampak
perubahan dari batas atas aset yang timbul dari perubahan program (atau kurtailmen atau
penyelesaian) ditentukan dalam tahap kedua dan diakui secara normal di penghasilan
komprehensif lain.
Paragraf yang berkaitan dengan pengukuran biaya jasa kini dan bunga neto atas liabilitas
(aset) manfaat pasti juga telah diamandemen. Perseroan dan Entitas Anak sekarang
disyaratkan untuk menggunakan asumsi yang diperbarui dari pengukuran kembali tersebut
untuk menentukan biaya jasa kini dan bunga neto untuk sisa periode pelaporan setelah
perubahan program. Dalam hal bunga neto, amandemen telah menjelaskan bahwa untuk
periode setelah amandemen program, bunga neto dihitung dengan mengalikan liabilitas
(aset) manfaat pasti neto sebagaimana telah diukur kembali berdasarkan PSAK 24.99
dengan tingkat diskonto yang digunakan dalam pengukuran kembali (juga memperhitungkan
dampak kontribusi dan pembayaran manfaat terhadap liabilitas (aset) manfaat pasti).
Penerapan dari amandemen PSAK 24 tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu dua
belas bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah memberikan
jasa kerjanya. Kewajiban diakui ketika karyawan memberikan jasa kepada perusahaan
dimana smua perubahan pada nilai bawaan dari kewajiban diakui pada laba rugi.
24
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan dan Entitas Anak mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Beban
pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Perseroan ditentukan melalui
perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit credit dan
menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil atas aset program dan tingkat kenaikan
manfaat pasti pensiun tahunan.
Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak
batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga),
yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau
dikreditkan kepenghasilan komprehensif lain periode terjadinya untuk mencerminkan nilai
penuh dari defisit dan surplus program. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan
komprehensif lain tercermin sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di
ekuitas dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen
terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.
Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset
imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
• Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian
kurtailmen dan penyelesaian)
• Beban atau pendapatan bunga neto
• Pengukuran kembali
Perseroan dan Entitas Anak menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di
laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
Kewajiban imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian
merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Perseroan dan Entitas
Anak. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomis
yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa
depan atas program.
25
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
q. Pajak Penghasilan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi
kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui diluar laba atau rugi, baik
dalam penghasilan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas.
Pajak Kini
Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal
pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku
membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah
yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian
dari beban pajak kini dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima. Jika
Perseroan mengajukan keberatan, Perseroan mempertimbangkan apakah besar
kemungkinan otoritas pajak akan menerima keberatan tersebut dan merefleksikan
dampaknya terhadap liabilitas perpajakan Perseroan.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan
antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan
pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa
jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi
perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan
mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan
dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan
aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada
periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-
undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan
keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan
temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, dikreditkan atau
dibebankan pada periode operasi berjalan, untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain atau ekuitas
langsung.
26
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak
yang sama, atau Perseroan dan Entitas Anak bermaksud untuk menyelesaikan aset dan
liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Untuk pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui secara
proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara
jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan diakui sebagai
pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
r. Informasi segmen
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain
dari entitas yang sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional
untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen
tersebut dan menilai kinerjanya; dan
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi
sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Perseroan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa
yang beredar yaitu sebanyak 520.160.000 saham pada 2019 dan 2018.
27
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dalam tahun berjalan, Perseroan dan Entitas Anak telah menerapkan standar dan sejumlah
amendemen/ penyesuaian/interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif
untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019.
Interpretasi ini memberikan panduan dalam penentuan akuntansi posisi pajak ketika
terdapat ketidakpastian dalam perlakuan pajak penghasilan.
28
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Amendemen ini mengklarifikasi bahwa suatu entitas harus mengakui konsekuensi pajak
penghasilan atas dividen dalam laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau ekuitas
sesuai dengan di mana entitas awalnya mengakui transaksi yang menghasilkan laba
yang dapat didistribusikan tersebut. Ini diterapkan terlepas dari apakah tarif pajak yang
berbeda berlaku untuk laba yang didistribusikan dan tidak didistribusikan.
Penerapan dari interpretasi dan penyesuaian-penyesuaian tahunan 2018 tidak memiliki dampak
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
a. Pertimbangan
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan dan Entitas Anak, manajemen telah
membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Perseroan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa
pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal
tersebut, Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang
pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perseroan
dan entitas anak. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai. Nilai tercatat dari
piutang usaha Perseroan dan entitas anak sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 6.
29
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Pertimbangan (lanjutan)
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan dan
entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat
laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa
depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perseroan dan
entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Manajemen mengestimasi tingkat depresiasi aset tetap antara 5% sampai dengan 50%.
Masa manfaat ekonomis tersebut merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum
diharapkan dalam industri di mana Perseroan dan Entitas anak menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan
mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
diungkapkan dalam Catatan 9
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja Perseroan bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
30
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perseroan langsung diakui dalam laba
atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perseroan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Perseroan dapat mempengaruhi secara material liabilitas
diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat dari Imbalan
diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 24.
Pajak Penghasilan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan
saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa
depan.
2019 2018
Kas 475.513.419 1.382.082.101
Bank - pihak ketiga
PT Bank Central Asia Tbk
(termasuk AS$ 34.547,20 pada tahun 2019
dan AS$ 10.385,89 pada tahun 2018) 5.791.476.638 7.956.156.317
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.654.443.513 6.206.195.834
PT Maybank Indocorp 2.625.026.320 2.572.311.837
PT Bank HSBC Indonesia
(termasuk AS$12.286,28 pada tahun 2019
dan AS$ 12.819,37 pada tahun 2018) 1.376.667.731 3.001.882.522
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 966.539.303 1.076.618.150
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 384.989.811 465.166.441
PT Bank Syariah Mandiri 355.014.057 3.032.010.776
31
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2019 2018
Tingkat suku bunga kontraktual deposito bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
2019 2018
Jangka waktu penempatan deposito Perseroan berkisar antara 1 bulan, 1 sampai 3 bulan dan
perpanjangan otomatis jika tidak ada informasi penarikan dari Perseroan.
32
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. DEPOSITO BERJANGKA
2019 2018
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 49.679.976.654 59.614.975.391
PT Bank HSBC Indonesia 7.476.545.551 7.233.444.635
Total 57.156.522.205 66.848.420.026
2019 2018
Rupiah 4,10%-7,00% 4,10%-4,50%
Jangka waktu penempatan deposito Perseroan berkisar antara 6 sampai 12 bulan dan
perpanjangan otomatis jika tidak ada informasi penarikan dari Perseroan.
Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan sebagai jaminan atas transaksi
usaha Perseroan dengan pihak ketiga. Deposito pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar
Rp 39.000.000.000 digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman PT Singa Purwakarta Jaya,
entitas anak sebesar Rp 35.000.000.000 (Catatan 15).
6. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari jumlah piutang dari pelanggan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
2019 2018
Pihak berelasi (Catatan 26) 24.460.163.973 22.672.705.218
Pihak ketiga
Kontraktor dan pemilik proyek 102.099.135.356 113.592.098.712
Distributor 10.993.352.950 10.696.110.233
Piutang transport 1.121.989.935 796.301.160
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2019 2018
Pihak berelasi
Rupiah 24.460.163.973 22.672.705.218
Total 24.460.163.973 22.672.705.218
33
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lanjutan):
2019 2018
Pihak ketiga
Rupiah 114.214.478.241 125.084.510.105
Dikurangi dengan penyisihan (15.823.731.074 ) (12.667.451.362 )
Total 98.390.747.167 112.417.058.743
2019 2018
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo 10.274.386.824 10.734.648.423
Telah jatuh tempo
Kurang dari 30 hari 2.196.554.322 3.472.812.215
31 - 60 hari 1.165.940.899 192.338.454
61 - 90 hari 1.837.094.139 379.568.682
Lebih dari 90 hari 8.986.187.789 7.893.337.444
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo 17.378.025.011 19.159.239.289
Telah jatuh tempo
Kurang dari 30 hari 9.286.531.542 13.552.877.390
31 - 60 hari 3.529.083.689 11.912.555.354
61 - 90 hari 2.967.013.683 6.517.892.532
Lebih dari 90 hari 65.230.093.242 61.274.494.178
98.390.747.167 112.417.058.743
Penyisihan penurunan nilai 15.823.731.074 12.667.451.362
Total 114.214.478.241 125.084.510.105
2019 2018
34
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai cukup untuk menutup
kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
2019 2018
8. PERSEDIAAN
2019 2018
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya dengan
jumlah pertanggungan masing – masing sebesar Rp 173.250.000.000 dan Rp 172.500.000.000
pada tahun 2019 dan 2018. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk
menutup kerugian karena risiko kebakaran atau risiko tertentu lainnya.
35
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP
2019
Biaya Perolehan
Tanah 5.259.002.500 - - - 5.259.002.500
Bangunan dan prasarana 79.007.120.210 - - - 79.007.120.210
Instalasi listrik 631.462.000 - - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 75.030.409.062 91.192.727 - - 75.121.601.789
Kendaraan bermotor 16.405.675.128 - 25.000.000 - 16.380.675.128
Peralatan pabrik dan
Kantor 22.789.170.344 114.985.100 - - 22.904.155.444
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 25.247.862.232 3.116.480.323 - - 28.364.342.555
Instalasi listrik 164.957.469 31.573.104 - - 196.530.573
Mesin dan peralatan 52.557.770.802 5.034.649.541 - - 57.592.420.343
Kendaraan bermotor 14.844.573.063 619.080.849 25.000.000 - 15.438.653.912
Peralatan pabrik dan
Kantor 17.730.329.512 1.149.548.357 - - 18.879.877.869
2018
Biaya Perolehan
Tanah 5.259.002.500 - - - 5.259.002.500
Bangunan dan prasarana 78.943.796.557 63.323.653 - - 79.007.120.210
Instalasi listrik 631.462.000 - - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 72.259.349.062 2.771.060.000 - - 75.030.409.062
Kendaraan bermotor 16.188.671.128 217.004.000 - - 16.405.675.128
Peralatan pabrik dan
Kantor 22.597.036.444 192.133.900 - - 22.789.170.344
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 21.611.786.865 3.636.075.367 - - 25.247.862.232
Instalasi listrik 133.384.365 31.573.104 - - 164.957.469
Mesin dan peralatan 46.350.119.300 6.207.651.502 - - 52.557.770.802
Kendaraan bermotor 13.924.410.825 920.162.238 - - 14.844.573.063
Peralatan pabrik dan
Kantor 16.281.622.545 1.448.706.967 - - 17.730.329.512
36
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:
2019
Harga jual 13.000.000
Nilai buku -
Laba penjualan aset tetap (Catatan 23) 13.000.000
2019 2018
Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 20.160.000.000 dan AS$ 6.080.000 pada tahun 2019
dan Rp 20.860.000.000 dan AS$ 6.080.000 pada tahun 2018, dan manajemen berpendapat
bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian karena risiko kebakaran dan
risiko tertentu lainnya.
