Kelompok 5
Kelompok 5
NIT : 07 19 019 2 24
Tutup ambang palka harus direncanakan dengan konstruksi yang kuat, kedap air dan
melindungi bagian kapal dari hempasan air. Disamping itu system pembukaan dan
penutupan palka harus dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai kecepatan pembukaan
dan penutupan yang tepat karena akan memperpendek waktu tambat kapal di pelabuhan
sehingga akan mengurangi biaya pengangkutan barang. Tutup palka harus direncanakan
dengan tidak membebani geladak dan tidak mengganggu operasi bongkar muat barang.
Pada garis besamya sistem pembukaan/penutupan palka ditinjau dari cara kerjanya
sistem terbagi menjadi 4 sistem:
• Pintu dikapal yang terletak didaerah geladak utama yang menjadi pintumasuk dari luar ke dalam
superstructure merupakan pintu jenis kedap air,pintu kedap air artinya pintu tersebut dapat menahan air
dari luar dan daridalam.
• Pintu terbuat dari baja dengan konstruksi yang kuat lengkap denganframing construction,
dilengkapi sistim kedap berupa karetpenahan/rubber packing.
• Pintu memiliki /dipasang perlengkapan handle pembuka dari luar dandalam yang sekaligus
merupakan penahan kekedapan.
• Pintu pada geladak utama dipasang dengan memiliki ambang setinggi600 mm dan 380 mm
diposisi geladak yang lain diatasnya.
• Pintu kedap air selain terdapat disamping PS dan SB juga terdapatdidaerah main deck termasuk
untuk daerah forepeak dan didaerahbelakang superstructure menghadap poop deck.
•Sistim kekedapan pintu ini harus selalu dipelihara terutama untuk pakingkaretnya dan sistim
penguncinya. Sistim pengunci berupa handle terdiridari 6 unit yang terletak merata dikeliling pintu.
Pintu kedap air ( Watertight Door ) dibutuhkan untuk jalan crew atau untuk bongkar
muatan. Sifat pintu ini saat kapal berlayar dapat dibuka atau ditutup berbeda dengan tutup
palka dimana dalam pelayaran tetap tertutup dengan kedap. Berikut beberapa jenis pintu
kedap air yaitu:
Pintu metal kedap air berengsel yang dipasang pada semua bagian luar rumah geladak
pada geladak cuaca. Dilengkapi dengan gasket karet dan hand operated dog yang
dapat digerakkan pada kedua sisi pintu.
Watertight bulkhead access adalah pintu kedap air berengsel yang dipasang pada
sekat pemisah dibawah geladak sekat kapal. Juga dapat dipakai pada kedap air
bergeser ( Watertight Sliding Doors ) berupa pintu yang menuju terowongan poros di
kamar mesin
Side port acces, store and fueling door yang dipakai untuk jalan menuju ruang muat,
tempat bahan bakar, ruang ABK.
Side port cargo door adalah pintu muat yang dipasang di buritan kapal tipe ro-ro dan
diletakkan di centerline atau di luar centerline dan melewati flat transom buritan.
Pintu buritan yang berengsel pada geladak perlu diamankan pada sekitar lubang pintu
pada kedap air dengan menggunakan gasket karet atau neoprene, pintu ini juga
bekerja sebagai rampdoor.
NAMA : SATRIA ARYA YUDHA
KELAS : D-III ETO POLBIT
NIT: 0719018124
DECK CRANE
PENGERTIAN CRANE
Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja
crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal,
kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umum dipakai
adalah:
Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 3600. dengan roda crawler maka crane
tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan
digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan
ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah
pelaksanaan pengangkutan.
2. Truck Crane
Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan
dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah
perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk
menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut
harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom
yang panjang akan terjaga.
Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara simultan.
Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis
ini adalah roda yang sangat besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerak
dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan kecepatan maksimum 30 mph. Letak ruang
operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.
4. Tower Crane
Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan
horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini dibagi
berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri bebas (free standing crane),
crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane)
dan crane panjat (climbing crane).
a. Bagian Crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama,, jib dan counter jib, counterweight, trolley dan tie
ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang
horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.
Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan pada kondisi
lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain. Dan tidak dibutuhkanya
pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan dipakai harus mempertimbangkan situasi
proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan operasiaonal baik pada saat pemasangan maupun
pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan daya jangkau pada
beban terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan
oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau alat dan
kecepatan alat untuk memindahkan material.
Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika
material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka akan terjadi jungkir. Oleh karena
itu, berat material yang diangkut sebaiknya sebagai berikut :
1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat
Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah
CARGO WINCES
Derek Muat.
Kebanyakan Derek mempunyai teromol yang dipasak tetap pada sumbu utama
pada kedua sisi dari sumbu utama, jadi di luar kursi-kursi terdapat kepala lepas
atau teromol bebas . Ada 3 macam Derek, yaitu Derek listrik, Derek uap dan
Hidrolik. Keterangan mengenai ini termasuk dalam Ilmu pesawat kapal.
Bentukanya hampir tetap sedemikian rupa, sehingga Derek dapat dipasang
pada kerja tunggal atau ganda. Kecepatan putar teromol adalah berbanding
terbalik dengan. daya yang dikeluarkan. Sehubungan dengan ini • orang
berbicara tentang kecepatan "Kait kosong " dan kecepatan "Berbeban". Pada
Derek uap dengan menukar beberapa kedudukan kopling Derek dapat
dipasang dari kerja tunggal pada kerja ganda. Pada Derek-derek listrik, ini
dapat diperoleh dengan menempatkan tuas dari lemari penghubung pada
kedudukan I, II atau III. Kepala lepas atau teromal bebas harus
mempunyai .bentuk seperti yang terlihat dalam gambar. 27. Dengan bentuk ini
dimungkinkan cukupnya belitan ditempatkan pada teromol bebas I kepala
lepas. Amat kecil kemungkinan rip akan terlepas dari padanya. Perlu juga
mendapat perhatian pada alat pengerem dan penyetop darurat.
Inspeksi pekerjaan pelabuhan menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi
oleh pelayanan derek, dimana pada tiap Derek harus cantumkan dengan jelas
dan tidak dapat dihapus besarnya daya tarik dari Derek.
Diatas atau didekat alat - alat pelayanan dari Derek hams dengan jelas dan tidak
bisa dihapus di segala keterangan-keterangan yang penting harus diketahui
bagi pemakaian yang aman dari derek .
Ini harus dinyatakan dengan bahasa yang jelas, atau dalam tanda-tanda yang
jelas. Pemasangan yang dimaksudkan untuk itu dengan mana gerakan
dihubungkan atau dilepaskan, harus dapat terjamin benar, baik dalam keadaan
kerja maupun pada waktu istirahat .
Tali Gai
Tali - tali gai digunakan untuk dapat mengayun batang pemuat pada bidang
horizonta atau untuk menahan batang pemuat dalam kedudukan tertentu. Tali
gai terdiri sebagai yang diberikan pada gambar .01 terdiri dari:
1. Tali Ulang. 2. Blok gai. 3. Kawat pendahulu.
Pada gai adalah kawat baja dalam mana terdapat 2 mata. Kedua ujung
dilekatkan berturut-berturut pada sampai ujung atas batang pemuat dan satu
ujung lagi pada kerek blok atas dari gai. Untuk ini dipakai segel-segel D
dengan baut dan mur (ingat pena belahnya). Kerek gai terdiri dari dua blok
berkeping. dan banyak yang terbuat dari kayu atau baja dan tali manila atau
kawat baja. Kerek- kerek gai juga ada yang dijalankan dengan derek gai.
Tali-tali gai untuk batang pemuat ayun, yang diperuntukkan bagi beban 10 ton
atau lebih, hams terdiri dari kawat- kawat baja (paling kurang 114 benang).
Derek gai hams memenuhi syarat-syarat (terhadap termol ) seperti yang di
sebutkan terdahulu terhadap teromol rip muat. Ini juga berlaku bagi
pengukuhan ujung gai.
Adakalanya pada tiap batang dari dua batang pemuat yang berada pada bidang
sama melintang kapal, terdapat satu tali gai (gai luar). Bagian-bagian dalam
dari ujung- ujung atas batang pemuat di hubungkan satu• sama lain dengan apa
yang dinamakan gai tengah, yang mana bagiannya yang jalan melalui salah
satu batang pemuat menuju geladak.
Kawat pendahulu adalah sepotong kawat baja pendek, yang gunanya untuk
memasang blok bawah dari kerek gai di geladak. Untuk pemasangan ini
dipakai segel-segel gai ( lihat gambar 28 dan 29). ini dapat merupakan segel D
atau segel harpa dengan baut yang dibenamkan pada bagian sekerup dan pada
sisi lain mempunyai dada dan mata. Segel-segel ini lebih mudah dapat di buka
dari pada umumnya segel-segel D dengan baut dan mur.
