Judul Proposal Penelitian
Judul Proposal Penelitian
Judul Proposal Penelitian
Judul
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa
pada Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Metode Quantun
Teaching pada Siswa Kelas V SD
(Depdiknas, 2004).
Salah satu pakar penelitian di Indonesia, yaitu Sapriya, dkk (2009: 15),
terkesan membosankan selain itu pelajaran IPS tidak inovatif memberikan suatu
untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupan
diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama (Somantri, 2004:23).
sama-sama
terhadap adanya tujuan, sedangkan belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang”. Perubahan dalam diri seseorang
daya reaksinya, daya penerimaanya, dan lain-lain aspek yang ada dalam individu
(Sudjana, 2002:280). Jadi motivasi belajar adalah suatu keadaan yang terdapat
pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan suatu
guna untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor
intrinsic, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belarar,
kesimpulan dan membuat sebuah solusi atas masalah yang ada (Chance : 1986)
ceramah dan kurang memotivasi belajar siswa dan proses berpikir siswa kurang
berkembang maka dari itu siswa tidak mampu melatih kemampuan berpikir
secara maksimal dan membuat siswa menjadi tidak masksimal dalam proses
belajar mengajar.
Quantum Learning adalah sebuah pilihan yang tepat bagi guru SD guna
menumbuhkan berpikir kritis dan motivasi siswa dalam belajar IPS. Lebih dari
keluhan seperti bosan, jenuh, kurang bergairah, tidak menarik, dan kurangnya
berpikir kritis pada siswa dalam proses pembelajaran IPS dapat teratasi melalui
cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain.
dengan kematangan siswa dan penggunaan alat praga yang cocok akan
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dan Kemampuan berpikir Kritis pada Mata
Pelajaran IPS dengan Menggunakan Metode Quantun Teaching pada Siswa Kelas
V SD, pada materi peninggalan sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia.
C. Rumusan Masalah
V SD?
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Indonesia.
2. Bagi Guru
perhatian siswa.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda, maka beberapa istilah perlu
G. Kajian Pustaka
a. Motivasi intrinsik
Menurut syiful bahri (2002:155)
Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri
individu. Dorongan ini muncul secara sadar dan terarah untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Motivasi yang berasal dalam
diri individu, tumbuh dari kebutuhan yang hendak dibutuhi sehingga
menyebabkan indivudu tersebut melakukan sesuatu. Jadi, jika motivasi
belajar tumbuh dari individu yang ingin belajar, maka kegiatan belajar
yang dilaksanakan akan berjalan dengan baik.
b. Motivasi ekstrinsik..
Berbeda dari motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang datang dari luar atau dari orang lain. Motivasi memang terlihat
mudah namun seseorang akan bangkit dnegan motivasi dari orang lain
yang lebih pandai atau lebih tua dari mereka. Namun motivasi juga bisa
muncul dari orang yang lebih muda atau sebaya dengan orang tersebut.
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar
atau rangsangan yang didapatkan seseorang dari luar. Motivasi ini
muncul karena seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu karena
perintah orang lain. Misalnya saja seorang siswa harus belajar lebih
giat untuk mendapatkan nilai bagus karena akan mengikuti ujian.
Mereka terdorong untuk belajar bukan karena keinginan mendapatkan
ilmu namun karena keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus.
Keinginan untuk mendapatkan nilai yang bagus, keinginan untuk mendapatkan
pujian dari orang lain atau keinginan untuk mendapatkan hadiah merupakan
motivasi yang bersifat ekstrinsik. Dorongan dari luar tersebut akan memotivasi
seseorang agar kenginan mereka tercapai sekalipun dalam diri mereka tidak begitu
antusias dengan apa yang dilakukan. Motivasi dari luar lebih banyak hasilnya
untuk mengubah seseorang.
Kata Motivasi semangat hidup..Tak ada manusia yang sempurna di dunia
ini, jadi anda tidak boleh pasrah dengan keadaan. Motivasi sangat diperlukan
untuk menjadikan seseorang lebih baik dan lebih mudah dalam mencapai apa
yang diinginkan. Melalui kata-kata motivasi yang diucapkan orang lain, seseorang
akan tergerak untuk bangkit dari keterpurukan mereka. Motivasi juga bisa timbul
ketika ada membaca buku atau anda sedang menyaksikan acar di televisi.
Motivasi manusia memang menjadi penyemangat dalam hidup bahkan tanpa
motivasi seseorang akan menjadi orang yang lemah. Kata-kata motivasi memiliki
kekuatan yang mendalam bukan hanya sekedar tulisan hitam diatas putih yang
dibaca lalu ditutup lagi.
