Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 1 (For Students)
Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 1 (For Students)
Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 1 (For Students)
SAINS DAN
METODE ILMIAH
SubBab A:
APA ITU SAINS
BAB 1
Daftar Isi
Materi BAB 1
Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah
A. Apa Itu Sains?
1.1 Sains Ada di Mana-Mana
1.2 Cabang-Cabang Ilmu Sains
B. Laboratorium IPA
2.1 Alat-alat Laboratorium IPA
2.2 Menggambar Diagram Alat-alat Laboratorium
2.3 Menjaga Keselamatan di Laboratorium IPA
C. Merancang Percobaan
3.1 Pengamatan dalam Sains
3.2 Penentuan Tujuan Percobaan
3.3 Menuliskan Hipotesis (Dugaan)
3.4 Variabel-variabel
3.5 Prosedur Percobaan
D. Pengukuran
4.1 Pengamatan Selama Eksperimen
4.2 Besaran dan Satuan
4.3 Teknik Pengukuran yang Benar
E. Pelaporan Hasil Percobaan
5.1 Penyajian Data Percobaan
5.2 Menarik Kesimpulan
F. Melaporkan Hasil Percobaan secara Lengkap
► OPENING ◀
❖ Hakikat ilmu sains dan metode ilmiah adalah
materi penting dalam pelajaran IPA kelas 7
kurikulum merdeka.
❖ Ilmu sains adalah pengetahuan yang didapat
melalui proses pengamatan, eksperimen, dan
analisis.
❖ Sains bertujuan untuk memahami fenomena
alam dengan cara yang sistematis dan logis.
❖ Dalam sains, kita menggunakan berbagai
metode untuk menguji hipotesis dan
memperoleh data yang akurat.
❖ Ilmu sains dibagi menjadi beberapa cabang
utama seperti fisika, kimia, biologi, dan geologi.
❖ Metode ilmiah adalah rangkaian langkah-
langkah yang digunakan ilmuwan untuk
menjawab pertanyaan dan memecahkan
masalah.
❖ Proses ini dimulai dengan pengamatan, di mana
kita mencatat fenomena yang terjadi di sekitar
kita.
❖ Langkah berikutnya adalah merumuskan
pertanyaan atau masalah yang ingin kita
selesaikan.
❖ Setelah itu, kita membuat hipotesis, yaitu
dugaan sementara yang menjelaskan
fenomena tersebut.
❖ Hipotesis ini kemudian diuji melalui eksperimen
yang terkontrol untuk mengumpulkan data.
❖ Setelah eksperimen selesai, data yang didapat
dianalisis untuk menentukan apakah hipotesis
kita benar atau tidak.
❖ Jika hipotesis terbukti benar, maka kita bisa
membuat kesimpulan dan teori yang lebih luas.
❖ Namun, jika hipotesis terbukti salah, kita harus
kembali ke langkah awal dan merumuskan
hipotesis baru.
❖ Metode ilmiah ini penting karena memungkinkan
kita untuk mendapatkan pengetahuan yang
dapat diuji dan diverifikasi, serta menghindari
kesalahan atau bias dalam penelitian ilmiah.
SubBab A : APA ITU SAINS?
1. Pengertian sains :
o Ilmu sains adalah pengetahuan yang didapat
melalui proses pengamatan, eksperimen, dan
analisis.
o Sains bertujuan untuk memahami fenomena
alam dengan cara yang sistematis dan logis.
o Sains merupakan pengetahuan sistematis
yang diperoleh dari sesuatu observasi,
penelitian, dan uji coba yang mengarah pada
penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu
yang sedang diselidiki, dipelajari, dan
sebagainya. (pengertian secara mendalam).
o Sains adalah ilmu pengetahuan sistematis
tentang alam dan dunia fisik
(https://kbbi.web.id/sains).
SubBab B:
Laboratorium IPA
BAB 1
Subbab B : LABORATORIUM IPA
Labu Erlenmeyer:
Berbentuk kerucut dengan leher
sempit. Digunakan untuk
mencampur larutan, memanaskan
cairan, dan melakukan titrasi (cara
untuk mengetahui berapa banyak
suatu zat yang terkandung dalam
suatu larutan).
Beaker (Gelas Piala):
Berbentuk silinder rendah dengan
bibir yang lebar. Digunakan untuk
menampung cairan dalam jumlah
yang relatif besar.
Pipet:
Berfungsi untuk memindahkan
cairan dalam volume yang kecil dan
tepat.
Gelas ukur:
Digunakan untuk mengukur volume
cairan dengan tingkat ketelitian
tertentu.
