COURSE OUTLINE

MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah Ushul Fiqh 2

Bobot 2 SKS
Semester/Jurusan 02/HES
Fakultas Syariah
Hari/Jam
Dosen Pengampu Ahmad Syafi’i SJ, M.S.I
Alamat PP. Ainul Ulum, 03/01 Pulung Ponorogo
Jam Konsultasi By appointment
Telp/Hp 081332 00779/085735007779
E-mail [email protected]/[email protected]

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mengerti fikih belum sempurna jika belum mengenal dan memahami ushul fiqh, karena ushul fiqh adalah metodologi,
dasar dan pondasi dari fikih. Ushul Fiqh sebagaimana diketahui adalah ilmu yang membahas materi yang mencakup
sumber-sumber hukum (dalil), hukum, kaidah dan ijtihad yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah. Oleh sebab itu,
ushul fiqh merupakan instrumen utama di dalam pembentukan dan pengembangan hukum Islam. Mata kuliah ini sangat
penting diberikan kepada mahasiswa sebagai bekal ketika terjun di masyarakat kelak, karena mempelajari ushul fiqh, di
samping secara teoritis mampu mengetahui bagaimana terbentuknya hukum Islam, juga dapat digunakan sebagai metode
ijtihad dalam upaya menjawab masalah-masalah baru yang belum ada rumusan hukumnya.
Mata Kuliah Ushil Fiqh II adalah suatu mata kuliah tentang teori istibath hukum dan dalil-dalil hukum yang diberikan
kepada mahasiswa dengan maksud membekali mereka dalam menjawab berbagai persoalan hukum Islam dengan analisa
dan cara cepat serta tepat.
B. Tujuan Pembelajaran
1) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Ushul Fiqh, ruang lingkup pembahasannya, tujuan mempelajarinya,
sejarah pertumbuhan dan perkembangannya, aliran-aliran yang ada di dalamnya serta dapat menjelaskan ciri
masing-masing, dapat menjelaskan hubungan antara Ushul Fiqh, Syariat, Fiqh, dan Qawa’idul Fiqhiyah serta dapat
menerapkannya dalam memecahkan berbagai persoalan hukum Islam.
2) Mahasiswa mampu memahami fungsi Ushul Fiqh dalam hukum Fiqh
3) Mahasiswa mampu memahami kaidah ushuliyah, dasar pijakannya, dan contoh-contohnya, serta ringkasan dari
kaidah tersebut.
4) Mahasiswa mampu memahami kaidah ushuliyah yang menjadi sumber hukum utma seperti al-Qur’an, as-Sunnah,
Ijma’ Qiyas mampu menerapkannya dalam sebuah persoalan hukum Islam serta mampu memberikan contoh-
contohnya.
5) Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep dan teori istinbath Ushul Fiqh ke dalam masalah-masalah fiqh
kontemporer.

C. Alur Materi Kajian Ushul Fiqh

Ta’rif ushul fiqh, Perbandingan Ijtihad & Metode

objek, manfaat, Syariat, Fiqh, Dinamika Penemuan
sejarah, kitab/ Ushul Fiqh, dan Hukum: Nalar & Hukum Islam
karya ulama Qawa’dul Wahyu, Teks &
Fiqhiyah Konteks

UJIAN Kaidah Ushul Fiqh Kaidah Ushul Fiqh

(Lughawî): Dari Aspek (Lughawi): Dari
TENGAH Cara Penunjukan
segi Jelas
SEMESTER (Dalâlah) Terhadap
Makna yang Dimaksud Tidaknya Teks

Kaidah Ushul Kaidah Ushul Kaidah Ushûl Ta’lîl an-Nash dan

Lughawi: Dari Lughawi: Dari Tasyrî’iyyah: Pertentangan Dalil
Aspek Luas atau Aspek Formula- Mashlahah dan (Ta’arrudh al-
Sempitnya formula Perintah Maqashid Asy- Adillah)
Makna Syar’iyyah