Motivasi menjadi penyemangat dalam hidup, dengan kata akan memberikan
dorongan yang sangat besar. Motivasi dengan kata-kata akan memberikan
dorongan yang sangat kuat bagi seseorang untuk mewujudkan apa yang
diinginkan. Mereka akan mulai bangkit dari keterpurukan, kesedihan maupun
keputus asaan yang dihadapi saat itu.
Berikut beberapa kata motivasi yang bisa memberikan dorongan untuk hidup
lebih baik lagi:
Senyuman adalah kekuatan yang hebat untuk mengalahkan kesedihan
Semua orang pasti pernah mengalami kesedihan, bahkan mereka terpuruk dengan
keadaan yang cukup lama. Namun cobalah untuk tersenyum sekalipun itu sangat
pahit dan sulit dilakukan. Ketahuilah bahwa senyuman akan meringankan beban
anda, cobalah untuk membuka mulut sekalipun hanya sedikit. Senyuman akan
menjadi kekuatan untuk menjauhkan anda dari kesedihan. Semua yang ada di
dunia ini bukanlah abadi, Tuhan yang abadi, jadi ketika sedih datang, maka
kesedihan tersebut tidaklah abadi. Kesedihan akan hilang dengan mudah ketika
anda mulai membuka diri, tersenyum dan melihat apa yang terjadi pada diri anda.
Cobalah untuk melihat bagaimana orang lain merasakan kesedihannya. Apakah
kesedihan yang anda rasakan saat ini lebih parah dari mereka, ataukah hanya
kesedihan yang sangat kecil dibadingkan dengan apa yang mereka rasakan. Inilah
saatnya anda tersenyum dan bangkit dari semua masalah. Senyuman adalah cara
yang mudah untuk mendapatkan kebahagiaan. Cobalah tersenyum tersenyum dan
bukalah hati untuk memperbaiki semua yang anda alami.
Hal tersulit dalam hidup adalah mengalahkan diri sendiri bukan mengalahkan
orang lain. Setiap manusia yang ingin sukses , mereka harus mengalahkan diri
mereka sendiri sebelum mengalahkan orang lain atau pesaingnya. Apa yang anda
kalahkan dari diri anda? Emosi, rasa takut dan tidak percaya diri adalah bagian
yang paling sulit dikalahkan dalam diri manusia. Hal yang kecil yang anda
lakukan belum tentu terlihat oleh ada sendiri namun hal ini bisa berdampak besar
bagi orang lain. Ketika emosi dan kurang percaya diri ada dalam diri anda, sangat
sulit keberhasilan diraih. Seorang tidak dilahirkan sukses, namun mereka akan
sukses bila berjuang dari titik terendah menuju titik yang lebih tinggi.
Keberhasilan tersebut didapat karena mereka bisa mengalahkan diri sendiri.
Sesungguhnya mengalahkan emosi sendiri, menghilangkan rasa tidak percaya diri
dan rasa takut adalah kunci untuk mencapai kesuksesan anda sendiri.
Tidak ada manusia yang dirancang gagal, namun mereka yang gagal untuk
merancang kesuksesan.Dari kalimat tersebut tentu anda yakin bahwa setiap orang
itu bisa mendapatkan kesuksesan karena semua orang diciptakan untuk sukses.
Bila mereka gagal maka mereka yang gagal untuk merancang kesuksesan.
Kesuksesan itu adalah manusia yang merancangnya, membuat rencana dan
menjalankan rencana tersebut agar bisa meraih kesuksesan. Bila rencana yang
dibuat tersebut tidak tepat maka mereka akan mengalami kegagalan. Tuhan tidak
merancang kegagalan pada manusia, mereka lah yang menciptakan kegagaln
tersebut karena tidak memiliki kekuatan dalam diri sendiri untuk mengubah nasib
menjadi lebih baik. Banyak orang yang menyesali hal yang belum dicapai,
padahal mereka telah mendapatkan apa yang diminta. Taukah anda bahwa banyak
orang yang tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini dan selalu mengeluh
dengan apa yang mereka belum dapatkan.
Padahal mereka telah mendapatkan lebih dari yang mereka minta, itulah
manusia yang selalu menginginkan hal yang lebih dari hal yang telah lebih
mereka miliki. Tuhan memberikan kita semua yang kita inginkan,hanya waktu
dan tempat serta bagaimana cara Tuhan untuk memberikan keinginan tersebut
yang belum kita ketahui. Beberapa kalimat motivasi tersebut adalah gambaran
bagaimana sebuah kata akan menggugah seseorang untuk lebih baik lagi. Motivasi
adalah power bagi siapa saja agar mereka lebih memaknai arti hidup, tidak mudah
menyerah dan lebih optimis. Bila motivasi dalam diri masih kurang, motivasi dari
luar adalah rangsangan yang luar biasa untuk mendapatkan kesuksesan.
