0% found this document useful (0 votes)
30 views17 pages

Kelompok 5

contoh
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
30 views17 pages

Kelompok 5

contoh
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 17

Nama : Septi Indah Permatasari

NIT : 07 19 019 2 24

Kelas : D-III ETO POLBIT / Semester II

Sistem Tutup Palka ( Hatch Covers)

Tutup ambang palka harus direncanakan dengan konstruksi yang kuat, kedap air dan
melindungi bagian kapal dari hempasan air. Disamping itu system pembukaan dan
penutupan palka harus dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai kecepatan pembukaan
dan penutupan yang tepat karena akan memperpendek waktu tambat kapal di pelabuhan
sehingga akan mengurangi biaya pengangkutan barang. Tutup palka harus direncanakan
dengan tidak membebani geladak dan tidak mengganggu operasi bongkar muat barang.
Pada garis besamya sistem pembukaan/penutupan palka ditinjau dari cara kerjanya
sistem terbagi menjadi 4 sistem:

A. Sistem pembukaan dan penutupan palka yang diangkat.


B. Sistem pembukaan dan penutupan palka yang didorong dan diatur.
C. Sistem pembukaan dan penutupan palka yang dilipat dan sandarkan.
D. Sistem pembukaan dan penutupan palka yang digulung.

Disamping itu setiap sistem dibagi atas :


a) Cara membukanya yang dibedakan atas membuka secara menyeluruh atau satu persatu
dari bagian ambang palka.
b) Material dari ambang palka
c) Tingkat mekanisme pelaksanaan operasi tutup palka dengan manual atau mekanis.

a. Sistem Pembukaan dan penutupan palka yang diangkat


Sistem ini terdiri dari balok palka (hatch beam), tutup lubang palka dan tutup kain
terpal. Ukuran dari balok palka tergantung dari panjang tumpuan (lebar ambang palka),
jarak antara balok palka serta jaraknya dengan ambang palka secara melintang.
Bentuk konstruksi balok palka merupakan suatu balok dengan dua bilah hadap. Pada
ambang palka memanjang, balok palka diletakkan sedemikian rupa pada tumpuan balok
palka serta dikunci dengan per pengunci yang bentuknya bermacam-macam. Diatas balok
palka diletakkan tutup palka yang terbuat dari kayu atau metal. Adapun berat sebuah tutup
palka maksimum 50 kg. Panjang tutup lubang palka dari kayu ditentukan oleh jarak antara
balok-balok palka atau jarak antara balok palka dengan ambang palka melintang. Tutup
lubang palka kayu diangkat dan dipasang pada tempat yang telah ditentukan sehingga perlu
untuk memberi tanda atau nomor pada setiap tutup lubang palka supaya tidak terjadi
kekeliruan.

Tutup kain terpal


Menurut peraturan klasifikasi pada semua ambang palka pada geladak cuaca dan
geladak bangunan atas harus ditutup dengan dua lapis terpal yang diikatkan denmgan
ambang palka dengan menggunakan pelat jepit dan pasak palka dari kayu.

b. Sistem Pembukaan dan penutupan palka yang didorong dan diatur


Sistem pembukaan/penutupan palka ini dilakukan dengan cara mendorong atau
menarik tiap seksi tutup lubang palka tersebut serta mengaturnya pada suatu tempat khusus.
Cara mengatur seksi-seksi tutup lubang palka ini dapat kearah lubang palka melintang
(arah memanjang kapal) atau kearah ambang palka memanjang (arah melintang kapal).
Tiap seksi tersebut berputar 900 apabila seksi tertutup lubang palka itu diatur dan tidak
digunakan. Salah satu tipe dari sistem ini adalah tutup lubang palka Mac-Gregor jenis
Single Pull hatch Cover yang terdiri dari lima buah seksi tutup lubang palka yang
dihubungkan satu sama lain dengan rantai atau tali baja ukuran kecil pendek.
Tutup lubang palka dibuka dengan pertolongan motor Derek muat, tali baja yang
melalui roll yang ditempatkan di tiang utama serta tali baja tersebut berakhir dihubungkan
dengan seksi tutup palka yang terakhir. Setelah tali baja ditarik tiap seksi tutup palka akan
mendorong satu sama lain dan mulai menggelincir pada roda dan rel khusus. Pada sisi tiap
seksi dipasang tiga buah roda dan roda yang diujung menggelincir pada rel sebelah dalam
sedangkan rel yang sebelah luar yang mempunyai kelanjutan dari batas lubang palka.
c. Sistem Pembukaan dan penutupan palka dilipat dan disandarkan
Pada sistem ini setiap seksi tutup palka dihubungkan satu sama lain dengan engsel
serta seksi tutup palka yang tepi dihubungkan dengan ambang palka atau geladak dengan
engsel.
Pada saat membukanya dilipat dan kemudian disandarkan kearah ambang palka
melintang (arah memanjang kapal) atau kearah ambang palka memanjang (arah lambung
kapal).
Ditinjau dari mekanisme kerja sistem ini dibagi atas :
a) Sistem dengan menggunakan motor Derek
b) Sistem hidrolik

