Analisis Prinsip-Prinsip Pembelajaran Ips.
Analisis Prinsip-Prinsip Pembelajaran Ips.
Analisis Prinsip-Prinsip Pembelajaran Ips.
Social Sciences (IPS) is one of the subjects in the national education system which has
an important role in shaping students' understanding of the social, economic, political and
cultural world around them. Social studies aim to develop students' understanding of the
relationship between individuals, society and the environment, so that they can become
active, skilled and critical-thinking citizens. Social studies learning involves teaching and
learning various social science disciplines, such as history, geography, economics, and
sociology. The essence of social studies is the understanding and use of concepts, principles
and methods from various social science disciplines to analyze and understand social events
and phenomena. Social studies do not only focus on factual understanding of historical,
geographic, or economic facts, but also on developing students' critical thinking,
analytical skills, and reflective thinking abilities.
Abstrak
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran di sistem pendidikan
nasional yang memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman siswa tentang dunia
sosial, ekonomi, politik, dan budaya di sekitar mereka. IPS bertujuan untuk mengembangkan
pemahaman siswa tentang hubungan antara individu, masyarakat, dan lingkungan, sehingga
mereka dapat menjadi warga negara yang aktif, terampil, dan berpikiran kritis. Pembelajaran
IPS melibatkan pengajaran dan pembelajaran berbagai disiplin ilmu sosial, seperti sejarah,
geografi, ekonomi, dan sosiologi. Hakekat IPS adalah pemahaman dan penggunaan konsep,
prinsip, dan metode dari berbagai disiplin ilmu sosial untuk menganalisis dan memahami
peristiwa dan fenomena sosial. IPS tidak hanya berfokus pada pemahaman faktual tentang
fakta-fakta sejarah, geografi, atau ekonomi, tetapi juga pada pengembangan pemikiran kritis,
keterampilan analitis, dan kemampuan berpikir reflektif siswa.
1. Pendahuluan
Sejarah lahir dan berkembangnya Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia menurut
(Endayani 2018) Pada tahun 1970-an kehadiran Ilmu Pengetahun Sosial ditengah-tengah
dunia pendidikan Indonesia jelas dipengaruhi oleh gerakan-gerakan pembaharuan pendidikan
di Amerika Serikat, ketika Ilmu Pengetahua Sosial sering dihubungkan dengan gerakan-
gerakan The New Social Studies pada tahun 1970-an. Embrio Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
pertama kalinya muncul dalam seminar “Civic Education” di Tawangmangu Solo tahun
1972. Berdasarkan laporan seminar tersebut terdapat tiga istilah yang digunakan secara
bergantian yaitu pengetahuan sosial, studi sosial dan ilmu pengetahuan sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial atau yang lebih dikenal dengan sebutan IPS merupakan salah
satu ilmu yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. IPS merupakan mata pelajaran
yang pembahasannya merupakan penyederhanaan dari pembelajaran geografi, sosiologi,
sejarah, ekonomi dan lainnya (Fitria et al., 2021). Beberapa ilmu ini digabungkan menjadi
ilmu yang terpadu dan berkaitan dengan isu sosial dengan mengkaji beberapa peristiwa,
fakta, konsep dan generalisasi. Sehingga, pembelajaran IPS ini tidak hanya memberikan
bekal pengetahuan saja, namun menyisipkan pula nilai sikap dan keterampilan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Hal ini dapat terlihat pada hasil penelitian (Latifah, 2017). IPS mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata
pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. (Permendiknas No.
22 Tahun 2006).
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 1, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan sebagai institusi utama untuk
membentuk sumber daya masyarakat yang berkualitas demi kepentingan masa depan
suatu negara.
Pendidikan mempunyai peranan dalam membentuk kualitas sumber daya manusia dan
mengembangkan potensi peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan di masa
mendatang dalam rangka mendukung pembangunan bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Setiap usaha pendidikan memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tujuan mata
pelajaran IPS yang tertuang dalam standar isi yaitu:
1) mengenal konsep- konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya;
2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;
3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan kemanusiaan;
4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) manusia, tempat, dan lingkungan;
2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan;
3) system sosial dan budaya;
4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
4. Simpulan
Prinsip pembelajaran IPS dibagi menjadi empat yaitu: Pertama, prinsip intregrated
(terpadu). Intregrated istilah ini mirip dengan istilah integrasi atau keterpaduan, dalam KBBI
intregasi adalah pembaharuan hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Kedua prinsip
interaksi, dalam KBBI berarti hubungan, dan dalam kontek ini adalah hubungan timbal balik
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan
kelompok. Ketiga prinsip kesinambungan dan perubahan. Dalam kehidupan bermasyarakat
manusia akan selalu terikat dengan adat dan tradisi yang sudah ada dan diwariskan dari
generasi sebelumnya. Keempat prinsip kooperatif. Kooperatif dalam KBBI berarti
bekerjasama atau membantu. Dalam pembelajaran kita mengenal cooperative learning yaitu
sistem pembelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk salin berinteraksi
dan bekerja sama dengan peserta didik lain.