Kaca arloji:
Berbentuk seperti lensa jam tangan,
digunakan untuk menampung
cairan dalam jumlah sedikit,
menutup wadah, tempat untuk
mengeringkan padatan, & sebagai
penutup saat memanaskan.
Spatula:
Digunakan untuk mengambil zat
padat, mencampur zat, dan menguji
konsistensi (apakah keras, lunak,
atau berbutir).
Batang Pengaduk:
Terbuat dari kaca atau plastik.
Fungsinya untuk mengaduk larutan
atau campuran dalam berbagai
jenis wadah laboratorium, seperti
beaker glass, erlenmeyer, atau
tabung reaksi.
Kertas Saring & corong
Kertas Saring berfungsi
memisahkan padatan dari cairan
sedangkan corong berfungsi
menahan kertas saring dan
memudahkan proses filtrasi dengan
mengalirkan cairan secara
perlahan.
Cawan porselen:
Berfungsi memanaskan,
mengeringkan, mencampur zat.
Jangka sorong:
alat ukur untuk mengukur panjang,
diameter dalam, diameter luar, dan
kedalaman suatu benda dengan
tingkat akurasi yang tinggi.
Neraca pegas:
alat ukur yang digunakan untuk
mengukur massa suatu benda.
Termometer:
alat yang digunakan untuk
mengukur suhu suatu benda atau
lingkungan. Jenis termometer: Cair
Raksa, Alkohol, Digital, Inframerah
(Thermogun).
Segitiga porselen:
alat yang terbuat dari porselen,
berbentuk segitiga dengan kawat
platina yang menghubungkan
ketiga sudutnya. Berfungsi sebagai
pemanasan, terutama untuk
menahan wadah yang berisi zat
yang akan dipanaskan secara
langsung di atas api.
Bosshead/klem bosshead:
alat yang digunakan untuk menjepit
atau memegang peralatan lain.
Bosshead biasanya terbuat dari
logam tahan karat.
Klem laboratorium:
Berfungsi untuk menjepit berbagai
macam peralatan gelas atau logam,
sehingga peralatan tersebut dapat
diposisikan dengan stabil dan aman
selama percobaan berlangsung.
Statif laboratorium:
Berfungsi sebagai penyangga atau
tempat kedudukan berbagai macam
peralatan laboratorium seperti klem,
corong, buret, dan lainnya.
Tang krusibel:
Digunakan untuk memegang dan
memindahkan krusibel (wadah
berbentuk cawan tahan panas),
terutama saat dalam kondisi panas.
Penjepit Tabung Reaksi:
Digunakan untuk memegang dan
memindahkan tabung reaksi,
terutama yang berisi cairan atau
bahan kimia.
Kawat kasa:
Terbuat dari anyaman kawat logam.
Berfungsi mendistribusikan panas
sehingga merata & mencegah
terjadinya retakan karena
pemanasan langsung pada alat
gelas.
Kaki 3 laboratorium:
Berbentuk seperti tripod, digunakan
sebagai penyangga alat-alat gelas
dalam proses pemanasan. Alat ini
biasanya terbuat dari logam seperti
besi atau nikel krom.
2. Menggambar Diagram Alat-alat Laboratorium
✾ Sering kali dalam membuat laporan
percobaan, kalian perlu menggambarkan
susunan alat yang digunakan dalam
percobaan tersebut.
✾ Sesuai kesepakatan ahli Sains di seluruh
dunia, diagram alat digambarkan dalam
bentuk 2-dimensi (2D).
✾ Yaitu berupa kurva (garis melengkung) dan
garis. Coba perhatikan Gambar 1.5, mudah
bukan?
TUGAS
Secara mandiri, buatlah peraturan keselamatan
mengenai hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan di laboratorium IPA.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga
keselamatan di laboratorium IPA.
Fungsi Kegunaan
Alat Bahan Bentuk
Utama Khusus
Silinder
Batang dengan Larutan dalam
Mengaduk Kaca
pengaduk ujung wadah besar
bulat
Datar
Mengambil Logam/ Serbuk,
Spatula atau
bahan padat plastik kristal
cekung
Mencampur, Silinder
Gelas memanaskan, dengan Campuran
Kaca
kimia mengukur bibir larutan
volume lebar
Kerucut Campuran
Mencampur,
Labu dengan larutan,
memanaskan, Kaca
Erlenmeyer leher mencegah
titrasi
sempit tumpah
Penyangga
Kawat Kawat Wadah di atas
pemanasan Jaring
kasa logam api
langsung
Penyangga
Wadah di atas
Segitiga pemanasan
Porselen Segitiga pembakar
porselen tidak
Bunsen
langsung
Reaksi skala
Tabung Silinder Reaksi kimia,
kecil, Kaca
reaksi sempit pengamatan
pemanasan
Cekung
Cawan Penguapan Mengkristalkan
Porselin dan
penguap larutan zat
lebar
3. Apakah pendapat kalian
mengenai kejadian pada gambar
di atas? Tuliskanlah semua
peraturan keselamatan yang
dilanggar dan juga sarankan
bagaimana memperbaikinya?
