Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
Tipografi
Tipografi merupakan elemen visual penting dalam sebuah desain, terutama sebagai
2003). Pemilihan tipografi yang tidak tepat dapat mengganggu komunikasi yang
ingin disampaikan oleh desain tersebut walaupun elemen visual lain sudah
dirancang dengan baik. Hal ini didukung oleh Wheeler (2018) yang mengatakan
bahwa tipografi menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan identitas suatu
merek. Ambrose & Harris (2011) menambahkan bahwa bentuk huruf dalam
Pada tahap proses kreatif perancangan tipografi, seorang desainer akan bertindak
sebagai komunikator yang akan menyampaikan pesan atau informasi secara efisien
Sihombing (2003):
1. Sintaksis tipografi
elemen visual menjadi kesatuan yang kohesif (Sihombing, 2003). Hal ini
ditunjukkan melalui elemen terkecil yaitu huruf, kata, garis, kolom, & margin.
4
2. Persepsi visual
Prinsip ini merupakan kunci utama seorang desainer untuk menciptakan visual
yang dapat dipahami oleh audiens dengan mudah. Dalam prinsip ini, teori
Gestalt menjadi acuan utama dalam penerapannya. Gestalt dibagi menjadi dua
bagian yaitu figure dan ground atau biasa disebut juga dengan ruang positif
negatif yang terdapat pada huruf, Sihombing (2003) membagi menjadi tiga
5
Gambar 2.2. Ruang Negatif Bersudut Persegi Empat
(Sihombing, 2003)
3. Focal point
Namun, tidak semua desain dikatakan berhasil bila menggunakan focal point.
Focal point akan berhasil apabila suatu pola atau elemen visual tersebut
6
Gambar 2.4. Focal Point dalam Tipografi
(Sihombing, 2003)
4. Grid system
elemen visual dalam suatu bidang atau ruang. Grid system merupakan
visual. Hal ini membantu desainer grafis dalam menjaga konsistensi dan
7
Golden section ratio merupakan konsep dasar yang dipakai untuk
terlihat lebih proporsi dan estetik. Meskipun tidak ada aturan yang baku,
Typeface
Visual atau desain berbentuk huruf merupakan sebuah typeface (Lupton, 2010).
menambahkan bahwa kumpulan karakter, huruf, simbol, angka, dan tanda baca
Typeface Latin
Ambrose & Harris (2011) mengatakan bahwa huruf Latin terdiri dari 52 huruf kecil
dan kapital, 10 angka, simbol, tanda baca, dan karakter lainnya. Namun penggunaan
menggunakan 21 huruf.
8
Gambar 2.6. Bahasa Latin
(Ambrose & Harris, 2011)
Anatomi Huruf
Layaknya tubuh manusia, huruf juga mempunyai istilah yang berbeda untuk setiap
bagiannya (Ambrose & Harris, 2011). Berikut merupakan bagian dari anatomi
huruf tersebut:
1. Baseline
Garis horizontal imajiner yang menjadi garis dasar untuk huruf berada. Garis
ini juga digunakan untuk menjaga kontinuitas seluruh halaman dalam desain.
2. Cap height
Garis batas imajiner teratas untuk huruf kapital. Bagian ascender umumnya
3. Meanline
Merupakan garis batas imajiner teratas dari baseline untuk huruf kecil.
4. X-height
Merupakan tinggi utama badan huruf kecil. Jarak diukur dari baseline ke
meanline tanpa ascender dan descender. Huruf “x” umumnya menjadi acuan
9
5. Ascender
Bagian dari huruf yang lebih tinggi dari meanline dan diatas x-height.
6. Descender
Bagian dari huruf yang mengarah ke bagian bawah atau di bawah baseline.
7. Apex
Pertemuan antara garis kanan dan kiri pada huruf di bagian ujung atas seperti
pada huruf A.
8. Arms
Garis horizontal seperti pada huruf T, E, dan F yang terputus. Arm juga terdapat
9. Bowl
Bagian dari huruf yang menutupi area terutama pada huruf yang melingkar.
Bowl tidak selalu tertutup, tetapi ada juga bagian yang terbuka.
