Penilitian Kascing 1

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Efektifitas Pemberian Pupuk Kascing (Gede Mas Artha U.I.

, dkk) 9

EFEKTIFITAS PEMBERIAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN HASIL SAWI SENDOK (Brasicca rapa L.)
THE EFFECTIVENESS OF VERMICOMPOST ON GROWTH AND RESULT OF
SPOON MUSTARD (Brassica rapa L.)

Gede Mas Artha U. I. *1), Sulistyawati*2) dan Sri Hariningsih Pratiwi*2)


*1) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Merdeka Pasuruan
*2) Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Merdeka Pasuruan
Jl. Ir. H. Juanda No. 68 Pasuruan 67129

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian pupuk kascing
terhadap pertumbuhan dan hasil sawi sendok. Penelitian dilaksanakan di Desa
Klampisan, Kec. Kraton, Kab. Pasuruan pada ketinggian ± 6,9 m dpl dengan rata-rata
curah hujan 1300 mm tahun-1 pada bulan Agustus - Oktober 2015.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat
perlakuan dan enam ulangan. Pemberian dosis kascing terdiri dari empat taraf yaitu: K 0
= tanpa pupuk kascing, K1 = pupuk kascing 13 ton ha-1, K2 = pupuk kascing 19 ton ha-1
dan K3 = pupuk kascing 26 ton ha-1.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis pupuk kascing 26 ton ha-1
memberikan bobot segar hektar-1 tertinggi yaitu sebesar 5,28 ton ha -1 diikuti perlakuan
pupuk kascing 19 ton ha-1 sebesar 4,52 ton ha-1, perlakuan pupuk kascing 13 ton ha-1
sebesar 2,68 ton ha-1 dan bobot segar sawi sendok yang lebih rendah terdapat pada
perlakuan tanpa pupuk kascing yaitu 2,45 ton ha-1.
Kata kunci: hasil, pupuk kascing, sawi sendok

ABSTRACT
The purpose of this research was to find out the effectiveness of vermicompost on
growth and yield of spoonmustard. The research was held in Klampisan Village, Kraton
Pasuruan at an altitude of ± 6,9 masl with an average rainfall of 1300 mm year -1 from
August until October 2015.
The research used Randomized Block Design with four treatments and six
replications. The treatment consists of four levels: K0 = no vermicompost, K1 = 13 ton
ha-1 of vermicompost, K2 = 19 ton ha-1 of vermicompost and K3 = 26 ton ha-1 of
vermicompost.
The results showed that the vermicompost treatment of 26 ton ha-1 produced the
highest fresh weight ha-1 which was 5,28 ton ha-1 followed by vermicompost treatment
of 19 ton ha-1 and vermicompost treatment of 13 ton ha-1 which produced 4,52 ton ha-1
and 2,68 ton ha-1 respectively and the lower yield was from without vermicompost which
produced 2,45 ton ha-1.

Keywords: results, vermicompost, spoonmustard


Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan 10
Volume 2, Nomor 1, Juli 2018, Hal. 9-15

