Final Jurnal Rena Res

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10


Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

SIKAP BAHASA INDONESIA REMAJA KARANG TARUNA DESA


HANTARA DAN UPAYA PEMBINAANNYA
Rena Restica1, Ifah Hanifah2 , Figiati Indra Dewi3
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kuningan
Jawa Barat
1
[email protected] , 2, 3

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap bahasa Indonesia


remaja karang taruna Desa Hantara ditinjau dari aspek kesetiaan berbahasa, kebanggaan
berbahasa, kesadaran berbahasa dan menyusun ancangan pembinaannya. Permasalahan
yang diteliti adalah bagaimana sikap bahasa remaja karang taruna Desa Hantara
terhadap bahasa Indonesia dan upaya pembinaannya. objek penelitian adalah anggota
karang taruna BJB Desa Hantara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan
objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, angket, dan wawancara bebas yang dilakukan untuk
memperkuat jawaban angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap bahasa
Indonesia remaja karang taruna Desa hantara adalah negatif pada aspek loyalitas atau
kesetiaan bahasa. Artinya, dalam organisasi karang taruna belum adanya kesamarataan
sikap positif yang dihasilkan berdasarkan 3 aspek sikap yang positif sehingga perlu
dilakukannya upaya pembinaan untuk menumbuhkan sikap kesetiaan bahasa dan
meningkatkan kualitas mutu dalam menggunakan bahasa Indonesia, karena bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional sebagai identitas bangsa yang harus dijaga agar
eksistensinya tidak tergeser oleh bangsa dan bahasa lain.
KATA KUNCI : Sikap Bahasa Indonesia, Remaja Karang Taruna, Upaya Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia
>

Thesis on the attitude of Indonesian youth organizations in the village of Hantara


and its coaching efforts.
ABSTRACT: This study aims to describe the attitude of Indonesian youth youth
organizations in Hantara Village in terms of the aspects of language loyalty, language
pride, language awareness and developing approaches to coaching. The problem being
studied is how the language attitudes of youth youth organizations in Hantara Village
towards Indonesian and their coaching efforts. the object of research is a member of the
BJB cadet youth organization in Hantara Village. The method used in this research is
descriptive qualitative, which is a method that aims to describe the state of the object of
research based on existing facts. The data collection techniques used were observation,
questionnaires and free interviews which were conducted to strengthen the
questionnaire answers. The results showed that the attitude of Indonesian youth at
Hantara village youth organization. was negative in terms of loyalty or language
loyalty. That is, in youth organizations there is no equality of positive attitudes
generated based on 3 aspects of positive attitudes so it is necessary to carry out
coaching efforts to foster an attitude of language loyalty and improve quality in using

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 1
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

Indonesian, because Indonesian is the national language as a national identity that


must be maintained. so that its existence is not displaced by other nations and
languages.
KEYWORS : Indonesian language attitudes, youth organization, coaching efforts and Indonesian
language development.