10. Bracket
Bentuk transisi yang menghubungkan bagian stem dan serif pada huruf.
10
11. Crossbar
12. Ear
Sebuah garis kecil memanjang keluar yang dapat ditemukan pada bagian kanan
13. Leg
14. Ligature
Bagian arm yang memanjang untuk menggabungkan dua huruf menjadi satu.
15. Link
Garis yang menghubungkan dua bagian huruf seperti bowl dan loop pada
huruf g.
16. Loop
Bagian huruf yang menutup area negatif dari huruf tersebut seperti pada
17. Serif
Garis kecil pada ujung garis huruf utama. Serif memiliki arah tersendiri
18. Shoulder
Garis melengkung yang menghubungkan stem dengan bagian lain dari huruf
19. Spine
11
20. Spur
Bagian ujung huruf yang memiliki bentuk seperti serif namun lebih kecil.
Spur terdapat pada bagian ujung huruf seperti pada huruf b dan G.
21. Stem
22. Tail
23. Terminal
Bagian ujung garis huruf, garis ini bisa tidak memiliki ujung, menyambung,
Klasifikasi Huruf
Ambrose dan Harry (2011) mengatakan bahwa klasifikasi huruf memiliki tujuan
untuk memberikan makna kepada tipografi secara tertata. Klasifikasi tersebut dapat
serif, transitional sans serif, geometric sans serif, egyptian/slab serif, humanist/old
style, transitional, dan modern. Berbeda dengan Ambrose dan Harris (2011) yang
1. Humanist
Gaya humanist terinspirasi oleh gaya klasikal dan bentuk huruf Roman di
Italia. Ciri pada gaya ini terlihat pada bagian x-height yang pendek, bentuk serif
12
Gambar 2.8. Gaya Humanist
(Ambrose & Harris, 2011)
2. Garalde
Gaya ini juga biasa disebut dengan gaya old style. Jenis gaya ini sudah
berkembang sejak abad ke-16 di Perancis dan Italia. Garalde memiliki ciri
dengan serif yang lebih tajam dan kemiringan stress yang tidak semiring gaya
humanist. Bembo & Garamond merupakan contoh tipografi dari gaya garalde.
3. Transitional
Merupakan gaya peralihan dari gaya old style menjadi lebih modern yang
dimulai pada akhir abad ke-17. Tekanan pada bagian huruf vertikal lebih besar
13
4. Didone
Gaya ini kerap disebut dengan gaya modern, gaya ini mulai berkembang pada
abad ke-18. Salah satu karakteristik pada gaya ini yaitu garis stress lurus
vertikal dan serif yang tidak menggunakan bracket. Sehingga terlihat sangat
kontras antara stem dan serif. Salah satu font di gaya ini yaitu Didot.
5. Slab serif
Karakteristik pada gaya ini yaitu terdapat pada bagian serif yang lebih berani
dengan bentuk persegi. Gaya ini juga biasa disebut gaya egyptian atau antique.
Jenis font yang diklasifikasikan pada gaya ini yaitu Memphis Medium.
6. Lineale
Gaya ini merupakan gaya font sans serif dan perkembangan dari gaya
grotesque. Salah satu jenis font dari gaya ini yaitu Futura.
14
Gambar 2.13. Gaya Lineale
(Ambrose & Harris, 2011)
7. Script
Gaya ini dibuat untuk menyerupai tulisan tangan manusia, sehingga karakter
huruf terlihat menyambung. Namun, pada kategori ini tidak semua jenis font
Keluarga Huruf
Keluarga huruf merupakan kembangan dari huruf reguler yang memiliki perbedaan
pada berat huruf (Sihombing, 2003). Tidak hanya berat, proporsi dan kemiringan
menjadi perbedaan tampilan dalam keluarga huruf. Ambrose & Harris (2011)
15
Gambar 2.15. Perbandingan Transformasi Berat Huruf
(Sihombing, 2003)
Perubahan berat huruf terlihat pada perbandingan tinggi dan lebar stem pada
huruf. Dalam satu keluarga huruf hanya memiliki perbedaan pada lebar stem, tetapi
memiliki tinggi yang sama. Berdasarkan dari berat huruf, anggota keluarga huruf
dibagi menjadi tiga, yaitu light, regular, dan bold. Perbedaan berat pada huruf
bagian, yaitu condensed, regular, dan extended. Penggunaan huruf condensed dan
extended tidak cocok untuk penggunaan kalimat yang panjang seperti untuk body
text. Namun, huruf-huruf tersebut lebih cocok digunakan untuk kalimat yang
16
Gambar 2.17. Kemiringan Huruf
(Sihombing, 2003)
(Sihombing, 2003). Huruf italic biasa digunakan untuk memberikan emphasis pada
kata atau bahasa asing. Sudut kemiringan yang optimal pada huruf italic yaitu
12º.Apabila sudut kurang dari 12º, akan sulit untuk mengidentifikasi huruf italic.