Motivasi manusia adalah untuk kesuksesan mereka, bukan untuk
kesuksesan orang lain. Seberapa jauh anda memaknai motivasi tersebut maka
anda akan mengetahui bagaimana kekuatan yang ada dalam motivasi yang anda
dapatkan. Kekuatan dalam diri sendiri akan lebih besar ketika motivasi dalam diri
muncul dengan sendirinya. Motivasi adalah dorongan untuk sukses, hidup tanpa
motivasi adalah kosong. Kekosongan inilah yang menyebabkan seseorang
menjadi hancur dan menjadi manusia yang tidak bersyukur.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Yusuf (2009:23) menyatakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Diuraikan sebagai berikut :
a) Faktor Internal (yang berasal dari diri siswa sendiri)
1) Faktor Fisik
Faktor fisik yang dimaksud meliputi : nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi- fungsi
fisik (terutama panca indera). Kekurangan gizi atau kadar makanan akan
mengakibatkan kelesuan, cepat mengantuk, cepat lelah, dan sebagainya. Kondisi
fisik yang seperti itu sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa di sekolah.
Dengan kekurangan gizi, siswa akan rentan terhadap penyakit, yang menyebabkan
menurunnya kemampuan belajar, berfikir atau berkonsentrasi. Keadaan fungsi-
fungsi jasmani seperti panca indera (mata dan telinga) dipandang sebagai faktor
yang mempengaruhi proses belajar. Panca indera yang baik akan mempermudah
siswa dalam mengiti proses belajar di sekolah.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau
menghambat aktivitas belajar pada siswa. Faktor yang mendorong aktivitas
belajar menurut Arden N. Frandsen (Farozin, 2011 :48) adalah sebagai berikut :
1) Rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia (lingkungan) yang lebih luas,
2) Sifat kreatif dan keinginan untuk selalu maju,
3) Keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua, guru, dan teman-
teman,
4) Keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha yang baru,
5) Keinginan untuk mendapat rasa aman apabila menguasai pelajaran,
6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari proses belajar.
Sedangkan faktor psikis yang menghambat adalah sebgai berikut :
1) Tingkat kecerdasan yang lemah
2) Gangguan emosional, seperti : merasa tidak aman, tercekam rasa takut,
cemas, dan gelisah.
3) Sikap dan kebiasaan belajar yang buruk, seperti : tidak menyenangi mata
pelajaran tertentu, malas belajar, tidak memiliki waktu belajar yang
teratur, dan kurang terbiasa membaca buku mata pelajaran. Kedua faktor
yang telah dipaparkan merupakan faktor dari dalam diri siswa yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar.
b) Faktor Eksternal (yang berasal dari lingkungan)
1) Faktor Non-Sosial
Faktor non-sosial yang dimaksud, seperti : keadaan udara (cuaca panas atau
dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah
tempat belajar), sarana dan prasarana atau fasilitas belajar. Ketika semua faktor
dapat saling mendukung maka proses belajar akan berjalan dengan baik.
2) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik yang
hadir secara langsung maupun tidak langsung (foto atau suara). Proses belajar
akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar dengan cara yang
menyenangkan, seperti bersikap ramah, memberi perhatian pada semua siswa,
serta selalu membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Pada saat dirumah
siswa tetap mendapat perhatian dari orang tua, baik perhatian material dengan
menyediakan sarana dan prasarana belajar guna membantu dan mempermudah
siswa belajar di rumah.
Motivasi belajar memiliki peranan yang penting dalam mendorong kesuksesan
belajar pada siswa. Pendidik dan konselor perlu melakukan upaya untuk
mendorong semangat siswa dalam belajar. Terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Tidak semua siswa memiliki motivasi
belajar tinggi.
Beberapa rumusan tentang faktor penyebab motivasi belajar dapat ditemukan
dalam berbagai data jurnal penelitian. Menurut Grolnick dan Ryan, 1989: Rigby
et al., 1992 (Farozin, 2011 :48) dukungan pribadi dari orang tua merupakan aspek
praktis, dimana orang tua membantu anak untuk belajar menyelesaikan masalah
(problem solving), membicarakan tentang kepercayaan diri yang mereka miliki
tentang kemampuannya, serta mendorong anak untuk mengembangkan ide dan
opini mereka.
