Jurnal Diare Tim 5

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Rangkuman Jurnal Kesehatan

Disusun Oleh : Tim 5

1. Adinda Tafdilla Fauzia (S.Tr Promosi Kesehatan)

2. Dea Oktariani (D3 Kebidanan Bukitinggi)

3. Gio Fikri (S.Tr Keperawatan)

4. Syifa Hana Kesuma (D3 Gizi)

Nama Kakak Mentor:


1. Raisyah Nabila Syafri STr Gizi & Dietetik
2. Vadila STr Promosi Kesehatan

Kemenkes Poltekkes Padang


2024/2025
JURNAL 1

Judul jurnal : Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kejadian Diare Pada Anak Balita

Tim Penulis : Nova Eka Fitrah, Meri Neherta, Ira Mulya Sari

Tahun Terbit : 2024

Rangkuman :

Angka kejadian diare mengalami peningkatan setiap tahunnya, termasuk


pada anak balita, hal ini menyebabkan angka kesakitan kematian pada anak
balita meningkat. Tujuan pembuatan jurnal ini adalah untuk mengetahui faktor-
faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak-anak dan
balita. Diare merupakan penyebab kematian utama di negara berkembang
termasuk Indonesia. Diare menjadi salah satu penyakit penyebab kematian
tertinggi pada anak. 1,7 juta balita meninggal tiap tahunnya akibat diare.
UNICEF menyatakan di Asia tenggara terjadi 5% kematian akibat diare.
Penyakit diare yang ditularkan melalui air terjadi di daerah di mana pengolahan
air minumnya tidak memadai. Konsumsi air yang tidak bersih, sanitasi yang
buruk merupakan kontributor utama dari sekitar empat miliar kasus diare setiap
tahunnya, menyebabkan 1,8 juta kematian, dimana sekitar 90% adalah anak usia
<5 tahun. Sumatera Barat menempati urutan keempat tertinggi setelah Bengkulu,
Aceh dan NTB. Ketika kebersihan tangan yang memadai tidak dijaga,
kontaminasi mungkin terjadi saat anak sering BAB, Anak yang tidak terbiasa
mencuci tangan menyebabkan kuman menempel pada semua yang mereka
sentuh. Kuman dapat masuk ke dalam tubuh anak yang sehat jika tidak mencuci
tangan sebelum makan atau memasukkan tangan ke dalam mulut. Selain itu,
makanan yang tercemar menjadi prentara kuman masuk ke tubuh. Oleh karena
itu, sangat penting untuk fokus pada keamanan pangan. Anak sering mengalami
diare berulang, dan salah satu penyebabnya selain makanan adalah air minum
yang telah tercemar bakteri dari kotoran. Pastikan air yang Anda minum telah
dipanaskan hingga mendidih, sumber air minum yang bersih.
JURNAL 2

Judul Jurnal : Faktor Air,Sanitasi,Dan Hygiene Terhadap Kejadian


Diare Pada Balita Di Permukiman Kumuh Di Makassar

Tim Penulis : Khofifah Abidin, Ansariadi, Ida Leida M. Thaha

Tahun Terbit : 2022

Rangkuman :

Diare merupakan penyakit yang disebabkan kontaminasi mikroorganisme


sepeti Rotavirus dan Escherichia coli. Faktor risiko yang mempengaruhi
kejadian diare adalah air, sanitasi, dan higiene. Penyakit diare adalah salah satu
masalah kesehatan global pada balita yang belum terselesaikan hingga kini.
Berdasarkan data dari UNICEF, sekitar 525.000 balita meninggal setiap
tahunnya akibat diare. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
penyakit diare pada balita diantaranya faktor sosio-demografi, faktor ibu, faktor
lingkungan, faktor balita dan faktor lingkungan. Diare merupakan salah satu
penyakit berbasis lingkungan sehingga water, sanitation, and higiene (WaSH)
yang kurang memadai dapat menyebabkan tingginya angka morbiditas dan
mortalitas pada balita.

Faktor ibu memiliki peran penting terhadap kejadian diare pada anak. Ibu
adalah sosok yang paling dekat dengan anak, jika anak terkena diare maka
diperoleh dari faktor lingkungan dan perilaku higiene dari ibu. Kejadian diare
pada balita di wilayah permukiman dipengaruhi oleh sumber air rumah tangga,
pengelolaan air minum, kepemilikan tempat sampah, kepemilikan jamban, dan
praktik higiene ibu. Pemilihan sumber air minum yang terlindung, pengelolaan
air minum, sehingga diperlukan upaya tersebut untuk meminimalisir kejadian
diare pada balita, tidak hanya itu diperlukan upaya lain untuk mencegah diare
pada balita seperti dalam pemenuhan nutrisi, imunisasi, pemberian asi,
pengetahuan ibu mengenai higiene, serta kondisi rumah yang memenuhi syarat
kesehatan.
JURNAL 3

Judul jurnal : Pelaksanaan Pijat Diare Pada Bayi Diare Di PMB


Murtinawita

Tim Penulis : Een Husanah, Salnis Midian Haria

Tahun Terbit : 2020

Rangkuman :

Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering (lebih dari 3
kali sehari) dalam satu hari (24 jam), dan bentuk tinja lebih cair dari biasanya.
Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak di dunia.
Departeman Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa diare merupakan
pembunuh balita kedua di Indonesia setelah pneumonia. Diare dapat di cegah
dengan beberapa hal, salah satunya metode penyuluhan. Tujuan pengabdian
kepada masyarakat ini mengatasi masalah diare pada bayi yang mengalami
diare. Tanya jawab tentang materi yang disampaikan serta pelaksanaan pijat
pada bayi.