PENDAHULUAN dinamika dan strateginya masing-masing


Bahasa Indonesia berkedudukan dakam menghadapi terjangan bahasa asing
sebagai bahasa persatuan yang maupun bentuk perkembangan bahasa
mempunyai fungsi untuk menyatukan lainnya. Mengikuti perkembangan zaman
kebhinekaan suku bangsa di Indonesia. khususnya di Negara Indonesia apalagi di
Kedudukannya sebagai bahasa resmi dan pedesaan semakin terlihat pengaruh yang
bahasa nasional memperlihatkan diberikan oleh bahasa asing terhadap
fungsinya sebagai lambang kebanggan, sikap bahasa Indonesia dalam penggunaan
lambang identitas nasional, sarana tata bahasanya. Kalangan remaja
penghubung antar warga, antar daerah, mempunyai kreatifitas untuk
antar budaya, serta sebagai alat pemersatu mengintimkan percakapan dan
sebagai lapisan masyarakat yang berbeda menghindari kejenuhan dalam
latar belakang sosial budaya dan berkomunikasi sehigga dengan hal
bahasanya. Dengan adanya arus tersebut dapat mempengaruhi sikap
globalisasi yang makin menjadi tentu saja bahasa dalam diri seseorang.
pengaruh itu akan terlihat pada bidang Sikap bahasa Indonesia
pendidikan dan kebudayaan, salah satu mempengaruhi penggunaan bahasa dalam
yang akan dihadapi pada dunia pendidikan kehidupan sehari-hari atau dalam kegiatan
salah satunya permasalahan identitas formal dan semi formal. Adanya sikap
bangsa. Ketika berbicara tentang identitas yang positif akan menunjang ketercapaian
kebangsaan, tentunya berbicara juga kesadaran, kebanggaan,dan kesetiaaan
tentang kebudayaan, dan ketika berbicara berbahasa. Menurut Triandis (1971:71)
kebudayaan, jelas berbicara tentang berpendapat bahwa sikap adalah kesiapan
persoalan bahasa. Pengaruh arus bereaksi terhadap sesuatu keadaan atau
globalisasi dapat terlihat dari sikap yang kejadian yang dihadapi. Kesiapan ini
lebih mengutamakan dan memprioritaskan dapat mengacu pada “sikap prilaku”.
bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Karang taruna Bina Jaya Bhakti
Seseorang yang menguasai dua bahasa (BJB) Desa Hantara merupakan salah satu
biasa disebut bilingual (dalam bahasa bukti nyata akan semakin berkembangnya
Indonesia disebut dwibahasawan) penggunaan bahasa selain bahasa
sedangkan kemampuan. Indonesia yang mempengaruhi pada sikap
Bagian dari masyarakat salah bahasa Indonesia, dan akibatnya eksistensi
satunya adalah remaja dan bahasa yang bahasa Indonesia menjadi tergeser dengan
dipakai berkomunikasi oleh remaja pengaruh bahasa lain. Hal ini menjadi
biasanya bermacam-macam ragamnya permasalahan, mengingat anak muda
bahkan disesuaikan oleh usia dan sebagai generasi milenial seharusnya
kelompoknya. Di Indonesia mempunyai sikap menjunjung tinggi
perkembangan bahasa yang terjadi bahasa persatuan agar tetap lestari
terbilang cukup pesat. Mengingat penggunaannya terlebih lagi pada generasi
Indonesia memiliki kurang lebih 500 muda yang akan menjadi pewaris
bahasa daerah kesemuanya mengalami intelektual bangsa. Dalam hal ini, peneliti

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 2
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

ingin meneliti bagaimana sikap bahasa (2) kebanggaan berbahasa, yang


Indonesia pada remaja karang taruna Desa mendorong orang untuk mengembangkan
Hantara dan seberapa banyak orang yang bahasanya. (3) Kesadaran berbahasa, yang
belum memiliki kemahiran dan kesadaran mendorong orang menggunakan
dalam menggunakan bahasa Indonesia, bahasanya dengan cermat dan santun
sehingga dapat dilakukannya pembinaan sesuai dengan norma.
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu Sikap bahasa Dalam kajian
penggunaan bahasa Indonesia. sosiolinguistik, sikap bahasa mengacu
Berdasarkan latar belakang di atas, pada perilaku atau tindakan yang
penulis merumuskan masalah sbb : dilakukan berdasarkan pandangan sebagai
1. Bagaimana sikap bahasa reaksi atas adanya suatu fenomena
Indonesia remaja karang taruna terhadap penggunaan bahasa tertentu oleh
Desa Hantara ? penutur bahasa. Misalnya terdapat
2. Bagaimana upaya pembinaan pertanyaan, mengapa seseorang harus
sikap bahasa Indonesia pada memiliki sikap bahasa? Maka
remaja karang taruna Desa jawabannya, sikap bahasa merupakan hal
Hantara ? yang sangat penting yang bahkan harus
Memahami permasalahan yang dimiliki oleh setiap individu kaitannya
telah dikemukakan di atas maka tujuan dengan bahasa sikap bahasa dapat
penelitian ini adalah: melangsungkan hidup suatu bahasa. Yang
pada dasarnya, bahasa tidaklah bersifat
1. Untuk mendeskripsikan statis, melainkan dinamis. Kedinamisan
bagaimana sikap bahasa bahasa dsebabkan oleh kedinamisan
Indonesia remaja karang taruna masyarakat penuturnya.
Desa Hantara. Sikap bahasa (Language attitude)
2. Untuk menyusun upaya adalah peristiwa kejiwaan dan merupakan
pembinaan dengan membuat bagian sikap pada umumnya. Sikap
rancangan pola pembinaan dan bahasa juga dapat dikatakan sebagai
pengembangan bahasa reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu.
Indonesia sesuai dengan Sikap bahasa adalah posisi mental atau
permasalahan yang ada. perasaan terhadap bahasa sendiri atau
orang lain (kridalaksana 2001:197).
Sikap bahasa, sikap bahasa yang
Kesetiaan bahasa (language
dimaksudkan mengacu pada prilaku atau
loyality) merupakan keinginan masyarakat
tindakan yang dilakukan berdasarkan
pendukung bahasa itu untuk memelihara
pandangan sebagai reaksi atas adanya
dan mempertahankan bahasa itu bahkan
suatu fenomena terhadap penggunaan
jika perlu, masyarakat pendukung bahasa
bahasa tertentu oleh penutur bahasa.
itu akan mencegah dari pengaruh adanya
Terdapat tiga ciri dalam sikap bahasa lain termasuk adanya interperensi
berbahasa menurut Gavhin dan mathiot dari bahasa lain,dan mendorong
1968 (1) kesetiaan berbahasa (loyalitas) masyarakat penutur bahasa itu untuk
yang dimaksudkan adalah beberapa hal mempertahankan bahasanya. Kesetiaan
yang mendorong masyarakat bahasa mengandung aspek mental dan
mempertahankan bahasanya dan perlu emosi dapat menentukan bentuk tingkah
melakukan pencegahan pada adanya laku yang berbeda. Kesetiaan berbahasa
pengaruh bahasa lain. adalah suatu sikap tetap berpegang teguh
dalam memelihara, menjaga,