Pembelajaran Pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek “pendidikan” daripada
“transfer konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS peserta didik diharapkan
memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap,
nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dan tujuan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yakni peserta didik dapat memiliki suatu
kemampuan untuk memahami seluk beluk dan pola-pola dari konsep kehidupan masyarakat.
Selain itu pembelajaran IPS dapat mengasah keterampilan penting di tengah perkembangan
dunia untuk bisa berkontribusi menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik. Pertama
memahami konsep-konsep pola dan persebaran terkait dengan aspek-aspek keruangan dan
waktu, pemenuhan kebutuhan, interaksi sosial dan kesejarahan dalam perkembangan
peradaban manusia. Kedua memiliki keterampilan dalam berpikir kritis, berkomunikasi,
berkreativitas, dan berkolaborasi dalam kerangka perkembangan teknologi terkini. Ketiga
mempunyai kesadaran dan berkomitmen dalam menerapkan nilai-nilai sosial masyarakat dan
kemanusian untuk menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa dan negara sehingga mampu
mreleksikan peran diri di tengah lingkungan sosialnya. Empat menunjukkan hasil
pemahaman konsep pengetahuan dan pengasahan keterampilannya dengan membuat karya
atau melakukan aksi sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dianta, E. I. (2023, Juli). Pengembangan Pendidikan IPS Pada Sekolah Dasar.
SINAU: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, 2(3), 131-137.
Agung Eko Purwana, dkk., Pembelajaran IPS di MI, edisi pertama, Surabaya: Aprinta, 2009.
Al, S. H. (2013). Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasinya Terhadap Pendidik dan
Peserta Didik. Jurnal Al-Ta'dib.
Amar Septian, M. N. (2024, Januari). Analisis Prinsip Prinsip Pembelajaran Ips. SINAU:
Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, 3(1), 227-237.
Anang Yulianto Nugroho, H. d. (2020). Analisis Kebutuhan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Jurnal Kependidikan, 4, 15-25.
Cikusin, Y. (2016). Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran IPS Mi. Universitas Islam Negeri
Raden Fatah. Repository, 11. Retrieved From
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10891/2/T1_292012093_BAB
II.pdf
Dea Safitri, D. A. (2024). Prinsip dan Tujuan Pembelajaran IPS Membangun Warga Negara
Berpengetahuan . Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan, 2(1), 53. Retrieved 3 20,
2024, from https://journals.ldpb.org/index.php/cognoscere
Hopeman, T.A., Hidayah, N., & Anggraeni, W.A. (2022). Hakikat, Tujuan Dan Karakteristik
Pembelajaran IPS Yang Bermakna Pada Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Kiprah
Pendidikan, 1(3), 141-149. https://doi.org/10.33578/kpd.v1i3.25
Intan Dwi ayu Agustin, N. N. (2024). Literature Review : Pelajaran IPS di Sekolah Dasar.
Journal Of Social Science Research, 4(1), 11672-11682.
Riadi, F.S (2023) analisis Pembelajaran IPS dalam Mengembangkan Knoelage, Attitude,
Skill dan Values di SD Labschool. JKPD: Jurnal Kajian Pendidikan Dasar. 8(1) 1-1-
2023.
Suarti, H. A. (2023, Desember). Peran Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menuju
Pelajar Pancasila pada Siswa di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan,
5(6), 2527-2535.
Sulaswari, M., Faidin, N., & Sholeh, M. (2021). Teori Belajar Behaviorisme: Teori dan
Praktiknya dalam Pembelajaran IPS. Al Hikmah: Journal of Education, 2(2), 131–
144. https://doi.org/10.54168/ahje.v2i2.49
Tusriyanto, Pembelajaran IPS SD/Mi (Kajian Teoritis dan Praktis), Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara, 2014.
Tusriyanto. (2015, Januari). Pembelajaran IPS Berbasis Research. Elementary, 1, 58-68.