Kalau orang bekerja dengan takal luar dan takal dalam, orang harus
menambahkan satu tali gai lagi "preventer" (gai penjamin) untuk keamanan.
Umumnya diikatkan pada ujung atas batang pemuat, dan harus di pasang
kencang, sehingga gai dan gai penjamin mendukung bersama-sama.
Mengencangkan gai penjamin tidak sulit. Pengikatannya tanpa merusak tali
baja, tidaklah mudah. Gambar. 30, memperlihatkan satu pelaksanaan di mana
memberi ukuran pada gai penjamin adalah mudah. Pada jarak kira-kira 1 meter
dipasang "mongsings (pengapit-pengapit Talurit). Serigkali lepas B di lengkapi
dengan lubang yang pas untuk pengapit-pengapit. Dalam lubang ini ada alur C.
SISTIM TALI TAMBAT (MOORING SYSTEM) Tali tambat adalah tali yang
digunakan untuk menambatkan kapal di dermaga atau yang digunakan untuk
menarik kapal oleh Tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain.
Material Tali Pada saat ini jenis tali yang digunakan selain kabel baja (wire
rope) , tali yang terbuat dari bahan natural ataupun bahan serat sintetis, atau
gabungan. Jenis tali yang terbuat dari bahan natural antara lain : tali yang
terbuat dari Abaca (pohon pisang liar) tali ini tahan basah mudah melengkung
dan tahan terhadap air sehingga dalam ukuran kecil masih digunakan.
Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan
lembab, Tali Hennep (tali rami) yang mudah menyerap air dan lapuk. Tali
sabut Kelapa, Tali Jute bahan untuk pembuat karung dll.
Pada saat ini tali yang dibutuhkan adalah tali yang memiliki kekuatan yang
besar, tahan air dan dapat terapung serta memiliki daya renggang dan lentur
yang baik. Hal ini semua banyak ditemukan pada jenis tali serat sintetis.
Kekuatan tali serat sintetis ataupun kabel baja meliputi beban putus telah
ditentukan sesuai tabel yang dikeluarkan oleh badan klasifikasi. Namun
demikian kabel baja maupun tali tambat harus dilakukan pengetesan (tes tarik)
sebelum digunakan dikapal, biasanya untuk kegunaan dikapal tali tambat
maupun kabel baja telah dilengkapi sertifikat pengetesan.
Kabel Baja Kabel baja dibuat dari bahan baja galvanis yang lentur dan sesuai
dengan tipe yang telah disetujui oleh badan klasifikasi. Apabila kabel baja
dalam penggunaannya akan digulung pada drum, maka kabel baja ini
penggunaannya harus dengan mesin untuk alat tambat (mooring winches) dan
kabel baja ini harus memiliki inti dari bahan logam bukan dari bahan sistetis.
Pada umumnya jenis yang digunakan memiliki rangkaian kumparan kabel
tidak kurang dari 186 kabel yang membungkus inti logam.
Jumlah dan ukuran tali tambat disesuaikan dengan tabel tali tambat, namun
dalam beberapa hal disyaratkan bahwa jumlah tali tambat tidak kurang dari 6
set yang memilik kekuatan beban putus melebihi 490 kN (Bureau Veritas
rules).
Tali Bahan Sintetis Tali tambat pada saat ini umumnya terbuat dari bahan
sintetis seperti penggunaan bahan polypropylene atau serat nilon. Ukuran dan
kekuatan dari tali jenis serat sintetis ini disesuaikan dengan material yang
digunakan oleh pabrik pembuatnya yang tentunya memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lain.
Kelebihan tali serat sintetis (NYLON) - Jenis tali sintetis ini pembuatannya
sudah dengan mesin dan mudah serta memiliki serat yang halus dan mengkilap
sehingga terlihat bersih dan tidak lapuk.
- Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali lebih kuat dari tali manila,
pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering. Tali nylon pada
kondisi kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah.
Karena memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih
kecil jika dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih
besar dari tali manila.
- Memiliki daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan
memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya
elastisnya lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila.
- Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh oleh minyak tanah dan bensin
kecuali tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner.
- Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220o C dan
apabila bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar.
Dipasaran tali nylon dapat diperoleh dengan berbagai ukuran dari diameter 20
mm hingga 20 cm, namun harga tali nylon termasuk mahal jika dibandingkan
tali manila.
Fairlead ini berguna untuk mengatur dan mengarahkan tali tambat dari
Penggulung tali menuju tongga tambat (bolder) di dermaga atau pelabuhan.