Hak Guna Bangunan (HGB) pabrik yang di Jakarta akan berakhir pada tahun 2027. Manajemen
berkeyakinan bahwa kepemilikan hak atas tanah dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya, dan
oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.
Biaya Perolehan
Tanah 56.196.967.719 3.060.685.600 - - 59.257.653.319
Aset dalam penyelesaian
Jalan dan prasarana 3.230.425.906 7.997.019.418 - - 11.227.445.324
37
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya Perolehan
Tanah 52.251.735.719 3.945.232.000 - - 56.196.967.719
Aset dalam penyelesaian
Jalan dan prasarana 3.144.845.706 85.580.200 - - 3.230.425.906
Properti investasi merupakan tanah dengan luas sekitar 817.833 m2 pada tahun 2019 dan
810.449 m2 pada tahun 2018 dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir
antara tahun 2028, 2030 sampai dengan 2048, terletak di Purwakarta, milik entitas anak yang
terletak di Purwakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2019 tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian
aset jalan dan sarana pendukung.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai pada properti investasi pada
tangal 31 Desember 2019 dan 2018.
Total nilai Jual Objek Pajak untuk tanah yang dimiliki tersebut sebesar Rp 173.258.032.000
pada tahun 2019 dan Rp 170.493.301.000 pada tahun 2018.
Akun ini terutama berasal dari pembelian bahan baku, bahan pendukung dari pemasok, dengan
rincian sebagai berikut:
2019 2018
38
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2019 2018
12. PERPAJAKAN
a. Utang pajak terdiri dari:
2019 2018
Perseroan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat 2 25.000.000 30.034.434
Pasal 21 392.202.919 640.867.688
Pasal 23 7.780.346 11.867.924
Pasal 29 537.859.393 4.245.965.294
Pajak Pertambahan Nilai 1.594.446.949 1.067.849.027
39
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sesuai dengan laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran penghasilan kena pajak
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut:
2019 2018
Laba sebelum beban pajak penghasilan
sesuai dengan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
konsolidasian 5.763.388.287 23.908.625.171
Rugi entitas anak PT Singa Purwakarta Jaya 3.747.419.580 3.147.098.803
* Merupakan penghasilan neto setelah dikurangi beban dari penjualan bahan penunjang/bangunan
konstruksi yang dipotong pajak penghasilan final oleh pelanggan.
40
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sesuai dengan laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran penghasilan kena pajak
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut: (lanjutan)
2019 2018
Pajak Penghasilan kini - Perseroan 7.670.342.000 12.225.921.500
Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, Perseroan dan Entitas anak belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan tahun 2019 ke
Kantor Pelayanan Pajak. Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak Perseroan dan
taksiran rugi fiskal Entitas anak pada tahun 2018 sesuai dengan jumlah yang dilaporkan
dalam masing-masing SPT Perseroan dan Entitas anak.
Harga pokok konstruksi ditentukan dari penjualan konstruksi sebesar 40% untuk tahun 2019
dan 2018. Beban usaha konstruksi dialokasikan dari beban usaha periode berjalan dengan
dasar alokasi berupa perbandingan penjualan konstruksi terhadap total penjualan periode
berjalan masing masing sebesar 9% untuk tahun 2019 dan 2018.
41
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2019
Dikreditkan
(dibebankan)
Dikreditkan pada penghasilan
(dibebankan) komprehensif
Perseroan 1 Januari 2019 pada laba rugi Lain 31 Desember 2019
2018
Dikreditkan
(dibebankan)
Dikreditkan pada penghasilan
(dibebankan) komprehensif
Perseroan 1 Januari 2018 pada laba rugi Lain 31 Desember 2018
f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku sebesar 25% dari laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2019 dan 2018,
dan beban pajak penghasilan - neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
42
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku sebesar 25% dari laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2019 dan 2018,
dan beban pajak penghasilan - neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (lanjutan):
2019 2018
2019 2018
Pintu besi 52.165.438.452 54.508.106.523
Peralatan kantor 7.460.109.536 7.471.367.764
Penyangga kabel (cable ladders) 1.171.650.850 5.820.516.241
Peralatan bangunan 4.235.363.812 1.778.331.172
Total 65.032.562.650 69.578.321.700
43
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan saldo utang bank atas fasilitas kredit yang diperoleh PT Singa Purwakarta
Jaya entitas anak sebagai berikut ini:
2019 2018
Pada tanggal 16 Desember 2019, Pinjaman ini telah diperpanjang kembali berdasarkan
Perjanjian Kredit Anggunan Deposito Nomor: CM2.JSD/5432/2019, jangka waktu pinjaman
diperpanjang sampai dengan 12 Januari 2021.
Beban bunga atas utang bank masing-masing sebesar Rp 2.169.756.944 dan Rp 2.003.749.999
pada tahun 2019 dan 2018.
Kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 berdasarkan laporan
PT Sirca Datapro Perdana, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Total Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Total
Pengurus
Cheng Yong Kim (Presiden Direktur) 690.000 0,133 69.000.000
Lim Tai Pong (Direktur) 630.000 0,121 63.000.000
Ir. Krisant Sophiaan (Direktur) 10.000 0,002 1.000.000
Tjoe Tjoe Peng
(Lawer Supendi) (Direktur) 5.000 0,001 500.000
Bukan Pengurus
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura 150.060.000 28,849 15.006.000.000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150.060.000 28,849 15.006.000.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 218.705.000 42,046 21.870.500.000
44
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyertaan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak sebesar 0,000016667% atau
masing-masing sejumlah Rp 707.463 dan Rp 769.920, tidak diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 karena jumlahnya tidak material.
2019 2018
Beban emisi saham berasal dari Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I kepada para pemegang saham pada tahun 1996.
19. DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
24 Juni 2019, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 49 tertanggal 24 Juni 2019 dari
Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan
dividen kas dari laba tahun 2018 sebesar Rp 5.201.600.000 atau Rp 10 per lembar. Berdasarkan
rapat yang sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih Perseroan tahun
2018 untuk cadangan umum sebesar Rp 100.000.000.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
26 Juni 2018, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 34 tertanggal 26 Juni 2018 dari
Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan
dividen kas dari laba tahun 2017 sebesar Rp 7.802.400.000 atau Rp 15 per lembar. Berdasarkan
rapat yang sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih Perseroan tahun
2017 untuk cadangan umum sebesar Rp 100.000.000.
45
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan neto, merupakan penghasilan atas penjualan produk Perseroan, yaitu peralatan
kantor, gudang dan pabrikasi lainnya dari logam, seperti lemari arsip (filling cabinet), lemari
penyimpan, pintu besi, racking dan lainnya.
2019 2018
Penjualan Perseroan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan neto adalah kepada
PT Bantrunk Murni Indonesia, pihak berelasi, sebesar Rp 106.028.526.507 atau 28,46% dari
penjualan neto pada tahun 2019 dan Rp 91.925.813.206 atau 21,67% dari penjualan neto pada
tahun 2018 (Catatan 26).
2019 2018
Bahan baku dan bahan pelengkap
Saldo awal 38.865.870.440 41.337.667.947
Pembelian 151.547.539.885 147.801.282.225
Saldo akhir bahan baku (48.908.930.592 ) (38.865.870.440 )
Total pemakaian bahan baku dan
bahan pembantu 141.504.479.733 150.273.079.732
Upah buruh langsung 67.836.885.241 67.000.222.403
Beban pabrikasi 40.438.126.324 40.799.299.969
46
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pembelian Perseroan dari pemasok yang melebihi 10% dari pembelian neto adalah dari
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar Rp 37.189.526.451 atau 24,93% pada tahun 2019 dan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar dan Rp 45.299.368.939 atau 31,19% pada tahun 2018.
40.713.994.347 49.754.003.266
b. Beban umum dan administrasi
Gaji dan kesejahteraan karyawan 68.952.349.692 70.133.384.253
Penyusutan (Catatan 9) 3.657.403.644 4.169.827.387
Penyisihan penurunan nilai (Catatan 6) 3.156.279.712 1.881.672.449
Perbaikan dan pemeliharaan 2.074.477.239 1.989.881.466
Pajak bumi dan bangunan 1.718.802.186 1.546.332.440
Pos, telepon dan alat tulis 1.033.588.301 1.105.395.321
Perjalanan 955.788.831 1.376.682.237
Sewa 854.002.000 854.004.000
Listrik dan air 741.896.022 808.182.365
Representasi dan sumbangan 590.927.272 911.125.400
Honorarium konsultan 532.655.230 470.447.640
Administrasi bank 507.170.886 346.439.886
Asuransi 391.731.341 732.011.599
Lain-lain 3.604.282.399 5.406.598.161
88.771.354.755 91.731.984.604
Total 129.485.349.102 141.485.987.870
47
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan mengakui liabilitas atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang).
Liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada tahun 2019 dan 2018 berdasarkan
penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen,
berdasarkan laporannya tertanggal 28 Februari 2020 untuk tahun 2019 dan tanggal 26 Februari
2019 untuk tahun 2018, dengan menggunakan asumsi berikut ini:
Tingkat diskonto : 7,70% per tahun pada 2019 dan 8,60% per tahun pada 2018
Kenaikan biaya upah dan gaji : 9% per tahun pada 2019 dan 2018
Umur pensiun : 55 tahun
Tingkat kematian : TMI 2012 per tahun 2014 dan CSO 1980 per tahun 2011
Metode : Projected Unit Credit
2019 2018
Biaya jasa kini 6.851.698.944 9.948.822.452
Biaya bunga 7.051.183.580 5.897.466.254
Biaya jasa lalu 965.281.292 2.959.800.000
Total 14.868.163.816 18.806.088.706
2019 2018
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 96.865.406.847 84.911.497.859
c. Perubahan liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
48
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas kemungkinan perubahaan tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan upah, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja
pada tanggal 31 Desember 2019:
Kenaikan Penurunan
1% 1%
Tingkat diskonto -9,70% 11,44%
Dampak liabilitas imbalan kerja (9.399.141.597 ) 11.082.350.508
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi
lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa
asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti
atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan
pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan
seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Metode dan tipe asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisa sensitivitas tidak berubah
dari periode sebelumnya.
Jatuh tempo kewajiban manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut.
2019 2018
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing terdiri dari:
2019 2018
Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah
Aset
Setara kas AS$ 6.583.345,71 91.515.088.715 AS$ 6.462.561,57 93.584.354.095
49
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
Kurs rata-rata mata uang asing pada tanggal 16 Maret 2020 adalah sebesar Rp 14.818 untuk
1 Dolar AS. Kurs tersebut dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas asing
dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika aset
dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2019 dijabarkan dengan menggunakan kurs
rata-rata pada tanggal 16 Maret 2020, maka laba selisih kurs akan naik sebesar
Rp 6.036.928.016.
Rincian akun dan transaksi yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Piutang usaha:
PT Bantrunk Murni Indonesia 8.445.806.673 10.079.471.018 1,22% 1,44%
PT Logam Menara Murni 12.550.747.786 8.692.656.914 1,82% 1,25%
PT Logam Agkasa Teknik 3.463.609.514 3.900.577.286 0,50% 0,56%
Penjualan neto:
PT Bantrunk Murni Indonesia 106.028.526.507 91.925.813.206 28,46% 21,67%
PT Logam Menara Murni 22.653.840.007 20.436.187.254 6,08% 4,82%
PT Logam Angkasa Teknik 3.848.497.238 5.222.506.977 0,98% 1,23%
PT Lionmesh Prima Tbk 11.175.000 200.693.625 0,00% 0,05%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 6.392.250 5.535.000 0,00% 0,00%
Piutang lain-lain:
PT Lionmesh Prima Tbk 1.414.924.815 1.414.924.815 0,20% 0,19%
Pembelian
PT Lionmesh Prima Tbk 1.023.433.100 194.365.230 0,69% 0,13%
PT Logam Angkasa Teknik 111.389.700 445.558.800 0,07% 0,30%
PT Bantruk Murni Indonesia 108.661.500 107.266.625 0,07% 0,07%
PT Logam Menara Murni 2.860.650 7.185.750 0,00% 0,00%
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-
pihak yang tidak berelasi.
50
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Piutang lain-lain sebesar Rp 1.414.924.815 merupakan tagihan kepada PT Lionmesh Prima Tbk
atas penerimaan pengalihan liabilitas imbalan kerja pada tahun 2019 dan 2018.
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar
Rp 7.677.285.198 dan Rp 8.101.813.200 pada tahun 2019 dan 2018.
Berdasarkan akta notaris No. 24 Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 23 Mei 2017, antara
Perseroan dan PT Lionmesh Prima Tbk, entitas sepengendali, Perseroan menyewa tanah dan
bangunan pabrik yang berlokasi di Sidoarjo untuk jangka waktu 5 tahun, dengan pembayaran
sewa dilakukan tiap tahun.
Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Perseroan melaksanakan kegiatan bisnis utama mereka, yang dibagi menjadi dua (2) produk
utama; peralatan kantor dan material bangunan. Segmen bisnis lainnya seperti C’- Channel dan
bahan material lainnya disajikan secara gabungan sebagai “Lain-lain”. Informasi yang berkaitan
dengan segmen usaha dari Perseroan adalah sebagai berikut:
2019
Peralatan Material
Kantor Bangunan Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 248.326 124.163 372.489
Beban
Beban pokok penjualan (237.230 )
Beban usaha (129.485 )
Laba 5.774
51
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2019 (lanjutan)
Peralatan Material
Kantor Bangunan Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Informasi lainnya
Aset segmen 688.017
Liabilitas segmen 219.318
Perolehan aset tetap 206
Beban penyusutan 9.951
2018
Peralatan Material
Kantor Bangunan Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 246.374 177.754 424.128
Beban
Beban pokok penjualan (268.503 )
Beban usaha (141.486 )
Laba 14.139
Informasi lainnya
Aset segmen 696.193
Liabilitas segmen 221.022
Perolehan aset tetap 3.244
Beban penyusutan (12.244 )
52
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan dan entitas anak memiliki kebijakan manajemen risiko dan telah menetapkan proses
untuk memantau dan mengendalikan risiko yang melekat pada usaha dan kegiatan. Kebijakan
manajemen risiko dan proses yang ada fokus untuk menghadapi ketidakpastian pasar dan
berusaha untuk meminimalkan dampak yang tidak menguntungkan kinerja keuangan Perseroan
dan entitas anak.
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko berikut dari penggunaan instrumen
keuangan:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa counterparty tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan
instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan.
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari
aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank dan instrumen keuangan lainnya. Risiko
kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan yang berasal dari penjualan produk.
Berikut informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan entitas anak
pada 31 Desember 2019 dan 2018:
2019 2018
Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Perseroan dan
entitas anak sesuai dengan peringkat kredit debitur pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018:
2019
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
53
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2018
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Perseroan dan Entitas Anak menggunakan
peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai "Belum jatuh tempo
dan belum diturunkan nilainya" meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada
sedikit atau tidak ada pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan berdasarkan surat
kuasa, surat jaminan atau promissory note. "Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan
nilainya" adalah akun-akun dengan pengalaman kegagalan (default) yang sering namun
demikian jumlah terhutang masih tertagih. Terakhir, telah jatuh tempo dan diturunkan nilainya
adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan telah dibentuk penyisihan kerugian
penurunan nilai atas piutang.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai
jumlah tercatat dari setiap kelas kas dan setara kas sebagaimana yang dijabarkan di Note 4.
Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebesar nilai tercatat
masing-masing kategori piutang yang disebutkan di Note 6. Perseroan dan entitas anak tidak
menguasai aset-aset sebagai jaminan piutang.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perseroan dipengaruhi oleh risiko
pasar, terutama risiko nilai tukar mata uang asing.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing.
Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas
usaha Perseroan (ketika pendapatan dan beban terjadi dalam dalam uang yang berbeda dari
mata uang fungsional Perseroan).
Pengaruh fluktuasi nilai tukar atas Perseroan berasal dari nilai tukar antara Dolar AS, dan
Rupiah. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing berasal dari kas dan setara
kas dalam Dolar AS.
54
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan pada waktu yang tepat.
Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang
asing saat ini.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum beban
pajak konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 :
Aset dan liabilitas moneter yang signifikan dari Perseroan dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2018 disajikan pada Catatan 25.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari
risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman jangka pendek dari entitas
anak yang dikenakan suku bunga mengambang.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari tingkat suku bunga
atas saldo pinjaman yang dikenakan suku bunga mengambang, dimana semua variabel
lainnya dianggap konstan, terhadap laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan dan Entitas Anak tidak bisa memenuhi
liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat
atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana
untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum,
kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh
tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
55
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Semua liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak jatuh tempo dalam satu tahun sejak
penyelesaian pelaporan dengan detail sebagai berikut:
2019 2018
Perseroan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan bahwa akan
mampu melanjutkan kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan keuntungan para
pemegang saham, melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur modal Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang
dijelaskan pada Catatan 15 dan ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal yang
ditempatkan, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya.
Direksi Perseroan dan Entitas Anak secara berkala melakukan review struktur permodalan
Perseroan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan
risiko yang berhubungan. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang
terhadap Ekuitas.
Perseroan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian,
berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur
permodalan, Perseroan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, imbal modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
Pinjaman terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sebagai berikut:
2019 2018
56
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berikut ini mencerminkan pendapatan dan total saham yang digunakan sebagai dasar dalam
perhitungan laba per saham tahun 2019 dan 2018:
2019 2018
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Perseroan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan.
2019 2018
Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas 135.571.040.816 135.571.040.816 151.270.510.307 151.270.510.307
Deposito berjangka 57.156.522.205 57.156.522.205 66.848.420.026 66.848.420.026
Piutang usaha
Pihak berelasi 24.460.163.973 24.460.163.973 22.672.705.218 22.672.705.218
Pihak ketiga 98.390.747.167 98.390.747.167 112.417.058.743 112.417.058.743
Piutang karyawan 2.845.725.000 2.845.725.000 2.863.155.000 2.863.155.000
Piutang lain-lain pihak berelasi 1.414.924.815 1.414.924.815 1.414.924.815 1.414.924.815
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang
dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi
Utang bank 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000
Utang usaha - pihak ketiga 15.990.109.860 15.990.109.860 18.439.592.429 18.439.592.429
Biaya yang masih harus dibayar 1.469.926.000 1.469.926.000 4.699.800.000 4.699.800.000
Utang dividen 2.054.266.175 2.054.266.175 2.022.428.175 2.022.428.175
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar seluruh aset dan liabilitas keuangan, kecuali piutang lain-lain pihak berelasi mendekati
nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar dari piutang lain-lain pihak pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
57
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (“WHO”) telah menetapkan
penyebaran wabah virus corona (“Covid-19”) sebagai pandemi global. Wabah Covid-19 telah
menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi global dan domestik, yang kemudian
mempengaruhi operasi Perseroan dan Entitas Anak serta pelanggan dan pemasok Perseroan
dan Entitas Anak. Meskipun gangguan ini diperkirakan hanya bersifat sementara, namun terdapat
ketidakpastian yang cukup tinggi terkait luas dampaknya terhadap operasi dan kinerja keuangan
Perseroan dan Entitas Anak. Luas dampak tersebut bergantung pada beberapa perkembangan
tertentu di masa depan yang tidak dapat diprediksi pada saat ini, termasuk durasi penyebaran
wabah, kebijakan ekonomi dan kebijakan lainnya yang diterapkan Pemerintah untuk
memberantas ancaman Covid-19, serta dampak faktor-faktor tersebut terhadap pegawai,
pelanggan dan pemasok Perseroan dan Entitas Anak. Manajemen terus memantau secara
seksama operasi, likuiditas dan sumber daya yang dimiliki Perseroan dan Entitas Anak, serta
bekerja secara aktif untuk mengurangi dampak saat ini dan dampak masa depan dari situasi ini
yang belum pernah dialami sebelumnya. Laporan keuangan konsolidasian ini tidak mencakup
penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian yang diungkapkan di atas.