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 3
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

menggunakan bahasanya dengan baik dan kualitatif dengan menekankan keajekan isi
benar, serta berusaha membina dan komunikasi, makna isi komunikasi, yang
mengembangkan bahasanya dalam terjadi dalam komunikasi
menghadapi berbagai tantangan global Teknik pemerolehan data yang
dan menegah pengaruh asing yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berlebihan yang mungkin akan memalui hasil pemahaman dalam
berpengaruh pada eksistensi bahasa lain. observasi dann melalui angket. Dimana
Kebanggaan bahasa (Language data yang terkumpul dianalisis dengan
Pride) sikap yang memandang tiada cela menggunakan teknik analisis secara
dalam bahasanya, merasa berbesar hati kualitatif deskriptif. Analisis ini
dan gagah dengan lebih mengutamakan dilakukan dengan cara menyusun,
bahasanya daripada bahasa lain, mereuksi data, mendisplay data yang
mengguanakan bahasa dengan penuh dikumpulkan dari berbagai pihak dan
kebanggaan serta kebanggaan sebagai jati memberikan verifikasi untuk disimpulkan/
diri dan identitas etnik sebagai pembeda. Analisis observasi dilakukan dengan cara
Kesadaran berbahasa (Awareness sebagai berikut.
Of The Norm) sikap yang berpegang tegu 1. Peneliti ikut serta dalam beberapa
untuk mematuhi norma, kriteria, hukum kegiatan oganisasi karang taruna
yang berlaku dalam penggunaan bahasa Desa Hantara yang bertujuan agar
yang baik dan benar. misalnya dalam mengetahui bagaimana cara
konteks menulis harus memperhatikan mereka bertutur sesuai dengan
tanda baca dan didtemtika penulisan yang sikap bahasa Indonesia yang
berlaku, dan dalam bertutur harus beserta positif menurut gavin dan mathiot
norma kesopanan yang berhakekat. 1968. Penulis juga mengamati
aktifitas dan background anggota
METODE karang taruna selama kegiatan
Dalam menganalisis peneliti observasi itu berlangsung. Penulis
menggunakan pendekatan deskripstif juga mencatat dan merekam
kualitatif, artinya bertujuan untuk aktifitas mereka yang intens
mendeskripsikan objek penelitian yang bertutur, misalnya dalam rapat
akan diamati yaitu sikap bahasa pada rapat tertentu.
remaja karang taruna Desa Hantara 2. Peneliti membagikan angket
dengan lebih spesifik, transparan, dan mengenai tiga sikap bahasa yang
mendalam. dalam angket tersebut
Penelitian ini bersifat kualitatif dicantumkan butir butir pernyataan
karena peneliti menyajikan kenyataan- mengenai 3sikap bahasa menurut
kenyataan secara objektif sesuai dengan gavin dan mathiot.
kenyataan di lapangan. Peneliti 3. Peneliti juga membagikan angket
memaparkan hasil penelitian dalam yang berisikan kebutuhan
bentuk uraian naratif. pembinaan yang akan disesuaikan
Berdasarkan masalah dan tujuan pada permasalaahan yang ada
penelitian yang hendak dicapai, maka sehingg anantinya dapat menjadi
dalam penelitian ini peneliti menggunakan perbandingan untuk dilakukannya
metode analisis isi (content analiysis) pembinaan sesuai permasalahan
yang digunakan untuk memperoleh yang ada. Angket pembinaan ini
karakteristik dari suatu pesan. Analisis isi mengacu pada buku pedoman
(content analysis) adalah teknik penelitian penyelenggaraan penyuluhan

