Jurnal Diare Tim 5
Jurnal Diare Tim 5
Jurnal Diare Tim 5
Tim Penulis : Nova Eka Fitrah, Meri Neherta, Ira Mulya Sari
Rangkuman :
Rangkuman :
Faktor ibu memiliki peran penting terhadap kejadian diare pada anak. Ibu
adalah sosok yang paling dekat dengan anak, jika anak terkena diare maka
diperoleh dari faktor lingkungan dan perilaku higiene dari ibu. Kejadian diare
pada balita di wilayah permukiman dipengaruhi oleh sumber air rumah tangga,
pengelolaan air minum, kepemilikan tempat sampah, kepemilikan jamban, dan
praktik higiene ibu. Pemilihan sumber air minum yang terlindung, pengelolaan
air minum, sehingga diperlukan upaya tersebut untuk meminimalisir kejadian
diare pada balita, tidak hanya itu diperlukan upaya lain untuk mencegah diare
pada balita seperti dalam pemenuhan nutrisi, imunisasi, pemberian asi,
pengetahuan ibu mengenai higiene, serta kondisi rumah yang memenuhi syarat
kesehatan.
JURNAL 3
Rangkuman :
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari 3
kali sehari) dalam satu hari (24 jam), dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya.
Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak di dunia.
Departeman Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa diare merupakan
pembunuh balita kedua di Indonesia setelah pneumonia. Diare dapat di cegah
dengan beberapa hal, salah satunya metode penyuluhan. Tujuan pengabdian
kepada masyarakat ini mengatasi masalah diare pada bayi yang mengalami
diare. Tanya jawab tentang materi yang disampaikan serta pelaksanaan pijat
pada bayi.
Rangkuman :
Pemberian Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Di
Posyandu, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi
beberapa tahapan yaitu mulai dari pra interaksi, interaksi dan evaluasi. Pada
tahap pra interaksi adalah tahap dimana memilih sasaran yang akan dilakukan
edukasi, dalam hal ini adalah anak balita yang mengalami diare sejumlah 30
orang, selanjutnya melakukan kontrak waktu dan tempat pelaksanaan edukasi
yaitu pada saat pelaksanaan posyandu dilakukan. Pada tahap interaksi dilakukan
kegiatan edukasi yang dilakukan adalah dengan mereview awal pengetahuan
orang tua, kemudian pemberian edukasi, penyebaran leaflet serta melakukan
diskusi dan tanya jawab terkait diare pada balita. Edukasi yang dilakukan mulai
dari penjelasan terkait data kejadian diare di puskesmas, pengertian diare,
penyebab diare, tanda dan gejala, penatalaksanan dan pencegahan diare pada
balita.
Di akhir kegiatan edukasi, dilakukan tahap evaluasi dengan melakukan
tanya jawab dan diskusi yang berhubungan dengan diare pada balita serta
pemberian leaflet untuk orang tua utuk di bawa pulang ke rumah mereka. Orang
tua banyak yang menyarankan agar pihak puskesmas khususnya, untuk selalu
melakukan kegiatan edukasi terkait penyakit penyakit yang sering terjadi di
masyarakat. Harapan selanjutnya adalah lebih ditingkatkan kembali
pemeliharaan dan perawatan sanitasi lingkungan terutama di setiap memasuki
musim penghujan, dengan melibatkan atau berkolaborasi dengan pihak - pihak
terkait seperti pihak kesehatan lingkungan, aparatur wilayah desa.
JURNAL 5
Rangkuman :
Penyakit diare menjadi permasalahan utama karena sebagai penyebab
kematian dapat menimbulkan kejadian luar biasa.Beberapa faktor yang menjadi
penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan oleh bakteri melalui kontaminasi
makanan dan minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan
penderita. Selain itu, faktor yang paling dominan berkontribusi dalam penyakit
diare adalah air, higiene sanitasi makanan, jamban keluarga, dan air.
Diare dapat berlangsung beberapa hari dan dapat mengakibatkan
dehidrasi air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup. Di masa lalu,
bagi kebanyakan orang, dehidrasi berat dan kehilangan cairan adalah penyebab
utama kematian. Sekarang, penyebab lain seperti infeksi bakteri septik
kemungkinan akan menyebabkan peningkatan proporsi kematian terkait diare.
Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki kekebalan yang terganggu serta
orang yang hidup dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) paling
berisiko mengalami diare yang mengancam jiwa.
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan
volume, keenceran, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, seperti lebih
dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari. Tingginya angka
kejadian diare disebabkan oleh banyak faktor diantaranya makanan dan
minuman yang terkontaminasi akibat kebersihan yang buruk, infeksi virus dan
bakteri.
DAFTAR PUSTAKA