58
PT LION METAL WORKS Tbk
AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2019 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED
AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Table of Contents
Pages
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents 2e,2f,4 135,571,040,816 151,270,510,307
Time deposits 2f,5 57,156,522,205 66,848,420,026
Trade receivables
Third parties - net of
allowance for impairment
of Rp 15,823,731,074 and
Rp 12,667,451,362 as of
December 31, 2019 and 2018,
respectively 2d,6 98,390,747,167 112,417,058,743
Related parties 2d,2m,6,26 24,460,163,973 22,672,705,218
Employee receivables 2d 2,845,725,000 2,863,157,000
Inventories - net of allowance
for inventories obsolescence of
Rp 532,443,070 as of
December 31, 2019 and 2018 2i,8 179,591,791,919 156,407,632,232
Advances to suppliers 4,762,179,828 3,224,913,352
Prepaid expenses 2j,7 355,833,000 482,244,250
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
1
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
CURRENT LIABILITIES
Bank loan 2f,15 35,000,000,000 35,000,000,000
Trade payables - third parties 2f,11 15,990,109,860 18,439,592,429
Taxes payable 2q,12 2,905,991,050 6,370,425,863
Accrued expenses 2f,13 1,469,926,000 4,699,800,000
Advances from customers 2f,14 65,032,562,650 69,578,321,700
Dividends payable 2f,19 2,054,266,175 2,022,428,175
Short-term employee benefits liability 2o,24 9,342,354,208 10,789,476,838
NON-CURRENT LIABILITY
Long-term employee benefits liability 2o,24 87,523,052,639 74,122,021,021
EQUITY
Capital stock - par value of
Rp 100 per share
Authorized - 2,000,000 shares
Issued and fully paid
- 520,160,000 shares 16 52,016,000,000 52,016,000,000
Additional paid in capital - net 18 1,954,630,221 1,954,630,221
Retained earnings
Appropriated 19 9,868,000,000 9,768,000,000
Unappropriated 404,860,999,509 411,431,931,854
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
2
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
3
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Retained Earnings
Issued and Additional
Fully Paid Paid in Total
Notes Capital Stock Capital - Net Appropriated Unappropriated Equity
Balance as of
January 1, 2018 52,016,000,000 1,954,630,221 9,668,000,000 388,668,457,796 452,307,088,017
Cash dividends 19 - - - (7,802,400,000 ) (7,802,400,000 )
Other comprehensive
income :
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2o,24 - - - 12,788,960,052 12,788,960,052
Balance as of
December 31, 2018 52,016,000,000 1,954,630,221 9,768,000,000 411,431,931,854 475,170,562,075
Cash dividends 19 - - - (5,201,600,000 ) (5,201,600,000 )
Appropriation for
general reserve 19 - - 100,000,000 (100,000,000 ) -
Net income in 2019 - - - 926,463,199 926,463,199
Other comprehensive
income :
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2o,24 - - - (2,927,727,392 ) (2,927,727,392 )
Balance as of
December 31, 2019 52,016,000,000 1,954,630,221 9,868,000,000 404,860,999,509 468,699,629,730
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
4
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL
PT Lion Metal Works (the “Company”) was established in Indonesia within the framework of
the Foreign Capital Investment Law No. 1 of 1967 juncto No. 11 of 1970 (the latest was
changed to Law No. 25 Year 2007) based on Notarial Deed No. 21 dated August 16, 1972 of
Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., as amended by Notarial Deed No. 1 dated June 2, 1973 and
No. 9 dated November 11, 1974 of the same notary. The Deed of Establishment and the
amendments were published in Supplement No. 215 of State Gazette No. 34 dated April 29,
1975. The Company’s Articles of Association has been amended several times, among others
of which was covered under Notarial Deed No. 41 dated August 27, 1999 of Fathiah Helmi,
S.H., and was made mainly to comply with Capital Market Supervisory Board Regulation
No. Kep-44/PM/1998 regarding the increase of share capital without pre - emptive rights. The
amendments of the Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in its
Letter No. C-19408 HT.01.04.-TH.99 dated November 30, 1999. The latest amendment was
based on Notarial Deed No. 05 dated June 4, 2015 by Fathiah Helmi, SH., concerning the
change in the par value of the Company’s share from Rp 1,000 to Rp 100. This amendment
was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. AHU-3527532.AH.01.11.Year 2015 dated July 1, 2015.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company shall engage in
the manufacture of office equipment and other steel products. Currently, the Company
manufactures office equipment, warehouse equipment, building materials and construction
and others from steel such as filing cabinet, cupboard and steel door; warehouse equipment
such as steel rack and pallet; cable ladder; and other steel products. The Company started its
commercial operations in 1974.
The Company’s corporate office and one of its two plants are located at Km. 24.5, Jalan Raya
Bekasi, Cakung, East Jakarta.
In 1993, the Company made its initial public offering of its 3,000,000 shares. After the
distribution of 3,251,000 share dividends, 3,251,000 bonus shares, and the Company’s First
Limited Public Offering of Rights for a total number of 32,510,000 shares in 1996, the total
number of its shares listed on the stock exchange in Indonesia increased to 52,016,000
shares (including the 10,004,000 shares outstanding prior to the public offering).
c. Consolidated Subsidiary
The Company has more than 50% equity ownership in its subsidiary, with details as follows:
2019 2018
Under
PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Industrial estate 99.98% 99.98% development 123,180,899,479 116,369.259,112
stage
6
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL (continued)
As of December 31, 2019 and 2018, the members of the Boards of Commissioners and
Directors based on a resolution of the Company’s Annual Stockholders’ General Meetings
held on June 24, 2019 and June 26, 2018, respectively are as follows:
2019 2018
Board of
Commissioners
Presiden Komisaris : Cheng Yong Kwang Cheng Yong Kwang
Komisaris : Lee Whay Keong Lee Whay Keong
Komisaris independen : Kalistus Decimus Deke Kalistus Decimus Deke
Making Making
Board of Directors
President Director : Cheng Yong Kim Cheng Yong Kim
Director : Lim Tai Pong Lim Tai Pong
Director : Ir. Krisant Sophiaan Ir. Krisant Sophiaan
Director : Tjoe Tjoe Peng Tjoe Tjoe Peng
(Lawer Supendi) (Lawer Supendi)
Director : Cheng Zhi Wei -
Audit Commitee
Chairman : Kalistus Decimus Deke Kalistus Decimus Deke
Making Making
Member : Shelly, SE Irianna
: Anggota
Halim Saputra, SE
Member : Kenny Jesusanto, SE Syarifudin Zuchri, SE
As of December 31, 2019 and 2018, the Company and its Subsidiary have 1,133 and 807
employees, respectively (unaudited).
The accompanying consolidated financial statements were completed and authorized for
issue by the Company’s management on March 16, 2020.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with PSAK 1,
“Presentation of Financial Statements”.
7
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements
are consistent with those made in the preparation of the Company and its Subsidiary’s
consolidated financial statements for the year ended December 31, 2018, except for the
adoption of several amended SAKs. As disclosed further in the relevant succeeding Notes,
several amended and published accounting standards were adopted effective January 1,
2019.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows,
have been prepared on the accrual basis using the historical cost basis of accounting, except
for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting
policies for those accounts.
The Company and its Subsidiary applied PSAK 2, “Statement of Cash Flows”.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by
classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is
the Indonesian Rupiah, which is the Company and its Subsidiary’s functional currency.
Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January
1, 2020, with early application permitted are as follows:
8
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
With regard to the measurement of financial liabilities designated as at fair value through
profit or loss, PSAK 71 requires that the amount of change in the fair value of a financial
liability that is attributable to changes in the credit risk of that liability is presented in other
comprehensive income, unless the recognition of such changes in other comprehensive
income would create or enlarge an accounting mismatch in profit or loss. Changes in fair
value attributable to a financial liability’s credit risk are not subsequently reclassified to
profit or loss. Under PSAK 55, the entire amount of the change in the fair value of the
financial liability designated as fair value through profit or loss is presented in profit or
loss.
In relation to the impairment of financial assets, PSAK 71 requires an expected credit loss
model, as opposed to an incurred credit loss model under PSAK 55. The expected credit
loss model requires an entity to account for expected credit losses and changes in those
expected credit losses at each reporting date to reflect changes in credit risk since initial
recognition. In other words, it is no longer necessary for a credit event to have occurred
before credit losses are recognised.
The new general hedge accounting requirements retain the three types of hedge
accounting mechanisms currently available in PSAK 55. Under PSAK 71, greater
flexibility has been introduced to the types of transactions eligible for hedge accounting,
specifically broadening the types of instruments that quality for hedging instruments and
the types of risk components of non-financial items that are eligible for hedge accounting.
In addition, the effectiveness test has been overhauled and replaced with the principle of
an ‘economic relationship’. Retrospective assessment of hedge effectiveness is also no
longer required. Enhance disclosure requirements about an entity’s risk management
activities have also been introduced.
Amendments to PSAK 71 amend paragraphs PP4.1.11 (b) and PP4.1.12 (b), and add
paragraph PP4.1.12A so that financial assets with accelerated repayment features that
can produce negative compensation qualify as contractual cash flows that originate solely
from payment of principal and interest from the principal amount owed.