PENDAHULUAN yaitu hormon seperti giberelin,


sitokinin dan auxin (Zahid, 1994).
Seiring dengan meningkatnya Kascing berasal dari feses atau
kesadaran akan kesehatan pada kotoran cacing tanah dan mengandung
masyarakat Indonesia, mengakibatkan unsur hara yang lengkap baik unsur
kebutuhan akan sayuran organik makro maupun mikro yang siap diserap
semakin tinggi. Salah satu sayuran yang tanaman (Mulat, 2003). Berdasarkan
banyak dikonsumsi dan dibudidayakan tersebut diatas, penggunaan kascing
adalah sawi, jenis sawi yang banyak dalam budidaya tanaman sawi sendok
diminati masyarakat antara lain adalah menjadi tujuan utama dalam penelitian
sawi sendok. Untuk memenuhi ini yang diharapkan mampu menjadi
kebutuhan yang tinggi terhadap sawi salah satu bahan alternatif dalam
sendok, ditambah dengan peluang pasar budidaya tanaman sawi sendok organik.
internasional yang cukup besar bagi
komoditas sawi, maka sawi sendok BAHAN DAN METODE PENELITIAN
layak diusahakan (Suhartini, 2002).
Sawi memiliki karakteristik Penelitian dilaksanakan di
tanaman sayuran daun yang berumur Desa Klampisan, Kecamatan Kraton,
pendek. Produktivitas dan nilai jual Kabupaten Pasuruan, Propinsi Jawa
yang tinggi (±25 ton ha-1 dan Rp.10.000 Timur pada ketinggian ± 6,9 m dpl
kg-1 untuk organik dibandingkan dengan rata-rata curah hujan 1300 mm
Rp.1500 kg-1 untuk konvensional) tahun-1 pada bulan Agustus - Oktober
menjadikan tanaman sayur daun seperti 2015. Bahan yang digunakan adalah
sawi sebagai komoditas potensial dalam benih sawi sendok Flamingo dan pupuk
budidaya organik dan salah satu Kascing. Sedangkan alat – alat yang
komoditas yang cukup dikenal adalah digunakan meliputi alat pengolah tanah,
tanaman sawi sendok atau Pakcoy alat ukur tinggi, alat penyiram,
(Perwitasari, et al., 2012). timbangan digital dan oven.
Penggunaan pupuk anorganik Penelitian menggunakan
secara terus menerus menyebabkan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
kerusakan sifat fisik tanah. Adanya efek dengan empat perlakuan dan enam
samping penggunaan pupuk anorganik ulangan. Pemberian dosis kascing,
menyebabkan perlunya penggantian terdiri dari empat taraf yaitu: K0 = tanpa
bahan anorganik menjadi organik pupuk kascing, K1 = pupuk kascing 13
sehingga dapat menjaga kesuburan ton ha-1, K2 = pupuk kascing 19 ton ha-1
tanah. Pupuk organik kascing dan K3 = pupuk kascing 26 ton ha-1.
merupakan pupuk organik plus, Parameter pengamatan meliputi tinggi
mengandung unsur hara makro dan tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot
mikro serta hormon pertumbuhan yang kering bagian atas, bobot kering bagian
siap diserap tanaman. Kascing adalah bawah, indeks luas daun, laju asimilasi
tanah bekas pemeliharaan cacing, bersih dan laju pertumbuhan relatif.
merupakan produk samping dari Komponen hasil meliputi: bobot segar
budidaya cacing tanah yang berupa tanaman-1 dan bobot segar hektar-1.
pupuk organik, sangat cocok untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
pertumbuhan tanaman karena dapat
meningkatkan kesuburan tanah. Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun
Kascing mengandung berbagai zat yang Pada Tabel 1. perlakuan pupuk
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman kascing 26 ton ha-1 memiliki tinggi
Efektifitas Pemberian Pupuk Kascing (Gede Mas Artha U.I., dkk) 11

tanaman lebih tinggi tetapi tidak daun lebih tinggi tetapi tidak berbeda
berbeda dengan perlakuan pupuk dengan perlakuan pupuk kascing 19 ton
kascing 19 ton ha-1 dan pupuk kascing ha-1. Hal ini menunjukan respon
13 ton ha-1. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan jumlah daun tidak
tanaman merespon pemberian pupuk mengikuti pertumbuhan tinggi tanaman.
kascing dan peningkatan dosis pupuk Respon pertumbuhan jumlah daun baru
lebih meningkatkan pertumbuhan tinggi nampak pada pemberian pupuk kascing
tanaman. Pemberian pupuk kascing pupuk kascing 19 ton ha-1. Penambahan
dapat menambah nutrisi tanaman pupuk kascing dapat menambah unsur
sehingga tanaman dapat tumbuh lebih hara yang ada didalam tanah sehingga
baik. Kandungan unsur hara nitrogen mempengaruhi pertumbuhan jumlah
dalam kascing dapat mempengaruhi daun tanaman makin tinggi. Sejalan
pertumbuhan tinggi tanamanan. Sejalan dengan hasil penelitian Fransisca
dengan hasil penelitian Limbong, et al. (2009), bahwa perkembangan jumlah
(2014), pemberian pupuk kascing 500 g daun tanaman sawi pada berbagai dosis
polibag-1 memberikan tinggi tanaman kascing selalu meningkat dari 16 HST
tertinggi pada tanaman sawi hijau dan sampai 40 HST dan semakin cepat
menurun dengan penurunan dosis saat setelah 20 HST dengan jumlah daun
400 g polibag-1, 300 g polibag-1 dan terbanyak diperoleh pada perlakuan 60
200 g polibag-1. g tanaman-1 diikuti 40 g tanaman-1, 20 g
Pada Tabel 1. pemberian pupuk tanaman-1 dan tanpa pupuk kascing.
kascing 26 ton ha-1 memberikan jumlah

