LAPORAN PRAKTIKUM Hari, Tanggal : Jum’at, 26 April 2024
KARTOGRAFI DAN SISTEM Dosen : Dr. Dra. Khursatul Munibah M.Sc.
INFORMASI GEOGRAFIS Asisten :
(MSL1351) 1. Ginna Soniya P (A1401201006)
2. Azizah Nurul Jihad (A1401201046)
NETWORK ANALYSIS
ANDRA ESA RAMADHAN
A1401221087
P1_K2
DIVISI PENGINDERAAN JAUH DAN INFORMASI SPASIAL
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
IPB UNIVERSITY
2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hingga saat ini masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih minim
akan tingkat pelayanan infrakstrukurnya. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya
aksesibilitas pada daerah tersebut sehingga menyulitkan daerah atau kawasan
tersebut untuk diakses oleh semua masyarakat. Tingkat aksesibilitas ke daerah atau
fasilitas krusial belum tentu dapat diperoleh oleh tiap orang terlebih karena
beragamnya kondisi geografis di daerah-daerah tertentu. Ini merupakan salah satu
tugas pemerintah dalam upaya meningkatkan aksesibilitas ke tiap daerah sebagai
bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dengan menggunakan data spasial, dapat
diperoleh informasi yang mempermudah perencanaan akan pembangunan
infrastruktur terkait aksesibilitas. Sistem Informasi Geografis atau SIG
berkemampuan untuk mengolah data spasial menjadi peta dan mengukur jarak. SIG
juga memiliki kemampuan dalam menghitung jarak serta waktu tempuh ke
berbagai tempat walaupun sedang dalam keadaan diam atau berada di tempat atau
lokasi yang sama.
QGIS termasuk salah satu software SIG yang berbasis open source dan berguna
dalam berbagai sistem informasi (Andayani et al. 2022). Network Analyst adalah
salah satu alat yang dapat digunakan dalam aplikasi QGIS untuk menghasilkan
data-data tersebut. Network analyst merupakan metode analisis yang
memungkinkan pengguna dalam menganalisis data berbasis jaringan mengenai
jangkauan ke fasilitas atau tempat tertentu dengan menggunakan algoritma tertentu
untuk menghitung jarak terdekat ke fasilitas tersebut. Metode ini juga
memungkinkan untuk menduga harga termurah untuk rute serta waktu tempuhnya.
Metode ini juga berguna dalam penyediaan dan penyederhanaan model
geodatabase yang dapat menggambarkan rute transportasi umum sebagaimana
telah digunakan di negara Malaysia (Ismail dan Said 2015).
1.2 Tujuan
Praktikum bertujuan mengetahui penggunaan tools network analysis pada
QGIS dan membandingkan aplikasinya pada Google Earth Pro dan Google Maps.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di era digital ini, sudah banyak software berbasis open source yang dapat
dengan mudah diakses oleh berbagai pengguna dan berguna untuk menganalisis
berbagai data sesuai dengan kebutuhan. Diantara itu, ada software QGIS
menyediakan fungsi dengan fitur-fitur umum yang dapat dijalankan dalam berbagai
sistem operasi seperti Linux, Unix, Mac OS, Windows dan Android serta mendukung
banyak format dan fungsionalitas pengelolaan data vektor, raster dan database. QGIS
merupakan salah satu software yang berbasis sistem informasi geografis (SIG). SIG
dirancang untuk dapat mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek
dan fenomena dimana lokasi geografi memiliki peran penting atau kritis dalam
analisisnya (Sekeon ND et al. 2016). QGIS banyak digunakan karena memiliki
beberapa keunggulan yaitu memungkinkan untuk membuka jenis data yang berbasis
spasial, memiliki tampilan yang simple dan user friendly, Memiliki remote sensing
processing tool yang baik serta memiliki geocoding dan alat data koversi yang
tersedia secara gratis (Fajrillah et al. 2021).