Sistem Pengukuran
Point (pt), pica, dan unit merupakan sistem pengukuran yang digunakan pada
tipografi (Sihombing, 2003). Tinggi huruf diukur dengan point, sedangkan panjang
baris diukur dengan pica. Satuan unit dipakai dalam pengukuran jarak antarhuruf
dari lebar persatuan huruf. Pada teknologi phototypesetting dan digital composition
juga menggunakan satuan unit. Sistem Anglo-Saxon sekarang menjadi acuan dalam
17
Pengukuran Ruang Tipografi
antarkata, dan antarbaris juga diukur dengan satuan yang berbeda (Sihombing,
2003). Jarak antarhuruf disebut dengan kerning, antarkata disebut word spacing,
1. Jarak antarhuruf
Jarak antar satu huruf dengan huruf lainnya disebut dengan kerning, sedangkan
menggunakan satuan unit. Satuan unit tidak menjadi acuan utama, tergantung
pada sistem yang dipakai. Besaran Em diukur berupa kotak yang seukuran
dengan huruf, kemudia bila kotak tersebut dibagi menjadi beberapa bagian
2. Jarak antarkata
18
2003). Potongan metal tersebut dinamakan quad yang berbentuk persegi empat
dan sebesar ukuran huruf. Quad mempunyai satuan yaitu em, setengah ukuran
3. Jarak antarbaris
Jarak antarbaris atau biasa disebut leading menggunakan satuan point. Teknik
19
Type on Screen
membaca teks pada layar. Huruf berbasis layar memiliki perlakuan yang berbeda
dengan huruf pada media cetak. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang huruf berbasis layar seperti legibility dan readibility di layar, resolusi
layar, warna, serta statisnya huruf tersebut (Squire, 2006). Dalam mengatasi
legibility pada layar, dapat diatasi dengan merancang huruf dengan x-height yang
tinggi, stroke yang lebih tebal dan tidak begitu kontras. Berikut Lupton menjelaskan
Format font terdiri dari dua jenis, yaitu TrueType dan PostScript. TrueType
dapat mengatur bentuk font di setiap browser dan sistem operasi dengan
menyesuaika tinggi huruf, lebar stem, white space, dan kemiringan huruf
20
Gambar 2.22. Hinting Versions of Fedra Sans Screen Regular
(Lupton, 2014)
Setiap platform memiliki ukuran yang berbeda-beda, mulai dari yang kecil
untuk merancang web. Pada resolusi tersebut, layar handphone masih dapat
digunakan untuk menu seperti toolbar, status bar, dan bookmarks. Sehingga
21
2.2.7.3. Grid untuk layar
Layar digital memiliki sekitar seribu pixel persegi. Modular grid biasa
website yang responsif. Ada dua cara dalam menyusun layout yang
responsif, yaitu liquid dan adaptive. Melalui cara liquid, kolom pada website
Sedangkan cara adaptive, penggunaan kolom lebih sedikit dalam satu grid
22
dalam satu desain. Dalam desain yang responsif tidak hanya layout yang
Ukuran huruf yang digunakan pada layar berbeda dengan media cetak.
Pixels dan points adalah satuan yang sudah ditentukan oleh browser.
custom typeface juga dapat memberikan kesan baru dan lebih berkarakter.
