Aswar A Ushul Fiqh
Aswar A Ushul Fiqh
Aswar A Ushul Fiqh
Disusun oleh :
Aswar Alimuddin
0239210051
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
tema "Ushul Fiqh". Makalah ini disusun untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang Ushul Fiqh, baik dari segi etimologis, terminologi, ruang
lingkup, serta relevansinya dalam konteks hukum Islam saat ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Hormat Saya .
Aswar Alimuddin
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
Bab III 12
Kesimpulan 12
Daftar Pustaka 13
Bab 1
Pendahuluan
Ushul Fiqh merupakan salah satu disiplin ilmu yang memiliki peran
penting dalam pemahaman dan pengembangan hukum Islam. Dalam konteks
masyarakat yang terus berkembang, pemahaman yang mendalam tentang Ushul
Fiqh menjadi sangat penting untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan
hukum yang muncul.
Ruang lingkup Ushul Fiqh mencakup berbagai aspek, mulai dari prinsip-
prinsip dasar hukum, metodologi pengambilan keputusan hukum, hingga analisis
kritis terhadap sumber-sumber hukum. Hal ini membuatnya berbeda dari fiqh,
yang lebih fokus pada aplikasi hukum dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan ini
penting untuk dipahami agar dapat mengidentifikasi peran masing-masing disiplin
dalam sistem hukum Islam.
Dengan memahami Ushul Fiqh secara menyeluruh, kita dapat lebih baik
dalam menafsirkan dan menerapkan hukum Islam dalam berbagai aspek
kehidupan, serta menjawab tantangan yang dihadapi oleh umat Islam di era
modern ini.
Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Latar belakang lahirnya usul fiqh berhubungan erat dengan perkembangan hukum
Islam pada masa awal setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pada masa
kehidupan Rasulullah, segala permasalahan hukum dijawab langsung oleh beliau
melalui wahyu (Al-Qur'an) atau melalui contoh perbuatannya (Hadis). Namun,
setelah beliau wafat, muncul tantangan besar dalam mengelola dan memahami
hukum Islam untuk diterapkan dalam kehidupan yang semakin kompleks.
Beberapa faktor yang menjadi latar belakang lahirnya usul fiqh adalah:
Setelah wafatnya Nabi, para sahabat Rasul yang tersebar di berbagai wilaya
`h sering kali memberikan fatwa yang berbeda terkait satu masalah. Hal ini
terjadi karena perbedaan penafsiran dan pemahaman terhadap Al-Qur'an dan
Hadis. Misalnya, sahabat yang tinggal di Madinah mungkin menghadapi
permasalahan hukum yang berbeda dengan sahabat yang tinggal di Irak atau
Syam. Perbedaan ini menimbulkan kebutuhan untuk memiliki prinsip-prinsip
dasar yang menjadi pedoman dalam menetapkan hukum Islam, sehingga muncul
gagasan untuk menyusun ilmu usul fiqh.
Seiring dengan perkembangan waktu, umat Islam semakin sadar akan pentingnya
menjaga keotentikan ajaran syariat agar tidak terdistorsi oleh budaya atau tradisi
lokal. Hal ini mendorong lahirnya metode yang lebih ketat dan ilmiah untuk
memahami, menggali, dan menafsirkan hukum dari sumber-sumber utama (Al-
Qur'an dan Hadis). Ilmu usul fiqh bertujuan untuk menjaga agar proses penetapan
hukum tetap sesuai dengan ajaran Islam yang murni.
Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah (abad ke-8 hingga ke-9), ilmu
pengetahuan dan pemikiran Islam mengalami perkembangan pesat. Banyak ulama
besar mulai menyusun kitab-kitab yang membahas metode istinbath (pengambilan
hukum). Salah satu ulama terkemuka, Imam Syafi'i, menyusun kitab Ar-Risalah
yang dianggap sebagai fondasi awal ilmu usul fiqh. Melalui kitab ini, beliau
menyusun dasar-dasar ilmu yang bertujuan untuk memahami hukum dari sumber-
sumber Islam.
Pada masa-masa awal, metode pengambilan hukum sering kali belum sistematis
dan berbeda-beda di setiap wilayah. Usul fiqh lahir untuk menyediakan pedoman
yang jelas dan terstruktur dalam melakukan istinbath. Dengan adanya usul fiqh,
proses pengambilan hukum dari sumber-sumber Islam menjadi lebih konsisten
dan terorganisir.
1. Secara Etimologis
Ushul ()أصول: Dalam bahasa Arab, "ushul" berarti "dasar," "pokok," atau
"fondasi." Kata ini menunjukkan aspek fundamental dari sesuatu yang
menjadi pijakan dalam membangun pemahaman atau pengetahuan.
Fiqh ()فقه: "Fiqh" berarti "pemahaman" atau "pengetahuan" tentang
hukum. Dalam konteks Islam, fiqh merujuk pada pemahaman tentang
hukum syariat yang diambil dari sumber-sumbernya, yaitu Al-Qur'an dan
Hadis.
2. Secara Terminologi
Qiyas: Analogi yang digunakan untuk menarik kesimpulan hukum dari situasi
yang serupa.
Ushul Fiqh bertujuan untuk memberikan kerangka kerja yang sistematis dalam
memahami dan mengimplementasikan hukum Islam.