d. Sistem Pembukaan dan penutupan palka yang digulung


Sistem ini membukanya secara menggulung pada tiap-tiap seksi dari tutup palka pada
tempat gulungan yang khusus dengan menggunakan motor listrik. Konstruksinya ringan dan
sederhana serta tidak memerlukan tempat yang besar apabila tidak terpakai (digulung).
Tutup ambang palka ini diperkenalkan pertama kali di Perancis tahun 1955. Sistem ini
terdiri dari seksi tutup lubang palka yang berpenampang segi empat dari plat baja.
Watertight Door ( Pintu Kedap Air)

• Pintu dikapal yang terletak didaerah geladak utama yang menjadi pintumasuk dari luar ke dalam
superstructure merupakan pintu jenis kedap air,pintu kedap air artinya pintu tersebut dapat menahan air
dari luar dan daridalam.
• Pintu terbuat dari baja dengan konstruksi yang kuat lengkap denganframing construction,
dilengkapi sistim kedap berupa karetpenahan/rubber packing.
• Pintu memiliki /dipasang perlengkapan handle pembuka dari luar dandalam yang sekaligus
merupakan penahan kekedapan.
• Pintu pada geladak utama dipasang dengan memiliki ambang setinggi600 mm dan 380 mm
diposisi geladak yang lain diatasnya.
• Pintu kedap air selain terdapat disamping PS dan SB juga terdapatdidaerah main deck termasuk
untuk daerah forepeak dan didaerahbelakang superstructure menghadap poop deck.
•Sistim kekedapan pintu ini harus selalu dipelihara terutama untuk pakingkaretnya dan sistim
penguncinya. Sistim pengunci berupa handle terdiridari 6 unit yang terletak merata dikeliling pintu.

Jenis jenis pintu kedap air :

Pintu kedap air ( Watertight Door ) dibutuhkan untuk jalan crew atau untuk bongkar
muatan. Sifat pintu ini saat kapal berlayar dapat dibuka atau ditutup berbeda dengan tutup
palka dimana dalam pelayaran tetap tertutup dengan kedap. Berikut beberapa jenis pintu
kedap air yaitu:

 Pintu metal kedap air berengsel yang dipasang pada semua bagian luar rumah geladak
pada geladak cuaca. Dilengkapi dengan gasket karet dan hand operated dog yang
dapat digerakkan pada kedua sisi pintu.

 Watertight bulkhead access adalah pintu kedap air berengsel yang dipasang pada
sekat pemisah dibawah geladak sekat kapal. Juga dapat dipakai pada kedap air
bergeser ( Watertight Sliding Doors ) berupa pintu yang menuju terowongan poros di
kamar mesin
 Side port acces, store and fueling door yang dipakai untuk jalan menuju ruang muat,
tempat bahan bakar, ruang ABK.
 Side port cargo door adalah pintu muat yang dipasang di buritan kapal tipe ro-ro dan
diletakkan di centerline atau di luar centerline dan melewati flat transom buritan.
Pintu buritan yang berengsel pada geladak perlu diamankan pada sekitar lubang pintu
pada kedap air dengan menggunakan gasket karet atau neoprene, pintu ini juga
bekerja sebagai rampdoor.
NAMA : SATRIA ARYA YUDHA
KELAS : D-III ETO POLBIT
NIT: 0719018124

DECK CRANE

PENGERTIAN CRANE

Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja
crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal,
kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umum dipakai
adalah:

1. Crane Beroda Crawler

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda crawler maka crane
tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan
digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan
ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah
pelaksanaan pengangkutan.

2. Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan
dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah
perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk
menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut
harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom
yang panjang akan terjaga.

3. Crane untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara simultan.
Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis
ini adalah roda yang sangat besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak
dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan kecepatan maksimum 30 mph. Letak ruang
operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.

4. Tower Crane

Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan
horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi
berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri bebas (free standing crane),
crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane)
dan crane panjat (climbing crane).

a. Bagian Crane

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama,, jib dan counter jib, counterweight, trolley dan tie
ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang
horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.

b. Kriterian pemilihan Tower Crane

Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada kondisi
lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain. Dan tidak dibutuhkanya
pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan situasi
proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasiaonal baik pada saat pemasangan maupun
pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya jangkau pada
beban terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan
oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau alat dan
kecepatan alat untuk memindahkan material.

c. Kapasitas Tower Crane

Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika
material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh karena
itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :

1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat

Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah

1). Kekuatan angina terhadapa alat


2). Ayunan beban pada saat dipindahkan
3). Kecepatan pemindahan material
4). Pengereman mesin dalam pergerakannya

CARGO WINCES

Derek Muat.
Kebanyakan Derek mempunyai teromol yang dipasak tetap pada sumbu utama
pada kedua sisi dari sumbu utama, jadi di luar kursi-kursi terdapat kepala lepas
atau teromol bebas . Ada 3 macam Derek, yaitu Derek listrik, Derek uap dan
Hidrolik. Keterangan mengenai ini termasuk dalam Ilmu pesawat kapal.
Bentukanya hampir tetap sedemikian rupa, sehingga Derek dapat dipasang
pada kerja tunggal atau ganda. Kecepatan putar teromol adalah berbanding
terbalik dengan. daya yang dikeluarkan. Sehubungan dengan ini • orang
berbicara tentang kecepatan "Kait kosong " dan kecepatan "Berbeban". Pada
Derek uap dengan menukar beberapa kedudukan kopling Derek dapat
dipasang dari kerja tunggal pada kerja ganda. Pada Derek-derek listrik, ini
dapat diperoleh dengan menempatkan tuas dari lemari penghubung pada
kedudukan I, II atau III. Kepala lepas atau teromal bebas harus
mempunyai .bentuk seperti yang terlihat dalam gambar. 27. Dengan bentuk ini
dimungkinkan cukupnya belitan ditempatkan pada teromol bebas I kepala
lepas. Amat kecil kemungkinan rip akan terlepas dari padanya. Perlu juga
mendapat perhatian pada alat pengerem dan penyetop darurat.
Inspeksi pekerjaan pelabuhan menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh pelayanan derek, dimana pada tiap Derek harus cantumkan dengan jelas
dan tidak dapat dihapus besarnya daya tarik dari Derek.
Diatas atau didekat alat - alat pelayanan dari Derek hams dengan jelas dan tidak
bisa dihapus di segala keterangan-keterangan yang penting harus diketahui
bagi pemakaian yang aman dari derek .
Ini harus dinyatakan dengan bahasa yang jelas, atau dalam tanda-tanda yang
jelas. Pemasangan yang dimaksudkan untuk itu dengan mana gerakan
dihubungkan atau dilepaskan, harus dapat terjamin benar, baik dalam keadaan
kerja maupun pada waktu istirahat .
Tali Gai
Tali - tali gai digunakan untuk dapat mengayun batang pemuat pada bidang
horizonta atau untuk menahan batang pemuat dalam kedudukan tertentu. Tali
gai terdiri sebagai yang diberikan pada gambar .01 terdiri dari:
1. Tali Ulang. 2. Blok gai. 3. Kawat pendahulu.
Pada gai adalah kawat baja dalam mana terdapat 2 mata. Kedua ujung
dilekatkan berturut-berturut pada sampai ujung atas batang pemuat dan satu
ujung lagi pada kerek blok atas dari gai. Untuk ini dipakai segel-segel D
dengan baut dan mur (ingat pena belahnya). Kerek gai terdiri dari dua blok
berkeping. dan banyak yang terbuat dari kayu atau baja dan tali manila atau
kawat baja. Kerek- kerek gai juga ada yang dijalankan dengan derek gai.
Tali-tali gai untuk batang pemuat ayun, yang diperuntukkan bagi beban 10 ton
atau lebih, hams terdiri dari kawat- kawat baja (paling kurang 114 benang).
Derek gai hams memenuhi syarat-syarat (terhadap termol ) seperti yang di
sebutkan terdahulu terhadap teromol rip muat. Ini juga berlaku bagi
pengukuhan ujung gai.
Adakalanya pada tiap batang dari dua batang pemuat yang berada pada bidang
sama melintang kapal, terdapat satu tali gai (gai luar). Bagian-bagian dalam
dari ujung- ujung atas batang pemuat di hubungkan satu• sama lain dengan apa
yang dinamakan gai tengah, yang mana bagiannya yang jalan melalui salah
satu batang pemuat menuju geladak.
Kawat pendahulu adalah sepotong kawat baja pendek, yang gunanya untuk
memasang blok bawah dari kerek gai di geladak. Untuk pemasangan ini
dipakai segel-segel gai ( lihat gambar 28 dan 29). ini dapat merupakan segel D
atau segel harpa dengan baut yang dibenamkan pada bagian sekerup dan pada
sisi lain mempunyai dada dan mata. Segel-segel ini lebih mudah dapat di buka
dari pada umumnya segel-segel D dengan baut dan mur.