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 4
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

Bahasa Indonesia. Pusat berikut hasil analisis sikap bahasa remaja


departemen pendidikan nasional karang taruna desa Hantara dari segi
yang ditulis oleh Zunaiyah HM & penggunaan sikap baasa positif yaitu
Zaenal Aripin (2001). kesetian berbahasa, kebanggaan
HASIL DAN PEMBAHASAN berbahasa, dan kesadaran berbahasa
Berdasarkan data dari 30 orang adalah sebagai berikut :
melalui hasil pengisian angket kuesioner,
No Aspek/ Indikator Jawaban responden
.
1. Loyalitas/ kesetiaan bahasa SL S KD PR TP
Pernyataan positif
1. Menjaga eksistensi bahasa Indonesia 8 7 12 3 -
dari pengaruh bahasa lain.

2. Mengajarkan bahasa Indonesia pada 5 3 16 6 -


generasi selanjutnya.
3. Mengutamakan bahasa Indonesia 11 10 6 3 -
daripada bahasa lain.
4. Menggunakan bahasa Indonesia saat 8 11 7 4 -
menyampaikan informasi.
Jumlah 32 31 41 16 -
Pernyataan negative
5. Bila ada yang melecehkan bahasa 20 6 4 - -
Indonesia sudah sepatutnya marah.
6. Orang yang merusak tata bahasa 10 11 9 - -
Indonesia harus ditegur
Jumlah 30 17 13 - -
2. Kebanggan bahasa SL S KD PR TP
Pernyataan positif
1. Bangga menggunakan bahasa 11 9 7 3 -
Indonesia karena bahasa Indonesia
adalah bahasa persatuan (nasional).
2. Menggunakan bahasa Indonesia 9 7 10 4 -
membuat lebih percaya diri.

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 5
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

3. Mengajak teman untuk berbahasa 5 7 13 5 -


Indonesia agar meningkatkan
kualitas penggunaannya.
4. Menggunakan bahasa Indonesia saat 16 12 2 - -
bertemu etnis lain.
5. Bangga saat orang lain dan etnis lain 13 15 2 - -
menggunakan bahasa Indonesia.
Jumlah 52 50 34 12
Pernyataan negative
6. Penggunaan bahasa Indonesia sangat 16 9 5 - -
menyulitkan maksud pembicaraan.
7. Membuli dan mengejek orang yang 12 3 13 2 -
menggunakan bahasa Indonesia.
Jumlah 28 12 18 2 -
3. Kesadaran berbahasa SL S KD PR TP
Pernyataan positif
1. Menyadari adanya norma yang 17 8 5 - -
berlaku dalam penggunaan bahasa
yang baik dan benar.
2. Menggunakan bahasa Indonesia 15 12 3 - -
dengan sopan santun.
3. Dalam konteks “menulis” , 14 9 7 - -
menuliskan kaidah kebahasaan di
media chat dengan benar pada sosial
media daring, seperti whatsApp Dsb.
Jumlah 46 29 15 -
Pernyataan negative
4. Tidak perlu menguasai dan 5 6 10 - 9
menggunakan bahasa Indonesia
meski konteksnya formal.
5. Menggunakan bahasa Indonesia 13 11 7 5 4