2.3. Font
Sebuah typeface yang berformat digital disebut dengan font. Font dikenal juga
sebagai perangkat yang dapat diakses, dipasang, dan dapat menjadi output sebuah
desain. Dalam satu typeface, bisa terdiri dari beberapa font. (Lupton, 2010).
Format font semakin berkembang dan berinovasi dari waktu ke waktu. Pada
dasarnya format font lama masih bisa digunakan pada sistem sekarang. Menurut
Lupton (2010), format font dibagi menjadi tiga yaitu, PostScript, TrueType, dan
23
OpenType. Format PostScript dikembangkan oleh Adobe yang digunakan untuk
mendapatkan gambar dengan resolusi tinggi pada kertas atau film. Format
TrueType merupakan format baru yang dikembangkan oleh Apple dan Microsoft
untuk sistem operasi mereka. Format ini lebih mudah digunakan karena hanya
menggunakan satu file aja. Sedangkan format OpenType merupakan format yang
2.3.2. Unicode
Setiap karakter tersebut yang mempunyai fungsi berbeda akan terdaftar dengan
kodenya tersendiri. Begitu juga dengan glyphs yang memiliki kode tersendiri.
24
2.4. Digital Publishing
tidak hanya sekedar membaca saja. Pembaca juga dapat menentukan konten apa
yang ingin dibaca. Selain itu pembaca juga bisa memilih di mana, kapan, dan
Lupton (2014) mengatakan bahwa setiap cara penerbitan memiliki cara membaca
yang berbeda. Bacaan yang linear, selektif, konsultatif, dan informatif akan cocok
dengan sistemnya tersendiri. Berikut berbagai model aliran pada konten digital
1. Pages
Model ini memiliki halaman yang statis seperti pada ePub atau PDF. Pada
model pages, terdapat status bar yang menunjukkan jumlah dan persentase
25
2. Laundry line
Serangkaian teks yang tergantung namun tetap pada satu garis utama. Pada
3. Spine
artikel disamping halaman utama. Kotak disamping bisa berupa artikel, video,
atau infografis. Model ini digunakan oleh New York Times dalam mengatur
media-media pendukungnya.
26
4. Scroll
Model ini merupakan model yang sudah lama digunakan seperti pada buku.
Halaman pada model scroll berbentuk horizontal. Model ini juga dipakai
5. Grid
Model ini menyatukan elemen-elemen disetiap grup. Setiap grup tersebut tetap
27
6. Slides
Tampilan pada model ini terlihat seperti film. Konsep pada model slides ini
2.5. Buku
Dalam perancangan ini, penulis akan merancang typeface yang kemudian akan
ditampilkan melalui type specimen book. Buku tersebut menjadi acuan dan panduan
bahwa sebuah buku bisa menjadi sumber inspirasi bagi desainer untuk merancang
buku. Sehingga konten dari buku yang akan dirancang harus sudah dipahami
Buku yang bisa memberikan kesan kepada pembacanya dan memiliki desain yang
baik adalah buku yang sempurna (Guan, 2012). Menurut Guan (2012), buku
28
1. Cover
Desain cover merupakan hal yang penting karena melalui cover buku, dapat
biasanya terdapat judul buku, penerbit, dan nama penulis. Cover juga bisa
2. Book spine
Book spine atau biasa disebut dengan punggung buku. Punggung buku juga
merupakan hal yang penting selain cover. Dengan permukaan untuk mendesain
yang kecil, desain dari punggung buku harus bisa menunjukkan isi dari buku
3. Fly page
Pembatas antara cover dengan isi konten buku disebut dengan fly page. Selain
itu, ada halaman lain yang termasuk dalam fly page seperti expansion page,
copyright page, blank page, frontispiece insert atau title page, like page, dan
4. Content
Dalam mengisi konten, pemilihan layout dan warna harus diperhatikan supaya
pembaca dapat membaca dengan jelas. Penerapan white space diperlukan agar
tampilan bisa lebih dinamis. Pada bagian konten tertentu seperti judul, dapat
29
5. Layout
Tanpa disadari, layout akan dibaca terlebih dahulu oleh pembaca (Guan, 2012).