UJIAN Kualifikasi Kualitas

Kewenangan Ahli Pemikiran Hukum:
AKHIR Hukum: Mujtahid, Ijtihâd, Fatwa,
SEMESTER Mufti, Muqallid Ittibâ’, Taqlîd, dan
Talfîq

ALUR MATERI KAJIAN MATA KULIAH

USHUL FIQH By Ahmad Syafi’i SJ

1
D. Peta Konsep (Concept Map) Ushul Fiqh

E. Topik dan Jadwal Kuliah

No Minggu Topik Penyaji Materi
Ke
1. I Kontrak Belajar dan Pengantar Perkuliahan
2. II Pengertian Ushul Fiqh, Objek Pembahasan,
Sistematika Pembahasan, Fungsi dan Tujuan Ushul
Fiqh serta Perbandingannya dengan Syariah, Fiqh,
dan Qawa’idul Fiqhiyyah
3 III Ijtihad dan Dinamika Hukum: Antara Nalar dan
Wahyu; Teks dan Realitas
4 IV Metode Penemuan Hukum Islam: Penemuan Hukum ANDRIANA TINA
dengan Pendekatan Kebahasaan & Pendekatan PUTRI DEWI
Tujuan Hukum (maqâshid al-syar’i) ANGGRAINI

AHMAD NUR MUFTI

5. V Kaidah Ushul Fiqh (Lughawi): Dari segi Jelas BAYU AROCHIM

Tidaknya Teks (Hanafiyah: Zhahir, nash, mufassar, FELANI
muhkam, khafi, musykil, mujmal dan mutasyâbih;
Mutakallimin: Zhâhir dan Nas, mujmal dan
mutasyabih)
6. VI Kaidah Ushul Fiqh (Lughawî): Dari Aspek Cara DEVINA CANDRA
Penunjukan (Dalâlah) Terhadap Makna yang KARTIKA
Dimaksud (Menurut Hanafiyah: Dalâlah ‘Ibarah,
Dalâlah Isyârah, Dalâlah Dalâlah, Dalâlah Iqtida’;
Menurut Mutakallimin: Mantiq (Sharîh-ghairu)
sharîh, Mafhûm ( muwâfaqah-mukhâlafah))
7. VII Kaidah Ushul Lughawi: Dari Aspek Luas atau GELIS AYU SEPTIA
Sempitnya Makna (Âm, Khâsh, Muthlaq, Muqayyad, SUTEJO
Musytarak, Murâdif, Majâzî)
8. VIII UJIAN MID SEMESTER
9. IX Kaidah Ushul Lughawi: Dari Aspek Formula-formula HAFIDZ IHSAN
Perintah (taklîf, ‘amr, nahî, takhyîr) MAULANA

2
 10. X Kaidah Ushûl Tasyrî’iyyah: Mashlahah dan Maqashid MUHAMAD IBNU
Asy-Syar’iyyah SHOLEH

11. XI Ta’lîl an-Nash dan Pertentangan Dalil (Ta’arrudh al- NURHALIZAH

Adillah)
12. XII Kualitas Pemikiran Hukum: Ijtihâd, Fatwa, Ittibâ’, SITI NUR HALIZA
Taqlîd, dan Talfîq
13. XIII Kualifikasi Kewenangan Ahli Hukum: Mujtahid, ZINANTA ARSIKA
Mufti, Muqallid PUTRI