3.Pendapat Ahli
Ushul Fiqh mencakup berbagai aspek yang penting dalam pemahaman dan
penerapan hukum Islam. Berikut adalah beberapa ruang lingkup Ushul Fiqh
menurut ahli:
Ijma' (Konsensus): Ijma' sebagai sumber hukum juga dibahas dalam Ushul Fiqh.
Ulama sepakat bahwa konsensus ulama pada suatu masalah memiliki kekuatan
hukum, seperti yang dijelaskan oleh Abdur Rahman al-Jaziri dalam Ushul Fiqh:
Dasar-dasar Metodologi Hukum Islam.
Ruang lingkup Ushul Fiqh juga mencakup analisis terhadap berbagai pendapat
dan pandangan ulama. Dalam Islamic Jurisprudence: An Introduction,
Muhammad Khalid Masud menjelaskan bahwa Ushul Fiqh menyediakan
kerangka untuk membandingkan dan menganalisis perbedaan pandangan di antara
berbagai mazhab.
Ushul Fiqh berfungsi untuk menyesuaikan hukum Islam dengan perubahan sosial
dan budaya yang terjadi. Dalam konteks ini, Ushul Fiqh memungkinkan ulama
untuk melakukan ijtihad (penalaran) dalam menghadapi isu-isu kontemporer,
sehingga hukum tetap relevan.
Ushul figh adalah ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah dan metode
yang digunakan untuk mengeluarkan hukum-hukum syariat dari dalil-dalilnya
yang terperinci. Ilmu ini menkaji bagaimana dalil-dalil syariat digunakan dan
diambil untuk menentukan hukum-hukum yang berlaku dalam figh. Dengan kata
lain, Ushul Figh berperan sebagai pondasi atau dasar dalam pengambilan
Keputusan hukum lain. Ibn Khaldun Muqaddimah menjelaskan bahwaUshul Figh
adalah ilmu yang mengatur prinsip-prinsip dasar dari fiqh dan mengaitkan dalil-
dalil hukum syariah dengan hukum-hukum cabang (figh)
2. Pengertian Fiqh
Figh adalah ilmu yang membahas tentang hukum yang bersifat praktis
yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci (tafsili). Dengan kata lain, fiqh yaitu
pengetahuan tentang hukum-hukum syariat yang mengatur perbuatan seorang
mukallaf (orang yang sudah wajib mematuhi hukum syariat) seperti sholat, puasa,
zakat muammlah dll.
Agar kita dapat lebih mudah memahami perbedaan mendasar antara ushul fiqh
dengan fiqh, bis akita perhatikan table berikut dibawah ini ;
Ushul Fiqh memiliki beberapa tujuan yang sangat penting dalam pengembangan
dan penerapan hukum Islam. Berikut adalah beberapa tujuan Ushul Fiqh menurut
para ahli:
Salah satu tujuan utama Ushul Fiqh adalah untuk memahami dan
menginterpretasikan sumber-sumber hukum Islam, yaitu Al-Qur'an, Hadis, ijma',
dan qiyas. Ini membantu ulama untuk merumuskan hukum yang sesuai dengan
syariat. Abu Hamid Al-Ghazali, dalam Al-Mustasfa, menekankan bahwa
pemahaman yang mendalam tentang sumber-sumber hukum sangat penting untuk
mencapai keputusan yang adil.
Salah satu tujuan akhir Ushul Fiqh adalah untuk mendorong keadilan dan
kebaikan dalam masyarakat. Dengan merumuskan hukum yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip yang adil, Ushul Fiqh berkontribusi pada kesejahteraan umat.
Bab III
Kesimpulan
Ushul Fiqh merupakan disiplin ilmu yang fundamental dalam pemahaman dan
penerapan hukum Islam. Secara etimologis, Ushul Fiqh berarti kaidah dasar yang
menjadi landasan untuk memahami hukum. Secara terminologis, Ushul Fiqh
adalah ilmu yang mengkaji prinsip-prinsip dan metodologi dalam pengambilan
keputusan hukum Islam.
Ruang lingkup Ushul Fiqh meliputi sumber hukum Islam seperti Al-
Qur'an, Hadis, ijma', dan qiyas. Selain itu, Ushul Fiqh menyediakan metodologi
yang sistematis untuk menganalisis dan menafsirkan sumber-sumber hukum.
Kaidah-kaidah hukum yang ditetapkan dalam Ushul Fiqh berfungsi sebagai
panduan bagi ulama dalam menetapkan hukum yang relevan dengan konteks
sosial dan budaya.
6. Al-Ghazali, Abu Hamid. Al-Mustasfa min Ilm al-Ushul. Dar al-Kutub al-
Ilmiyyah, 2001.
10. Al-Amidi, Abu al-Hasan Ali ibn Abi Ali. Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam. Beirut:
Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1980.
11. Al-Juwayni, Abdul Malik. Al-Burhan fi Ushul al-Fiqh. Beirut: Dar al-Kutub
al-Ilmiyah, 1996.
12. Al-Syafi'i, Muhammad ibn Idris. Ar-Risalah (Risalah Ushul Fiqh Imam
Syafi’i). Terj. Jakarta: Pustaka Azzam, 2011.