Jenis fairlead beragam, ada yang terbuka dan ada yang tertutup dibagian
atasnya, bentuk fairlead tertutup biasanya dipasang diburitan kapal terkenal
dengan nama Panama Canal fairlead sedang untuk dihaluan menggunakan
lubang tali (mooring pipe). Lubang tali berbentik donat dipasang pada bulwark
kapal untuk jalannya tali.
Bahan yang digunakan untuk membuat fairlead adalah besi tuang, untuk jenis
yang menggunakan roller, roller dibuat dari besi tempa. Fairlead merupakan
peralatan yang harus selalu dipelihara dan akan diperiksa setiap saat oleh
petugas inspeksi pelabuhan atau surveyor klasifikasi.
Tonggak tambat dibuat dari baja tuang atau pipa/pelat baja dipasang pada
geladak haluan kapal dan geladak buritan kapal. Pada ukuran kapal tertentu
bollard juga dipasang di mooring deck dekat dengan fairlead.
Sejak Juli 1996 telah diberlakukan peraturan melalui IMO yang ditulis dalam
SOLAS bahwa setiap kapal yang memiliki bobot mati diatas 20.000 ton jenis
tanker, chemical carrier, bulk carrier dan kapal pengangkut gas cair harus
dilengkapi/ dipasang peralatan ETA (emergency towing arrangement) secara
lengkap dihaluan dan buritan kapal. Perlengkapan ETA ini digunakan untuk
menarik kapal tersebut keluar dari daerah berbahaya yang kapal tersebut
mengalami kerusakan mesin secara total ataupun terjadi kerusakan pada sistim
kemudinya.
Beban kerja aman yang disyaratkan (Safe working load) DWT kapal dalam ton
20000 ≤ DWT < kn =” 1000″ kn =” 2000″> Lp = 2H + 50 (dalam m) Dimana
H adalah tinggi lambung timbul saat kapal kosong dihitung sampai dengan
posisi lubang pengarah tali (fairleads) Chafing chain adalah rangkaian rantai
penghubung towing pennant yang berada diatas kapal dengan panjang
minimum dari pengikat dikapal (strong point) sampai dengan towing pennant,
paling tidak memiliki panjang s/d 3 m diluar posisi fairleads, sehingga apabila
kapal ditarik, yang berada pada posisi fairleads adalah chafing chain. Chafing
chain harus terbuat dari stud link yang memilik kekuatan minimum tidak boleh
kurang dari Safe working load yang disebut diatas.
Pada umumnya menggunakan rantai yang memiliki diameter tidak kurang dari :
# 52 mm untuk safe working load 1000 kN # 76 mm untuk safe working load
2000 kN Ujung akhir dari mata rantai chafing chain harus dapat diikatkan pada
strongpoint, dan apabila menggunakan sistim chain stopper maka ujung rantai
juga harus dikaitkan secara baik sehingga cukup aman dalam operasi
penarikan. Pada bagian ujung yang berada diluar kapal mata rantainya
dinamakan pear link dan ditentukan memiliki diameter dalam sebesar 5,30 d
(sebelumnya 5,75 d)
Bentuk ujung chafing chain dibagian luar kapal Fairlead adalah pengarah tali
atau tempat lalu chafing chain, fairleads ini biasanya type tertutup (Panama
chocks) berbentuk gelang. Karena fairlead ini harus memiliki diameter yang
cukup untuk diliwati tali tunda ataupun chafing chain maka disyaratkan harus
memiliki diameter dengan tinggi 450 mm dan lebar 600 mm.
Fairlead ini dapat dibuat dari pelat baja tebal yang diroll atau dari bahan besi
cor. Fairlead ini dipasang sedekat mungkin dengan dek haluan dan buritan dan
dipasang sebaik mungkin
untuk mengurangi tegangan yang terjadi saat penarikan.
Strongpoint adalah pengikat bagian ujung chafing chain yang berada dikapal,
strong point ini memiliki beberapa disain antara lain yang menggunakan chain
stopper atau hanya berbentuk bracket pengait, Strongpoint harus memiliki
kekuatan sesuai dengan SWL yang ditentukan dan terbuat dari bahan baja atau
baja cor. Pada strongpoint harus dicantumkan besar SWL nya. Strongpoint
harus memilik desain yang baik sehingga mudah untuk mengkaitkan chafing
chain. Untuk jenis yang dilengkapi dengan chain stopper, juga harus terbuat
dari baja yang memiliki grade baja Q3 sama dengan grade rantai chafing chain
WINDLASS