PSAK 72 established a single comprehensive model for entities to use in accounting for
revenue arising from contracts with customers. PSAK 72 will supersede the current
revenue recognition guidance including PSAK 23. Revenue, PSAK 34 Construction
Contracts and the related interpretations when it becomes effective.
9
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The core principle of PSAK 72 is that an entity should recognise revenue to depict the
transfer or promised goods or services to customers in an amount that reflects the
consideration to which the entity expects to be entitled in exchange for those goods or
services. Specifically, the Standards introduces a 5-step approach to revenue recognition:
Under PSAK 72, an entity recognizes revenue when (or as) a performance obligation is
satisfied, i.e. when ‘control’ of the goods or services underlying the particular performance
obligation is transferred to the customer.
Far more prescriptive guidance has been added PSAK 72 to deal with specific scenarios.
Furthermore, extensive disclosures are required by PSAK 72.
The standard permits either a full retrospective or a modified retrospective approach for
the adoption.
- PSAK 73 “Leases”;
PSAK 73 distinguishes leases and service contracts on the basis of whether an identified
asset is controlled by a customer. Distinctions of operating leases (off balance sheet) and
finance leases (on balance sheet) are removed for lessee accounting, and is replaced by
a model where a right-of-use asset and a corresponding liability have to be recognized for
all leases by lessees (i.e. all on balance sheet) except for shortterm leases and leases of
low value assets.
10
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The new definition states that “Information is material if omitting, misstating or obscuring it
could reasonably be expected to influence decisions that the primary users of general
purpose financial statements make on the basis of those financial statements, which
provide financial information about a specific reporting entity”.
The amendments clarify that materiality will depend on the nature or magnitude of
information. An entity will need to assess whether the information, either individually or in
combination with other information, is material in the context of the financial statements. A
misstatement of information is material if it could reasonably be expected to influence
decisions made by the primary users.
The Company and Subsidiary is still assessing the impact of these accounting standards and
interpretations on the Company and Subsidiary’s consolidated financial statements.
The Company and its Subsidiary present assets and liabilities in the statement of financial
position based on current classification/ short term and non-current/ long term. An asset is
current when it is:
i) expected to be realised or intended to be sold or consumed in the normal operating cycle,
ii) held primarily for the purpose of trading,
iii) expected to be realised within 12 months after the reporting period, or cash or cash
equivalent unless restricted from being exchanged or used to settle a liability for at least
12 months after the reporting period.
All other assets are classified as non-current.
Deferred tax assets and liabilities are classified as non-current assets and liabilities.
11
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
d. Principles of consolidation
The consolidated financial statements incorporate the consolidated financial statements of the
Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise
control.
The financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period as the
Parent Company. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial
statements have been consistently applied by the Company and its Subsidiary, unless
otherwise stated.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the
company obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control
ceases. Control is presumed to exist if the company owns, directly or indirectly through
subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Specifically, the Company controls an investee if and only if the Company has:
a. Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the
relevant activities of the investee).
b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and
c. The ability to use its power over the investee to affect its returns.
When the Company has less than a majority of the voting or similar right of an investee, the
Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power
over an investee, incuding:
a. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee.
b. Rights arising from other contractual arrangements.
c. The Company’s voting rights and potential voting rights.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances
indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation
of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases
when the Company loses control of the Subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of
a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains
control until the date the Company ceases to control the subsidiary.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the
equity holders of the parent of the Company and to the non-controlling interest (“NCI”), even if
this results in the NCI having a deficit balance.
12
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant
share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity.
Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for
as an equity transaction. If the Company loses control over a subsidiary, it:
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not
attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of
the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the
corresponding portion attributable to the owners of the parent entity.
Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks, other
short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and are
not pledged as collateral and unrestricted.
f. Financial instruments
The Company and its Subsidiary applied PSAK 50, “Financial Instruments: Presentation”,
PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK 60, “Financial
Instruments: Disclosures".
(i) Classification
Financial assets
Financial assets within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial assets at fair
value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity investments,
or (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The Company and its Subsidiary
determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed
and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.
The Company and Subsidiary’s financial assets consist of cash and cash equivalents,
time deposits, trade receivables, employee receivables and other receivables classified
as loans and receivables.
13
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Liabilitas Keuangan
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial liabilities at
fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at amortized cost, or (iii)
as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.
The Company and Subsidiary determines the classification of its financial liabilities at
initial recognition.
The Company and Subsidiary’s financial liabilities consist of bank loan, trade payables,
accrued expenses and dividends payable classified as financial liabilities measured at
amortized cost.
Financial assets
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at
fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent
measurement of financial assets depends on their classification.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame
established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are
recognized on the trade date the Company and Subsidiary commits to purchase or sell
the assets.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at
amortized cost using the effective interest rate metho. Gains and losses are recognized in
profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
Financial liabilities
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial
liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in profit or loss
14
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial
markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the
close of business at the end of the reporting period.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using
valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market
transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially
the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be
reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying
amounts.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for
impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any
premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
15
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss
is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value
of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet
been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the
financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the
discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The
carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the
amount of the loss is recognized in profit or loss.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is
reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts
charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial
asset.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the
impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the
extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the
reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is
recognized in profit or loss.
Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are
credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other
operating income.
(vii) Derecognition
Financial asset
A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a group of
similar financial assets, is derecognized when:
(a) the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
(b) the Company and Subsidiary has transferred its contractual rights to receive cash
flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without
material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either
(i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or
(ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the
financial asset, but has transferred control of the financial asset.
When the Company and Subsidiary has transferred its rights to receive cash flows from
an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor
retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of
the asset, the asset is recognized to the extent of the Company and Subsidiary’s
continuing involvement in the asset.
16
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is
measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum
amount of consideration that the Company and Subsidiary could be required to repay.
In that case, the Company and S ubsidiary also recognizes an associated liability. The
transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the
rights and obligations that the Company and S ubsidiary has retained.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that had been
recognized in other comprehensive income is recognized to profit or loss .
Financial liabilities
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is
recognized in profit or loss.
The accounting records of the Company and Subsidiary are maintained in Rupiah.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange
rates prevailing at the dates of the transactions. At the end of the reporting period, monetary
assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the
middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at such dates. Exchange gains and
losses arising on foreign currency transactions and on the translation of foreign currency
monetary assets and liabilities into Rupiah are recognized in the current period consolidated
profit or loss, except for the exchange gains and losses arising on the translation of the
foreign operation’s financial statements into the presentation currency of the Company and
Subsidiary, which are recognized directly in other comprehensive income.
The exchange rates used as of December 31, 2019 and 2018 are as follows:
2019 2018
United States Dollar 1 13,901 14,481
17
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant
Notes herein.
i. Inventories
Inventories are valued at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using
the first-in, first-out (“FIFO”) method. The cost of finished goods and work in progress
comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads
(based on normal operating capacity). It excludes borrowing costs.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less
estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories, if any, is
provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the
review of the condition of inventories at the end of the year.
18
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
j. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefit using the straight - line
method.
Land is stated at cost and not depreciated. Costs associated with the acquisition of legal right
of land when the land was first acquired are recognized as part of the cost of land. Costs
associated with the extension or renewal of legal right of land are recognized as an intangible
asset and amortized over the legal life of the land rights or economic life of the land,
whichever is shorter.
The carrying value of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when
no future economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on
derecognition of the assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.
The costs of the construction of property, plant and equipment are capitalized as construction
in progress. Depreciation of an asset begins when it is available for use, such as when it is in
the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended
by management.
19
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
l. Investment properties
Investment properties are stated at cost including transaction cost less accumulated
depreciation and impairment loss, if any, except for land which is not depreciated. Such cost
includes the cost of replacing part of the investment properties, if the recognition criteria are
met, and excludes the daily expenses on their usage.
Investment properties consist of land, building and infrastructures held by Subsidiary to earn
rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of
goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.
An investment property should be derecognized upon disposal or when the investment
property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected
from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of an investment
property is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized.
Transfers to investment properties should be made when, and only when, there is a change in
use, evidenced by the end of Investment property is measured initially at its cost, including
related transaction costs and where applicable borrowing costs.owner-occupation,
commencement of an operating lease to another party or end of construction or development.
Transfers from investment properties should be made when, and only when, there is a
change in use, evidenced by the commencement of owner-occupation or commencement of
development with a view to sell.
For a transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the
cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an
investment property, the Company and Subsidiary shall record the investment property in
accordance with the property, plant and equipment policies up to the date of change in use.
The Company and Subsidiary assesses at each reporting period whether there is an
indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual
impairment testing for an asset is required, the Company and Subsidiary makes an estimate
of the asset’s recoverable amount.
Impairment losses are recognized in the current year’s profit or loss, unless non-financial
assets carried at revalued amounts.
An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimate used to determine
the recoverable amount of a non-financial asset. An impairment loss is only reversed to the
extent that the non-financial asset’s carrying amount does not exceed the recoveble amount,
nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or
amortization, if no impairment loss of non-financial assets has been recognized. Reversal of
an impairment loss is recognized in the profit or loss.
n. Leases
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially
all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as
operating leases.
20
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and
Subsidiary at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of
the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the
consolidated statements of financial position as a finance lease obligation.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the
same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease
obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability.
Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the
lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern
in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising
under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are
incurred.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives
are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction
of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more
representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are
consumed.
As lessor
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of
the Group’s net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting
periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in
respect of the leases.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of
the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease
are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis
over the lease term.
o. Employee benefits
Effective January 1, 2019, the Group adopted Amendments to PSAK 24 , “Employee
Benefits: Plan Amendment, Curtailment or Settlement”.
The amendments clarify that the past service cost (or of the gain or loss on settlement) is
calculated by measuring the defined benefit liability (asset) using updated assumptions and
comparing benefits offered and plan assets before and after the plan amendment (or
curtailment or settlement) but ignoring the effect of the asset ceiling (that may arise when the
defined benefit plan is in a surplus position). PSAK 24 is now clear that the change in the
effect of the asset ceiling that may result from the plan amendment (or curtailment or
settlement) is determined in a second step and is recognized in the normal manner in other
comprehensive income.