Kalau orang bekerja dengan takal luar dan takal dalam, orang harus
menambahkan satu tali gai lagi "preventer" (gai penjamin) untuk keamanan.
Umumnya diikatkan pada ujung atas batang pemuat, dan harus di pasang
kencang, sehingga gai dan gai penjamin mendukung bersama-sama.
Mengencangkan gai penjamin tidak sulit. Pengikatannya tanpa merusak tali
baja, tidaklah mudah. Gambar. 30, memperlihatkan satu pelaksanaan di mana
memberi ukuran pada gai penjamin adalah mudah. Pada jarak kira-kira 1 meter
dipasang "mongsings (pengapit-pengapit Talurit). Serigkali lepas B di lengkapi
dengan lubang yang pas untuk pengapit-pengapit. Dalam lubang ini ada alur C.

NAMA : TEGUH WIBOWO


KELAS :D-III ETO POLBIT
NIT : 0719020124

SISTIM TALI TAMBAT (MOORING SYSTEM

SISTIM TALI TAMBAT (MOORING SYSTEM) Tali tambat adalah tali yang
digunakan untuk menambatkan kapal di dermaga atau yang digunakan untuk
menarik kapal oleh Tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain.

Material Tali Pada saat ini jenis tali yang digunakan selain kabel baja (wire
rope) , tali yang terbuat dari bahan natural ataupun bahan serat sintetis, atau
gabungan. Jenis tali yang terbuat dari bahan natural antara lain : tali yang
terbuat dari Abaca (pohon pisang liar) tali ini tahan basah mudah melengkung
dan tahan terhadap air sehingga dalam ukuran kecil masih digunakan.

Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan
lembab, Tali Hennep (tali rami) yang mudah menyerap air dan lapuk. Tali
sabut Kelapa, Tali Jute bahan untuk pembuat karung dll.

Pada saat ini tali yang dibutuhkan adalah tali yang memiliki kekuatan yang
besar, tahan air dan dapat terapung serta memiliki daya renggang dan lentur
yang baik. Hal ini semua banyak ditemukan pada jenis tali serat sintetis.
Kekuatan tali serat sintetis ataupun kabel baja meliputi beban putus telah
ditentukan sesuai tabel yang dikeluarkan oleh badan klasifikasi. Namun
demikian kabel baja maupun tali tambat harus dilakukan pengetesan (tes tarik)
sebelum digunakan dikapal, biasanya untuk kegunaan dikapal tali tambat
maupun kabel baja telah dilengkapi sertifikat pengetesan.

