MAKALAH
TEORI-TEORI BELAJAR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Yulfi, M.Pd
Disusun oleh: Kelompok 3
Nadila Fitri 202230002
Oktavia Ramadhani 202230024
Noval Miftahul Ihsan 202230010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
TAHUN AJARAN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul "Teori-Teori Belajar" ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu oleh Ibu Yulfi, M.Pd.
Dalam makalah ini, kami akan membahas berbagai teori belajar yang telah
berkembang dalam dunia pendidikan. Beberapa teori yang akan dibahas
mencakup teori behavioristik dan kognitif. Kami berharap melalui pembahasan
ini, pembaca dapat memahami perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari setiap
teori, serta bagaimana penerapannya dalam proses pembelajaran.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi isi maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa dalam memahami
lebih lanjut mengenai proses belajar dan pembelajaran.
Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Lubuklinggau, 24 September 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
A. Pengertian Teori ........................................................................................... 3
B. Macam-Macam Teori ..................................................................................... 3
1. Teori Behavioristik...................................................................................... 3
2. Teori Kognitif.............................................................................................. 5
BAB III: PENUTUP ............................................................................................... 8
Kesimpulan ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan salah satu elemen fundamental dalam
dunia pendidikan yang berperan penting dalam perkembangan intelektual,
emosional, dan sosial individu. Sebagai bagian integral dari pendidikan,
pemahaman mengenai teori-teori belajar sangat diperlukan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Teori-teori ini tidak hanya berfungsi
sebagai panduan bagi para pendidik, tetapi juga sebagai dasar dalam merancang
metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa..
Seiring perkembangan zaman, berbagai teori belajar telah dikembangkan
oleh para ahli untuk menjelaskan bagaimana individu memperoleh pengetahuan
dan keterampilan. Beberapa di antaranya adalah teori behavioristik yang
menekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati, teori kognitif yang
berfokus pada proses mental, teori konstruktivistik yang menekankan
pembentukan pengetahuan melalui pengalaman, serta teori humanistik yang
menitikberatkan pada pengembangan potensi diri manusia.
Pemahaman yang mendalam tentang teori-teori belajar ini menjadi sangat
penting bagi para pendidik agar mereka dapat memilih dan menerapkan
pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran. Dengan pemilihan metode
yang sesuai, diharapkan hasil belajar siswa dapat lebih optimal, sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori-teori belajar yang berkembang dalam dunia pendidikan?
2. Bagaimana konsep dasar dari teori behavioristik dan kognitif dalam
pembelajaran?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teori belajar tersebut?
1
C. Tujuan
1. Menjelaskan berbagai teori belajar yang berkembang dalam dunia
pendidikan
2. Menguraikan konsep dasar dari teori behavioristik dan kognitif dalam
konteks pembelajaran
3. Menganalisis kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teori belajar
2
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "teori" didefinisikan
sebagai " pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh
data dan argumentasi " (KBBI, 2008). Sedangkan menurut para ahli, teori dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Siswoyo (2003: 42)
“Teori diartikan sebagai seperangkat konsep dan definisi yang saling berhubungan
yang mencerminkan suatu pandangan sistematik mengenai fenomena dengan
menerangkan hubungan antar variable, dengan tujuan untuk menerangkan dan
meramalkan fenomena.”
2. Hoy & Miskel (2010: 55)
“Teori ialah seperangkat konsep, asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan
untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi.”
3. Mike Bal (1985)
“a theory is a systematic set of generalized statements about a particular segment
of reality”.
Kesimpulan dari tiga pendapat di atas menyatakan bahwa teori adalah
seperangkat konsep, definisi, atau pernyataan yang berhubungan secara sistematis
untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau perilaku.
B. Macam-Macam Teori
1. Teori Behavioristik
a. Pengertian Teori Behavioristik
Teori behavioristik merupakan salah satu dari beberapa teori belajar
yang ada. Seperti namanya yang berasal dari kata “behavior” yang berarti
“perilaku” dalam bahasa Inggris, teori belajar ini mengedepankan perilaku
sebagai indikator atau hal utama yang diperhatikan dalam proses belajar.
Sedangkan teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang fokus
terhadap perubahan tingkah laku individu sebagai perolehan dari
pengalaman yang diakibatkan adanya stimulus dan respons. Pengertian
tersebut sejalan dengan pendapat Thobroni (2015, hlm. 55) yang
mengungkapkan bahwa teori belajar behavioristik merupakan suatu teori
perihal perubahan perilaku sebagai perolehan dari pengalaman.
