Kliping Serly
Kliping Serly
Kliping Serly
DISUSUN OLEH :
Kelas : VII 4
Mapel : TIK
Peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi disebabkan oleh bagaimana cara virus
tersebut menyebar. Melansir dari WHO, virus COVID-19 dapat menyebar melalui
beberapa cara berikut:
1) Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan
ketika seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19
melalui droplet akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan
masker. Namun ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan
ketika bersin atau batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun
tertawa.
Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan
COVID-19, karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus,
maupun bakteri ditangan kita dan lawan bicara. Makanya, sebisa mungkin
hindari kontak fisik secara langsung.
Kalau kamu bingung, coba untuk mengganti model jabat tangan dengan
gerakan Namaste, yaitu gerakan mengatupkan kedua tangan di dada yang
kerap digunakan saat melakukan olahraga yoga.
Inilah alasan pentingnya kita harus rajin mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir setelah melakukan aktivitas apapun, termasuk menyentuh
barang meski hanya sebentar saja.
Ruangan tertutup dengan ventilasi yang kurang baik menjadi tempat nyaman
untuk penyebaran virus. Virus COVID-19 dapat menyebar secara cepat
apabila seseorang terlalu lama berada di dalam ruangan dengan ventilasi
yang buruk. Maka dari itu, bukalah jendela ruangan dan biarkan udara segar
memenuhi ruangan untuk mengurangi risiko penularan.
5) Tempat Ramai
Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi oleh orang-
orang berisiko tinggi karena dapat memungkinkan terjadinya sentuhan fisik
atau droplet yang beterbangan.
Menjaga jarak minimal 1 meter adalah langkah pencegahan yang bisa kamu
lakukan ketika sedang berada dalam situasi yang ramai.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu,
gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan
berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. Yuk,
kenali gejala virus corona berikut ini :
Hari 1- 3
Pasien mulai demam, kelelahan, nyeri otot, batuk kering dan kemungkinan
kecil potensi terjadi diare serta mual, yang sudah terjadi satu dua hari
sebelumnya. Gejalanya mirip dengan masuk angin. tidak lelah, makan dan
minum secara normal.
Hari ke 4
Pasien mulai merasa Sakit tenggorokan sedikit, mabuk badan, Mulai Suara
Serak, Suhu tubuh berkisar 36,5 anoreksia , Sakit kepala ringan dan Diare
ringan.
Hari ke-5
Pasien mulai alami kesulitan pernapasan, terutama buat mereka yang
memiliki riwayat kondisi kesehatan yang memburuk sebelumnya.
Hari ke-6
Pasien akan mengalami Mulai demam ringan 36 derajat, Sesekali sulit
bernafas , Jari sakit yang teduh, Sesekali sulit bernafas, Diare , bisa muntah,
Kelelahan, mual.
Hari ke-10
Gejala akan semakin parah dan tidak ada progres penyembuhan, pasien
akan masuk ke ruang ICU sebab akan alami turunnya nafsu makan dan sakit
di bagian abdominal. Tingkat kasus bukan lagi ringan, namun berat dengan
rerata tingkat kematian sampai saat ini di kisaran 2%.
Hari ke-17
Secara umum, pasien akan mulai menunjukkan tanda penyembuhan setelah
2,5 pekan mendapat perawatan intensif. Dalam fase ini setidaknya peluang
untuk sehat bisa dilihat dan jika lebih yakin dibutuhkan untuk test kembali bagi
yang sebelumnya positif untuk dinyatakan apakah sembuh atau masih positif.
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
2. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
3. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya
atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
sedang sakit, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
4. Merokok secara berlebihan sehingga, rentan terserang virus
5. Tidak menggunakan masker atau bahan antiseptik setelah berpergian
6. Tidak rajin mencuci tangan
7. Tidak menjaga kesehatan tubuh atau jarang berolahraga
Setelah mengetahui bahaya dan gejala virus COVID-19 ini. lalu bagaimana cara
mengatasi virus corona ini? Yuk, simak cara mengatasi virus corona berikut ini :
Para peneliti di RML mencitrakan sampel virus dan sel yang diambil dari salah satu
pasien warga negara Amerika yang terjangkit corona menggunakan dua jenis
mikroskop resolusi tinggi yaitu mikroskop elektron pemindaian dan transmisi.
Dilansir Live Science seperti dikutip situs resmi NIAID, peneliti mengatakan COVID-
19 terlihat mirip dengan virus corona sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-
CoV) yang muncul pada 2012 silam.
Tak hanya mirip dengan MERS-CoV, COVID-19 pun diklaim mirip virus corona
sindrom pernafasan akut (SARS-CoV) yang pertama kali muncul tahun 2002.
Sebab, ketiganya masih berada di dalam keluarga yang sama yakni keluarga virus
corona. Kata Corona sendiri diambil dari Bahasa Latin yang artinya 'mahkota'.
"Kebanyakan virus corona apapun akan memiliki penampilan seperti mahkota. Maka
dari itu virus ini dinamakan corona yang diambil dari Bahasa Latin," tulis peneliti.
Korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia hingga hari ini, Senin (17/2)
telah menyentuh angka 1.770. Korban terbanyak merupakan penduduk di Provinsi
Hubei, China, tepatnya di Wuhan yang menjadi sumber penyebaran virus corona
pertama kali pada Desember 2019.
Komisi Kesehatan Provinsi Hubei melaporkan setidaknya ada 1.900 kasus baru.
Dengan demikian, jumlah warga Hubei yang terinfeksi virus corona mencapai 58.182
kasus. Di seluruh dunia, virus corona telah menginfeksi 71.204 orang.
Di luar China, virus corona menyebar hampir ke 30 negara dengan lima orang
meninggal, yakni di Taiwan, Prancis, Hong Kong, Filipina, dan Jepang.
Jelang New Normal, Wapres Ma'ruf Amin: Covid-19 Beri Banyak Pengalaman
"Ternyata dari peristiwa ini, Covid-19 memberikan banyak pengalaman, banyak hal
yang harus diperbaiki ya," ucap Wapres Ma'ruf Amin melalui keterangan tertulis,
Sabtu (30/5/2020).
Dia menyebut, reformasi birokrasi adalah salah satu yang perlu mendapat sorotan
perbaikan dan dirinya siap bertanggungjawab akan hal tersebut.