Pada proses pendidikan, motivasi belajar siswa dapat ditumbuhkan dengan
adanya : guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling/konselor, pimpinan
sekolah, dan semua komponen sekolah yang akomodatif, orang tua dan anggota
keluarga yang mendukung kegiatan belajar siswa, metode pembelajaran yang
sesuai, materi pelajaran yang diberikan sesuai dengan seharusnya dipelajari dan
dikuasai siswa, dan penggunaan media pembelajaran.
Konselor atau Guru BK memiliki tanggung jawab yang sama seperti guru
mata pelajaran dan semua personil sekolah yang terkait dengan peningkatan
motivasi belajar siswa. Konselor dapat dengan rutin mengadakan pertemuan
dengan orang tua, guna sharing mengenai perkembangan anak pada saat di rumah,
mengingat motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan
ekternal, maka orang tua/keluarga menjadi bagian terkait yang tidak dapat
dipisahkan dalam motivasi belajar siswa di sekolah. Sehingga orang tua memiliki
andil yang sama seperti semua personel sekolah dalam peningkatan motivasi
belajar.
3. Quantum Teaching
Model pembelajaran Quantum Teaching muncul dalam sebuah program
percepatan yang dilakukan Learning Forum. Learning Forum adalah sebuah
perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan
keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (De Porter, 2005: 4). Dalam
Perkembanganya model Quantum Teachingbanyak menjadi sumber kajian
tentang pengembangan pembelajaran baru yang menyenangkan. Menurut
Sriudin (2010) Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan
metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian dan fasilitasi Super
Camp.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model
pembelajaran Quantum Teachingbersumber pada Quantum Learning yaitu
penggabungan teori-teori pendidikan terkemuka yang kemudian diuji cobakan
kepada siswa-siswa melalui program Super Camp. Hasil dari uji coba tersebut
ternyataQuantum Teaching meningkatkan kemampuan mereka dalam
menguasai segala hal dalam kehidupan.
1. Pengertian Quantum Teaching
Quantum Teaching merupakan pengubahan belajar yang meriah, dengan
segala nuansanya. Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan,
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan
kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar (De
Porter, 2005:3).
Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi
cahaya. Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang
ada didalam dan sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup
unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa.
Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi
lebih baik yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain (De Porter,
2005: 5).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan
bahwa Quantum Teaching adalah usaha maksimal yang dilakukan oleh warga
belajar untuk meningkatkan pengalaman dan hasil belajar dengan
menyertakan segala potensi yang ada pada dalam diri dan lingkungan.
3. Adanya kerjasama.
4. Menawarkan ide dan proses cemerlang dalam bentuk yang enak dipahami
siswa.
7. Ketenangan psikologi.
b. Alami
Tahap ini jika kita tulis pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada
kegiatan inti. Konsep “alami” mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran
guru harus memberi pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang
dibangun siswa sehingga menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
Pada konsep alami guru memberikan cara terbaik agar siswa memahami
informasi, memberikan permainan atau kegiatan yang memanfaatkan pengetahuan
yang sudah mereka miliki, sehingga dapat memfasilitasi siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang melekat.
c. Namai
Konsep ini berada pada kegiatan inti, yang “namai” mengandung maksud bahwa
penamaan memuaskan hasrat alami otak (membuat siswa penasaran, penuh
pertanyaan mengenai pengalaman) untuk memberikan identitas, menguatkan dan
mendefinisikan. Penamaan dalam hal ini adalah mengajarkan konsep, melatih
keterampilan berpikir dan strategi belajar. Pertanyaan yang dapat memandu guru
dalam memahami konsep “namai” yaitu perbedaan yang perlu dibuat dalam
belajar, apa yang harus guru tambahkan pada pengertian siswa, strategi kiat jitu,
alat berpikir yang digunakan untuk siswa ketahui atau siswa gunakan.
d. Demonstrasikan
Tahap ini masih pada kegiatan inti, pada tahap ini adalah memberi kesempatan
siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tahu. Hal ini sekaligus memberi
kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat pemahaman terhadap materi yang
dipelajari.
e. Ulangi
Tahap ini jika kita tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat
pada penutup. Tahap ini dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan
menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara
multimodalitas dan multikecerdasan.
Guru memberikan ulangan tentang apa yang sudah dipelajari, strategi untuk
mengimplementasikan yaitu bisa dengan membuat isian “aku tahu bahwa aku tahu
ini” hal ini merupakan kesempatan siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru
kepada orang lain (kelompok lain), atau dapat melakukan pertanyaan pertanyaan
post tes.
f. Rayakan