Network Analyst merupakan salah satu tool yang tersedia di dalam QGIS. Secara
umum, Network analyst adalah sebuah permodelan transportasi makroskopis yang
dapat melihat hubungan antara objek yang dihubungkan oleh jaringan transportasi
(Permana et al. 2019). Dengan menggunakan plugin Networkanalyst, dapat dilakukan
kalkulasi jarak berdasarkan jaringan jalan secara akurat. Network analyst
menggunakan algoritma dijkstra yang berguna dalam mencari jalurterpendek (shortest
path) antara dua simpul dan telah diterapkan pada SIG denganmenentukan simpul
awal dan akhir dan pengukuran melalui suatu jaringan (Pamungkas et al. 2023).
Beberapa jaringan yang termasuk ke dalam network analyst berupa jaringan jalan,
jaringan kabel listrik, jaringan sungai, hingga jaringan pipa. Penentuan lokasi dengan
menggunakan network analyst dapat digunakan secara interaktif dengan cara
meletakkan titik-titik pada layer atau dengan menggunakan titik dalam fitur yang
tersedia pada fitur kelas (Hassibuan 2022).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah laptop ter-install aplikasi
Quantum GIS (QGIS) dan Google Earth Pro. Bahan yang digunakan yakni file jaringan
jalan dan fasilitas kesehatan kota Bogor berformat .shp.
3.2 Langkah Kerja
1. Service Area (From Layer)
Processing toolbox – network analysis -
service area (from layer) - vector layer
representing network-vector layer with
start points – travel cost ; 500 – save to
file – run – ok
2. Service Area (From Point)
Processing toolbox – network analysis -
service area (from point) - vector layer
representing network-vector layer with
start point – end - save to file – run - oke
3. Shortest Path (Layer To Point)
Processing toolbox – network analysis –
shorthest path – vector layer representing
network – start point ;awal titik – vector
layer with end points – save to file – run –
oke
4. Shortest Path (Point to Layer)
Processing toolbox – network analysis –
shorthest path (point to layer) – vector
layer representing network – start point ;
titik awal keberangkatan –
end point ; titik akhir yang yang akan
dituju – save to file – run – oke
5. Shortest Path (Point to point)
Processing toolbox – network analysis –
shorthest path (point to point) – vector
layer representing network – start point ;
titik awal keberangkatan –
end point ; titik akhir yang yang akan
dituju – save to file – run – oke
6. Digitasi poligon
Klik kanan – tambahkan – folder – klik
kanan folder baru – tambahkan poligon –
rename hasil digitasi – digitasi area yang
diinginkan – style, warna – oke – klik
kanan pada hasil digitasi – simpan tempat
sebagai.
7. Digitasi point
Klik kanan folder untuk point –
tambahkan – penambah letak – rename
pilih tempat – oke – klik kanan pada hasil
digitasi – simpan tempat sebagai.
8. Perbandingan
Bandingkan rute sesuai tools yang
digunakan pada Google Earth Pro dengan
rute pada Google Maps.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar 1 Jaringan jalan kota Bogor
Gambar 2 Service area (Layer to Point)
Gambar 3 Service area (Point to Layer)
Gambar 4 Shortest (Layer to Point)
Gambar 5 Shortest (Point to Layer)
Gambar 6 Shortest (Point to Point)
Gambar 7 Hasil digitasi poligon pada Google Earth Pro
Gambar 8 Hasil digitasi point pada Google Earth Pro
Gambar 9 Hasil rute tercepat dari Griya Radja Pancasan ke RS Hermina Bogor di
Google Earth Pro
Gambar 10 Hasil rute tercepat dari Griya Radja Pancasan ke RS Hermina Bogor di
Google Maps
4.2 Pembahasan
Praktikum ini memiliki pembahasan utama mengenai salah satu tool yang
tersedia pada QGIS yaitu network analyst. Network analyst atau analisis jaringan
merupakan salah sistem analisis berbasis sistem informasi geografis yang berguna
dalam menganalisis rute-rute secara optimum seperti jalur tercepat dengan alteranatif
yang tersedia pada peta. Dengan menggunakan network analyst, pengguna dapat lebih
mudah dalam mencari rute-rute tercepat untuk menuju suatulokasi yang disertai oleh
arah-arah yang perlu dilalui dari titik awal ke titik akhir. Praktikum ini menggunakan
beberapa tipe analisis jaringan seperti service area danshortest path. Analisis jaringan
dapat digunakan untuk menganalisis aksesibilitas ke beragam lokasi contohnya analisis
aksesibilitas sekolah yang tersedia di kota bogor atau bahkan analisis antar kota.