21
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The paragraphs that relate to measuring the current service cost and the net interest on the
net defined benefit liability (asset) have also been amended. The Group will now be required
to use the updated assumptions from this remeasurement to determine current service cost
and net interest for the remainder of the reporting period after the change to the plan. In the
case of the net interest, the amendments make it clear that for the period post plan
amendment, the net interest is calculated by multiplying the net defined benefit liability (asset)
as remeasured under PSAK 24.99 with the discount rate used in the remeasurement (also
taking into account the effect of contributions and benefit payments on the net defined benefit
liability (asset)).
Short term employee benefits are employee benefits which are due for payment within twelve
months after the reporting period and recognized when the employees have rendered this
related service. Liabilities are recognized when the employee renders services to the
Company where all changes in the carrying amount of the liability are recognized in profit or
loss.
The Company and Subsidiary recognized unfunded employee benefits liability in accordance
with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Pension costs under
the Group’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation
using the projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, return
on plan assets and annual rate of increase in compensation.
Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset
ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected
immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit
recognized in other comprehensive income in the period in which they occur in order for the
net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial position to
reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurement recognized in other
comprehensive income is equity and will not be reclassified to profit or loss.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment
occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized.
Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or
asset. Defined benefit costs are categorized as follows:
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses
on curtailments and settlements)
Net interest expense or income
Remeasurement
22
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The Company and Subsidiary presents the first two components of defined benefit costs in
profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.
q. Income taxes
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in
profit or loss except to the extent that it relates to items recognized outside profit or loss,
either in other comprehensive income or directly in equity.
Current tax
Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively
enacted at end of the reporting period, and is provided based on the estimated taxable
income for the year. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with
respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It
establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the
tax authorities.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received. If the
Company and Subsidiary files an appeal, the Company and Subsidiary considers whether it is
probable that a taxation authority will accept the appeal and reflect its effect on the
Company’s tax obligations
23
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Deferred tax
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting
date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial
reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences
with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary
differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income
will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax
losses carry-forward can be utilized.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced
to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to
allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred
tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has
become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be
recovered.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to
the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have
been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects
of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including
the effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except
to the extent that they relate to items previously charged or credited to other comprehensive
income or directly in equity.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset
current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred
tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company and Subsidiary intends to
settle its current assets and liabilities on a net basis.
Final Tax
For income subject to final tax, tax expense is recognized in proportion to the amount of
revenue recognized in the current period. The difference between the final income tax
payable and the amount charged is recognized as prepaid tax or tax payable.
r. Segment information
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the
Company and Subsidiary that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in
order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
a. that engages in business activities from which it may earn revenues and incurred
expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other
components of the same entity);
b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision
maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its
performance; and
c. for which discrete financial information is available.
24
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource
allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of
each product.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.
Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the year attributable to
ordinary equity holders of the parent by the weighted average number of ordinary shares
outstanding amounted to 520,160,000 shares in 2019 and 2018.
In the current year, the Company and Subsidiary has applied standards and a number of
amendments/ improvements to PSAK that are relevant to its operations and effective for
accounting period beginning on or after January 1, 2019.
ISAK 33 addresses how to determine the ‘date of transaction’ for the purpose of
determining the exchange rate to use on initial recognition of an asset, expense or
income, when consideration for that item has been paid or received in advance in a
foreign currency which resulted in the recognition of a non‑monetary asset or
non‑monetary liability (for example, a non‑refundable deposit or deferred revenue).
The interpretation provides guidance on determining the accounting tax position when
there is uncertainty over income tax treatments.
determine whether uncertain tax positions are assessed separately or as a group; and
assess whether it is probable that a tax authority will accept an uncertain tax
treatment used, or proposed to be used, by an entity in its income tax filings:
o If probable, the entity should determine its accounting tax position consistently
with the tax treatment used or planned to be used in its income tax filings.
o If not probable, the entity should reflect the effect of uncertainty in determining
its accounting tax position.
- PSAK 22 (improvement), “Business Combination”
The amendments to PSAK 22 clarify that when an entity obtains control of a business that
is a joint operation, the entity applies the requirements for a business combination
achieved in stages, including remeasuring its previously held interest (“PHI”) in the joint
operation at fair value. The PHI to be remeasured includes any unrecognized assets,
liabilities and goodwill relating to the joint operation.
25
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The amendments clarify that an entity should recognize the income tax consequences of
dividends in profit or loss, other comprehensive income or equity according to where the
entity originally recognized the transactions that generated the distributable profits. This is
the case irrespective of whether different tax rates apply to distributed and undistributed
profits.
The adoption of the 2018 interpretations and annual improvements has no significant impact on
the consolidated financial statements.
The preparation of the Company and Subsidiary’s consolidated financial statements requires
management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts
herein, and the related disclosures, at the end of the reporting period. However, uncertainty about
these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to
the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
a. Judgments
In the process of applying the Company and Subsidiary’s accounting policies, management
has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts
recognized in the consolidated financial statements:
The Company and Subsidiary evaluate specific accounts where it has information that certain
customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and
Subsidiary use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit
status based on third party credit reports and known market factors, to record specific
provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the
Company and Subsidiary expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and
adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment
losses on trade receivables. The carrying amount of the Company and Subsidiary’s trade
receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2019 and 2018 are
disclosed on Note 6.
26
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
a. Judgments (continued)
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at
the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next financial year, are described below. The
Company and Subsidiary based its assumptions and estimates on parameters available when
the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and
assumptions about future developments however, may change due to market changes or
circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiary. Such changes are
reflected in the assumptions when they occur.
Management estimates the depreciation rates of these property, plant and equipment to be
within 5% to 50%. These are common life expectancies applied in the industry where the
Company conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological
development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets,
and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the
property, plant and equipment as of December 31, 2019 and 2018 are disclosed in Notes 9,
respectively.
Employee Benefits
The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits
liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent
actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount
rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement
age and mortality rate.
27
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the
statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings
through other comprehensive income in the period which they occur. While the Company
believes that assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the
Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may
materially affect estimated liability for employee benefits and net employee benefits expense.
The carrying amount of the Company’s estimated liability for employee benefits as of
December 31, 2019 and 2018 are disclosed on Note 24.
Income Tax
Significant judgment is involved in determining for the corporate income tax liability. There
are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain
during the ordinary course of business. The Company and Subsidiary recognize liabilities for
expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate
income tax will be due.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that
it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary
differences can be realized. Significant management estimates are required to determine the
amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the
level of the future taxable profits together with future tax planning strategies.
2019 2018
28
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2019 2018
2019 2018
The term of the above time deposits is ranging from 1 - 3 months and automatically extended if no
information regarding the withdrawal has been received by the Bank from the Company.
29
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
5. TIME DEPOSITS
2019 2018
The term of the above time deposits ranging from 6 - 12 months and automatically extended if no
information regarding the withdrawal has been received by the Bank from the Company.
Time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk are used as collateral for the Company's
business transactions with third parties. Time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
amounting to Rp 39,000,000,000 is used as collateral for the loan amounted to
Rp 35,000,000,000 of PT Singa Purwakarta Jaya, a Subsidiary (Note 15).
6. TRADE RECEIVABLES
Trade receivables consist of amounts due from customers with details as follows:
2019 2018
Related parties (Note 26) 24,460,163,973 22,672,705,218
Third parties:
Contractors and project owners 102,099,135,356 113,592,098,712
Distributors 10,993,352,950 10,696,110,233
Transportation receivable 1,121,989,935 796,301,160
Total 114,214,478,241 125,084,510,105
Less allowance for impairment (15,823,731,074 ) (12,667,451,362 )
2019 2018
Related parties
Rupiah 24,460,163,973 22,672,705,218
24,460,163,973 22,672,705,218
Third parties
Rupiah 114,214,478,241 125,084,510,105
Allowance for impairment (15,823,731,074 ) (12,667,451,362 )
Net 98,390,747,167 112,417,058,743
30
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Third parties
Not yet due 17,378,025,011 19,159,239,289
Past due but not impaired
Less than 30 days 9,286,531,542 13,552,877,390
31 - 60 days 3,529,083,689 11,912,555,354
61 - 90 days 2,967,013,683 6,517,892,532
Over 90 days 65,230,093,242 61,274,494,178
98,390,747,167 112,417,058,743
2019 2018
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of the year, the
management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses
from non-collection of receivables.
7. PREPAID EXPENSES
2019 2018
31
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
8. INVENTORIES
2019 2018
Inventories are covered with insurance against losses from fire and other risks under blanket
policies for Rp 173,250,000,000 and Rp 172,500,000,000 in 2019 and 2018, respectively which
in management’s opinion is adequate to cover possible losses start from fire and other risks.
Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, management
believes that the inventories are realizable at the stated amounts and the allowance for
inventories obsolescence is adequate.
2019
Beginning Ending
Description Balance Additions Deductions Reclassification Balance
Cost
Land 5,259,002,500 - - - 5,259,002,500
Building and improvements 79,007,120,210 - - - 79,007,120,210
Power plant 631,462,000 - - - 631,462,000
Machinery and equipment 75,030,409,062 91,192,727 - - 75,121,601,789
Motor vehicles 16,405,675,128 - 25,000,000 - 16,380,675,128
Office and factory
equipment 22,789,170,344 114,985,100 - - 22,904,155,444
Accumulated Depreciation
Building and improvements 25,247,862,232 3,116,480,323 - - 28,364,342,555
Power plant 164,957,469 31,573,104 - - 196,530,573
Machinery and equipment 52,557,770,802 5,034,649,541 - - 57,592,420,343
Motor vehicles 14,844,573,063 619,080,849 25,000,000 - 15,438,653,912
Office and factory
equipment 17,730,329,512 1,149,548,357 - - 18,879,877,869
32
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Beginning Ending
Description Balance Additions Deductions Reclassification Balance
Cost
Land 5,259,002,500 - - - 5,259,002,500
Building and improvements 78,943,796,557 63,323,653 - - 79,007,120,210
Power plant 631,462,000 - - - 631,462,000
Machinery and equipment 72,259,349,062 2,771,060,000 - - 75,030,409,062
Motor vehicles 16,188,671,128 217,004,000 - - 16,405,675,128
Office and factory
equipment 22,597,036,444 192,133,900 - - 22,789,170,344
Accumulated Depreciation
Building and improvements 21,611,786,865 3,636,075,367 - - 25,247,862,232
Power plant 133,384,365 31,573,104 - - 164,957,469
Machinery and equipment 46,350,119,300 6,207,651,502 - - 52,557,770,802
Motor vehicles 13,924,410,825 920,162,238 - - 14,844,573,063
Office and factory
equipment 16,281,622,545 1,448,706,967 - - 17,730,329,512
The details of sales of property, plant and equipment in 2019 are follows:
2019
Proceeds from sale of property, plant
and equipment 13,000,000
Net book value -
Property, plant and equipment, except land, are covered by insurance against losses from fire
and other specific risks with a total coverage of Rp 20,160,000,000 and US$ 6,080,000 in 2019
and Rp 20,860,000,000 and US$ 6,080,000 in 2018, which the management believes is adequate
to cover possible losses from fire and other risks.