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 6
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

mengganggu dalam kelancaran


berkomunikasi.
Jumlah 18 15 17 5

brdasarkan pengamatan, Sebetulnya


Berdasarkan hasil jawaban angket sebagian kecil dari mereka dengan
mengenai tiga aspek berbahasa yang kategori mahasiswa dan pelajar sudah
berkaitan dengan teori sikap kesetiaan memiliki sikap yang positif yang dicirikan
bahasa Indonesia menurut gavhin mathiot terhadap tiga aspek berbahasa menurut
1968 apabila seseorang memiliki Gavin dan mathiot. Hanya saja, cenderung
keinginan untuk mempertahankan lebih banyak belum memiliki kesetiaan
bahasanya dan sangat perlu mencegah terhadap bahasa Indonesia, kebanggaan
adanya pengaruh bahasa lain., Responden terhadap bahasa Indonesia, dan kesadaran
cenderung lebih banyak menjawab terhadap bahasa Indonesia.
alternatif jawaban kadang-kadang (KD) Kebanyakan dari anggota mereka
pada indikator aspek kesetiaan bahasa. belum menyadari pentingnya mempunyai
Artinya, anggota karang taruna BJB Desa sikap yang positif terhadap bahasa
Hantara dinyatakan mempunyai sikap Indonesia, karena dipengaruhi oleh
negatif terhadap kesetiaan bahasa beberapa faktor, salah satunya adalah latar
sehingga diperlukan upaya pembinaan belakang mereka sebagai masyarakat
untuk menumbuhkan sikap positif pedesaan, sehingga menggunakan bahasa
terhadap bahasa Indonesia terutama pada Indonesia tidak mudah untuk dilakukan.
aspek loyalitas atau kesetiaan bahasa. Melalui pengamatan, sebetulnya mereka
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah memahami dan menyadarai dalam
sudah dilakukan dengan melalui observasi dirinya sudah terbentuk beberapa
dan angket, sikap bahasa Indonesia pada indikator yang mencerminkan sikap
anggota remaja karang taruna BJB Desa bahasa, hanya perlu dilakukannya upaya
Hantara dinyatakan belum positif. pembinaan yang bertujuan untuk
Berdasarkan teori menurut Gavin dan menumbuhkan sikap yang positif terhadap
Mathiot (1968) ciri sikap positif terhadap bahasa Indonesia terutama pada masalah
bahasa dapat terlihat apabila seseorang signifikan yaitu ada pada aspek kesetiaan
atau sekelompok orang sudah menerapkan bahasa. Maka dari itu untuk
indikator yang ada pada setiap aspeknya. menindaklanjuti angket sikap bahasa
Sebaliknya, jika ciri ciri tersebut sudah maka dibuatlah angket kuesioner
melemah pada seseorang atau sekelompok mengenai kebutuhan pembinaan. Sebagai
orang, maka berarti sikap negatif terhadap berikut :
suatu bahasa itu sudah melanda diri atau
kelompok tertentu.
Apabila merujuk pada teori yang
sama anggota karang taruna BJB Desa
Hantara belum dapat dikatakan
mempunyai sikap positif terhadap bahasa
Indonesia. Berdasarkan hasil angket dan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 7
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

SS S TS STS
1. Pembinaan bahasa Indonesia penting bagi 24 6 - -
suatu daerah.
2. Pembinaan akan meningkatkan kesadaran, 28 2 - -
pengetahuan, dan meningkatkan mutu
penggunaan bahasa Indonesia.
3. Pembinaan berperan sebagai motivasi 20 10 - -
4. Aparat desa harus mendukung pembinaan 30 - - -
yang dilakukan dengan dilaksanakannya
penyuluhan/workshop terkait bahasa
Indonesia pada karang taruna.
5. Pembinaan dilakukan dengan menyalurkan - - 25 5
bakat, prestasi dan pengalaman melalui
perlombaan dengan penggunaan bahasa
Indonesia, serta kemudian memberikan
penghargaan.
6. Pembinaan berkolaborasi dengan organisasi 30 - - -
desa untuk menumbuhkan sikap yang positif