Kabel Baja Kabel baja dibuat dari bahan baja galvanis yang lentur dan sesuai
dengan tipe yang telah disetujui oleh badan klasifikasi. Apabila kabel baja
dalam penggunaannya akan digulung pada drum, maka kabel baja ini
penggunaannya harus dengan mesin untuk alat tambat (mooring winches) dan
kabel baja ini harus memiliki inti dari bahan logam bukan dari bahan sistetis.
Pada umumnya jenis yang digunakan memiliki rangkaian kumparan kabel
tidak kurang dari 186 kabel yang membungkus inti logam.
Jumlah dan ukuran tali tambat disesuaikan dengan tabel tali tambat, namun
dalam beberapa hal disyaratkan bahwa jumlah tali tambat tidak kurang dari 6
set yang memilik kekuatan beban putus melebihi 490 kN (Bureau Veritas
rules).

Tali Bahan Sintetis Tali tambat pada saat ini umumnya terbuat dari bahan
sintetis seperti penggunaan bahan polypropylene atau serat nilon. Ukuran dan
kekuatan dari tali jenis serat sintetis ini disesuaikan dengan material yang
digunakan oleh pabrik pembuatnya yang tentunya memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lain.

Untuk kekuatannya didalam perhitungan beban putus sesuai dengan Tabel 1


harus dikalikan dengan satu Koefisien K, yang mana untuk jenis
polypropylene K=1,3 dan untuk jenis material sintetis yang lain K=1,2
Diameter tali sintetis minimum yang diijinkan untuk digunakan dikapal adalah
20 mm Pada jenis kapal – kapal tertentu seperti kapal Penumpang atau kapal
Ro-ro dipersyaratkan untuk menambah jumlah tali tambatnya.

Kelebihan tali serat sintetis (NYLON) - Jenis tali sintetis ini pembuatannya
sudah dengan mesin dan mudah serta memiliki serat yang halus dan mengkilap
sehingga terlihat bersih dan tidak lapuk.

- Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali lebih kuat dari tali manila,
pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering. Tali nylon pada
kondisi kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah.
Karena memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih
kecil jika dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih
besar dari tali manila.

- Memiliki daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan
memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya
elastisnya lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila.

- Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh oleh minyak tanah dan bensin
kecuali tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner.

- Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220o C dan
apabila bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar.
Dipasaran tali nylon dapat diperoleh dengan berbagai ukuran dari diameter 20
mm hingga 20 cm, namun harga tali nylon termasuk mahal jika dibandingkan
tali manila.

PENGARAH TALI (FAIRLEADS) Pengarah tali atau lebih dikenal dengan


sebutan Fairleads adalah merupakan perlengkapan kapal yang dipasang secara
simetris pada kiri dan kanan (PS adan SB) kapal dan pada haluan dan buritan
kapal.

Fairlead ini berguna untuk mengatur dan mengarahkan tali tambat dari
Penggulung tali menuju tongga tambat (bolder) di dermaga atau pelabuhan.
Jenis fairlead beragam, ada yang terbuka dan ada yang tertutup dibagian
atasnya, bentuk fairlead tertutup biasanya dipasang diburitan kapal terkenal
dengan nama Panama Canal fairlead sedang untuk dihaluan menggunakan
lubang tali (mooring pipe). Lubang tali berbentik donat dipasang pada bulwark
kapal untuk jalannya tali.

Bahan yang digunakan untuk membuat fairlead adalah besi tuang, untuk jenis
yang menggunakan roller, roller dibuat dari besi tempa. Fairlead merupakan
peralatan yang harus selalu dipelihara dan akan diperiksa setiap saat oleh
petugas inspeksi pelabuhan atau surveyor klasifikasi.

TONGGAK TAMBAT (BOLLARD) Tonggak tambat (bollard) dikapal


merupakan perlengkapan tambat dikapal yang digunakan untuk mengikat tali
tambat pada saat kapal tambat dipelabuhan, atau digunakan sebagai tonggak
tambat untuk pengikatan tali pada saat kapal ditunda atau kapal menunda kapal
lain. Konstruksi tonggak tambat ini cukup kuat untuk Manahan kapal saat
ditambatkan dipelabuhan. Untuk tonggak tambat penundaan, memiliki
konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan tonggak tambat.

Tonggak tambat dibuat dari baja tuang atau pipa/pelat baja dipasang pada
geladak haluan kapal dan geladak buritan kapal. Pada ukuran kapal tertentu
bollard juga dipasang di mooring deck dekat dengan fairlead.