Tabel 1. Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot
kering atas dan bobot kering bawah pada umur 28 HST
Perlakuan Tinggi Jumlah Bobot Bobot
Luas Daun
Pupuk Tanaman Daun Kering Kering
(cm2)
Kascing (cm) (helai) Atas (g) Bawah (g)
Tanpa kascing 15,07 a 10,33 a 233,16 a 1,19 a 0,18 a
-1
13 ton ha 16,27 b 11,00 a 283,72 a 1,99 a 0,21 a
-1
19 ton ha 17,33 b 12,96 b 351,61 b 3,66 b 0,32 b
26 ton ha-1 17,38 b 13,42 b 449,37 b 4,27 b 0,40 b
BNT 5 % 1,11 1,24 109,95 1,06 0,13
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan
yang nyata pada uji BNT 5%.

Luas Daun membuat makanan, sebagai tempat


Parameter pengamatan luas daun terjadinya pertukaran gas untuk
merupakan sebuah indikator dalam respirasi, tempat menyimpan hasil
menganalisis pertumbuhan tanaman. fotosintesis dan sebagai tempat
Tabel 1. menunjukkan perlakuan pupuk pelepasan air ke udara. Luas daun yang
kascing 26 ton ha-1 memberikan luas semakin meningkat maka absorpsi
daun lebih tinggi pada daun tanaman cahaya juga semakin meningkat dan
sawi sendok tetapi tidak berbeda nyata meningkatkan hasil fotosintesis
dengan pemberian pupuk kascing 19 ton tanaman. Risu, et al. (2015),
ha-1. Daun merupakan organ penting menyatakan bahwa unsur nitrogen
pada tanaman yang berfungsi sebagai sangat diperlukan sepanjang siklus
tempat terjadinya fotosintesis untuk hidup tanaman sawi, dimana salah satu
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan 12
Volume 2, Nomor 1, Juli 2018, Hal. 9-15

fungsi nitrogen adalah untuk meningkat dari 16 HST sampai 40 HST


memperbaiki bagian vegetatif tanaman dan semakin cepat setelah 24 HST.
terutama untuk membentuk zat hijau Bobot kering terbesar diperoleh pada
daun tanaman, sehingga proses perlakuan 60 g tanaman-1 diikuti 40 g
fisiologis akan berjalan dengan baik tanaman-1, 20 g tanaman-1 dan 0
seperti fotosintesis dan respirasi. gtanaman-1.