SubBab C:
Merancang
Percobaan
BAB 1
METODE ILMIAH
✦ RANGKUMAN:
❂ Apa yang dilakukan para ilmuwan di
laboratorium? Ya benar mereka melakukan
percobaan.
❂ Lalu apa yang dimaksud dengan percobaan?
Percobaan adalah suatu tindakan untuk
menguji suatu perkiraan dengan suatu cara,
metode dan tahapan tertentu.
❂ Lalu apa saja tahapan tahapan percobaan
tersebut? Nah mari kita bahas satu persatu
tahapan demi tahapan dalam suatu
percobaan.
Lanjutan Tahapan:
1. Pengamatan dalam Sains / Observasi:
❍ Pengamatan adalah langkah awal dalam
metode ilmiah yang melibatkan penggunaan
indra untuk mengamati fenomena di sekitar.
❍ Jenis Pengamatan:
1. Pengamatan Langsung:
Melibatkan pengamatan secara langsung
terhadap objek atau fenomena tanpa
perantara. Contoh: Mengamati
pertumbuhan tanaman di kebun.
2. Pengamatan tidak langsung:
Melibatkan penggunaan alat atau
instrumen untuk mengamati fenomena
yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Contoh: Menggunakan mikroskop untuk
mengamati sel.
3. Pengamatan Kualitatif:
Mengumpulkan data yang bersifat
deskriptif dan tidak dapat diukur dengan
angka. Contoh: Mengamati warna,
bentuk, atau tekstur suatu objek.
4. Pengamatan Kuantitatif:
Mengumpulkan data yang dapat diukur
dan dinyatakan dalam angka. Contoh:
Menghitung jumlah daun pada tanaman
atau mengukur tinggi tanaman.
❍ Contoh Pengamatan
Misalnya, seorang siswa melakukan
pengamatan di kebun sekolah dan mencatat
bahwa tanaman yang mendapatkan sinar
matahari lebih banyak tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman yang berada di
tempat teduh.
Dari pengamatan ini, siswa dapat
merumuskan pertanyaan penelitian tentang
pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan tanaman.
3. Rancang Percobaan
❍ Rancang percobaan adalah proses
merencanakan dan menyusun langkah-
langkah yang akan diambil dalam suatu
eksperimen.
❍ Ini mencakup pemilihan variabel, metode
pengukuran, dan prosedur pengumpulkan
data.
a) Variabel-variabel:
❍ Dalam konteks ilmiah, variabel digunakan
untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan
akibat.
❍ Dalam percobaan, terdapat tiga jenis variabel
yang perlu diperhatikan:
1. Variabel Bebas: Faktor yang dimanipulasi
atau diubah oleh peneliti untuk melihat
pengaruhnya.
Contohnya, dalam percobaan yang
menguji pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman, jumlah cahaya
yang diberikan adalah variabel bebas.
2. Variabel Terikat: Faktor yang diukur untuk
melihat perubahan yang terjadi akibat
variabel bebas.
Dalam contoh yang sama, tinggi
tanaman yang diukur setelah perlakuan
cahaya adalah variabel terikat.
3. Variabel Kontrol: Faktor-faktor yang dijaga
tetap sama selama percobaan untuk
memastikan hasil yang valid.
Contohnya, jenis tanaman, jenis tanah,
dan jumlah air yang diberikan harus tetap
sama di semua kelompok percobaan.
b) Prosedur Percobaan:
❍ Prosedur percobaan adalah langkah-langkah
rinci yang harus diikuti selama percobaan.
❍ Mencakup daftar alat dan bahan yang
diperlukan serta urutan langkah-langkah yang
harus dilakukan.
❍ Peneliti harus mencatat setiap langkah untuk
memudahkan analisis dan replikasi percobaan
di masa mendatang .
4. Eksperimen
❍ Eksperimen adalah suatu metode penelitian
yang dilakukan untuk menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan ilmiah dengan cara
melakukan pengamatan dan manipulasi
terhadap variabel-variabel tertentu.