3
Selanjutnya, menurut Mursyidi (2019) teori belajar behavioristik
adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai
akibat dari interaksi stimulus dan respon. Behavioristik menekankan
pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya memiliki keterkaitan
antara stimulus dan respons. Respon atau perilaku tertentu dapat muncul
akibat adanya metode pembiasaan dan pelatihan (tindakan pendidik) yang
menjadi stimulus.
Faktor terpenting dari teori ini adalah faktor penguatan. Penguatan
yang dimaksud adalah pemberian stimulus positif yang dapat memancing
respons yang lebih kuat. Seperti yang diungkapkan oleh Thobroni (2015,
hlm. 56) apabila penguatannya (positive reinforcement) ditambah, maka
respons akan bertambah kuat juga. Begitu pula sebaliknya, apabila respons
dikurangi atau hilang (negative reinforcement), respon juga tidak akan
bertambah kuat.
b . Ciri-ciri Teori Behavioristik
Teori behavioristik memiliki ciri-ciri tersendiri yang khusus dalam
pembelajaran yakni:
1. Mengutamakan faktor lingkungan;
2. Memfokuskan tingkah laku yang terlihat melalui pemakaian metode
obyektif;
3. Perkembangan tingkah laku seseorang itu bergantung kepada bagaimana
cara belajar;
4. Penekanan pada faktor bagian (beberapa elemen dan tidak seluruhnya);
5. Bersifat mekanis atau mengutamakan reaksi dan mekanisme “Bond”,
refleks dan kebiasaan-kebiasaan;
6. Lebih mengutamakan masa lalu atau berpikiran historis, artinya seluruh
perilakunya dapat dibentuk oleh pengalaman-pengalaman dan latihan-
latihan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Teori Behavioristik
Kelebihan dari teori behavioristik adalah sebagai berikut.
1. Membiasakan guru agar memiliki sikap yang teliti dan lebih peka atas
keadaan pembelajaran.
2. Guru tidak terlalu sering memberikan ceramah sehingga siswa dapat
terbiasa belajar secara mandiri.
3. Dapat membentuk suatu tingkah laku yang diharapkan mendapatkan
penilaian positif dan tingkah laku yang kurang pantas mendapat pengakuan
4
negatif yang mendasar atas prilaku yang terlihat.
4. Dengan pengulangan, pelatihan yang berkelanjutan, bisa memaksimalkan
kecerdasan dan bakat yang sudah terbangun dalam diri siswa.
5. Bahan ajar yang sudah tersusun secara terstruktur dari yang biasa hingga
yang rumit dengan memiliki tujuan pembelajaran yang terpecah pada unsur-
unsur kecil yang dibuktikan melalui raihan suatu keterampilan yang dapat
menciptakan tingkah laku yang konsisten berkenaan suatu bidang tertentu.
Sedangkan kekurangan dari teori ini adalah :
1. Menjadi sebuah konsekuensi untuk membuat bahan ajar dengan bentuk
yang telah siap digunakan.
2. Tidak semua pelajaran bisa memakai metode ini.
3. Siswa dalam hal ini berkedudukan menjadi pendengar pada saat
pembelajaran berlangsung dan mengingat apa yang di dengar dengan apa
yang di pandang menjadi cara ampuh.
4. Untuk menertibkan siswa para tokoh behavioristik memiliki metode yang
paling efektif, yaitu dengan menghindari penggunaan hukuman.
5. Siswa yang dianggap pasif, memerlukan dorongan dari luar, dan penguatan
yang diberikan guru sangat berpengaruh.
2. Teori Kognitif
a. Pengertian Teori Kognitif
Kognitif berasal dari kata cognition, yang memilki persamaan dengan
knowing, yang berarti mengetahui. Kognitif merupakan kemampuan
berpikir yang dimiliki seorang individu untuk memahami keterampilan dan
konsep baru, maupun untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di
sekitarnya. Setiap individu memiliki tingkat kemampuan kognitif yang
berbeda-beda. Menurut pandangan teori ini, tingkah laku seseorang sangat
ditentukan oleh pemahamannya terhadap situasi yang berkaitan dengan
tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa teori belajar kognitif adalah teori belajar yang
lebih menekankan pada suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran
manusia secara utuh dalam semua situasi dan kondisi pembelajaran yang
sedang dilakukan.