Penyusunan angket kebutuhan pembinaan yang di butuhkan adalah melalui


ini merujuk pada buku pedoman penyuluhan untuk menumbuhkan sikap
penyelenggaraan penyuluhan bahasa kesetiaan terhadap bahasa Indonesia.
Indonesia dan materi pembinaan Maka berdasarkan latar belakang tersebut,
berdasarkan hasil observasi dan hasil disusunlah ancangan pembinaannya
angket yang sudah diperoleh berdasarkan dengan sebagai berikut :
permasalahan yang ada. Berdasarkan Tema : “menumbuhkan sikap kesetiaan
hasil observasi dan hasil angket analisis bahasa indonesia melalui pemahaman
kebutuhan pembinaan yang sudah makna sumpah pemuda”
dibagikan kepada 30 responden aktif Pemateri : polsek ciniru bagian Binmas,
karang taruna Bina Jaya Bhakti Desa dan Dra. Kokom komariah (guru bahasa
Hantara, diperoleh hasil bahwa pembinaan Indonesia SMA N 1 Ciniru)
bahasa indonesia dianggap penting untuk Metode penyajian : metode berpedoman
membangkitkan motivasi dan sikap pada buku penyelenggaraan peembinaan
postitif terhadap bahasa Indonesia dan 30 Zainal Aripin, yaitu metode ceramah
responden menjawab SS pada opsi no 6. (30%), metode Tanya jawab (10%),
maka Hasil angket menunjukan diskusi dan tukar pikiran (10%), pelatihan
pembinaan dan pengembangan bahasa (50%).metode pelatihan bertujuan untuk

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 8
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

memantapkan pengetahuan peserta atau sekelompok orang


mengenai bahan sajian yang telah mempunyai kesadaran penuh
diperoleh baik materi maupun terhadap tiga aspek sikap
pengalaman. Praktik disini adalah praktik
positif, yaitu memiliki
untuk menyampaikan informasi secara
bergantia menggunakan bahasa Indonesia. kesetiaan bahasa,
Teknik penyuluhan : 1. Menyegarkan mempunyai sikap bangga
ingatan peserta . 2. Mengaktifkan peserta. terhadap bahasa, dan
3. Teknik meyakinkan peserta. mempunyai sikap kesadaran
Mata sajian : terhadap bahasa. Bertolak
-Kedudukan bahasa Indonesia. belakang dengan teori
- Makna sumpah pemuda
tersebut, pada organisasi
- Peran generasi muda dalam melestarikan
bahasa Indonesia di era globalisasi. karang taruna BJB Desa
-Upaya generasi muda dalam Hantara yang belum
meningkatkan sikap positif bahasa sepenuhnya mempunyai
Indonesia. sikap positif terhadap bahasa
- Kaidah bahasa Indonesia yang baik dan Indonesia. Hal ini
benar dalam menyampaikan informasi. dipengaruhi oleh beberapa
SIMPULAN
faktor, salah satunya dengan
Berdasarkan hasil deskripsi pada
Bab sebelumnya mengenai “sikap bahasa belum terbiasanya
Indonesia remaja karang taruna desa menggunakan bahasa
Hantara dan upaya pembinaannya” Indonesia dan masih nyaman
selanjutnya pada Bab ini peneliti akan menggunakan bahasa daerah
menguraikan kesimpulannya sebagai dan bahasa yang diberikan
berikut: oleh pengaruh lingkungan
1. Berdasarkan hasil
baru, membuat anggota
pengamatan yang sudah
organisasi tersebut
dilakukan mengenai sikap
mempunyai sikap bahasa
bahasa Indonesia terhadap
Indonesia yang masih
remaja Karang Taruna BJB
kurang.
Desa Hantara, dapat ditarik
2. Berdasarkan hasil
kesimpulan bahwasannya pengamatan, karang taruna
karang taruna BJB Desa BJB Desa Hantara
Hantara sudah menerapkan memerlukan upaya
indikator dari ketiga aspek pembinaan dan
sikap positif bahasa yang pengembangan bahasa
merujuk pada teori Gavin Indonesia yang bertujuan
untuk meningkatkan mutu
dan Mathiot (1968). Hanya
penggunaan bahasa
saja belum dapat dikatakan Indonesia dan menumbuhan
mempunyai sikap yang kesadaran tentang peran
positif, karena berdasarkan generasi milenial terhadap
teori sikap positif akan bahasa Indonesia. Sehingga
terlihat apabila seseorang dalam upaya ini, disusunlah

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 9
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