❍ Tujuan Eksperimen ➡ menguji suatu
hipotesis, yaitu dugaan awal tentang
hubungan antara variabel.
5. Data
❍ Contoh cara penyajian data dalam eksperimen
tentang pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan tanaman, beserta
penjelasannya:
1. Tabel Data
Tabel adalah cara paling umum dan efektif untuk
menyajikan data kuantitatif. Dalam eksperimen
ini, tabel bisa berisi data seperti:
✲ Variabel bebas: Intensitas cahaya (misal: penuh,
teduh, gelap)
✲ Variabel terikat: Tinggi tanaman, jumlah daun,
kecepatan pertumbuhan, warna daun, dll.
✲ Variabel kontrol: Jenis tanaman, jenis tanah,
jumlah air, suhu
✲ Contoh Tabel
Intensitas Tinggi Jumlah
Warna Daun
Cahaya Tanaman Daun
Penuh 20 cm 15 Hijau Tua
Teduh 15 cm 10 Hijau Muda
Gelap 5 cm 5 Kuning
2. Grafik
✲ Grafik garis: Untuk menunjukkan perubahan
tinggi tanaman seiring waktu dalam berbagai
kondisi cahaya.
✲ Grafik batang: Untuk membandingkan nilai rata-
rata variabel terikat pada setiap tingkat intensitas
cahaya.
✲ Grafik lingkaran: Untuk menunjukkan proporsi
tanaman yang tumbuh baik, sedang, atau buruk
pada setiap kondisi cahaya.
Contoh lain: Diagram, Foto Dokumentasi, Laporan
tertulis, Presentasi, Poster ilmiah
6. Kesimpulan
❍ Ringkasan Temuan
❍ Interpretasi Hasil
❍ Implikasi
❍ Keterbatasan Penelitian
❍ Saran untuk Penelitian Selanjutnya
❍ Contoh Kesimpulan:
Misalnya, dalam sebuah penelitian tentang
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman, kesimpulan mungkin berbunyi:
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tanaman yang mendapatkan cahaya matahari
langsung tumbuh lebih tinggi dibandingkan
dengan tanaman yang diletakkan di tempat teduh.
Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan
bahwa cahaya matahari berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan tanaman dapat diterima.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan
dalam hal ukuran sampel, dan disarankan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi
jenis tanaman dan intensitas cahaya yang
berbeda."
CONTOH MERANCANG PERCOBAAN:
PENGARUH SUHU TERHADAP WAKTU
PELARUTAN GULA PASIR
SubBab D:
Pengukuran
BAB 1
PENGUKURAN
BESARAN
BESARAN POKOK
✲ Besaran pokok adalah besaran yang dijadikan dasar
untuk menetapkan besaran lainnya (buku paket) /
besaran yang tidak berasal dari besaran lain /
merupakan dasar dari semua pengukuran.
✲ Ada 7 besaran pokok dengan satuannya yang telah
ditetapkan oleh para ilmuwan secara standar
internasional (SI).
Nama Besaran Lambang Simbol
No Satuan SI
Pokok Besaran Satuan SI
1 Panjang l meter m
2 Massa m kilogram kg
3 Waktu t sekon s
4 Suhu T kelvin K
5 Jumlah zat n mol mol
6 Kuat arus listrik I ampere A
7 Intensitas cahaya Iv candela Cd
(intensitas cahaya tampak)
BESARAN TURUNAN
SATUAN
✲ Pengertian: Satuan adalah standar atau acuan yang
digunakan untuk mengukur dan menyatakan suatu
besaran.
✲ Satuan Baku: satuan pengukuran yang diakui secara
umum.
✲ Ada beragam satuan yang digunakan dalam
kehidupan kita sehari-hari.
✲ Misalnya untuk mengukur panjang/jarak kita sering
menggunakan satuan m atau km.
✲ Di luar negeri khususnya negara yang memakai sistem
pengukuran imperial(negara berbahasa Inggris: US, Eng, Can)
menggunakan satuan inches(ukuran kecil), feet(panjang lebih
besar)
yard(jarak yang lebih jauh) mil(jarak tempuh).
✦ 1 inci (inch) = 2,54 cm = 0,0254 m
✦ 1 kaki (feet) = 12 inci = 30,48 cm = 0,3048 m
✦ 1 yard = 3 kaki = 36 inci = 91,44 cm = 0,9144 m
✦ 1 mil = 1,60934 km = 1609,34 m
✲ Satuan Tidak Baku: Jaman dahulu satuan yang
digunakan untuk mengukur suatu objek adalah
langkah, jangkal, depa, genggam(mengukur volume)
✲ Contoh untuk masa sekarang, mengukur waktu yang
tidak baku adalah “sebentar”.