33
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The Building Use Rights (“HGB”) for land where the factory in Jakarta is located will expire in
2027. Management believes that ownership of land rights can be extended upon maturity.
Management believes that the carrying values of all property, plant and equipment is fully
realizable, and therefore no asset impairment is required.
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Cost
Land 56,196,967,719 3,060,685,600 - - 59,257,653,319
Asset in progress
Roads and improvements 3,230,425,906 7,997,019,418 - - 11,227,445,324
2018
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Cost
Land 52,251,735,719 3,945,232,000 - - 56,196,967,719
Asset in progress
Roads and improvements 3,144,845,706 85,580,200 - - 3,230,425,906
As of December 31, 2019, the management believes there will be no obstacles in completing the
road assets and supporting facilities.
The Company and Subsidiary's management believes that there is no impairment in investment
properties as of December 31, 2019 and 2018.
The Tax Object Sales Value of land is Rp 173,258,032,000 and Rp 170,493,301,000 in 2019 and
2018, respectively.
34
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
This account consists of payables for purchases of raw materials and supporting materials from
the following suppliers:
2019 2018
12. TAXATION
a. Taxes payable consist of:
2019 2018
Company
Income taxes:
Article 4 (2) 25,000,000 30,034,434
Article 21 392,202,919 640,867,688
Article 23 7,780,346 11,867,924
Article 29 537,859,393 4,245,965,294
Value Added Tax 1,594,446,949 1,067,849,027
35
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2019 2018
Subsidiary
Income taxes:
Article 4 (2) 21,810,053 -
Article 23 326,891,390 373,841,496
2019 2018
Current tax expense
Current tax during the year 7,670,342,000 12,225,921,500
Deferred tax benefit (2,833,416,912 ) (2,996,970,322 )
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2019 and 2018 is as follows:
2019 2018
36
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2019 and 2018 is as follows (continued):
2019 2018
2019 2018
Until the issuance of these financial statements, the Company and Subsidiary have not yet
filed their 2019 Income Tax Return (SPT) to the Tax Office. The computation of the
Company’s estimated taxable income and Subsidiary’s estimated fiscal loss in 2018 conform
to the reported amounts in the respective SPT of the Company and Subsidiary.
d. The computation of net construction income from sale of building construction materials is as
follows:
2019 2018
37
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Cost of sales is determined at 40% of the sale of building construction materials in 2019 and
2018. Allocation of construction expenses is determined based on ratio between sale of
building construction materials to total net sales of the respective periods which is 9% in 2019
and 2018.
e. Deferred taxes
2019
Credited
Credited to other
(charged) comprehensive
January 1, 2019 to profit or loss income December 31, 2019
2018
Credited
Credited to other
(charged) comprehensive
January 1, 2018 to profit or loss income December 31, 2018
f. The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax
rate of 25% to the income before income tax in 2019 and 2018, and the income tax expense -
net shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income
for the years ended December 31, 2019 and 2018 are as follows:
2019 2018
38
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
f. The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax
rate of 25% to the income before income tax in 2019 and 2018, and the income tax expense -
net shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income
for the years ended December 31, 2019 and 2018 are as follows (continued):
2019 2018
2019 2018
Advances from customers represent advances received by the Company for the sale of the
following products:
2019 2018
39
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The bank loan represents outstanding balance of the credit facility obtained by
PT Singapurwakarta Jaya, a Subsidiary with details as follows:
2019 2018
This loan has been extended based on Credit with Collateralized Deposit Agreement No.
CM2.JSD/5432/2019 dated December 16, 2019, which the loan period has been extended until
January 12, 2021.
The details of ownership as of December 31, 2019 and 2018 based on the report from PT Sirca
Datapro Perdana, share administrator, are as follows:
Number of Percentage
Issued Fully of Ownership
Shareholders Paid Shares (%) Amount
Management
Cheng Yong Kim (President Director) 690,000 0.133 69,000,000
Lim Tai Pong (Director) 630,000 0.121 63,000,000
Ir. Krisant Sophiaan (Director) 10,000 0.002 1,000,000
Tjoe Tjoe Peng
(Lawer Supendi) (Director) 5,000 0.001 500,000
Non-Management
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapore 150,060,000 28.849 15,006,000,000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150,060,000 28.849 15,006,000,000
Public (below 5% each) 218,705,000 42.046 21,870,500,000
40
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2018 2017
Premium on share capital from
initial public offering 3,450,000,000 3,450,000,000
Difference between market value and
par value upon distribution of share
dividends (3,251,000 shares) in 1996 2,600,800,000 2,600,800,000
Distribution of bonus shares
(3,251,000 shares) in 1996 (3,251,000,000 ) (3,251,000,000 )
Share issuance costs (817,224,900 ) (817,224,900 )
Differences arising from restructuring of entities
under common control (27,944,879 ) (27,944,879 )
The share issuance costs were from the Company’s First Limited Public Offering of Rights to the
shareholders in 1996.
19. DIVIDENDS
Based on the minutes of the shareholders’ Annual General Meeting held on June 26, 2018, which
is covered by Notarial Deed No. 49 dated June 24, 2019 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 5,201,600,000 or Rp 10 per share from 2018 net income. In the same meeting, the
shareholders appropriated a portion of the Company’s 2018 net income to general reserve
amounting to Rp 100,000,000.
Based on the minutes of the shareholders’ Annual General Meeting held on June 26, 2018, which
is covered by Notarial Deed No. 34 dated June 26, 2018 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 7,802,400,000 or Rp 15 per share from 2017 net income. In the same meeting, the
shareholders appropriated a portion of the Company’s 2017 net income to general reserve
amounting to Rp 100,000,000.
41
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Net sales represent revenues from sales of the Company’s products which includes, among
others, office equipment, warehouse and other steel products such as filing cabinet, cupboard,
steel door, racking and others.
2019 2018
Domestic 374,462,347,105 422,428,663,747
Export 1,966,815,000 2,175,779,876
Sales returns (3,940,139,177 ) (476,022,896 )
The Company’s sales to customers that exceeded 10% of net sales were sales to PT Bantrunk
Murni Indonesia, a related party, amounting to Rp 106,028,526,507 or 28.46% of net sales in
2019 and Rp 91,925,813,206 or 21.67% of net sales in 2018 (Note 26).
2019 2018
Finished goods
At beginning of the year 82,549,470,310 96,915,116,979
Purchases - 286,125,000
At end of the year (92,070,900,808 ) (82,549,470,310 )
Cost of goods sold 237,230,442,123 268,502,935,903
The Company’s purchases from a supplier that exceeded 10% of net purchases are purchases
from PT Krakatau Steel (Persero) Tbk amounting to Rp 37,189,526,451 or 24.93% of net
purchases in 2019 and Rp 45,299,368,939 or 31.19% of net purchases in 2018.
42
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2019 2018
a, Selling expenses
Survey and installation 17,421,628,429 19,863,221,155
Sales commission 7,397,868,750 8,400,862,200
Salaries and employee benefits 6,165,759,630 5,441,887,279
Packing and freight 6,078,120,386 5,616,095,934
Repairs and maintenance 1,117,948,844 1,247,134,560
Depreciation (Note 9) 307,600,384 457,492,399
Advertising and exhibitions 106,875,345 113,963,264
Others 2,118,192,579 8,613,346,475
40,713,994,347 49,754,003,266
b, General and administrative expenses
Salaries and employee benefits 68,952,349,692 70,133,384,253
Depreciation (Note 9) 3,657,403,644 4,169,827,387
Provision for impairment (Note 6) 3,156,279,712 1,881,672,449
Repairs and maintenance 2,074,477,239 1,989,881,466
Land and building taxes 1,718,802,186 1,546,332,440
Postage, telephone and office supplies 1,033,588,301 1,105,395,321
Travel 955,788,831 1,376,682,237
Representation and donation 590,927,272 911,125,400
Rentals 854,002,000 854,004,000
Electricity and water 741,896,022 808,182,365
Professional fees 532,655,230 470,447,640
Bank charges 507,170,886 346,439,886
Insurance 391,731,341 732,011,599
Others 3,604,282,399 5,406,598,161
88,771,354,755 91,731,984,604
43
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The Company recognized an unfund employee benefits liability in accordance with Labor Law No.
13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”).
The estimated liability for employee benefits in 2019 and 2018 were based on the actuarial
valuations performed by PT Sienco Aktuarindo Utama, an independent actuary, based on its
report dated February 28, 2020 for 2019 and February 26, 2019 for 2018 using the following
assumptions:
Discount rate : 7.70% per annum in 2019 and 8.60% per annum in 2018
Wages and salary increase : 9% per annum in 2019 and 2018
Retirement age : 55 years old
Mortality rate : TMI 2012 per annum in 2014 and CSO 1980 per annum in 2011
Method : Projected Unit Credit
2019 2018
2019 2018
c. The movement of estimated liability for employee benefits liability for the years ended
December 31, 2019 and 2018 are as follows:
2019 2018
Beginning balance 84,911,497,859 87,231,440,780
Current service cost 6,851,698,944 9,948,822,452
Interest cost 7,051,183,580 5,897,466,254
Past service cost 965,281,292 2,959,800,000
Benefits paid (5,841,982,220 ) (8,337,071,575 )
Remeasurements:
Effect of changes in financial assumptions 6,817,827,234 (11,751,993,911 )
Effect of experience adjustments (3,890,099,842 ) (1,036,966,141 )
44
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
d. The following table provides the sensitivity from changes in market interest rate, with all other
variables held constant, to estimated liability for employee benefits liability for the year ended
December 31, 2019:
2019
Increase Decrease
1% 1%
The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other
assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the
assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit
obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined
benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting
period) has been applied as when calculating the employee benefits liability recognised within
the statement of financial position.