DEREK PENGGULUNG TALI/ WARPING WINCH Pengoperasian sistim


penambatan kapal didermaga dilaksanakan dengan menggunakan warping
winch yang merupakan Derek penggulung untuk menarik tali tambat. Derek
penggulung ini dapat digerakkan dengan tenaga penggerak listrik atau hidrolik.
Tali tambat diulur dari Derek penggulung melalui kapstan, kemudian tali
dilewatkan fairlead atau lubang tali dan selanjutnya tali diikatkan pada bollard
di dermaga.

Penggunaan Derek penggulung sangat praktis saat menarik/menegangkan tali


tambat didermaga pada penambatan lambung merapat didermaga untuk
memudahkan operasi bongkar muat. Istilah yang digunakan untuk menamakan
tali tambat, apabila tali tambat samping depan dan belakang mengarah keluar
dinamakan tros depan dan belakang, untuk tali tambat samping depan dan
belakang mengarah kedalam dinamakan spring depan dan belakang. Diantara
tali tros dan spring didepan dan belakang dapat ditambahkan tali tambat
dengan istilah tros melintang, sedangkan tambat ditengah samping kapal
disebut penguat melintang.

RENCANA PENARIKAN DALAM KEADAAN DARURAT (DARURAT


EMERGENCY TOWING ARRANGEMENT)

Sejak Juli 1996 telah diberlakukan peraturan melalui IMO yang ditulis dalam
SOLAS bahwa setiap kapal yang memiliki bobot mati diatas 20.000 ton jenis
tanker, chemical carrier, bulk carrier dan kapal pengangkut gas cair harus
dilengkapi/ dipasang peralatan ETA (emergency towing arrangement) secara
lengkap dihaluan dan buritan kapal. Perlengkapan ETA ini digunakan untuk
menarik kapal tersebut keluar dari daerah berbahaya yang kapal tersebut
mengalami kerusakan mesin secara total ataupun terjadi kerusakan pada sistim
kemudinya.

Beban kerja aman yang disyaratkan (Safe working load) DWT kapal dalam ton
20000 ≤ DWT < kn =” 1000″ kn =” 2000″> Lp = 2H + 50 (dalam m) Dimana
H adalah tinggi lambung timbul saat kapal kosong dihitung sampai dengan
posisi lubang pengarah tali (fairleads) Chafing chain adalah rangkaian rantai
penghubung towing pennant yang berada diatas kapal dengan panjang
minimum dari pengikat dikapal (strong point) sampai dengan towing pennant,
paling tidak memiliki panjang s/d 3 m diluar posisi fairleads, sehingga apabila
kapal ditarik, yang berada pada posisi fairleads adalah chafing chain. Chafing
chain harus terbuat dari stud link yang memilik kekuatan minimum tidak boleh
kurang dari Safe working load yang disebut diatas.

Pada umumnya menggunakan rantai yang memiliki diameter tidak kurang dari :
# 52 mm untuk safe working load 1000 kN # 76 mm untuk safe working load
2000 kN Ujung akhir dari mata rantai chafing chain harus dapat diikatkan pada
strongpoint, dan apabila menggunakan sistim chain stopper maka ujung rantai
juga harus dikaitkan secara baik sehingga cukup aman dalam operasi
penarikan. Pada bagian ujung yang berada diluar kapal mata rantainya
dinamakan pear link dan ditentukan memiliki diameter dalam sebesar 5,30 d
(sebelumnya 5,75 d)

Bentuk ujung chafing chain dibagian luar kapal Fairlead adalah pengarah tali
atau tempat lalu chafing chain, fairleads ini biasanya type tertutup (Panama
chocks) berbentuk gelang. Karena fairlead ini harus memiliki diameter yang
cukup untuk diliwati tali tunda ataupun chafing chain maka disyaratkan harus
memiliki diameter dengan tinggi 450 mm dan lebar 600 mm.

Fairlead ini dapat dibuat dari pelat baja tebal yang diroll atau dari bahan besi
cor. Fairlead ini dipasang sedekat mungkin dengan dek haluan dan buritan dan
dipasang sebaik mungkin
untuk mengurangi tegangan yang terjadi saat penarikan.