Bobot Kering Bagian Atas Tanaman Bobot Kering Bagian Bawah Tanaman
Pada pengamatan bobot kering Bobot kering bagian bawah
bagian atas tanaman pada Tabel 1. tanaman dapat menunjukan pengaruh
pemberian pupuk kascing 26 ton ha-1 tanaman bagian bawah tanaman dalam
memberikan bobot kering sawi sendok penyerapan unsur hara. Peranan akar
lebih tinggi tetapi tidak berbeda dengan sangat pentng dalam pertumbuhan
perlakuan pupuk kascing 19 ton ha-1. tanaman sebagai salah satu organ
Bobot kering bagian atas dipengaruhi penyerap unsur-unsur hara yang
oleh jumlah daun dan luas daun. Jumlah dibutuhkan tanaman dalam proses
dan luas daun yang tinggi pada dosis pertumbuhanya. Pada Tabel 1.
pupuk kascing 26 ton ha-1 tetapi tidak pengamatan bobot kering bagian bawah
berbeda dengan pemberian pupuk tanaman, pemberian pupuk kascing 26
kascing 19 ton ha-1, sehingga bobot ton ha-1 berpengaruh pada bobot kering
kering bagian atas tanaman sawi sendok bagian bawah tanaman tetapi tidak
juga tinggi pada perlakuan dosis pupuk berbeda dengan perlakuan pupuk
kascing 26 ton ha-1 tetapi tidak berbeda kascing 19 ton ha-1. Pemberian pupuk
dengan dosis pupuk kascing 19 ton ha-1. kascing dapat meningkatkan kesuburan
Hal ini disebabkan dengan tanah, salah satu unsur yang dapat
meningkatnya jumlah dan luas daun meningkatkan kesuburan tanah adalah
yang tinggi, maka fotosintat yang nitrogen didalam tanah. Tingginya
dihasilkan juga tinggi sehingga bobot konsentrasi nitrogen dalam tanah akan
kering bagian atas tanaman tinggi. meningkatkan pertumbuhan akar
Fransisca (2009) menyatakan bahwa sehingga bobot kering bagian bawah
perkembangan bobot kering tanaman tanaman akan tinggi.
sawi pada berbagai dosis kascing selalu

Tabel 2. Pengaruh perlakuan terhadap indeks luas daun pada 28 HST, laju asimilasi bersih (21-
28), laju pertumbuhan relatif (21-28), bobot segar tanaman-1 dan bobot segar hektar-1
Perlakuan Laju Asimilasi Laju Pertumbuhan Bobot Segar Bobot Segar
Indek Luas
Pupuk Bersih Relatif Tanaman-1 Hektar-1
Daun (mg/mg/minggu) (g/g/minggu) (g) (ton)
Kascing

Tanpa kascing 0,58 a 1,51 a 0,24 a 48,61 a 2,45 a


13 ton ha-1 0,71 ab 2,04 a 0,29 a 56,08 a 2,68 a
19 ton ha-1 0,88 b 3,28 b 0,35 b 78,43 b 4,52 b
26 ton ha-1 1,12 b 3,45 b 0,36 b 90,49 b 5,28 c
BNT 5 % 0,27 1,14 0,05 29,25 0,68
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak menunjukkan perbedaan
yang nyata pada uji BNT 5%.
Efektifitas Pemberian Pupuk Kascing (Gede Mas Artha U.I., dkk) 13