14. XV General Review

15. UJIAN AKHIR SEMESTER

F. Referensi (Tentative Readings)

1) Abdul Wahhâb Khallâf, ‘Ilm Ushûl al-Fiqh.
2) Al-Amidi, al-Ihkâm fî Ushûl Ahkâm
3) Al-Ghazali, al-Mustashfâ min ‘Imi al-Ushûl.
4) Abdul Karîm Zaidân, al-Wajîz fî Ushûl al-Fiqh
5) Ali Hasaballah, Ushûl Tasyrî’al-Islâmî. Mesir: Dâr al-Ma’ârif, tt.
6) Al-Syafií, al-Risâlah.
7) Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh.
8) Asy-Syâtibî, al-Muwâfaqat fî Ushûl al-Syarî’ah.
9) Fazlur Rahman, Islamic Methodology in History.Pakistan: Islamic Research Institute, 1965.
10) Husain Hâmid Hasân, Nadzariyah al-Mashlahah fî al-Fiqh al-Islâm. Kairo: Dâr al-Nahdlah al-‘Arabiyah, 1971.
11) Imran Ahsan Khan Nyazee, Theories of Islamic Law. Pakistan: Islamic Research Institute and International Institute of Islamic
Thought, 1945.
12) Jaih Mubarak, Metodologi Ijtihad Hukum Islam. Yogyakarta: UII Press, 2002.
13) Muhammad Abû Zahrah, Ushûl al-Fiqh.
14) Muhammad Ma’shum Zein, Ilmu Ushul Fiqh. Jombang: Darul Hikam. 2008.
15) Muhammad Mushlihuddin, Philosophy of Islamic Law.
16) M. Hasyim Kamali, Principles of Islamic Jurisprudence. Cambridge: Islamic Text Society, 1991.
17) Muhammad Sa’îd Ramdlân al-Bûthî, Dhawâbith al-Mashlahah fî Syarî’ah al-Islamiyah. Beirût: Muassasah al-Risâlah, 2001.
18) Muhammad Yûsuf Mûsa, al-Madkhal Lidirâsah al-Fiqh al-Islâmî. Kairo: Dâr al-Fikr al-‘Arabî, 2009.
19) Rahmad Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqh
20) Thâhâ Jâbir al-Al-wânî, Source Methodology in Islamic Jurisprudence.VirginiaUSA: International Institute of Islamic Thought,
1994.
21) Wael B. Hallaq, Law and Legal Theory in Classical and Medieval Islam.BurlingtonUSA: Ashgate Publishing Company, 1994.
22) Wahbah al-Zuhaily, Ushûl Al-Fiqh al-Islâmî I & II. Beirût: Dâr al-Fikr, 1989.
23) Dan Referensi lain yang Mendukung

G. Strategi Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran mata kuliah ini, disamping menggunakan strategi ceramah interaktif (interactive lecturing) juga
akan digunakan strategi-strategi lain yang diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa/mahasiswi dalam setiap pertemuan,
misalnya dengan active debate, dan information search dari buku-buku rujukan yang telah disampaikan oleh dosen.

H. Evaluasi
1. Partisipasi (15%) berupa kehadiran dan keterlibatan secara aktif dalam kelas
2. Tugas (20%) berupa pembuatan makalah
3. Mid Semester (30%) berupa ujian tulis
4. Ujian Akhir Semester (35%) berupa ujian tulis.

I. Ketentuan Struktur Makalah

1) Daftar pustaka minimal 5 sumber ( ensiklopedi, kamus, jurnal, buku, majalah, buku, kitab, internet dll)
2) Sistematika makalah cover, judul, pendahuluan, pembahasan, penutup/kesimpulan, daftar pustaka.
3) Diketik dengan huruf Times New Roman, font 12, jarak spasi 1.5
4) Menggunakan ukuran kertas kuarto
5) Margin (Top: 4 cm, Left: 4cm, Bottom: 3cm, Right: 3cm.)
6) Minimal 5 halaman (mencakup seluruh isi struktur)
3
7) Dalam pengutipan sumber data harus menggunakan catatan kaki (footnote), bukan endnote atau bentuk lainnya.
8) Penggunaan sumber internet maksimal 30 % dari total sumber referensi yang digunakan.
9) Untuk sumber internet dituliskan nama penulis artikel (atau Anonim jika tanpa penulis), judul artikel, alamat situs,
dan tanggal akses.

Dosen Pengampu

AHMAD SYAFI’I SJ