Strongpoint adalah pengikat bagian ujung chafing chain yang berada dikapal,
strong point ini memiliki beberapa disain antara lain yang menggunakan chain
stopper atau hanya berbentuk bracket pengait, Strongpoint harus memiliki
kekuatan sesuai dengan SWL yang ditentukan dan terbuat dari bahan baja atau
baja cor. Pada strongpoint harus dicantumkan besar SWL nya. Strongpoint
harus memilik desain yang baik sehingga mudah untuk mengkaitkan chafing
chain. Untuk jenis yang dilengkapi dengan chain stopper, juga harus terbuat
dari baja yang memiliki grade baja Q3 sama dengan grade rantai chafing chain

NAMA : MUHAMMAD SAID


KELAS: D-III ETO POLBIT
NIT : 0719017124

WINDLASS

Mesin Jangkar ( Anchor Windlass ) - Mesin jangkar adalah


merupakan mesin derek jangkar yang dipasang dikapal guna
keperluan mengangkat dan mengulur jangkar dan rantai
jangkar melalui tabung jangkar ( Hawse Pipe ). Mesin jangkar
pada saat ini banyak menggunakan tenaga penggerak listrik.
Jenis mesin jangkar beragam sesuai dengan penggeraknya,
posisi porosnya dan pabrik pembuatannya.

Mesin jangkar berpenggerak tenaga uap, hidrolik dan tenaga


listrik, untuk kapal yang berukuran dibawah 200 GRT dapat
menggunakan mesin derek manual, yang digerakkan dengan
tangan. Jenis tenaga penggerak memiliki keuntungan yang
berbeda, misalnya sistem uap memiliki kemampuan yang
besar dan terhindar dari bahaya tegangan pendek, namun
kapal harus memiliki ketel uap, biasanya untuk kapal besar
sejenis tangker. Tenaga hidrolik sangat sensitif dan tidak
memerlukan unit yang besar, namun instalasi pipa hidroliknya
harus terlindungi untuk mengindari kerusakan dan kebocoran,
karena memiliki tekanan yang sangat besar maka apabila
bocor sangat berbahaya

Untuk mesin jangkar dengan tenaga motor listrik, biasanya


digunakan untuk kapal berukuran menengah, sistem ini
banyak disukai oleh pemilik kapal - kapal pesia karena bersih.
Namun kapal harus memiliki pembangkit listrik khusus
( Generator Khusus ) untuk penggerak mesin jangkar ( harus
dipisahkan dengan instalasi listrik lain ). Tenaga penggerak
tersebut dengan melalui poros cacing ( Worm Gear ) akan
menggerakkan poros utama mesin jangkar, selain itu pada
mesin jangkar dilengkapi sistem kopling untuk melepas dan
mengaktifkan kerja tenaga penggerak dengan poros utama.

Mesin jangkar harus ditempatkan pada posisi digeladak haluan


kapal sehingga memudahkan pengoperasian penurunan dan
penaikkan jangkar. Pada pemasangan mesin jangkar di
geladak kapal, plat geladak didaerah pondasi mesin jangkar
harus diperkuat dengan penebalan plat serta konstruksi
pondasi yang kuat. Mesin jangkar harus dilengkapi dengan
sistem rem, untuk memperlambat putaran poros dan
memberhentikan penurunan rantai jangkar dan jangkar.

Apabila mesin jangkar dilengkapi dengan chain stopper yang


terpasang kuat pada forecastle deck, maka alat ini harus
memiliki kemampuan beban putus 80% dari beban putus
rantai. Apabila chain stopper tidak terpasang maka mesin
jangkar harus dapat menahan tarikan dengan beban putus
80%, beban putus rantai dengan tanpa adanya deformasi
pada peralatannya juga slip pada sistem pengeremannya.
Pada saat pengetesan, mesin jangkar yang memiliki dua buah
drum harus mampu mengangkat rantai jangkar yang
diturunkan sepanjang 55 meter secara bersamaan dari
kedalaman laut tidak kurang dari waktu 6 menit.

Untuk mesin jangkar yang terpisah antara mesin jangkar kiri


dan kanan masing - masing harus mampu mengangkat rantai
jangkar yang diturunkan sepanjang 82,5 meter dari
kedalaman laut tidak kurang dari waktu 9 menit. Hal tersebut
merupakan ketentuan dari peraturan badan klasifikasi.

You might also like