Indek Luas Daun terhadap laju asimilasi bersih pada umur


Pada Tabel 2. menunjukan 24-32 HST dan 32-40 HST, laju
indeks luas daun lebih tinggi pada asimilasi tertinggi diperoleh pada
pemberian pupuk pupuk kascing 26 ton perlakuan 60 g tanaman-1 diikuti 40 g
ha-1 tetapi tidak berbeda nyata dengan tanaman-1, 20 g tanaman-1 dan tanpa
perlakuan pupuk kascing 19 ton ha-1. pupuk kascing.
Hal ini searah dengan peningkatan luas
daun yang menunjukkan pemberian Laju Pertumbuhan Relatif
pupuk kascing 26 ton ha-1 akan Pemberian pupuk kascing dosis
meningkatkan luas daun serta indeks 26 ton ha-1 memberikan laju
luas akan meningkat sampai 1,12 yang pertumbuhan relatif lebih tinggi tetapi
menggambarkan tanaman saling tidak berbeda nyata dengan perlakuan
menaungi. pupuk kascing 19 ton ha-1. Perlakuan
pupuk kascing 26 ton ha-1 mempunyai
Laju Asimilasi Bersih laju pertumbuhan relatif tinggi
Pada Tabel 2. laju asimilasi lebih dikarenakan laju asimilasi bersih dan
tinggi diperoleh pada perlakuan pupuk indeks luas daun yang dihasilkan juga
kascing 26 ton ha-1 tetapi tidak berbeda tinggi tetapi tidak berbeda dengan
dengan pupuk kascing 19 ton ha-1. perlakuan pupuk kascing 19 ton ha-1.
Peningkatan laju asimilasi bersih Hasil ini sejalan dengan penelitian
berbanding lurus dengan peningkatan Fransisca (2009), perlakuan pupuk
indeks luas daun. Hal ini menunjukan kascing berpengaruh sangat nyata
semakin tinggi pupuk kascing yang terhadap laju pertumbuhan relatif umur
diberikan akan menambah luas daun 24-32 dan 32-40 HST, perkembangan
tanaman yang dapat menghasilkan laju pertumbuhan relatif tanaman sawi
fotosintat lebih banyak dan pada berbagai dosis kascing 16-24 HST
meningkatkan bobot kering total sampai 32-40 HST menunjukan
tanaman sehingga laju asimilasi bersih pertumbuhan relatif terbesar pada umur
juga meningkat meskipun indeks luas 24-32 HST diperoleh pada perlakuan 60
daun lebih dari 1. Menurut Sitompul g tanaman-1 diikuti 40 g tanaman-1, 20 g
dan Guritno (1995), bahwa nilai ILD > tanaman-1 dan tanpa pupuk kascing.
1 menunjukkan adanya saling menaungi
di antara daun yang mengakibatkan Bobot Segar Sawi Tanaman-1
daun yang ternaungi pada lapisan Pemberian pupuk kascing 26 ton
bawah tajuk mendapat cahaya yang ha-1 memberikan bobot pertanaman
kurang dan karenanya dapat mempunyai lebih tinggi tetapi tidak berbeda dengan
laju fotosintesis yang lebih rendah dari pemberian pupuk kascing 19 ton ha-1.
daun yang tidak ternaungi. Namun pada Hal ini disebabkan perlakuan pupuk
penelitian ini, letak atau posisi daun kascing dosis 26 ton ha-1 mempunyai
daun tersebar sehingga tidak terjadi jumlah daun dan luas daun tinggi tetapi
saling menaungi di antara daun tidak berbeda dengan pupuk kascing 19
sehingga perlakuan pupuk kascing 26 ton ha-1. Hasil ini sejalan dengan laju
ton ha-1 menghasilkan fotosintat tinggi asimilasi bersih dan laju pertumbuhan
dan bobot kering tanaman tinggi maka relatif. Jumlah dan luas daun yang
laju asimilasi bersih juga tinggi. Hal ini tinggi akan meningkatkan indeks luas
sesuai dengan hasil penelitian Fransisca daun sehingga laju asimilasi bersih
(2009), perlakuan pupuk kascing pada tanaman dan laju pertumbuhan relatif
tanaman sawi berpengaruh sangat nyata
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan 14
Volume 2, Nomor 1, Juli 2018, Hal. 9-15