Sementara itu Al-Hasan (2012, hlm. 10) mengemukakan bahwa
kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk berpikir secara lebih
5
kompleks dan melakukan penalaran serta pemecahan masalah. Semakin
berkembangnya kemampuan kognitif maka akan mempermudah seseorang
untuk menguasai pengetahuan umum yang lebih luas.
Sehingga dapat dikatakan bahwa teori belajar kognitif adalah teori
belajar yang ingin menekankan kemampuan berpikir lebih kompleks serta
melakukan pemecahan masalah dibandingkan dengan hanya sekedar
menguasai pengetahuan umum lewat hafalan atau latihan saja.
b. Ciri-Ciri Teori Kognitif
Beberapa ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar
pada hasilnya.
2. Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif
dalam kegiatan belajar.
3. Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan.
c. Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitif
Kelebihan dari teori Kognitif adalah:
1. Membantu memahami bagaimana informasi diproses, disimpan, dan
diambil kembali dalam otak.
2. Mendorong pembelajar untuk berpikir kritis dan menganalisis informasi
secara mendalam, bukan sekadar menghafal.
3. Menekankan pentingnya hubungan antara informasi baru dengan
pengetahuan yang sudah ada, yang mendukung pembelajaran yang lebih
bermakna.
4. Membantu siswa mengembangkan strategi belajar yang sesuai dengan
kebutuhan dan gaya belajarnya masing-masing.
5. Mendukung pembelajaran yang mendalam dan jangka panjang.
Sedangkan Kekurangan dari teori ini adalah :
1. Cenderung mengabaikan aspek emosional dan sosial yang juga berperan
dalam proses pembelajaran.
2. Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan dalam memahami konsep
abstrak yang diajarkan melalui pendekatan kognitif.
3. Terlalu fokus pada proses mental bisa membuat pembelajar terjebak dalam
proses berpikir tanpa mencapai aplikasi praktis.
4. Membutuhkan pemahaman yang mendalam
6
5. Mengukur proses mental yang abstrak, seperti pemahaman dan pemikiran
kritis, lebih sulit dibandingkan dengan hasil belajar yang terukur secara
langsung.
7
BAB III: PENUTUP
Kesimpulan
Teori belajar merupakan dasar penting dalam memahami bagaimana
individu memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dua teori utama yang sering
digunakan dalam dunia pendidikan adalah teori behavioristik dan teori kognitif.
Masing-masing teori ini memiliki ciri khas, kelebihan, dan kekurangan yang
mempengaruhi proses belajar.
Teori behavioristik berfokus pada perilaku yang dapat diamati, di mana
pembelajaran dianggap sebagai hasil dari respons terhadap rangsangan eksternal.
Ciri utama dari teori ini adalah penggunaan reinforcement dan punishment dalam
mengontrol perilaku. Kelebihan dari teori ini termasuk kemampuannya untuk
menerapkan pembelajaran yang terukur dan sistematis serta efektif dalam
menciptakan kebiasaan melalui pengulangan. Namun, kelemahan teori ini adalah
kurangnya perhatian pada aspek mental dan internal yang mempengaruhi
pembelajaran, serta ketidakmampuannya untuk menjelaskan pembelajaran yang
kompleks dan kreatif.
Sementara itu, teori kognitif menekankan proses mental seperti berpikir,
memahami, dan memecahkan masalah. Teori ini menyoroti pentingnya pemahaman
yang mendalam serta kaitan antara pengetahuan baru dan yang sudah ada.
Kelebihan dari teori kognitif meliputi kemampuannya dalam mendorong
pembelajaran yang bermakna dan jangka panjang, serta pengembangan
keterampilan berpikir kritis. Namun, teori ini juga memiliki kelemahan, seperti
kurangnya perhatian pada faktor emosional dan sosial, serta sulitnya mengukur
proses mental secara objektif.
8
DAFTAR PUSTAKA
Istiadah, Feida Noorlaila. Teori-teori belajar dalam pendidikan. edu
Publisher, 2020.
Abdurakhman, Omon, and Radif Khotamir Rusli. "Teori Belajar dan
Pembelajaran." DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2.1 (2015).
Wibowo, Hari. Pengantar Teori-teori belajar dan Model-model
pembelajaran. Puri cipta media, 2020.
Asfar, A. M. I. T., A. M. I. A. Asfar, and Mercy F. Halamury. "Teori
behaviorisme." Makasar: Program Doktoral Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri
Makassar (2019).
Wisman, Yossita. "Teori Belajar Kognitif Dan Implementasi Dalam Proses
Pembelajaran." Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang 11.1 (2020): 209-215.