Pijat terbukti membantu dalam mengatasi beberapa kondisi anak,


termasuk di dalamnya berat badan rendah, nyeri, asthma, attention deficit
hyperactive disorder (ADHD), dan depresi. Pijat dapat merangsang aliran darah
yang akan membawa oksigen dan nutrisi pada jaringan yang dipijat. Dampak
positif yang diperoleh dari pijat bayi yaitu meningkatkan jumlah sel dan daya
racun dari sistem imunitas, mengubah gelombang otak secara positif,
memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan, merangsang fungsi pencernaan
serta pembuangan, meningkatkan kenaikan berat badan, mengurangi depresi dan
ketegangan, meningkatkan kesiagaan, membuat tidur terlelap, mengurangi rasa
sakit, mengurangi kembung dan kolik, meningkatkan hubungan orangtua dan
bayi.
JURNAL 4

Judul Jurnal : Pemberian edukasi tentang pencegahan diare pada anak


diposyandu wilayah kerja puskesmas dasan agung kota
Mataram NTB

Tim Penulis : Indah Wasliah, Syamdarniati Syamdarniati, Danul


Aristiawan

Tahun Terbit : 2020

Rangkuman :
Pemberian Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Di
Posyandu, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi
beberapa tahapan yaitu mulai dari pra interaksi, interaksi dan evaluasi. Pada
tahap pra interaksi adalah tahap dimana memilih sasaran yang akan dilakukan
edukasi, dalam hal ini adalah anak balita yang mengalami diare sejumlah 30
orang, selanjutnya melakukan kontrak waktu dan tempat pelaksanaan edukasi
yaitu pada saat pelaksanaan posyandu dilakukan. Pada tahap interaksi dilakukan
kegiatan edukasi yang dilakukan adalah dengan mereview awal pengetahuan
orang tua, kemudian pemberian edukasi, penyebaran leaflet serta melakukan
diskusi dan tanya jawab terkait diare pada balita. Edukasi yang dilakukan mulai
dari penjelasan terkait data kejadian diare di puskesmas, pengertian diare,
penyebab diare, tanda dan gejala, penatalaksanan dan pencegahan diare pada
balita.
Di akhir kegiatan edukasi, dilakukan tahap evaluasi dengan melakukan
tanya jawab dan diskusi yang berhubungan dengan diare pada balita serta
pemberian leaflet untuk orang tua utuk di bawa pulang ke rumah mereka. Orang
tua banyak yang menyarankan agar pihak puskesmas khususnya, untuk selalu
melakukan kegiatan edukasi terkait penyakit penyakit yang sering terjadi di
masyarakat. Harapan selanjutnya adalah lebih ditingkatkan kembali
pemeliharaan dan perawatan sanitasi lingkungan terutama di setiap memasuki
musim penghujan, dengan melibatkan atau berkolaborasi dengan pihak - pihak
terkait seperti pihak kesehatan lingkungan, aparatur wilayah desa.
JURNAL 5

Judul Jurnal : Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Diare Pada Anak

Tim Penulis : Agus Tuang

Tahun Terbit : 2021

Rangkuman :
Penyakit diare menjadi permasalahan utama karena sebagai penyebab
kematian dapat menimbulkan kejadian luar biasa.Beberapa faktor yang menjadi
penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan oleh bakteri melalui kontaminasi
makanan dan minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan
penderita. Selain itu, faktor yang paling dominan berkontribusi dalam penyakit
diare adalah air, higiene sanitasi makanan, jamban keluarga, dan air.
Diare dapat berlangsung beberapa hari dan dapat mengakibatkan
dehidrasi air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup. Di masa lalu,
bagi kebanyakan orang, dehidrasi berat dan kehilangan cairan adalah penyebab
utama kematian. Sekarang, penyebab lain seperti infeksi bakteri septik
kemungkinan akan menyebabkan peningkatan proporsi kematian terkait diare.
Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki kekebalan yang terganggu serta
orang yang hidup dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) paling
berisiko mengalami diare yang mengancam jiwa.
Diare adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan
volume, keenceran, dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, seperti lebih
dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4 kali/hari. Tingginya angka
kejadian diare disebabkan oleh banyak faktor diantaranya makanan dan
minuman yang terkontaminasi akibat kebersihan yang buruk, infeksi virus dan
bakteri.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, K., Ansariadi, & M. Thaha, I. L. (2022). Faktor Air, Sanitasi,


Dan Higiene Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di
Permukiman Kumuh Kota Makassar. Hasanuddin Journal of
Public Health, 3(3), 301–311.
Fitrah, N. E., Neherta, M., & Sari, I. M. (2024). Analisis Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak
Balita. Jurnal Ilmiah Permas : Jurnal Ilmiah STIKES Kendal,
14(1), 183–194.
Husna, E., & Haria, S. M. (2020). Pelaksanaan Pijat Diare Pada Bayi
Diare Di PMB Murtinawita Pekanbaru Tahun 2020. Prosiding
Hang Tuah PekanBaru, 83–87.
Tuang, A. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Diare pada Anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi
Husada, 10, 534–542.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.643
Wasliah, I., Syamdarniati, & Aristiawan, D. (2020). Pemberian
Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung Kota
Mataram, NTB. Jurnal Abdimas Kesehatan Perintis, 2(1), 13–
16. https://doi.org/10.57267/lentera.v3i1.214

You might also like