ancangan pembinaannya Bahasa Indonesia”. Jurnal ilmah


dengan materi yang Kewarganegaraan. SINTA. Vol.
disesuaikan dengan 6 No.4 Desember. (2002)
permasalahan yang nada.
Penentuan materi ini Edward. 1957. Technique Of Attitude
disusun berdasarkan hasil Scale Construction. Country
observasi yang dilakukan Croffts. Inc.
dan hasil jawaban angket, Fasold. 2001. The Sociolinguistic Of
bahwa upaya pembinaan Society. USA : Blackwell.
dilakukan untuk
menumbuhkan sikap Hidayat, Ahmad. Filsafat Bahasa.
kesetiaan bahasa Indonesia. ( Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), Hlm.22.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, B. Elizabeth. 1980. Psikologi
Alwi, Hasan dkk. 2010. Tata Bahasa Perkembangan Suatu Pendekatan
Baku Indonesia. Jakarta: Balai Sepanjang Rentang Kehidupan.
Pustaka. Jakarta : Erlangga.
Anderson, Edmud A. Junaiyah, H. M. etal.1990. Masalah
1974.”sosiolinguistik” dalam Bahasa Yang Patut Diketahui.
Sumarsono & Partana Jakarta
Paina , (ed) 2002. Pusat pembinaan dan
Arikunto,Suharsimi. Prosedur pengembangan bahasa.
Penelitian Suatu Pendekatan Kemendagri, Ditjen Bina Adwil.
Praktik. Jakarta: PT Rineka Koordinasi persepsi jumlah pulau
Cipta, 2006. di Indonesia tahun 2021.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian https://ditjenbinaadwil.kemendag
Pendekatan Pendekatan Praktik. ri.go.id/index.php/2021/09/010ko
Ed.rev. VI. Penerbit PT: Rineka or
Cipta: Jakarta. dinasi-persepsi-jumlah-pulau-di-
Aripin, E. Zaenal & Amran Tasai. indonesia-tahun-2021/. Diakses
2009. Cermat Berbahasa tanggal 17 Febuari 2022
Indonesia. Keraf, Gorys. 2008. Diksi Dan
Jakarta : Akademia Pressindo. Penggunaan Bahasa. Jakarta :
Chaer Abdul dan Agustina Leonie. PT. Gramedia Pustaka Utama.
2003. Sosiolinguistik Perkenalan Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus
Awal : linguistik. Jakarta : Gramedia
Jakarta: Rineka Cipta. Pustaka Utama.
Chaer, Abdul. 2004. Linguistik Umum. Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik.
Jakarta: Rineka cipta. Jakarta : Gramedia. Ed rev.
Calista Putri “ Peran Masyarakat Dan Pustaka Utama.
Remaja Dalam Melestarikan

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 10
[email protected] |
Anafora: Jurnal Penelitian Mahasiswa Volume … Nomor … Tahun …
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Halaman 1-10
Diterbitkan Oleh :
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Kuningan

Kridalaksana. 2008. Kamus Bahasa Jurnal Prosiding. UNIB. Volume


Edisi Keempat. Jakarta : PT. 3. No.6 halaman 302-303.
Gramedia. Oktaviani, Femi. 2014. Hubungan
Lambert. 1998. Sikap Kebahasaan. Penggunaan Bahasa Terhadap
Jakarta : Kencana Prenada Sikap
Media Grup. Bahasa Indonesia Masyarakat
Lambert, W.E. 200. A Socyal Remaja. Jurnal Ilmu komunikasi.
Pscycology of bilangualism. JIKA Volume. 1 No. 1. Hlm 4-5.
Journal Pusat Pembinaan Dan Pengembangan
Issues. 23: 91-106. Bahasa. 2000. Pedoman Umum.
Masnur Muslich. Bahasa Pada Era Pembentukan Kata Baku Dan
Globalisasi : Kedudukan, Fungsi, Tidak Baku. Jakarta. Balai
Pembinaan dan Pengembangan. Pustaka.
(Jakarta : Bumi Aksara,2010)h.7 Rahayu, Ratih. 2014. Sikap Bahasa
Mathiot dan Gavin.1968. Sikap positif Indonesia Siswa Kelas X SMA N
bahasa. Jakarta: Rineka Cipta 1 Kota
Moleong, Lexy. J. Metodologi Metro Provinsi Lampung. Jurnal
Penelitian Kualitatif. Bandung. Madah. Vol. 5. No. 2 Tahun
PT. Remaja 20014.
Rosda Karya. Bandar Lampung : Kantor
Nababan, P. W. J. Sosiolinguistik Bahasa Provinsi Lampung.
Suatu Pengantar. Jakarta : Sumarsono & Parta Paina.
Gramedia Sosiolinguistik. Yogyakarta :
Pustaka Utama. 1993. Sabda. 2002.
Nisa Muslimah 2017 “Menumbuhkan
Sikap Positif Bahasa Indonesia”

https://publication.uniku.ac.id/index.php/anafora | 11
[email protected] |

You might also like