Aplikasi QGIS memiliki pemodelan yang berguna untuk menganalisisjangkauan
suatu daerah terhadap fasilitas-fasilitas tertentu atau dapat disebut dengan pemodelan
service area. Praktikum ini menggunakan dua data shp yaitu fasilitas kesehatan yang
tersedia di kota bogor dan jalan di kota bogor. Kedua data ini digunakan untuk
menganalisis aksesisibilitas jalan di kota bogor terhadap fasilitas kesehatan yang
tersedia.Baihaqi et al. (2019) menjelaskan bahwa Service area merupakan salah satu
tool network analysis yang berguna untuk menganalisisjangkauan fasilitas dengan jarak
dan waktu tertentu. Analisis dengan service area memiliki dua tipe yaitu service area
(layer to point ) dan service area (point to layer). Gambar 2 menunjukkan hasil dari
service area (layer to point). Gambar 3 menunjukkan hasil dari service area (point to
layer. Service area dapat membantu pengguna untuk mempertimbangkanfasilitas yang
terdekat dari lokasi masing-masing dengan biaya tertentu.
Network analyst juga menyediakan sistem analisis untuk mencari ruteoptimal
seperti jarak terpendek atau jarak tercepat dari berbagai titik yang tersedia yaitu sistem
shortest path. Tool shortest path dapat membantu pengguna dalam mendapat informasi
berharga mengenai efisiensi dan kompleksitas jaringan jalan yang dapat digunakan
untuk menginformasikan kebijakan dan praktik terkait jaringan jalan (Yakin et al.
2024). Tool ini memiliki beberapa tipe yang dapat digunakan sesuai dengan keperluan
yaitu Shortest point).
Gambar 4 menunjukkan hasil shortest path (layer to point) yang merupakanhasil
perhitungan rute optimal dari tiap titik fasilitas kesehatan dan menunjukkan jarak
terpendek dari tiap titik yang ditentukan oleh layer yang dipilih. Gambar 5
menunjukkan hasil shortest path (point to layer) yang menunjukkan hasil analisis yang
mirip dengan hasil shortest path (layer to point) namun memiliki sedikit perbedaan
pada rute yang dipilih. Gambar 6 menunjukkan shortest path (point to point) yang
merperlihatkan hasil perhitungan jarak terpendek antara 2 titik fasilitaskesehatan. Hal
ini dilakukan dengan pemilihan titik awal dan titik akhir yang ingin diketahui jarak
terpendeknya.
Analisis jaringan juga dapat dilakukan dengan mengggunakan data yang
merupakan hasil digitasi. Hasil digitasi ini dapat diperoleh melalui Google Earth Pro.
Digitasi merupakan proses konversi fitur geografis dari suatu peta dalam format raster
menjadi format digital berbasis vektor yang dapat dilakukan menggunakan komputer
atau laptop (Luthfina et al. 2019). Gambar 7 menunjukkan hasil digitasi beberapa
tempat yang ada di kota bogor. Poligon yang ditunjukkan pada gambar tersebut
merupakan hasil digitasi Kebun Raya Bogor yang disertai dengan Istana Negara dan
Griya Radja Pancasan.
Google Earth pro dapat digunakan untuk analisis jaringan dalammencari rute dari
satu titik ke titik lain. Gambar 9 menunjukkan Hasil rute tercepat dari Griya Radja
Pancasan ke RS Hermina Bogor di Google Earth Pro. Terlihat bahwa dengan
menggunakanGoogle Earth Pro hanya dapat mencari rute saja tanpa mengetahui apakah
rute yangditunjukkan merupakan rute terpendek atau tercepat. Google maps di sisi lain
merupakan salah satu layanan Google yang paling sering digunakan oleh banyak orang.