✲ Nah satuan yang tidak tetap seperti contoh di atas
disebut dengan satuan tidak baku.
✲ Satuan internasional: yaitu sebuah satuan dengan
sistem yang berlaku secara internasional / diakui
secara global.
✲ Satuan Internasional (SI) itu seperti bahasa universal
untuk mengukur segala sesuatu, mulai dari panjang,
berat, waktu, hingga suhu. Bayangkan jika setiap
negara punya ukuran sendiri-sendiri untuk satu meter,
pasti akan sangat membingungkan, bukan?
✲ Jadi, secara garis besar, semua satuan SI adalah
satuan baku, tetapi tidak semua satuan baku adalah
satuan SI.
✲ Konversi satuan: Adalah cara mengubah satuan dari
satu bentuk ke bentuk lain tanpa mengubah nilai
sebenarnya dari besaran yang diukur.
✲ Contoh: Misalnya kita mengukur panjang suatu meja
ini 120 cm dan lebarnya adalah 50 cm, sementara kita
diminta untuk menyatakan kedua besaran tersebut
kedalam satuan internasional.
✲ Panjang dalam SI adalah m jadi kita perlu mengubah
satuan cm ➡ m.
✲ Kita juga dapat menggunakan tangga konversi satuan
panjang.
KONVERSI SATUAN
C. Konversi Waktu
1 menit = 60 s
1 jam = 3600 s
1 hari = 24 jam x 60 mnt x 60 s = 86.400 sekon
Contoh soal
1) 3 jam = 3 jam x 60 menit/jam = 180 menit
2) 240 s = 4 menit
3) 2 hari = 2 hari x 24 jam/hari x 60 menit/jam x 60
detik/menit = 172.800 detik
D. Konversi Suhu
➥ Khusus °K ke °F maupun sebaliknya, maka harus
merubah yang diketahui ke °C terlebih dahulu.
1. 40°C = .... °R 2. 40°R = .... °F
4/5 * 40 = 32°R 9/4 * 40 + 32 = 122°F
3. 40°R = .... °C 4. 50°F = .... K
5/4 * 40 = 50°C 5/9 * 50 – 32 = 10°C
5. 50°F = .... °C 10°C + 273 = 283°K
5/9 * 50 - 32 = 10°C
Tabel Konversi Suhu:
JANGKA SORONG
JANGKA SORONG
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur
yang bisa dipakai untuk mengetahui panjang, diameter
luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu.
Jangka sorong dapat dipakai untuk mengukur
kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu,
contohnya seper tabung. Perlu diingat jika jangka sorong
hanya digunakan untuk mengukur benda-benda yang
mempunyai ukuran rela f kecil, walaupun dapat
mengukur diameter bentuk benda. Ini disebabkan karena
satuannya yang terbatas serta biasanya terdapat benda
yang dak dapat diukur hanya dengan menggunakan
penggaris.
Jangka sorong mempunyai ngkat keteli an yang
jauh lebih akurat dibandingkan dengan penggaris. Tingkat
akurat yang dimaksud adalah bentuk nilai skala terkecil
yang dapat diukur oleh jangka sorong jauh lebih akurat.
Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm,
sementara skala terkecil penggaris adalah 1 mm atau 0,1
cm. Hal inilah yang menjadikan jangka sorong memiliki
kelebihan jika dibandingkan dengan penggaris dalam
mengukur bentuk benda yang dak mempunyai bidang
datar. Ukurannya yang akurat serta detail membuat
jangka sorong menjadi alat ukur yang bisa digunakan para
pekerja di bidang teknik. Ditambah lagi dengan
ukurannya yang kecil memudahkannya untuk dibawa ke
mana-mana.
Jangka sorong sendiri pertama kali ditemukan
oleh seorang ilmuwan matematika asal Perancis
bernama Pierre Vernier yang lahir pada tanggal 19
Agustus 1584. Kemudian pada tahun 1631 Pierre Vernier
mempublikasikan jangka sorong sebagai alat ukur
panjang akurat yang diberi nama dengan Vernier calipers.
SOAL JANGKA SORONG
HU = SU + (SN x 0,01)
= 3,1 x (9 x 0,01)
= 3,1 cm + 0,09 cm
= 3,19 cm / 31,9 mm
HU = SU + (SN x 0,01)
= 6,8 x (6 x 0,01)
= 6,8 cm + 0,06 cm
= 6,86 cm / 68,6 mm