Layout harus dibuat sederhana, indah, dan seharmonis mungkin. Desain harus
Sehingga desain tidak terlihat kaku. Proporsi, warna, arah membaca, dan
peletakan konten juga harus diperhatikan dengan baik. Desain buku yang baik
6. Copyright page
Konten pada halaman ini berisi tentang penerbit, penulis, dan buku tersebut.
Hal ini diatur berdasarkan informasi yang ada. Informasi tersebut dapat berupa
Suatu permasalahan yang ada merupakan tujuan dari adanya perancangan desain
2014). Perancangan type specimen book dalam tugas akhir ini akan dipakai sebagai
Bentuk, warna, garis, dan tekstur adalah elemen dasar yang ada dalam desain grafis
(Landa, 2014). Dalam type specimen book yang akan dirancang penulis, juga
30
1. Line
Sebuah titik yang memanjang disebut dengan sebuah garis (Landa, 2014).
Seperti pada huruf yang terbentuk dari gabungan garis-garis. Namun ada juga
garis semu yang disebut grid. Grid berguna untuk membantu peletakan setiap
2. Shape
Pada dasarnya bentuk adalah sebuah bidang dua dimensi atau bidang datar.
Bentuk pada perancangan type specimen book ini yaitu bentuk dari huruf
tersebut. Huruf memiliki bentuk dasar seperti segitiga, lingkaran, dan persegi
3. Figure/ground
Persepsi visual seperti ruang positif dan ruang negatif disebut juga dengan
figure dan ground. Pada type specimen book yang akan dirancang, huruf
4. Color
Warna dihasilkan dari pantulan cahaya oleh benda, sehingga dapat terlihat oleh
mata manusia. Warna yang dihasilkan oleh layar disebut dengan warna
additive, sedangkan warna yang dihasilkan oleh type specimen book yaitu
warna subtractive. Warna primer yang dipakai yaitu cyan (C), magenta (M),
31
5. Texture
Tekstur dapat dirasakan melalui indra peraba untuk mengetahui kualitas dari
suatu permukaan. Pada buku spesimen huruf yang akan dirancang, kualitas
Dalam perancangan buku spesimen huruf ini, menggunakan prinsip desain yang
1. Format
Format adalah sebuah batasan terluar dari sebuah bidang desain. Hal ini juga
berlaku pada batas bidang untuk layar digital seperti layar handphone,
2. Balance
Kestabilan dalam desain yang tercipta dengan mengatur elemen visual dan
maka akan menghasilkan desain yang harmoni. Hal ini diperlukan dalam
3. Visual hierarchy
hierarki visual. Prinsip ini untuk menentukan elemen visual mana yang akan
32
4. Emphasis
Penakan dilakukan oleh desainer untuk menentukan elemen mana yang akan
dilihat oleh pembaca terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan
5. Rhytm
Ritme merupakan suatu pengulangan yang ada pada desain, hal ini sama seperti
irama atau ritme pada musik. Ritme dapat memberikan kestabilan melalui
6. Unity
Ketika semua elemen menjadi satu kesatuan maka akan tercipta kesatuan pada
desain. Hal ini tercipta secara otomatis pada otak manusia dengan
Proximity, similarity, closure common fate, continuity, dan juga continuing line
Typeface merupakan bagian dari identitas visual, penulis perlu untuk mendalami
dan mengetahui mengenai brand yang ingin diangkat. Kapferer (2012) mengatakan
33
bahwa untuk mengidentifikasi identitas brand dapat menggunakan identity prism
1. Physique
Physique merupakan tulang punggung dari brand tersebut dan memiliki value
yang nyata. Seperti halnya bunga tanpa tangkai, maka brand tanpa physique
akan mati. Produk unggulan juga dapat menjadi physique dari sebuah brand.
2. Personality
seorang manusia. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana cara brand tersebut
3. Relationship
34
mendapatkan hubungan tersebut. Seperti brand IBM yang menunjukkan
4. Culture
Inspirasi dari sebuah brand bisa datang dari kebudayaan tempat asal brand
5. Reflection
Identitas dari konsumen dapat terbentuk dari brand yang mereka gunakan atau
6. Self-image
dirasakan oleh konsumen. Hal ini merupakan cermin internal dari konsumen.
35