The methods and types of assumptions used in preparing the sensitivity analysis did not
change compared to the previous period.
The maturity of defined benefits obligations as of December 31, 2019 and 2018 is as follows:
2019 2018
As of December 31, 2019 and 2018, the Company’s outstanding monetary assets in foreign
currency are as follows:
2019 2018
Assets
Cash and cash equivalent US$ 6,583,345.71 91,515,088,715 US$ 6,462,561.57 93,584,354,095
45
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The exchange rates as of March 16, 2020 are Rp 14,818 to USD 1. This was calculated based on
the average buying and selling rates of Bank notes and/or transaction exchange rates last quoted
by Bank Indonesia on that date. If the monetary assets and liabilities in foreign currency as of
December 31, 2019 were translated using the middle rates as of March 16, 2020, the gain on
foreign exchange would increase by approximately Rp 6,036,928,016.
The balance, details of accounts and transactions entered into with related parties are as follows:
Trade receivables
PT Bantrunk Murni Indonesia 8,445,806,673 10,079,471,018 1,22% 1.44%
PT Logam Menara Murni 12,550,747,786 8,692,656,914 1,82% 1.25%
PT Logam Agkasa Teknik 3,463,609,514 3,900,577,286 0,50% 0.56%
Net sales:
PT Bantrunk Murni Indonesia 106,028,526,507 91,925,813,206 28,46% 21.67%
PT Logam Menara Murni 22,653,840,007 20,436,187,254 6,08% 4.82%
PT Logam Angkasa Teknik 3,848,497,238 5,222,506,977 0,98% 1.23%
PT Lionmesh Prima Tbk 11,175,000 200,693,625 0,00% 0.05%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 6,392,250 5,535,000 0,00% 0.00%
Other receivables:
PT Lionmesh Prima Tbk 1,414,924,815 1,414,924,815 0,20% 0.19%
Purchases
PT Lionmesh Prima Tbk 1,023,433,100 194,365,230 0,69% 0.13%
PT Logam Angkasa Teknik 111,389,700 445,558,800 0,07% 0.30%
PT Bantruk Murni Indonesia 108,661,500 107,266,625 0,07% 0.07%
PT Logam Menara Murni 2,860,650 7,185,750 0,00% 0.00%
Rental income
PT Lion Superior Electrodes 340,200,000 340,200,000 0,05% 0.08%
PT Bantruk Murni Indonesia 27,000,000 27,000,000 0,00% 0.01%
Rental expense
PT Lionmesh Prima Tbk 854,002,000 854,004,000 0,68% 0.61%
The above transactions are based on terms agreed by both parties, where such terms may not be
the same as those transactions conducted with unrelated parties.
46
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Other receivables amounting to Rp 1,414,924,815 represent claims to PT Lionmesh Prima Tbk for
the employee benefits of transfered employees.
The total amount of compensation received by the Commissioners and Directors are
Rp 7,677,285,198 and Rp 8,101,813,200 in 2019 and 2018, respectively.
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
Related Parties Relationship Nature of Transactions
The Company conducts majority of their business activities around two (2) major products; office
equipment and building material. Other business segments which include C - channel and other
materials are shown in the aggregate as “Others”. Information concerning the Company’s
business segments are as follows:
2019
Office Building
Equipment Materials Consolidation
(in million (in million (in million
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Net Sales
External sales 248,326 124,163 372,489
Expenses
Cost of goods sold (237,230 )
Operating expenses (129,485 )
5,774
47
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Office Building
Equipment Materials Consolidation
(in million (in million (in million
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Other information
Segment assets 688,017
Segment liabilities 219,318
Acquisition of property, plant and equipment 206
Depreciation expense 9,951
2018
Office Building
Equipment Materials Consolidation
(in million (in million (in million
Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Net Sales
External sales 246,374 177,754 424,128
Expenses
Cost of goods sold (268,503 )
Operating expenses (141,486 )
14,139
Other information
Segment assets 696,193
Segment liabilities 221,022
Acquisition of property, plant and equipment 3,243,522
Depreciation expense (12,244 )
The Company and Subsidiary have a risk management policy and have established a process to
monitor and control the risks inherent in the business and activities. Risk management policies
and processes focus on the unpredictability of markets and seeks to minimize potential adverse
effects of financial performance of the Company and Subsidiary.
The Company and Subsidiary are exposed to the following risks from the use of financial
instruments:
48
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer
contract, leading to a financial loss. The Company and Subsidiary are exposed to credit risk
from its operating activities and financing activities, including deposits with banks and other
financial instruments. Credit risk arisen mainly from trade receivables from customers from the
sale of products.
The following table provides information regarding the maximum credit risk exposure of the
Company and Subsidiary as of December 31, 2019 and 2018:
2019 2018
The following table provides the credit quality and age analysis of the Company and
Subsidiary’s financial assets according to the Company and Subsidiary’s credit ratings of
debtors as of December 31, 2019 and 2018:
2019
2018
49
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The credit quality of financial instruments is managed by the Company and Subsidiary using
internal credit ratings. Financial instruments classified under “neither past due nor impaired”
includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default
on the agreed terms based. “Past due but not impaired” are items with history of frequent
default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, “past due and impaired” are
those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on
receivables.
2. Market Risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market prices. The Company and Subsidiary are exposed to
market risks, in particular, interest rate risk and foreign currency exchange risk.
Foreign currency exchange risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and
Subsidiary’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to
operating activities.
The Company and Subsidiary’s exposure to exchange rate fluctuations comes from the
exchange rate between Rupiah and US Dollar. The significant portion of the foreign exchange
risk is contributed by the US Dollar.
The Company and Subsidiary closely monitor the foreign exchange rate fluctuation and
market expectation so they can take necessary actions benefited most to the Company and
Subsidiary in due time. The management currently does not consider the necessity to enter
into any currency forward/swaps.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the US
Dollar and Chinese Yuan exchange rates against Rupiah, with all other variables held
constant, to the Company and Subsidiary’s income before tax for the years ended
December 31, 2019:
Increase Effect on
(Decrease) income
In Rp Rate before tax
December 31, 2019
US$ 1% 898,360,684
-1% (898,360,684 )
The Company and Subsidiary’s significant monetary assets denominated in foreign currencies
as of December 31, 2019 and 2018 was presented in the Note 25.
50
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market interest rates. The exposure to the risk of changes in
market interest rates relates primarily to the Subsidiary’s short-term debt obligations with
floating interest rates.
sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on the floating interest loans, with
all other variables held constant, to the income before tax for the years ended December 31,
2019:
Increase Effect on
(decrease) income
in Rp rate Before tax
December 31, 2019 1% (35,000,000 )
-1% 35,000,000
3. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiary are unable to meet its obligations
when they fall due. The management evaluates and monitors cash - in flows and cash - out
flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to
settle the current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.
All of the Company and Subsidiary's financial liabilities are due within one year from the end
of the reporting period, with details as follows:
2019 2017
51
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The Company and its Subsidiary manage its capital structure and makes adjustments to it, in
light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the
Company and its Subsidiary may adjust the dividend payment to shareholders, issue new
shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes
for the years ended December 31, 2019 and 2018.
The debt to equity as of December 31, 2019 and 2018 are as follows:
2019 2018
The following reflects the income and share data used in the basic earnings per share
computations in 2019 and 2018:
2019 2018
FINANCIAL ASSETS
Loans and receivables
Cash and cash equivalents 135,571,040,816 135,571,040,816 151,270,510,307 151,270,510,307
Time deposits 57,156,522,205 57,156,522,205 66,848,420,026 66,848,420,026
Trade receivables
Related parties 24,460,163,973 24,460,163,973 22,672,705,218 22,672,705,218
Third parties 98,390,747,167 98,390,747,167 112,417,058,743 112,417,058,743
Employee receivables 2,845,725,000 2,845,725,000 2,863,155,000 2,863,155,000
Other receivables - related party 1,414,924,815 1,414,924,815 1,414,924,815 1,414,924,815
52
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
FINANCIAL LIABILITIES
Financial liabilities measured
at amortised cost
Bank loan 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000
Trade payables
Third parties 15,990,109,860 15,990,109,860 18,439,592,429 18,439,592,429
Accrued expenses 1,469,926,000 1,469,926,000 4,699,800,000 4,699,800,000
Dividends payable 2,054,266,175 2,054,266,175 2,022,428,175 2,022,428,175
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
The fair value of all financial assets and liabilities, except other receivable - related party
approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
The fair value of other receivable - related party is recorded at historical cost because its fair
value cannot be measured reliably.
On March 11, 2020, the World Health Organization (“WHO”) declared the outbreak of corona
virus (“Covid-19”) as a global pandemic. This Covid-19 outbreak has caused global and domestic
economic slowdown, which in turn affected the operations of the Company and Subsidiary, its
customers and vendors. While disruption is expected to be temporary, there is considerable
uncertainty around the extent of the impact of Covid-19 on the Company and Subsidiary’s
operations and financial performance. The extent of such impact will depend on certain future
development which cannot be predicted at this moment, including the duration of the spread of
the outbreak, economic and social measures that are being taken by the government authorities
to handle Covid-19 threat, and the impact of such factors to the Company and Subsidiary’s
employees, customers and vendors. The management is closely monitoring the Company and
Subsidiary’s operations, liquidity and resources, and is actively working to minimize the current
and future impact of this unprecedented situation. These consolidated financial statements do not
include any adjustment that might result from the outcome of the aforementioned uncertainty.
53