ikut tinggi maka bobot kering bagian 2. Perlakuan dosis pupuk kascing 26
atas tanaman meningkat. ton ha-1 memberikan bobot segar
Bobot kering bagian atas yang hektar-1 tertinggi yaitu sebesar 5,28
tinggi menunjukkan hasil fotosintat ton ha-1 diikuti perlakuan pupuk
yang dihasilkan oleh tanaman juga kascing 19 ton ha-1 sebesar 4,52 ton
tinggi yang dapat dilihat dari bobot per ha-1, perlakuan pupuk kascing 13 ton
tanaman yang tinggi. Sejalan dengan ha-1 sebesar 2,68 ton ha-1 dan bobot
hasil penelitian Fransisca (2009), pada segar sawi sendok yang lebih rendah
pengamatan produksi tanaman-1 sawi terdapat pada perlakuan tanpa pupuk
menunjukkan perlakuan pupuk kascing kascing yaitu 2,45 ton ha-1.
berpengaruh sangat nyata terhadap
produksi tanaman-1. Produksi tanaman-1 Saran
terbaik diperoleh pada perlakuan 60 g Berdasarkan penelitian ini, petani
tanaman-1 diikuti 40 g tanaman-1, 20 g disarankan untuk melakukan pemberian
tanaman-1 dan tanpa pupuk kascing. pupuk kascing 19 ton ha-1. Untuk
penelitian selanjutnya dirasa perlu untuk
Bobot Segar Sawi Hektar-1 meningkatkan dosis dikarenakan pada
Pemberian pupuk kascing 26 ton penelitian ini dosis pupuk kascing 26
ha-1 memberikan bobot segar hektar-1 ton ha-1 masih belum optimal.
lebih tinggi diikuti pemberian dosis
DAFTAR PUSTAKA
pupuk kascing 19 ton ha-1. Hal ini
menunjukan dosis pupuk kascing 26 ton Fransisca, S. 2009. Respon
ha-1 mempunyai hasil yang maksimal Pertumbuhan dan Produksi Sawi
dalam penelitian ini. Pemberian pupuk (Brassica juncea L.) terhadap
kascing 26 ton ha-1 menunjukkan hasil Penggunaan Pupuk Kascing dan
lebih tinggi pada seluruh parameter Pupuk Organik, Skripsi. Medan.
pengamatan sehingga mempengaruhi Fakultas Pertanian, Universitas
hasil yang tinggi per hektar. Hasil ini Sumatra Utara. Hal 1-76.
sejalan dengan penelitian Fransisca Limbong B., Lollie Agustina P. Putri, E.
(2009), perlakuan pupuk kascing pada Harso Kardhinata. 2014. Respon
tanaman sawi berpengaruh sangat nyata Pertumbuhan dan Produksi Sawi
terhadap produksi per plot terbaik Hijau terhadap Pemberian Pupuk
diperoleh pada perlakuan 60 g tanaman- Organik Kascing. J.
1
yang berbeda nyata dengan 40 g Agroekoteknologi. 2 (4) : 1485-
tanaman-1, 20 g tanaman-1 dan tanpa 1489.
pupuk kascing. Hal ini menunjukan Mulat, T., 2003. Membuat dan
bahwa semakin tinggi dosis kascing Memanfaatkan Kascing Pupuk
yang diberikan maka produksi juga Organik Berkualitas. Agromedia
semakin meningkat. Pustaka. Jakarta. Hal 1-19.
Perwitasari, et al. 2012. Pengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN Media Tanam dan Nutrisi
terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Kesimpulan Tanaman Pakcoy (Brassica
1. Pemberian pupuk kascing juncea L.) dengan Sistem
berpengaruh terhadap pertumbuhan Hidroponik. J. Agrovigor. 5 (1):
dan hasil tanaman sawi sendok pada 14-25.
semua paramater pengamatan.
Efektifitas Pemberian Pupuk Kascing (Gede Mas Artha U.I., dkk) 15

Risu K, Pata’dungan YS, Ramlan. 2015. Suhartini, T. 2002. Bertanam Sawi dan
Pengaruh Kascing terhadap Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.
Serapan Nitrogen dan Hasil 45 hal.
Tanaman Sawi (Brassica juncea Zahid, A. 1994. Manfaat Ekonomis dan
L.). e-J Agrotekbis 3 : 65-75. Ekologi Daur Ulang Limbah
Sitompul, S. M. dan Bambang Guritno, Kotoran Ternak Sapi Menjadi
1995. Analisis Pertumbuhan Kascing. Ciamis. Fakultas
Tanaman. Gadjah Mada Kedokteran Hewan. Institut
University Press. Yogyakarta.165- Pertanian Bogor. Hal 6 – 14.
200.

You might also like