Laporan Praktikum Metrology

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGY

DAN PENGUKURAN TEKNIK

Oleh:

Wildan Dzaky Saputra (122170025)


Fajar Firmansyah (122170018)
Muhammad Fadliyansyah (122170021)
Tom Maychel Simanjuntak (122170020)

Asisten Praktikum:

Joy Bram Bremana Tarigan (121170014)


CH Galen Amadeus (121170049)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2024
BAB I

1.1 Pendahuluan
Pengukuran adalah proses untuk menetapkan nilai numerik pada suatu objek
atau fenomena berdasarkan pada aturan atau standar tertentu. Tujuan
pengukuran adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
karakteristik suatu objek, seperti panjang, massa, suhu, kecepatan, dan
sebagainya. Pengukuran penting dalam berbagai bidang, termasuk ilmu
pengetahuan, teknik, ekonomi, dan sosial, karena memungkinkan kita untuk
mengumpulkan data yang dapat dianalisis, membandingkan, dan digunakan
untuk membuat keputusan yang informasional. Pengukuran juga merupakan
proses penting untuk memahami, mengukur, dan mengendalikan berbagai
parameter fisik, kimia, atau biologis dalam suatu sistem. Tanpa pengukuran
yang akurat, sulit untuk membuat keputusan yang tepat, mengembangkan
produk yang berkualitas, atau memahami fenomena alam dengan baik.
Karena itu setiap hasil pengukuran harus dilaporkan secara benar yang
memperlihatkan ketelitian 2 pengukuran tersebut . Berikut adalah hal-hal
yang perlu diperhatikan saat melakukan pengukuran:
a. Titik nol alat yaitu angka yang ditunjukkan alat sebelum digunakan.
b. Nilai skala terkecil alat yaitu skala terkecil yang diperlihatkan alat.
c. Batas ukur alat yaitu batas maksimum yang dapat diukur alat tersebut.
d. Cara pemakaian alat.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum metrology dan pengukuran teknik kali ini
adalah sebagai berikut:
a. Mempelajari penggunaan alat - alat ukur dasar.
b. Menuliskan dengan benar bilangan - bilangan berarti hasil pengukuran
atau perhitungan.
c. Menghitung besaran lain berdasarkan besaran yang terukur langsung.
d. Memahami dan mempraktikkan secara langsung penggunaan alat -
alat ukur sederhana.
BAB II

2.1 Tabel Pengukuran dan Pengolahan Data


Adapun tabel pengukuran dan pengolahan data dari praktikum metrology
dan pengukuran teknik kali ini adalah sebagai berikut:

1. Jangka Sorong
Bagia Diameter Diameter Lingkar Ketinggian/
n Luar Dalam Dalam Depth
1 16,8 mm 12,10 mm 5,10 mm 16,10 mm
2 15,8 mm 12 mm 5,10 mm 16,10 mm
3 16,8 mm 12 mm 5,10 mm 16,10 mm
4 15,9 mm 12,15 mm 5,10 mm 16 mm
5 16,1 mm 12 mm 5,09 mm 16,11 mm
∑ 81,4 mm 60,25 mm 25,49 mm 80,41 mm
x̄ 16,28 mm 12,05 mm 5,098 mm 16,082 mm
∑ x̄ 2 21.574,12 8.748,45 mm 662,47 mm 20.796,49 mm
mm
2
( ∑x̄ ) 9.541,38 527.094,15 16.886,48 1.672.246,28
mm mm mm mm

2. Mikrometer Sekrup
Bagia Diameter Luar Diameter Lingkar Ketinggian/
n Dalam Dalam Depth
1 16,33 mm 12 mm - 16,43 mm
2 15,31 mm 12 mm - 16,40 mm
3 15,30 mm 12 mm - 16,42 mm
4 16,33 mm 12 mm - 16,43 mm
5 16,30 mm 12 mm - 16,41 mm
∑ 79,57 mm 60 mm - 82,09 mm
x̄ 15,914 mm 12 mm - 16,418 mm
∑ x̄ 2 20.151,53 mm 8.640 mm - 22.127,41
mm
( ∑x̄ )2 1.603.457,39 518.400 mm - 1.816.439,82
mm mm
2.2 Diagram Pengukuran
Adapun diagram pengukuran dari praktikum metrology dan pengukuran
teknik kali ini adalah sebagai berikut:
BAB III
3.1 Analisis
Pada praktikum Metrologi dan pengukuran teknik yang telah kami lakukan
kemarin menggunakan 2 alat ukur sederhana yaitu jangka sorong dan
mikrometer sekrup serta satu spesimen. Pada praktikum pengukuran
tersebut kami mengukur bagian diameter luar, diameter dalam, lingkar
dalam,ketinggian pada suatu spesimen dan menghasilkan suatu nilai. yang
dimana nilai tersebut yang dihasilkan berbeda-beda tiap individu yang
melakukan praktikum. Hal ini disebabkan karena erorr incompleted
definition yang dimana tiap-tiap individu menggunakan alat ukur yang sama
akan tetapi menghasilkan nilai yang berbeda. Hal tersebut terjadi
dikarenakan tiap-tiap individu yang melakukan praktikum tersebut mungkin
menggunakan alat ukur tersebut kurang teliti, human eror, dll.

3.2 Kesimpulan
Jangka sorong adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur
dimensi luar, dimensi dalam, dan kedalaman suatu benda. Alat ini terdiri
dari dua rahang utama, yaitu rahang dalam dan rahang luar. Keakuratan
jangka sorong mencapai 0,02 mm atau 0,001 inci. Mikrometer sekrup
adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur dimensi luar suatu
benda dengan keakuratan tinggi, hingga 0,01 mm atau 0,0001 inci. Alat ini
terdiri dari sebuah selubung dan sebuah spindle dengan ulir halus yang
dapat diputar untuk menggerakkan spindle keluar atau ke dalam selubung.
Kedua alat ukur ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Jangka sorong lebih versatil karena dapat digunakan untuk mengukur
dimensi luar, dalam, dan kedalaman, tetapi memiliki keakuratan yang lebih
rendah dibandingkan dengan mikrometer sekrup. Di sisi lain, mikrometer
sekrup memiliki keakuratan yang lebih tinggi, tetapi hanya dapat digunakan
untuk mengukur dimensi luar suatu benda. Pemilihan alat ukur yang tepat
sangat bergantung pada kebutuhan pengukuran dan tingkat akurasi yang
diinginkan. Dalam dunia industri dan manufaktur, kedua alat ukur ini sering
digunakan secara berdampingan untuk memastikan keakuratan dan presisi
dalam proses pengukuran.

You might also like