Gambar 10 menunjukkan Hasil rute tercepat dari Griya Radja Pancasan ke RS Hermina
Bogor di Google Maps Dapat dilihat bahwa rute yang ditunjukkan sudah merupakan
rute yang tercepat dengan rute alternatif yang dapat digunakan. Hal inimengindikasikan
bahwa Google Maps jauh lebih efisien untuk digunakan karena telah menunjukkan rute
tercepat dengan menunjukkan rute alternatif yang dapat ditempuh untuk menghindari
hambatan seperti kemacetan
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Network analysis menjadi salah satu analisis spasial yang digunakan untuk
mengetahui jalan terdekat dan tercepat untuk ke suatu tempat, serta dapat mengetahui
jarak yang akan dilalui dan waktu tempuh untuk mencapai tujuan. Fitur network
analysis pada software QGIS yang terdiri dari 5 bagian yaitu from layer, from point,
layer to poin, point to layer, dan point to point. Aplikasi penentuan rute dan jarak juga
dapat menggunakan software Google Earth Pro maupun Google Maps. Penggunaan
Google Maps lebih cocok digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena cepat,
mudah, dan dapat menyesuaikan dengan preferensi serta keadaan real-time saat
digunakan.
5.2 Saran
Praktikan disarankan untuk membaca panduan praktikum sebelum praktikum
dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar ketika melaksanakan praktikum telah memahami
instruksi dengan baik dan dapat mengurangi kemungkinan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani N, Hartawan W, dan Maulana A. 2022. Perancangan Sistem Pemetaan
Wilayah Calon Pelanggan Dengan Menggunakan QGIS Pada PT.
Indonesia Comnets Plus (Icon+) SBU Bengkulu.
Baihaqi MK, Suprayogi A, dan Firdaus HS. 2019. Analisis Aksesibilitas Shelter
BRT Terhadap SMP dan SMA Negeri di Kota Semarang Berbasis
Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip. 8(4): 143-153.
Fajrillah, Ardiansyah R, Andini T, Juliani R, Putri MT, Idris I. 2021. Sistem
Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Wisata di Sumatera Barat
Berbasis Webgis Menggunakan QGIS. Jurnal Multimedia dan
Teknologi Informasi. 4(1): 14-24.
Hassibuan DYS. 2022. Penerapan Sistem Informasi Geografi untuk Penentuan
Daerah Prioritas Penanganan Banjir dan Jalur Evakuasi Korban
Banjir. (Studi kasus: Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala,
Provinsi Kalimantan Selatan). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Ismail MA dan Said MN. 2015. Modelling Multi-mode Transportation Networks in
Kuala Lumpur. Journal of Soft Computing and Decision Support
Systems. 2(1): 1-4.
Luthfina MAW, Sudarsono B, dan Suprayogi A. 2019. Analisis Kesesuaian
Penggunaan Lahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun
2010-2030 Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan
Pati. Jurnal Geodesi Undip. 8(1): 74-82.
Pamungkas MRF, Tamara AP, Erkamim M, Hapsari S. 2023. Penggunaan Network
Analysis untuk Penentuan Aksesibilitas Lokasi Sekolah di Wilayah
Perbatasan Negara. Jurnal Geomatika. 29(1):23-34.
Permana ES, Triyatno, dan Nofrizal AY. 2019. Pemanfaatan Network Analyst Dalam
Mengidentifikasi Objek Wisata Budaya Kabupaten Tanah Datar.
Jurnal Sains Informasi Geografi. 2(1): 30-39.
Sekeon ND, Rindengan YD, dan Sengkey R. 2016. Perancangan SIG Dalam
Pembuatan Profil Desa Se-Kecamatan Kawangkoan. E-Journal Teknik
Elektro dan Komputer. 5(1): 49-59.
Yakin A, rustiadi E, Pribadi DO. 2024. Analisis Spasial Desa Membangun Berbasis
Jaringan Jalan dan Penggunaan Lahan di Kabupaten Brebes. Jurnal
Perencanaan Wilayah, Kota dan Pemukiman. 6(1): 42-59.
LAMPIRAN
Gambar 1 Memasukkan data QGIS ke Google Earth Pro
Gambar 2 Memilih warna poligon
Gambar 3 Hasil rute lain dari Griya Radja Pancasan ke RS Hermina Bogor di Google
Earth Pro